So, there's an actor called Dustin Hoffman. And years ago, he made this movie which some of you may have heard of, called "The Graduate." And there's two key scenes in that movie. The first one is the seduction scene. I'm not going to talk about that tonight.
Ada seorang aktor bernama Dustin Hoffman. Beberapa tahun yang lalu, dia membuat film, berjudul "The Graduate". Dan terdapat dua adegan kunci di film tersebut. Yang pertama adalah adegan seduksi. Saya tidak akan membicarakannya malam ini.
(Laughter)
(Tawa penonton)
The second scene is where he's taken out by the old guy to the pool, and as a young college graduate, the old guy basically says one word, just one word. And of course, all of you know what that word is. It's "plastics."
Adegan kedua adalah ketika dia dibawa seorang pria tua ke kolam renang, dan sebagai seorang lulusan fakultas muda, pria tua itu cuma mengatakan satu kata, cuma satu kata. Dan tentu saja, anda semua tahu apa kata itu. "Plastik."
(Laughter)
(Suara tawa)
And the only problem with that is, it was completely the wrong advice.
Dan satu-satunya masalah dengan itu adalah bahwa saran tersebut salah.
(Laughter)
(Suara tawa)
Let me tell you why it was so wrong. The word should have been "silicon." And the reason it should have been silicon is because the basic patents for semiconductors had already been made, had already been filed, and they were already building them. So Silicon Valley was just being built in 1967, when this movie was released. And the year after the movie was released, Intel was founded. So had the graduate heard the right one word, maybe he would have ended up onstage -- oh, I don't know -- maybe with these two.
Saya beritahu mengapa saran itu sangat salah. Kata itu seharusnya adalah "silikon." Dan mengapa seharusnya kata itu adalah silikon adalah karena paten dasar untuk semikonduktor telah ada, telah diarsip, dan telah dibangun. Jadi Silicon Valley baru saja dibangun di tahun 1967, ketika film ini ditayangkan. Dan setahun setelah film ini ditayangkan, Intel telah didirikan. Jika saja si lulusan mendengar kata yang benar, mungkin dia akan berakhir di atas panggung dengan -- oh, saya tidak tahu-- mungkin dengan mereka.
(Laughter)
(Suara tawa)
So as you're thinking of that, let's see what bit of advice we might want to give so that your next graduate doesn't become a Tupperware salesman.
Jadi saat anda berpikir tentang itu, mari kita lihat saran seperti apa yang mungkin ingin kita berikan supaya lulusan anda yang selanjutnya tidak menjadi pramuniaga Tupperware
(Laughter)
(Tawa penonton)
So in 2015, what word of advice would you give people, when you took a college graduate out by the pool and you said one word, just one word? I think the answer would be "lifecode." So what is "lifecode?" Lifecode is the various ways we have of programming life. So instead of programming computers, we're using things to program viruses or retroviruses or proteins or DNA or RNA or plants or animals, or a whole series of creatures. And as you're thinking about this incredible ability to make life do what you want it to do, what it's programmed to do, what you end up doing is taking what we've been doing for thousands of years, which is breeding, changing, mixing, matching all kinds of life-forms, and we accelerate it.
Jadi di tahun 2015, saran apa yang dapat anda berikan kepada orang-orang, saat anda membawa seorang lulusan kampus ke kolam renang, dan anda mengatakan cuma satu kata? Saya pikir jawabannya adalah "lifecode." Jadi apa itu "lifecode?" Lifecode adalah berbagai cara untuk memprogram kehidupan, Jadi daripada memprogram komputer, kita memakai berbagai benda untuk memprogram virus atau retrovirus atau protein atau DNA atau RNA atau tumbuhan atau hewan, atau berbagai jenis makhluk, Dan saat anda berpikir tentang kemampuan yang luar biasa ini, untuk membuat hidup melakukan apa yang anda mau, apa tujuan yang diprogramkan, apa yang akhirnya anda lakukan adalah mengambil apa yang telah kita lakukan selama ribuan tahun, yaitu berkembang biak, berubah, mencampur, mencocokkan, semua jenis makhluk hidup, dan kita mempercepatnya.
And this is not something new. This humble mustard weed has been modified so that if you change it in one way, you get broccoli. And if you change it in a second way, you get kale. And if you change it in a third way, you get cauliflower. So when you go to these all-natural, organic markets, you're really going to a place where people have been changing the lifecode of plants for a long time. The difference today, to pick a completely politically neutral term --
Dan ini bukanlah hal baru, rumput mustard biasa ini telah dimodifikasi hingga jika anda mengubahnya dengan satu cara, anda dapat brokoli dan jika anda mengubahnya dengan cara kedua, anda mendapat kubis. Dan jika anda mengubahnya dengan cara ketiga, anda mendapat kol bunga. Jadi ketika anda mengunjungi pasar organik serba natural ini, anda sebenarnya mengunjungi tempat dimana manusia telah mengubah lifecode tumbuhan untuk waktu yang lama, Perbedaannya sekarang, untuk memilih istilah netral secara politis --
[Intelligent design]
[Desain cerdas]
(Laughter)
(Suara tawa)
We're beginning to practice intelligent design. That means that instead of doing this at random and seeing what happens over generations, we're inserting specific genes, we're inserting specific proteins, and we're changing lifecode for very deliberate purposes. And that allows us to accelerate how this stuff happens.
Kita mulai berlatih desain cerdas. yang berarti daripada kita melakukan ini secara acak, dan melihat apa yang terjadi generasi ke generasi, kita memasukkan gen yang spesifik, kita memasukkan protein yang spesifik, dan kita merubah lifecode untuk tujuan-tujuan tertentu. Dan itu membuat kita dapat mempercepat bagaimana hal ini terjadi.
Let me just give you one example. Some of you occasionally might think about sex. And we kind of take it for granted how we've changed sex. So we think it's perfectly normal and natural to change it. What's happened with sex over time is -- normally, sex equals baby, eventually. But in today's world, sex plus pill equals no baby.
Mari saya berikan anda satu contoh. Beberapa dari anda mungkin kadang berpikir tentang seks. Dan kita menganggap begitu saja bagaimana kita telah mengubah seks. Kita menganggap sangatlah normal dan natural untuk mengubahnya. Apa yang terjadi dengan seks dari waktu ke waktu adalah -- Biasanya, seks sama dengan bayi, pada akhirnya. Tapi di dunia zaman sekarang, seks ditambah pil sama dengan tidak ada bayi.
(Laughter)
(Suara tawa)
And again, we think that's perfectly normal and natural, but that has not been the case for most of human history. And it's not the case for animals. What it is does is it gives us control, so sex becomes separate from conception. And as you're thinking of the consequences of that, then we've been playing with stuff that's a little bit more advanced, like art. Not in the sense of painting and sculpture, but in the sense of assisted reproductive technologies. So what are assisted reproductive technologies? Assisted reproductive technologies are things like in vitro fertilization. And when you do in vitro fertilization, there's very good reasons to do it. Sometimes you just can't conceive otherwise. But when you do that, what you’re doing is separating sex, conception, baby. So you haven't just taken control of when you have a baby, you've separated when the baby and where the baby is fertilized. So you've separated the baby from the body from the act. And as you're thinking of other things we've been doing, think about twins. So you can freeze sperm, you can freeze eggs, you can freeze fertilized eggs. And what does that mean? Well, that's a good thing if you're a cancer patient. You're about to go under chemotherapy or under radiation, so you save these things. You don't irradiate them. But if you can save them and you can freeze them, and you can have a surrogate mother, it means that you've decoupled sex from time. It means you can have twins born -- oh, in 50 years?
Dan lagi, kita berpikir bahwa semuanya normal dan alamiah, tapi itu bukanlah persoalannya bagi sebagian besar sejarah manusia. Dan untuk hewan tidak seperti ini. Yang hal itu lakukan adalah memberi kita kontrol, sehingga seks menjadi terpisah dari pembuahan. Dan saat anda berpikir tentang konsekuensi hal itu, maka kita telah bermain dengan hal yang lebih maju, seperti seni. Tidak dalam arti lukisan ataupun pahatan, tapi dalam arti pembantu teknologi reproduktif. Jadi apa itu pembantu teknologi reproduktif? Pembantu teknologi reproduktif adalah hal-hal seperti fertilisasi in vitro. Dan ketika anda melakukannya, ada alasan yang bagus untuk melakukannya. Kadang anda tidak dapat mengandung kalau tidak melakukannya. Tapi jika dilakukan, apa yang anda lakukan adalah memisahkan seks, pembuahan, bayi. Jadi jika anda belum mengambil alih kontrol saat anda melahirkan bayi, anda memisahkan kapan dan dimana bayi itu difertilisasi. Jadi anda telah memisahkan bayi dari tubuh dari perbuatan tersebut. Dan selama anda berpikir tentang hal-hal lain yang telah kita lakukan, pikirkan anak- anak kembar. Jadi anda bisa membekukan sperma, sel telur, sel telur yang difertilisasi, Dan apa artinya? Itu adalah hal yang baik jika anda seorang pasien kanker. Anda baru saja akan menjalani kemoterapi atau radiasi, jadi anda menyimpan mereka. Anda tidak menyinari mereka. tetapi anda dapat menyimpan dan membekukan mereka, dan anda bisa mempunyai ibu pengganti, dan itu berarti anda telah memisahkan seks dari waktu. Itu berarti bahwa anak kembar dapat anda lahirkan dalam -- oh, 50 tahun?
(Laughter)
(Suara tawa)
In a hundred years? Two hundred years? And these are three really profound changes that are not, like, future stuff. This is stuff we take for granted today.
Dalam seratus tahun? Dua ratus tahun? Dan ini adalah tiga perubahan yang paling mendalam yang tidak seperti hal masa depan. Ini adalah hal yang kita
So this lifecode stuff turns out to be a superpower.
anggap begitu sekarang zaman sekarang.
It turns out to be this incredibly powerful way of changing viruses, of changing plants, of changing animals, perhaps even of evolving ourselves. It's something that Steve Gullans and I have been thinking about for a while.
Jadi hal lifecode ini ternyata adalah kemampuan super. Lifecode ternyata adalah jalan yang luar biasa dalam merubah virus-virus, merubah flora, merubah fauna, bahkan mungkin mengevolusi diri kita sendiri. Ini sesuatu yang saya dan Steve Gullans telah pikirkan untuk sementara.
Let's have some risks. Like every powerful technology, like electricity, like an automobile, like computers, this stuff potentially can be misused. And that scares a lot of people. And as you apply these technologies, you can even turn human beings into chimeras. Remember the Greek myth where you mix animals? Well, some of these treatments actually end up changing your blood type. Or they'll put male cells in a female body or vice versa, which sounds absolutely horrible until you realize, the reason you're doing that is you're substituting bone marrow during cancer treatments. So by taking somebody else's bone marrow, you may be changing some fundamental aspects of yourself, but you're also saving your life. And as you're thinking about this stuff, here's something that happened 20 years ago.
Apa saja resikonya? Seperti tiap teknologi canggih, seperti listrik, seperti mobil, seperti komputer, hal ini mempunyai potensi untuk disalahgunakan. Dan itu menakuti banyak orang. Dan ketika anda menerapkan teknologi ini, anda bisa mengubah manusia menjadi chimera. Ingat mitos Yunani dimana anda mencampur hewan? Beberapa dari perlakuan ini sebenarnya berakhir mengubah golongan darah anda. Atau mereka akan menaruh sel lelaki di dalam tubuh wanita atau sebaliknya, yang terdengar sangat buruk sampai anda menyadari bahwa, alasan anda melakukannya adalah anda mengganti sumsum tulang saat penanganan kanker, Jadi dengan mengambil sumsum tulang orang lain, anda bisa saja merubah aspek-aspek dasar diri anda, tapi anda juga menyelamatkan hidup anda. Dan saat anda berpikir tentang hal ini, ini sesuatu yang terjadi 20 tahun yang lalu.
This is Emma Ott. She's a recent college admittee. She's studying accounting. She played two varsity sports. She graduated as a valedictorian. And that's not particularly extraordinary, except that she's the first human being born to three parents. Why? Because she had a deadly mitochondrial disease that she might have inherited. So when you swap out a third person's DNA and you put it in there, you save the lives of people. But you also are doing germline engineering, which means her kids, if she has kids, will be saved and won't go through this. And [their] kids will be saved, and their grandchildren will be saved, and this passes on.
Ini Emma Ott. Dia baru saja menjadi seorang murid baru universitas. Dia sedang mempelajari akuntansi. Dia bermain dua olahraga universitas. Dia lulus sebagai valediktorian. Dan itu tidak terlalu luar biasa, kecuali dia adalah manusia pertama yang dilahirkan oleh tiga orang tua. Kenapa? Karena ia memiliki sebuah penyakit mitokondria yang mungkin telah ia bawa dari orang tuanya. Jadi ketika anda mengambil DNA orang ketiga dan menaruhnya disana, anda menyelamatkan nyawa orang. Tapi anda juga melakukan rekayasa germline. yang berarti jika ia mempunyai anak, anaknya akan terselamatkan dan tidak perlu melalui ini. Dan anak [mereka], dan cucu mereka akan terselamatkan, dan ini berlanjut.
That makes people nervous. So 20 years ago, the various authorities said, why don't we study this for a while? There are risks to doing stuff, and there are risks to not doing stuff, because there were a couple dozen people saved by this technology, and then we've been thinking about it for the next 20 years. So as we think about it, as we take the time to say, "Hey, maybe we should have longer studies, maybe we should do this, maybe we should do that," there are consequences to acting, and there are consequences to not acting. Like curing deadly diseases -- which, by the way, is completely unnatural. It is normal and natural for humans to be felled by massive epidemics of polio, of smallpox, of tuberculosis. When we put vaccines into people, we are putting unnatural things into their body because we think the benefit outweighs the risk. Because we've built unnatural plants, unnatural animals, we can feed about seven billion people. We can do things like create new life-forms. And as you create new life-forms, again, that sounds terribly scary and terribly bothersome, until you realize that those life-forms live on your dining room table. Those flowers you've got on your dining room table -- there's not a lot that's natural about them, because people have been breeding the flowers to make this color, to be this size, to last for a week. You don't usually give your loved one wildflowers because they don't last a whole lot of time.
Itu membuat orang-orang gelisah. 20 tahun yang lalu, pihak-pihak berwenang bertanya, kenapa tidak kita pelajari ini? Melakukan sesuatu mempunyai resiko, dan juga sebaliknya, karena ada beberapa belas orang yang diselamatkan teknologi ini, dan kita telah memikirkannya selama 20 tahun ke depan. Jadi saat kita memikirkannya, mengatakan "Hei, mungkin kita harus memanjangkan pembelajaran, mungkin kita harus begini, kita harus begitu." ada konsekuensi dalam beraksi, ada konsekuensi untuk tidak beraksi. Seperti menyembuhkan penyakit berbahaya -- yang memang sangat tidak natural. Adalah hal yang normal dan natural bagi manusia untuk terbunuh oleh epidemi besar penyakit polio, cacar air, dan tuberkulosis. Ketika kita memberi vaksin kepada manusia, kita memasukkan hal tidak natural ke dalam tubuh mereka Karena kita pikir bahwa keuntungan melebihi resikonya. Karena kita telah membangun tumbuhan tidak alami, hewan tidak alami, kita dapat memberi makan tujuh bilyar manusia. Kita dapat melakukan hal seperti menciptakan makhluk hidup baru. Dan saat anda menciptakan makhluk hidup baru, lagi, kedengaran sangat mengerikan dan sangat menggangu, sampai anda menyadari makhluk hidup tersebut tinggal di meja makan anda -- Bunga-bunga yang anda miliki di meja makan anda -- tidak banyak yang natural tentang mereka, karena manusia telah mengembang biakkan bunga untuk menjadi satu warna ini, satu ukuran ini, untuk bertahan selama satu minggu. Anda tidak biasanya memberikan orang tercinta bunga liar Karena mereka tidak bertahan lama.
What all this does is it flips Darwin completely on his head. See, for four billion years, what lived and died on this planet depended on two principles: on natural selection and random mutation. And so what lived and died, what was structured, has now been flipped on its head. And what we've done is created this completely parallel evolutionary system where we are practicing unnatural selection and non-random mutation.
Apa yang semua ini lakukan adalah betul-betul memutarbalikkan Darwin. Selama empat bilyar tahun, Apa yang hidup dan mati di planet ini bergantung pada dua prinsip: seleksi natural dan mutasi acak. Jadi apa yang hidup dan mati, apa yang diberi struktur, telah diputar balikkan. Dan apa yang telah kita lakukan adalah menciptakan sistem paralel yang dapat berevolusi ketika kita melatih seleksi tidak natural dan mutasi tak acak.
So let me explain these things. This is natural selection. This is unnatural selection.
Jadi biar saya jelaskan hal ini. Ini adalah seleksi natural. Ini adalah seleksi tidak natural.
(Laughter)
(Suara tawa)
So what happens with this stuff is, we started breeding wolves thousands of years ago in central Asia to turn them into dogs. And then we started turning them into big dogs and into little dogs. But if you take one of the chihuahuas you see in the Hermès bags on Fifth Avenue and you let it loose on the African plain, you can watch natural selection happen.
Jadi apa yang terjadi dengan hal ini adalah, kita mulai mengembang biakkan serigala ribuan tahun yang lalu di Asia tengah untuk mengubah mereka menjadi anjing. Dan kita mulai mengubah mereka menjadi anjing besar dan anjing kecil. Tapi jika anda mengambil satu chihuahua yang anda lihat di tas Hermès di Fifth Avenue dan anda membiarkannya bebas di tanah Afrika, anda bisa melihat seleksi natural terjadi.
(Laughter)
(Suara tawa)
Few things on Earth are less natural than a cornfield. You will never, under any scenario, walk through a virgin forest and see the same plant growing in orderly rows at the same time, nothing else living there. When you do a cornfield, you're selecting what lives and what dies. And you're doing that through unnatural selection. It's the same with a wheat field, it's the same with a rice field. It's the same with a city, it's the same with a suburb. In fact, half the surface of Earth has been unnaturally engineered so that what lives and what dies there is what we want, which is the reason why you don't have grizzly bears walking through downtown Manhattan.
Beberapa hal di Bumi kurang natural daripada padang jagung. Anda tidak akan pernah, dalam skenario apapun berjalan di tengah hutan perawan melihat tanaman yang sama tumbuh beraturan pada waktu yang sama, tak ada hal lain yang tinggal di sana. Ketika anda memilih ladang jagung, anda memilih apa yang hidup dan mati. Dan anda melakukannya melalui seleksi tidak natural. Hal ini sama seperti padang gandum, sama seperti persawahan padi. sama seperti kota, sama seperti pinggiran kota. Faktanya, setengah permukaan bumi telah diproses secara tidak natural jadi apa yang hidup dan apa yang mati adalah apa yang kita inginkan, inilah alasan mengapa kita tidak melihat beruang berjalan di pusat kota Manhattan.
How about this random mutation stuff? Well, this is random mutation. This is Antonio Alfonseca. He's otherwise known as the Octopus, his nickname. He was the Relief Pitcher of the Year in 2000. And he had a random mutation that gave him six fingers on each hand, which turns out to be really useful if you're a pitcher.
Bagaimana dengan hal mutasi acak ini? Ini adalah mutasi acak. Ini adalah Antonio Alfonseca. Dia juga dikenal sebagai Octopus, nama panggilannya. Dia adalah Relief Pitcher Tahun 2000. Dan dia mempunyai mutasi acak yang memberinya enam jari di tiap tangan, yang ternyata sangat berguna jika anda seorang pitcher.
(Laughter)
(suara tawa)
How about non-random mutation? A non-random mutation is beer. It's wine. It's yogurt. How many times have you walked through the forest and found all-natural cheese? Or all-natural yogurt? So we've been engineering this stuff. Now, the interesting thing is, we get to know the stuff better. We found one of the single most powerful gene-editing instruments, CRISPR, inside yogurt. And as we start engineering cells, we're producing eight out of the top 10 pharmaceutical products, including the stuff that you use to treat arthritis, which is the number one best-selling drug, Humira.
Bagaimana dengan mutasi tak acak? Mutasi tak acak adalah bir. Anggur. Yogurt. Berapa kali anda berjalan melalui hutan dan menemukan keju yang sepenuhnya natural? Atau yogurt yang sepenuhnya natural? Jadi kita telah merekayasa hal ini. Jadi, hal yang menarik adalah, kita jadi mengetahui lebih baik. Kita telah menemukan salah satu instrumen pengedit gen paling kuat, CRISPR, di dalam yogurt. Dan saat kita mulai merekayasa sel, kita memproduksi delapan dari sepuluh produk obat-obatan terbaik, termasuk hal yang anda gunakan untuk mengobati radang sendi, yang merupakan obat nomor satu dalam penjualan, Humira.
So this lifecode stuff. It really is a superpower. It really is a way of programming stuff, and there's nothing that's going to change us more than this lifecode. So as you're thinking of lifecode, let's think of five principles as to how we start guiding, and I'd love you to give me more.
Jadi hal lifecode ini. Ini sebetulnya kekuatan super. Ini sebetulnya jalan untuk memprogram sesuatu, dan tidak ada yang akan mengubah kita lebih dari lifecode ini. Jadi saat anda memikirkan lifecode, mari pikirkan lima prinsip bagaimana cara kita mulai menuntun dan saya mau anda dapat memberi lebih.
So, principle number one: we have to take responsibility for this stuff. The reason we have to take responsibility is because we're in charge. These aren't random mutations. This is what we are doing, what we are choosing. It's not, "Stuff happened." It didn't happen at random. It didn't come down by a verdict of somebody else. We engineer this stuff, and it's the Pottery Barn rule: you break it, you own it.
Jadi, prinsip nomor satu: kita harus bertanggung jawab atas hal ini. Alasan kita harus bertanggung jawab adalah karena kita yang berkuasa. Ini bukanlah mutasi acak. Ini adalah apa yang kita lakukan, yang kita pilih. Ini bukan, "Terjadi begitu saja." Tidak terjadi dengan acak. Tidak diberi keputusan oleh orang lain. Kita merekayasa hal ini, dan ini adalah aturan Pottery Barn: apa yang anda pecahkan milik anda.
Principle number two: we have to recognize and celebrate diversity in this stuff. There have been at least 33 versions of hominids that have walked around this Earth. Most all of them went extinct except us. But the normal and natural state of this Earth is we have various versions of humans walking around at the same time, which is why most of us have some Neanderthal in us. Some of us have some Denisova in us. And some in Washington have a lot more of it.
Prinsip nomor dua: Kita harus mengenal dan merayakan keragaman dalam hal ini. Setidaknya telah ada 33 versi hominid yang pernah ada bumi ini. Sebagian besar dari mereka punah kecuali kita. Tapi keadaan Bumi ini yang normal dan natural adalah kita mempunyai berbagai variasi manusia dalam waktu yang sama, alasan sebagian besar dari kita mempunyai Neanderthal di dalam kita. Beberapa mempunyai sedikit Denisova. Dan beberapa di Washington mempunyai lebih banyak.
(Laughter)
(Suara tawa)
Principle number three: we have to respect other people's choices. Some people will choose to never alter. Some people will choose to alter all. Some people will choose to alter plants but not animals. Some people will choose to alter themselves. Some people will choose to evolve themselves. Diversity is not a bad thing, because even though we think of humans as very diverse, we came so close to extinction that all of us descend from a single African mother and the consequence of that is there's more genetic diversity in 55 African chimpanzees than there are in seven billion humans.
Prinsip nomor tiga: kita harus menghormati pilihan orang lain. Ada yang akan memutuskan untuk tidak merubah. Ada yang memutuskan untuk merubah semua. Ada yang akan merubah tanaman tapi bukan binatang. Ada yang akan merubah diri mereka, Ada yang akan mengevolusi diri mereka. Keragaman bukan hal yang buruk, karena biarpun kita pikir manusia sangat beragam, kita pernah sangat dekat dengan kepunahan sehingga kita semua turun dari satu ibu Afrika dan konsekuensinya adalah terdapat lebih banyak keragaman biasa dalam 33 simpanse Afrika. daripada di dalam tujuh bilyar manusia.
Principle number four: we should take about a quarter of the Earth and only let Darwin run the show there. It doesn't have to be contiguous, doesn't have to all be tied together. It should be part in the oceans, part on land. But we should not run every evolutionary decision on this planet. We want to have our evolutionary system running. We want to have Darwin's evolutionary system running. And it's just really important to have these two things running in parallel and not overwhelm evolution.
Prinsip nomor empat: kita harus mengambil seperempat Bumi dan hanya membiarkan Darwin yang menjalankannya. Dia tidak harus berdekatan, dan tidak harus terikat bersama. Itu seharusnya menjadi bagian lautan, bagian darat. Tapi kita tidak boleh lari dari setiap keputusan evolusioner di planet ini. Kita mau sistem evolusioner kita berjalan. Kita mau sistem evolusioner Darwin berjalan. Dan ini sangat penting untuk dua hal ini berlari secara paralel dan tidak membanjiri evolusi.
(Applause)
(Tepuk tangan)
Last thing I'll say. This is the single most exciting adventure human beings have been on. This is the single greatest superpower humans have ever had. It would be a crime for you not to participate in this stuff because you're scared of it, because you're hiding from it. You can participate in the ethics. You can participate in the politics. You can participate in the business. You can participate in just thinking about where medicine is going, where industry is going, where we're going to take the world. It would be a crime for all of us not to be aware when somebody shows up at a swimming pool and says one word, just one word, if you don't listen if that word is "lifecode."
Hal terakhir yang akan saya katakan. Ini adalah petualangan paling seru yang pernah dijalankan manusia. Ini adalah kekuatan super terhebat yang pernah dimiliki manusia. Adalah kejahatan jika anda tidak berpartisipasi dalam hal ini karena anda takut darinya, karena anda bersembunyi darinya. Anda dapat berpartisipasi di etika, anda dapat berpartisipasi di politik. Anda dapat berpartisipasi di bisnis. Anda dapat berpatisipasi dalam berpikir tentang arah obat-obatan, di mana industri akan pergi, di mana kita akan membawa dunia. Ini mungkin kejahatan bagi kita semua untuk tidak menyadari saat seseorang tidak hadir di kolam renang dan cuma mengatakan satu kata, hanya satu kata, jika anda tidak dengar kata itu adalah "lifecode".
Thank you very much.
Terima kasih banyak.
(Applause)
(Tepuk tangan)