You will understand nothing with my type of English. It's good for you because you can have a break after all these fantastic people. I must tell you I am like that, not very comfortable, because usually, in life, I think my job is absolutely useless. I mean, I feel useless. Now after Carolyn, and all the other guys, I feel like shit. And definitively, I don't know why I am here, but -- you know the nightmare you can have, like you are an impostor, you arrive at the opera, and they push you, "You must sing!" I don't know. (Laughter)
Anda akan kesulitan memahami bahasa Inggris saya Hal ini bagus untuk anda, karena bisa menjadi selingan setelah presentasi menakjubkan sebelumnya. Saya harus memberitahukan anda bahwa saya seperti itu, sangat tidak menyenangkan. karena biasanya di dalam hidup, Saya berfikir bahwa pekerjaan saya benar-benar tidak berguna. Maksud saya, saya merasa tidak berguna. Sekarang, setelah Carolyn dan bapak yang lain itu, saya merasa seperti kotoran. Dan pastinya, Saya tidak tahu kenapa saya berada disini, tapi -- seperti mimpi buruk yang bisa anda dapatkan, seperti anda seorang penipu, lalu anda sampai di opera dan mereka mendorong anda "Anda harus bernyanyi!" Saya tidak tahu.
So, so, because I have nothing to show, nothing to say, we shall try to speak about something else. We can start, if you want, by understanding -- it's just to start, it's not interesting, but -- how I work. When somebody comes to me and ask for what I am known, I mean, yes, lemon squeezer, toilet brush, toothpick, beautiful toilet seats, and why not -- a toothbrush? I don't try to design the toothbrush. I don't try to say, "Oh, that will be a beautiful object," or something like that. That doesn't interest me.
Jadi,jadi karena Saya tidak punya apa-apa untuk ditunjukan, tidak punya apa-apa untuk di bicarakan, kita akan coba untuk membicarakan tentang hal lain. Kita bisa mulai, jika anda mau, dengan memahami -- ini sebagai pembuka saja, ini tidak menarik, tapi -- bagaimana Saya bekerja. Ketika seseorang datang kepada Saya dan menanyakan apa yang Saya tahu, maksud Saya, Ya, pemeras jeruk, sikat toilet, tusuk gigi, dudukan toilet cantik, dan kenapa tidak -- sikat gigi. Saya tidak mencoba untuk mendesain sikat gigi, Saya tidak mencoba untuk berkata, "Oh, itu akan menjadi benda yang bagus," atau sesuatu semacam itu, Hal itu tidak menarik untuk Saya.
Because there is different types of design. The one, we can call it the cynical design, that means the design invented by Raymond Loewy in the '50s, who said, what is ugly is a bad sale, la laideur se vend mal, which is terrible. It means the design must be just the weapon for marketing, for producer to make product more sexy, like that, they sell more: it's shit, it's obsolete, it's ridiculous. I call that the cynical design.
Karena ada beberapa tipe desain yang berbeda. Salah satunya, kita bisa menyebutnya desain sinis, artinya desain ini diciptakan oleh Raymond Loewy di tahun 50an yang berkata, bentuk yang buruk akan mengakibatkan penjualan yang buruk, la laideur se vend mal, yang mengerikan. itu berarti desain menjadi satu-satunya senjata bagi marketing, untuk produsen membuat produknya lebih seksi, seperti itu, mereka menjual lebih banyak, hal itu buruk, hal itu usang, hal itu tidak masuk akal. Saya menyebutnya desain yang sinis.
After, there is the narcissistic design: it's a fantastic designer who designs only for other fantastic designers. (Laughter) After, there is people like me, who try to deserve to exist, and who are so ashamed to make this useless job, who try to do it in another way, and they try, I try, to not make the object for the object but for the result, for the profit for the human being, the person who will use it. If we take the toothbrush -- I don't think about the toothbrush. I think, "What will be the effect of the brush in the mouth?" And to understand what will be the effect of the toothbrush in the mouth, I must imagine: Who owns this mouth? What is the life of the owner of this mouth? In what society [does] this guy live? What civilization creates this society? What animal species creates this civilization? When I arrive -- and I take one minute, I am not so intelligent -- when I arrive at the level of animal species, that becomes real interesting.
Setelah itu, ada juga desain narsistik: itu merupakan desain yang fantastis buat desainer yang mendesain hanya untuk desainer fantastis lainnya. Setelah itu ada orang-orang seperti saya, yang mencoba untuk eksis dan yang sangat malu untuk menjalani pekerjaan yang tak berguna ini, yang mencoba untuk menjalaninya dengan cara yang lain, dan mereka mencoba, Saya mencoba, untuk tidak membuat objek sebagai objek, namun sebagai hasil untuk keuntungan bagi manusia, seseorang yang akan menggunakannya. Jika kita mengambil sikat gigi -- Saya tidak berfikir tentang sikat gigi. Saya berfikir, "Apa efek yang akan dihasilkan sikta di dalam mulut?" Dan untuk memahami apa yang akan menjadi efek dari sikat gigi di dalam mulut. Saya harus membayangkan: Siapa yang memiliki mulut ini? Apa yang menjadi hidup dari pemilik mulut ini,? dalam komunitas apakah orang ini tinggal? peradaban apa yang menciptakan komunitas ini? Spesies hewan apakah yang menciptakan peradaban ini? Ketika Saya datang -- dan saya berpikir sejenak, Saya tidak begitu pintar -- ketika Saya datang pada level spesies hewan, hal itu menjadi sangat menarik.
Me, I have strictly no power to change anything. But when I come back, I can understand why I shall not do it, because today to not do it, it's more positive than do it, or how I shall do it. But to come back, where I am at the animal species, there is things to see. There is things to see, there is the big challenge. The big challenge in front of us. Because there is not a human production which exists outside of what I call "the big image." The big image is our story, our poetry, our romanticism. Our poetry is our mutation, our life. We must remember, and we can see that in any book of my son of 10 years old, that life appears four billion years ago, around -- four billion point two?
Saya, Saya benar-benar tidak punya kekuatan untuk mengubah apapun. Tetapi ketika saya kembali, Saya bisa mengerti mengapa saya tidak akan melakukannya. karena saat ini tidak melakukan sesuatu itu lebih baik dari melakukan sesuatu, atau bagaimana seharusnya melakukan sesuatu. Akan tetapi kembali lagi, pada level spesies hewan, akan ada beberapa hal yang terlihat Akan ada hal-hal untuk dilihat, akan ada tantangan yang besar. Tantangan yang besar yang ada di hadapan kita. Kerana tidak ada barang produksi manusia yang ada diluar dari apa yang Saya sebut "Gambaran yang besar" Gambaran besar ini adalah cerita kita, puisi kita, romantisme kita. Puisi kita adalah mutasi kita, kehidupan kita. Kita harus ingat, dan kita harus melihat bahwa di dalam buku apapun milik anakku yang berumur 10 tahun, bahwa kehidupan muncul empat milyar tahun yang lalu, sekitar empat koma dua milyar?
Voice offstage: Four point five.
Suara diluar panggung : empat koma lima.
Yes, point five, OK, OK, OK! (Laughter) I'm a designer, that's all, of Christmas gifts. And before, there was this soup, called "soupe primordiale," this first soup -- bloop bloop bloop -- sort of dirty mud, no life, nothing. So then -- pshoo-shoo -- lightning -- pshoo -- arrive -- pshoo-shoo -- makes life -- bloop bloop -- and that dies. Some million years after -- pshoo-shoo, bloop-bloop -- ah, wake up! At the end, finally, that succeeds, and life appears. We was so, so stupid. The most stupid bacteria. Even, I think, we copy our way to reproduce, you know what I mean, and something of -- oh no, forget it.
Ya empat koma lima, OK, OK, OK, Saya seorang desainer, Itu saja, dari semua hadiah Natal. Dan sebelumnya, ada sebuah sup, yang disebut "sup primordial" ini merupakan sup yang pertama -- bloop bloop bloop -- semacam lumpur yang kotor, tidak ada kehidupan, tidak ada apapun. lalu -- pshoo-shoo -- petir -- pshoo -- datang -- pshoo-shoo -- membuat kehidupan -- bloop bloop -- dan kehidupan itu mati. Beberapa juta tahun kemudian -- pshoo-shoo, bloop-bloop -- ah hidup kembali! Akhirnya, pada akhirnya, hal tersebut berhasil dan kehidupan muncul. Kita pada saat itu, sangat-sangat bodoh, Bakteria yang sangat bodoh. Bahkan menurut Saya, Kita meniru cara kita bereproduksi, jika anda tahu apa yang saya maksud, dan sesuatu -- oh tidak, lupakan lah.
After, we become a fish; after, we become a frog; after, we become a monkey; after, we become what we are today: a super-monkey, and the fun is, the super-monkey we are today, is at half of the story. Can you imagine? From that stupid bacteria to us, with a microphone, with a computer, with an iPod: four billion years. And we know, and especially Carolyn knows, that when the sun will implode, the earth will burn, explode, I don't know what, and this is scheduled for four, four billion years? Yes, she said, something like that. OK, that means we are at half of the story. Fantastic! It's a beauty! Can you imagine? It's very symbolic. Because the bacteria we was had no idea of what we are today. And today, we have no idea of what we shall be in four billion years. And this territory is fantastic.
Setelah itu, kita menjadi ikan; setelah itu, kita menjadi katak; setelah itu; kita menjadi monyet; setelah itu, kita menjadi diri kita pada saat ini; seekor monyet super, dan yang menyenangkan adalah, kita yang seekor monyet super pada saat ini, hanya berada pada pertengahan cerita saja. Bisakah anda bayangkan? Dari bakteria bodoh menjadi diri Kita, dengan mikrofon, dengan komputer, dengan iPod -- empat miliar tahun. Dan kita tahu, dan Carolyn pada khususnya, bahwa matahari akan meledak, dan bumi akan terbakar, meledak, Saya tidak tahu itu, dan ini di jadualkan untuk empat, empat milyar tahun? Ya, kata dia, kurang lebih seperti itu. OK, jadi berarti kita berada pada pertengahan cerita. Fantastik! Ini merupakan keindahan! Bisakah anda bayangkan? Ini sangat simbolis. Karena bakteria yang merupakan diri kita dahulu tidak tahu sama sekali tentang kita saat ini, Dan saat ini, kita tidak tahu sama sekali tentang akan jadi apa kita dalam empat milyar tahun kedepan. Dan teori ini sangat fantastik.
That is our poetry. That is our beautiful story. It's our romanticism. Mu-ta-tion. We are mutants. And if we don't deeply understand, if we don't integrate that we are mutants, we completely miss the story. Because every generation thinks we are the final one. We have a way to look at Earth like that, you know, "I am the man. The final man. You know, we mutate during four billion years before, but now, because it's me, we stop. Fin. (Laughter) For the end, for the eternity, it is one with a red jacket." Something like that. I am not sure of that. (Laughter) Because that is our intelligence of mutation and things like that. There is so many things to do; it's so fresh.
Inilah puisi kita. Inilah cerita indah kita. Inilah romantisme kita. Mu-ta-si. Kita adalah mutan. Dan jika kita tidak memahami ini secara mendalam, jika kita tidak memahami bahwa kita ini mutan, kita akan benar-benar ketinggalan ceritanya. Karena setiap generasi berfikir bahwa kita adalah yang terakhir. Kita memiliki pandangan masing-masing untuk melihat bumi seperti itu, anda tahu, "Sayalah orangnya, generasi terakhir. Anda tahu, kita bermutasi selama empat milyar tahun sebelum ini, akan tetapi, karena ini adalah Saya, kita berhenti. Fin. Untuk penutup, untuk keabadian, seseorang dengan jaket merah." Kurang lebih seperti itu. Saya tidak yakin dengan itu. Karena itu adalah pengetahuan kita tentang mutasi dan hal-hal semacam itu. Ada banyak hal yang bisa dilakukan, hal2 baru.
And here is something: nobody is obliged to be a genius, but everybody is obliged to participate. And to participate, for a mutant, there is a minimum of exercise, a minimum of sport. We can say that. The first, if you want -- there is so many -- but one which is very easy to do, is the duty of vision. I can explain you. I shall try. If you walk like that, it's OK, it's OK, you can walk, but perhaps, because you walk with the eyes like that, you will not see, oh, there is a hole. And you will fall, and you will die. Dangerous.
Dan ini satu hal: tidak ada seorangpun yang diwajibkan untuk menjadi jenius, akan tetapi semua orang diwajibkan untuk berpartisipasi. Dan untuk berpartisipasi, sebagai seorang mutan, ada pekerjaan minimum yang harus dilakukan, setidaknya sedikit bergerak. Kita dapat katakan bahwa. Pertama2, jika anda menginginkan -- akan ada banyak hal -- akan tetapi satu hal yang sangat mudah untuk dilakukan, yaitu tugas visualisasi. Saya bisa menjelaskannya, Saya akan coba. Jika anda berjalan seperti itu, baiklah, anda bisa berjalan. akan tetapi, karena anda berjalan dengan mata seperti itu, anda tidak akan melihat, oh, ada sebuah lubang disana. Dan anda akan jatuh, dan anda akan mati. Berbahaya.
That's why, perhaps, you will try to have this angle of vision. OK, I can see, if I found something, up, up, and they continue, up up up. I raise the angle of vision, but it's still very -- selfish, selfish, egoiste -- yes, selfish. You, you survive. It's OK. If you raise the level of your eyes a little more you go, "I see you, oh my God you are here, how are you, I can help you, I can design for you a new toothbrush, new toilet brush," something like that. I live in society; I live in community. It's OK. You start to be in the territory of intelligence, we can say. From this level, the more you can raise this angle of view, the more you will be important for the society. The more you will rise, the more you will be important for the civilization. The more you will rise, to see far and high, like that, the more you will be important for the story of our mutation. That means intelligent people are in this angle. That is intelligence. From this to here, that, it's genius. Ptolemy, Eratosthenes, Einstein, things like that. Nobody's obliged to be a genius. It's better, but nobody.
Oleh karena itu, sebaiknya, kamu harus mencoba sudut pandang yang seperti ini. Ok, Saya bisa melihat, jika saya menemukan sesuatu, naik, naik dan mereka terus, naik, naik, naik Saya menaikan sudut pandang saya, akan tetapi hal tersebut masih sangat -- egois, egois, egoiste -- ya, egois. Kamu, kamu selamat, Itu OK. Jika kamu menaikan tingkatan pandangan matamu sedikit lagi, "Saya melihat Mu, Oh Tuhan Ku, Kamu disana, Apa kabar Mu, ada yang bisa Saya bantu, Saya bisa mendesain untuk Mu sebuah sikat gigi baru, sebuah sikat kamar mandi baru," kurang lebih seperti itu. Saya tinggal dalam suatu masyarakat, Saya tinggal dalam suatu komunitas. Itu OK, Kamu mulai berada di daerah kecerdasan, bisa kita sebut seperti itu. Dari tingkatan ini, semakin kamu bisa menaikan sudut pandangmu, semakin penting dirimu untuk masyarakat. Semakin tinggi anda, semakin penting diri anda untuk peradaban. Semakin tinggi anda akan naik, untuk melihat jauh dan tinggi, seperti itu, semakin penting anda di dalam cerita mutasi kita. Ini berarti orang-orang cerdas berada pada sudut ini, Ini adalah kecerdasan. Dari sini ke sini, Ini merupakan kejeniusan. Ptolemy, Eratosthenes, Einstein, orang2 semacam itu Tidak ada orang yang diwajibkan untuk menjadi jenius. Hal itu lebih baik, akan tetapi tidak ada seorangpun.
Take care, in this training, to be a good mutant. There is some danger, there is some trap. One trap: the vertical. Because at the vertical of us, if you look like that, "Ah! my God, there is God. Ah! God!" God is a trap. God is the answer when we don't know the answer. That means, when your brain is not enough big, when you don't understand, you go, "Ah, it's God, it's God." That's ridiculous. That's why -- jump, like that? No, don't jump. Come back. Because, after, there is another trap. If you look like that, you look to the past, or you look inside if you are very flexible, inside yourself. It's called schizophrenia, and you are dead also.
Berhati-hatilah, dalam pelatihan ini, untuk menjadi mutan yang baik, Ada beberapa bahaya, ada beberapa jebakan, Salah satu jebakan adalah jebakan vertikal Karena pada pandangan vertikal diri kita, jika kita melihat seperti itu, "Ah! Tuhan ku, Ada Tuhan. Ah! Tuhan!" Tuhan adalah jebakan, Tuhan adalah jawaban ketika kita tidak tahu jawabannya. Ini berarti, ketika otak anda kurang besar, ketika anda tidak mengerti, anda akan berkata. "Ah, itu Tuhan, itu Tuhan." Hal itu konyol. Itulah mengapa -- lompatlah, seperti itu? Tidak, jangan lompat. Kembalilah, karena, setelah ini ada jebakan lain. Jika anda melihat seperti itu, anda melihat ke masa lalu, atau jika anda melihat kedalam jika badan anda sangat-sangat fleksibel, kedalam diri anda. Ini disebut skizophrenia, dan anda akan mati juga.
That's why every morning, now, because you are a good mutant, you will raise your angle of view. Out, more of the horizontal. You are an intelligence. Never forget -- like that, like that. It's very, very, very important. What, what else we can say about that? Why do that? It's because we -- if we look from far, we see our line of evolution. This line of evolution is clearly positive. From far, this line looks very smooth, like that. But if you take a lens, like that, this line is ack, ack, ack, ack, ack. Like that. It's made of light and shadow. We can say light is civilization, shadow is barbaria. And it's very important to know where we are. Because some cycle, there is a spot in the cycle, and you have not the same duty in the different parts of the cycle.
Oleh karena itu setiap pagi, sekarang, karena anda adalah mutan yang baik, Anda akan menaikan sudut pandangan anda, Keluar, lebih ke horisontal. Anda adalah makhluk yang cerdas. Jangan pernah lupakan -- seperti itu, seperti itu. Itu sangat, sangat, sangatlah penting. Apa, apalagi yang bisa kita katakan tentang itu, Kenapa melakukan hal itu? Itu karena kita -- jika kita melihat dari jauh, kita melihat garis evolusi kita. Garis evolusi ini jelas sangatlah positif. Dari jauh, garis ini terlihat sangatlah halus, seperti itu. Akan tetapi jika kamu mengambil lensa, seperti itu, garis ini akan nampak ack, ack, ack, ack, ack. Seperti itu. Garis ini terbuat dari cahaya dan kegelapan. Kita bisa sebut cahaya adalah peradaban, kegelapan adalah kejahatan. Dan ini sangatlah penting untuk mengetahui siapakah kita. Karena pada suatu siklus, ada sebuat saat di dalam siklus tersebut, dan anda mungkin tidak memiliki tugas yang sama seperti di bagian-bagian berbeda di dalam siklus tersebut.
That means, we can imagine -- I don't say it was fantastic, but in the '80s, there was not too much war, like that, it was -- we can imagine that the civilization can become civilized. In this case, people like me are acceptable. We can say, "It's luxurious time." We have time to think, we have time to I don't know what, speak about art and things like that. It's OK. We are in the light. But sometimes, like today, we fall, we fall so fast, so fast to shadow, we fall so fast to barbaria. With many, many, many, many face of barbaria. Because it's not, the barbaria we have today, it's perhaps not the barbaria we think. There is different type of barbaria. That's why we must adapt. That means, when barbaria is back, forget the beautiful chairs, forget the beautiful hotel, forget design, even -- I'm sorry to say -- forget art. Forget all that. There is priority; there is urgency. You must go back to politics, you must go back to radicalization, I'm sorry if that's not very English. You must go back to fight, to battle.
Ini berarti, kita bisa membayangkan -- Saya tidak menganggap ini fantastik, akan tetapi di tahun 80an, ketika tidak terlalu banyak perang, seperti itu, itu seperti -- kita bisa membayangkan bahwa peradaban bisa menjadi beradab. Pada masa ini, orang-orang seperti saya bisa diterima. Kita bisa sebut, "Ini adalah saat yang sangat berharga." Kita memiliki waktu untuk berfikir, kita memiliki waktu untuk Saya tidak tahu apakah itu, berbicara tentang seni dan hal-hal seperti itu. Baiklah, Kita berada di dalam cahaya. Akan tetapi, seperti saat ini, kita jatuh, kita jatuh sangat cepat, sangat cepat ke kegelapan, kita jatuh sangat cepat ke kejahatan. Dengan banyak, banyak, banyak, banyak bentuk kejahatan Karena itu bukan, kejahatan yang kita miliki saat ini, itu mungkin bukan merupakan kejahatan yang kita pikirkan. Ada bentuk kejahatan yang berbeda. Oleh karena itu kita harus beradaptasi. Ini berarti, ketika kejahatan kembali, lupakan kursi-kursi indah, lupakan hotel-hotel indah, lupakan desain, bahkan -- Saya minta maaf karena mengucapkan ini -- lupakanlah seni. Lupakan itu semua. Ada prioritas, ada kepentingan. Anda harus kembali kepolitik, anda harus kembali ke radikalisasi, Saya mohon maaf jika istilah bahasa Inggris saya tidak terpahami. Anda harus kembali melawan, kembali berperang.
That's why today I'm so ashamed to make this job. That's why I am here, to try to do it the best possible. But I know that even I do it the best possible -- that's why I'm the best -- it's nothing. Because it's not the right time. That's why I say that. I say that, because, I repeat, nothing exist if it's not in the good rhythym, the rhythym of our beautiful dream, of this civilization. And because we must all work to finish this story. Because the scenario of this civilization -- about love, progress, and things like that -- it's OK, but there is so many different, other scenarios of other civilizations. This scenario, of this civilization, was about becoming powerful, intelligent, like this idea we have invented, this concept of God. We are God now. We are. It's almost done. We have just to finish the story. That is very, very important. And when you don't understand really what's happened, you cannot go and fight and work and build and things like that. You go to the future back, back, back, back, like that. And you can fall, and it's very dangerous. No, you must really understand that.
Itulah mengapa hari ini Saya begitu malu untuk mengerjakan pekerjaan ini. Itulah kenapa Saya disini, berusaha untuk melakukan hal ini sebaik mungkin. Akan tetapi Saya tahu bahwa, walaupun saya melakukan hal ini sebaik mungkin -- Itulah mengapa Saya yang terbaik -- ini tidak berarti apa-apa. Karena saat ini bukanlah saat yang tepat. Itulah mengapa Saya mengucapkan hal itu, Saya mengucapkannya karena, Saya ulangi, tidak ada hal yang hadir tanpa alasan yang tepat. alasan dari mimpi indah kita, mimpi indah peradaban ini. Dan karena kita semua harus bekerja untuk menyelesaikan cerita ini. Dan karena inilah skenario dari peradaban. -- tentang cinta, kemajuan dan hal-hal semacam itu -- baiklah, Akan tetapi ada lebih banyak lagi hal-hal yang berbeda, skenario-skenario yang berbeda tentang peradaban lain. Skenario dari peradaban ini adalah untuk menjadi kuat, cerdas, seperti ide yang kita ciptakan, konsep keTuhanan ini, Kita adalah Tuhan saat ini, Kita adalah, ini hampir selesai. Kita hanya tinggal menyelesaikan cerita ini. Ini sangat, sangatlah penting. Dan ketika anda tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, anda tidak dapat pergi, dan berjuang dan bekerja dan membangun hal-hal seperti itu. Anda pergi ke masa depan, kembali, kembali, kembali, seperti itu. Dan anda bisa jatuh, dan itu sangatlah berbahaya. Tidak, anda harus benar2 memahaminya.
Because we have almost finished, I'll repeat this story. And the beauty of this, in perhaps 50 years, 60 years, we can finish completely this civilization, and offer to our children the possibility to invent a new story, a new poetry, a new romanticism. With billions of people who have been born, worked, lived and died before us, these people who have worked so much, we have now bring beautiful things, beautiful gifts, we know so many things. We can say to our children, OK, done, that was our story. That passed. Now you have a duty: invent a new story. Invent a new poetry. The only rule is, we have not to have any idea about the next story. We give you white pages. Invent. We give you the best tools, the best tools, and now, do it. That's why I continue to work, even if it's for toilet brush.
Karena kita hampir tamat, Saya akan mengulangi cerita ini. Dan keindahan dari ini semua, mungkin dalam 50 tahun, 60 tahun, kita bisa menyelesaikan peradaban ini, dan menawarkan anak-anak kita kemungkinan untuk menciptakan cerita baru, sebuah puisi baru, sebuah romantisme baru. Dengan milyaran orang yang baru lahir, bekerja, hidup dan mati sebelum kita, orang-orang ini yang sudah bekerja begitu banyak, kita sudah membawa hal-hal yang indah, hadiah yang indah, kita tahu banyak hal. Kita bisa katakan pada anak-anak kita, OK, selesai, ini adalah cerita kita, yang sudah terjadi. Sekarang kalian memiliki tugas: ciptakan sebuat cerita baru, ciptakan sebuah puisi baru. Satu-satunya peraturan adalah, kita tidak harus memiliki ide untuk cerita berikutnya. Kita memberikan kalian lembaran putih, Ciptakan. Kita memberikan alat-alat terbaik, alat-alat yang paling baik dan sekarang ciptakan lah. Dan inilah mengapa Saya terus bekerja, walaupun hanya untuk sebuat sikat kamar mandi.