It is a dream of mankind to fly like a bird. Birds are very agile. They fly, not with rotating components, so they fly only by flapping their wings. So we looked at the birds, and we tried to make a model that is powerful, ultralight, and it must have excellent aerodynamic qualities that would fly by its own and only by flapping its wings.
Impian umat manusia adalah terbang seperti burung. Burung sangat tangkas. Mereka terbang, tidak dengan benda yang berputar, mereka terbang hanya dengan mengepakkan sayap. Sehingga kami melihat burung, dan mencoba membuat model yang kuat dan sangat ringan dan harus memiliki kualitas aerodinamis yang sangat baik yang dapat terbang dengan sendirinya hanya dengan mengepakkan sayapnya.
So what would be better than to use the herring gull, in its freedom, circling and swooping over the sea, and to use this as a role model? So we bring a team together. There are generalists and also specialists in the field of aerodynamics, in the field of building gliders. And the task was to build an ultralight indoor-flying model that is able to fly over your heads. So be careful later on.
Jadi burung apa yang terbaik untuk digunakan? Burung camar, yang bebas berputar dan menukik di atas laut, dan menggunakannya sebagai model. Jadi kami mengumpulkan satu tim. Ada ahli umum dan khusus dalam bidang aerodinamika dalam bidang pembuatan pesawat terbang layang. Dengan tugas membuat model terbang sangat ringan di dalam ruangan yang dapat terbang di atas kepala Anda. Jadi nanti berhati-hatilah.
(Laughter)
Dan inilah masalahnya:
And this was one issue: to build it that lightweight that no one would be hurt if it fell down.
untuk membuatnya sangat ringan sehingga tidak akan ada yang terluka jika robot ini jatuh.
So why do we do all this? We are a company in the field of automation, and we'd like to do very lightweight structures because that's energy efficient, and we'd like to learn more about pneumatics and air flow phenomena.
Jadi mengapa kami melakukan hal ini? Kami adalah perusahaan di bidang otomatisasi dan kami ingin membuat struktur yang sangat ringan karena hemat energi. Dan kami ingin mempelajari lebih banyak tentang pneumatik dan fenomena aliran udara.
So I now would like you to put your seat belts on and put your hats on. So maybe we'll try it once -- to fly a SmartBird.
Jadi sekarang saya ingin Anda untuk mengencangkan sabuk pengaman dan mengenakan helm. Mungkin kita akan mencoba untuk menerbangkan SmartBird.
Thank you.
Terima kasih.
(Applause)
(Tepuk tangan)
(Cheers)
(Tepuk tangan)
(Applause)
(Applause ends)
(Applause)
(Tepuk tangan)
So we can now look at the SmartBird. So here is one without a skin. We have a wingspan of about two meters. The length is one meter and six, and the weight is only 450 grams. And it is all out of carbon fiber. In the middle we have a motor, and we also have a gear in it, and we use the gear to transfer the circulation of the motor. So within the motor, we have three Hall sensors, so we know exactly where the wing is. And if we now beat up and down --
Kini kita dapat melihat ke dalam SmartBird. inilah model tanpa kulit luarnya. Lebar sayapnya sekitar 2 meter. Panjangnya 1,6 meter, dan beratnya hanya 450 gram. Semuanya terbuat dari serat karbon. Di tengahnya ada motor dan ada juga gigi roda. Dan kami menggunakan gigi roda ini untuk memindahkan sirkulasi dari motor. Jadi di dalam motor itu, ada tiga sensor Hall, sehingga kita tahu dengan pasti di mana letak sayapnya. Dan jika sayapnya bergerak ke atas dan ke bawah ...
(Mechanical sounds)
ada kemungkinan
We have the possibility to fly like a bird. So if you go down, you have the large area of propulsion, and if you go up, the wings are not that large, and it is easier to get up.
untuk terbang seperti burung. Jika sayapnya ke bawah, Anda mendapat daerah pendorong yang luas. Dan jika sayapnya ke atas, sayapnya tidak sebesar itu, dan lebih mudah untuk naik.
So, the next thing we did, or the challenges we did, was to coordinate this movement. We have to turn it, go up and go down. We have a split wing. With the split wing, we get the lift at the upper wing, and we get the propulsion at the lower wing. Also, we see how we measure the aerodynamic efficiency. We had knowledge about the electromechanical efficiency and then we can calculate the aerodynamic efficiency. So therefore, it rises up from passive torsion to active torsion, from 30 percent up to 80 percent.
Jadi hal selanjutnya yang kami lakukan atau tantangan yang kami lakukan adalah menyelaraskan gerakan ini. Kita harus dapat berbelok, naik, dan turun. Ada sayap yang terpisah. Dengan sayap yang terpisah kita mendapat daya angkat pada sayap bagian atas, dan dorongan pada sayap bagian bawah Kita juga melihat bagaimana kita mengatur efisiensi aerodinamis. Kita harus mengetahui tentang efisiensi elektromekaniknya kemudian kita dapat menghitung efisiensi aerodinamisnya. Sehingga, itu meningkatkan tegangan pasif menjadi tegangan aktif, dari 30 persen hingga 80 persen.
Next thing we have to do, we have to control and regulate the whole structure. Only if you control and regulate it, you will get that aerodynamic efficiency. So the overall consumption of energy is about 25 watts at takeoff and 16 to 18 watts in flight.
Hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah mengendalikan dan mengatur seluruh strukturnya. Hanya jika Anda dapat mengendalikan dan mengaturnya Anda akan memiliki efisiensi aerodinamis. Jadi total pemakaian energinya adalah sekitar 25 watt untuk tinggal landas dan 16 atau 18 watt di udara.
Thank you.
Terima kasih.
(Applause)
(Tepuk tangan)
Bruno Giussani: Markus, we should fly it once more.
Bruno Giussani: Markus, saya rasa kita harus menerbangkannya sekali lagi.
Markus Fischer: Yeah, sure.
Markus Fischer: Tentu saja.
(Audience) Yeah!
(Tawa)
(Laughter)
(Gasps)
(Engah)
(Cheers)
(Sorakan)
(Applause)
(Tepuk tangan)