So full disclosure, I am the nerdiest gardener you are ever going to meet.
Jadi, buka-bukaan saja, saya adalah tukang kebun paling kutu buku yang akan pernah Anda temui.
(Laughter)
(Tawa)
Technically, I'm an ecological horticulturalist, which is a fancy way of saying that I design and manage gardens that are extravagantly beautiful while also providing habitat for plant populations, wildlife communities and even soil organisms. And you might wonder, isn't that what all gardeners do? Unfortunately, no. The vast majority of gardens are ecological deserts, and in fact, an incredible amount of environmental damage has been done in the name of making pretty gardens. In the US alone, we dump over 100 million pounds of insecticides, herbicides and synthetic fertilizers on our lawns and gardens every year. There just isn't a garden pretty enough to be worth all of that, and the reality is that it's completely unnecessary.
Secara teknis, saya seorang ahli hortikultura ekologis, cara fantastis untuk menjelaskan merancang dan mengelola taman yang sangat indah sekaligus menyediakan habitat bagi populasi tumbuhan, komunitas satwa liar, dan bahkan organisme tanah. Anda mungkin bertanya-tanya, bukankah itu yang dilakukan semua tukang kebun? Sayangnya, tidak. Sebagian besar taman adalah gurun ekologis, dan pada kenyataannya, banyak kerusakan lingkungan telah terjadi demi membuat taman yang cantik. Di AS saja, kita membuang lebih dari 100 juta pon (~45 juta kg) insektisida, herbisida, dan pupuk sintetis di halaman dan kebun kita setiap tahunnya. Tidak ada taman yang cukup cantik yang bisa sebanding dengan semua itu, dan kenyataannya adalah itu sama sekali tidak diperlukan.
Gardens and landscapes that are absolutely gorgeous can also help the world around us. They can provide food, water,and shelter to wildlife. Gardens can and have brought back plants and animals from the brink of extinction.
Taman dan lanskap yang benar-benar indah juga dapat membantu dunia di sekitar kita. Mereka dapat menyediakan makanan, air, dan tempat berlindung bagi satwa liar. Taman dapat dan telah membawa kembali tumbuhan dan hewan dari ambang kepunahan.
There is a movement happening all over the globe. Gardeners, garden designers, landscape architects, even entire cities are finding ways to beautify our environment while making space for the animals we share this land with. I've seen biodiversity return to one of the toughest places to live on the entire planet: the middle of New York City,
Ada gerakan yang terjadi di seluruh dunia. Tukang kebun, perancang taman, arsitek lanskap, bahkan keseluruhan kota menemukan cara untuk mempercantik lingkungan kita sambil memberi ruang bagi hewan yang berbagi tempat dengan kita. Saya telah melihat keanekaragaman hayati kembali ke salah satu tempat yang paling sulit untuk ditinggali di seluruh planet ini: tengah kota New York,
(Laughter)
(Tawa)
where I cared for, designed and helped build public parks and gardens.
tempat saya merawat, merancang, dan membantu membangun taman kota dan kebun.
(Applause)
(Tepuk tangan)
At Brooklyn Bridge Park, where I was director of horticulture, we took these massive derelict shipping piers out over the water between Brooklyn and Manhattan and turned them into an 85-acre post-industrial public park.
Di Taman Brooklyn Bridge, tempat saya menjadi direktur hortikultura, kami mengambil dermaga pengiriman besar yang terlantar di atas air antara Brooklyn dan Manhattan dan mengubahnya menjadi taman kota bergaya pasca-industri seluas 85 hektar.
(Applause)
(Tepuk tangan)
It was designed by MVVA and built out over a decade. And it's hard to imagine now, but this lush landscape was built on parched concrete. This is about as appealing to wildlife as a parking lot. And yet, just a few years after construction, we welcomed migratory birds, rare insects and clouds of butterflies, all among millions and millions of park visitors. When people go to Brooklyn Bridge Park, they're usually there to play basketball or have a picnic. They have no idea that they're walking through a monarch habitat or a firefly sanctuary. It just reads as a beautiful park with lots of butterflies and magical evenings.
Ini dirancang oleh MVVA dan dibangun lebih dari satu dekade. Sulit untuk dibayangkan sekarang, tetapi lanskap yang rimbun ini dibangun di atas beton kering. Bagi satwa liar, ini sama menariknya seperti tempat parkir. Hanya beberapa tahun setelah konstruksi, kami menyambut burung yang bermigrasi, serangga langka dan kawanan kupu-kupu, semuanya di antara jutaan pengunjung taman. Ketika ke Taman Brooklyn Bridge, orang biasanya bermain bola basket atau piknik di sana. Mereka tidak sadar sedang melewati habitat kupu-kupu raja atau tempat perlindungan kunang-kunang. Itu hanya dikenal sebagai taman indah dengan banyak kupu-kupu dan malam yang menakjubkan.
And if we can do that in the middle of New York City, amidst all that traffic and concrete, you can do it anywhere. Indeed, we must incorporate habitat everywhere immediately, especially in our cities.
Dan jika kami bisa melakukan itu di tengah kota New York, di tengah semua lalu lintas dan beton itu, Anda dapat melakukannya di mana saja. Memang benar, kita harus segera membangun habitat di mana pun, terutama di kota-kota kita.
We are facing a biodiversity crisis of catastrophic proportions. We're changing the planet so quickly that plants and animals cannot keep up. You may have heard of the insect apocalypse, and unfortunately it is just as terrifying as it sounds. We have lost nearly half of insects on planet Earth just since I was a little kid. Now, you might not like bugs, but they are still keeping you alive. One in every three bites of food that you eat is the direct result of insect pollination. And this isn't just a problem for humanity. Where we have the data, we've lost a quarter of our birds. In North America, it's 29 percent. Most of these birds feed their babies exclusively on insects. So it's not just climate change that we need to solve right now. There is some existential multitasking required of us. Thank goodness that there are solutions and many of them literally involve planting flowers.
Kita sedang menghadapi krisis keanekaragaman hayati yang sangat dahsyat. Kita mengubah planet ini begitu cepat sehingga tumbuhan dan hewan tidak dapat mengimbanginya. Anda mungkin pernah mendengar tentang kiamat serangga, dan sayangnya itu semenakutkan kedengarannya. Kita telah kehilangan hampir setengah serangga di Bumi hanya sejak saya masih kecil. Sekarang, Anda mungkin tidak menyukai serangga, tetapi mereka masih membuat Anda tetap hidup. Satu dari tiap tiga gigitan makanan yang Anda makan adalah hasil langsung dari penyerbukan serangga. Dan ini bukan hanya masalah bagi manusia. Menurut data yang kami miliki, kita telah kehilangan seperempat burung kita. Di Amerika Utara, mencapai 29 persen. Sebagian besar burung ini memberi makan bayinya hanya dengan serangga. Jadi, bukan hanya perubahan iklim yang perlu kita selesaikan sekarang. Ada beberapa pekerjaan eksistensial yang perlu kita lakukan sekaligus. Syukurlah ada solusinya dan banyak di antaranya benar-benar melibatkan penanaman bunga.
So let's talk about gardening for biodiversity, because while you might not be a gardener, I am still going to ask you to get your hands dirty. All it takes is a pot on your stoop to have a positive effect. The first thing we should all be doing are planting plants that are from the places where we're gardening. We call them native plants, and they're important because they evolved alongside of the wildlife there. Plants and animals often form relationships and even dependencies on each other. For example, the eastern red columbine is arguably the most cheerful of our spring wildflowers. But of course they're not blooming for us. Their red flower heralds the return of the ruby-throated hummingbird, the East Coast's only hummingbird. After these tiny birds have flown thousands of miles on their migration from Central America to the northeast, they rely on the sugary nectar of the columbine to refuel, and they have reason to believe that this flower will be waiting for them when they do. The Columbine stores their nectar at the end of long spurs, where only the long tongues of the hummingbird can reach it. As the bird drinks the nectar, they pollinate the flower. Both organisms are benefiting here, and in fact, the ruby-throated hummingbird is the eastern red columbine's pollinator partner. The bird and the flower could not be more charming, but it's the dynamics between the two where the real magic resides. Let me explain.
Mari bicara tentang berkebun untuk keanekaragaman hayati, karena meskipun Anda mungkin bukan tukang kebun, saya masih akan meminta Anda untuk mengotori tangan Anda. Yang diperlukan hanyalah pot di beranda Anda untuk melihat dampaknya. Hal pertama yang harus kita semua lakukan adalah menanam tanaman yang berasal dari tempat kita berkebun. Kami menyebutnya tanaman asli dan mereka penting karena mereka berevolusi bersama satwa liar di sana. Tumbuhan dan hewan sering membentuk hubungan dan bahkan ketergantungan satu sama lain. Misalnya, bunga columbine merah dari timur bisa dianggap bunga liar musim semi kita yang paling ceria. Namun, tentu saja mereka tidak mekar untuk kita. Bunga merah mereka menandakan kembalinya burung kolibri tenggorokan rubi, satu-satunya jenis burung kolibri di Pantai Timur. Setelah burung-burung kecil ini terbang ribuan mil dalam migrasi mereka dari Amerika Tengah ke timur laut, mereka bergantung pada nektar columbine untuk mengisi bahan bakar, dan mereka berhak percaya bahwa bunga ini akan menunggu mereka ketika mereka bermigrasi. Bunga Columbine menyimpan nektarnya di ujung rongganya yang panjang, di mana hanya lidah panjang burung kolibri yang bisa mencapainya. Saat burung meminum nektar, mereka menyerbuki bunga. Kedua organisme mendapat manfaat di sini, dan pada kenyataannya, burung kolibri tenggorokan rubi adalah mitra penyerbuk columbine merah timur. Burung dan bunga itu sangat menawan, tetapi dinamika antara keduanyalah di mana keajaiban sesungguhnya terjadi. Biar saya jelaskan.
Birds have an extra photoreceptor that allows them to see red incredibly well. Flowers have taken advantage of this and use the color red to communicate. As the hummingbirds fly over land on their journey, a wave of red flowers blooms to greet them. This beautiful dance of symbiosis is happening all around us, among plants and animals that have evolved together for thousands, if not millions of years. In return for planting native plants, we get a front-row seat to the wonders of the natural world. It's hard work, but it's the best kind because at the end of our efforts, not only do we get biodiversity but we get butterflies.
Burung memiliki fotoreseptor ekstra yang memungkinkan mereka melihat warna merah dengan sangat baik. Bunga telah memanfaatkan ini dan menggunakan warna merah untuk berkomunikasi. Saat burung kolibri terbang di atas daratan dalam migrasi mereka, gelombang bunga merah mekar untuk menyambut mereka. Tarian simbiosis yang indah ini selalu terjadi di sekitar kita, antara tumbuhan dan hewan yang telah berevolusi bersama selama ribuan, jika bukan jutaan, tahun. Sebagai imbalan menanam tanaman asli, kita mendapat tempat duduk barisan depan untuk menyaksikan keajaiban alam. Ini perlu kerja keras, tetapi ini yang terbaik karena pada akhirnya, kita tidak hanya mendapatkan keanekaragaman hayati, tetapi juga kupu-kupu.
When butterflies visit flowers, they're there for a quick drink of nectar. But if we want to support their full life cycle, we need to provide them with food when they are very hungry caterpillars. Caterpillars eat leaves, but they can't just eat any leaf. They need the leaves they have evolved to digest. Monarchs and milkweed are the most famous duo, but every butterfly and moth has a plant or even a few that they lay their eggs on. These are their host plants. At Brooklyn Bridge Park a while ago, I saw American lady butterflies visiting our flowers. So I looked up their host plants and found that their favorite was a tiny white flower called pearly everlasting. So I ordered a few, hoping that the butterflies would eventually find them. However, when I opened the box, it was like butterflies just materialized out of thin air and went straight for the pearly everlasting. We had to brush the butterflies off the plants just to get them in the ground.
Ketika kupu-kupu mengunjungi bunga, mereka datang untuk minum nektar sebentar. Namun, jika ingin mendukung siklus hidup penuh mereka, kita perlu memberi mereka makanan ketika mereka adalah ulat yang kelaparan. Ulat memakan daun, tetapi mereka tidak bisa makan sembarang daun. Mereka membutuhkan daun yang dapat dicerna tubuh mereka. Kupu-kupu raja dan <i>milkweed</i> adalah duo yang paling terkenal, tetapi tiap kupu-kupu dan ngengat memiliki satu atau lebih jenis tanaman di mana mereka bertelur. Mereka adalah tanaman inangnya. Di taman Brooklyn Bridge beberapa waktu yang lalu, saya melihat kupu-kupu American lady mengunjungi bunga kami. Jadi, saya mencari tanaman inang mereka dan menemukan favorit mereka adalah bunga putih kecil yang disebut mutiara abadi. Jadi, saya memesan beberapa bunga tersebut dan berharap kupu-kupu itu menemukannya. Namun, ketika saya membuka kotak itu, rasanya seperti kupu-kupu itu muncul begitu saja dan langsung menuju bunga mutiara abadi. Kami harus menyingkirkan kupu-kupu dari tanaman itu hanya untuk menanamnya.
Now I know that it might be a shock for some of you to hear that people like me want insects eating our garden plants. But even bugs we refer to as pests can be important for biodiversity. Long ago at Brooklyn Bridge Park, our catalpa trees got covered in aphids. They are a common garden pest that suck the sugary liquid out of leaves. People encouraged me to spray them with pesticides, but I didn't. And the following year we found the two-spotted lady beetle on our catalpas. This was the first sighting of this ladybug in New York City in 30 years.
Saya tahu ini mungkin mengejutkan bagi sebagian dari Anda bahwa orang-orang seperti saya ingin serangga memakan tanaman kebun kami. Namun, bahkan serangga yang kita anggap hama bisa menjadi penting bagi keanekaragaman hayati. Dahulu kala di taman Brooklyn Bridge, pohon catalpa kami dikerumuni kutu daun. Mereka adalah hama taman yang umum yang menyedot cairan manis dari daun. Saya diminta menyemprotkan pestisida, tetapi tidak saya lakukan. Tahun berikutnya, kami menemukan kepik dua titik di catalpa kami. Ini adalah penampakan pertama kepik ini di kota New York dalam 30 tahun.
(Applause)
(Tepuk tangan)
And the thing about them is that they eat those tiny aphids that are on our catalpas. So if we had sprayed the trees, we would have harmed the ladybugs as well.
Yang menarik dari mereka adalah mereka memakan kutu daun kecil yang ada di pohon catalpa kami. Jadi, jika kita menyemprot pohon itu, kita akan menyakiti kepik tersebut juga.
Gardening is a long game. With patience, we can return balance to these systems. When we allow pests to live in our gardens, predators like ladybugs will soon move in. By building up biodiversity, pests are kept at bay. Most gardeners try to maintain these clean, sterile environments that are the exact opposite of what wildlife wants. The more we can stop being tidy, the more wildness we can bring into our gardens and landscapes, the better habitat we provide. Wherever possible, we should stop mowing. Why not get rid of your lawn? Or shrink it drastically. Lawns should be area rugs, not wall-to-wall carpet.
Berkebun adalah permainan jangka panjang. Dengan kesabaran, kita dapat mengembalikan keseimbangan ke sistem ini. Ketika kita membiarkan hama hidup di kebun kita, predator, seperti kepik, akan segera datang. Dengan membangun keanekaragaman hayati, hama dapat dicegah. Kebanyakan tukang kebun mencoba menjaga lingkungan yang bersih dan steril ini yang merupakan kebalikan dari apa yang diinginkan satwa liar. Semakin kita bisa berhenti bersikap rapi, semakin banyak alam liar yang bisa dibawa ke kebun dan lanskap kita, semakin baik habitat yang kita sediakan. Sebisa mungkin, kita sebaiknya berhenti memotong rumput. Mengapa tidak menyingkirkan halaman rumput Anda? Atau mengecilkannya secara drastis. Rumput sebaiknya di beberapa area saja, bukan menutupi seluruh lahan.
(Laughter)
(Tawa)
(Applause)
(Tepuk tangan)
Leaves that fall to the ground should be left there. They're literally called leaves. We should leave them.
Daun yang jatuh ke tanah sebaiknya dibiarkan saja. Mereka disebut <i>leaves</i> (meninggalkan). Kita harus meninggalkan mereka.
(Laughter)
(Tawa)
Bumblebees nest in those leaves, birds will forage in them, and butterflies overwinter in them as well. Seed heads can be sculptural while feeding the birds, and old flower stems can be tucked away to allow tiny bees to nest in them. All of these practices create new looks for our gardens, but part of this work is changing our ideas of beauty. Traditional gardens were often about displaying control over nature. But we no longer wear powdered wigs and hoop skirts. We don't need to be authoritarian in our garden design.
Lebah bersarang di dedaunan itu, burung akan mencari makan di sana, dan kupu-kupu juga melewati musim dingin di dalamnya. Bakal biji bisa menjadi hiasan sekaligus makanan burung, dan batang bunga tua dapat diselipkan dan memungkinkan lebah kecil bersarang di dalamnya. Semua praktik ini menciptakan tampilan baru pada taman kita, tetapi bagian dari upaya ini adalah mengubah gagasan kita tentang keindahan. Taman tradisional seringkali menunjukkan kendali atas alam. Namun, kita tidak lagi memakai wig dan rok <i>hoop</i>. Kita tidak perlu bersikap otoriter dalam mendesain taman kita.
(Laughter)
(Tawa)
And it's not all or nothing. There's almost always space on our land where we can go a little wild. The rose mallow is this tropical-looking hibiscus that grows throughout eastern North America. The stems are often cut down by gardeners in spring, but we left them up one year because we found that there were a bunch of beneficial insects that used those stems. And what we ended up with, I find absolutely stunning. It might not be a look for every garden, but certainly we can find space for it. Because a few weeks later, we found a song sparrow nest nestled in between those uncut stems. And soon we had baby song sparrows hopping around outside of the garden. There's a direct link between that garden practice and an actual baby bird.
Kita tidak harus menyediakan lahan yang sangat luas. Hampir selalu ada ruang di lahan kita di mana kita bisa menjadi sedikit liar. Mallow mawar adalah kembang sepatu yang tampak seperti bunga tropis yang tumbuh di seluruh Amerika Utara bagian timur. Batangnya sering ditebang oleh tukang kebun di musim semi, tetapi kami biarkan selama satu tahun karena kami menemukan ada sekelompok serangga bermanfaat yang menggunakan batang itu. Apa yang kami dapatkan, menurut saya benar-benar menakjubkan. Ini mungkin tidak cocok untuk setiap taman, tetapi tentu kami bisa menemukan ruang untuk itu. Karena beberapa minggu kemudian, kami menemukan sarang burung pipit yang terletak di antara batang-batang yang belum dipotong itu. Segera, kami melihat bayi burung pipit melompat-lompat di luar taman. Ada hubungan langsung antara praktik berkebun dan bayi burung.
In these scary times, it can be so hard to know what to do and how to help. But it feels great to cultivate life with your own two hands. And there's an abundance of research now to show how beneficial gardening is for our health and even our happiness. Because we all deserve to live in a healthy and thriving ecosystem. But it feels even better when we're part of those systems, supporting the plants and pollinators around us the way that they support us.
Di masa-masa menakutkan ini, bisa sangat sulit untuk tahu bagaimana melakukan sesuatu dan membantu. Namun, rasanya luar biasa bisa merawat kehidupan dengan tangan Anda sendiri. Dan kini ada banyak penelitian yang menunjukkan betapa bermanfaatnya berkebun bagi kesehatan kita dan bahkan kebahagiaan kita. Karena kita semua berhak hidup dalam ekosistem yang sehat dan berkembang. Tetapi terasa lebih baik ketika kita menjadi bagian dari sistem itu, mendukung tanaman dan penyerbuk di sekitar kita, seperti mereka mendukung kita.
Like many of you, I am at times immobilized with climate grief, thinking about the world that we're leaving for our children. But gardening, honestly, brings me so much hope that we can solve some very big, very serious problems, that we have the solutions already. And many of them simply involve planting flowers.
Seperti banyak dari Anda, saya terkadang tidak bisa bergerak karena sedih akibat iklim, memikirkan dunia yang akan kita tinggalkan untuk anak-anak kita. Tetapi berkebun, sejujurnya, memberi saya begitu banyak harapan kita dapat menyelesaikan beberapa masalah yang sangat besar dan serius, sehingga kita sudah punya solusinya. Dan banyak dari mereka hanya melibatkan penanaman bunga.
Thank you so much.
Terima kasih banyak.
(Applause and cheers)
(Tepuk tangan dan sorak-sorai)