I started my journey 30 years ago. And I worked in mines. And I realized that this was a world unseen. And I wanted, through color and large format cameras and very large prints, to make a body of work that somehow became symbols of our use of the landscape, how we use the land. And to me this was a key component that somehow, through this medium of photography, which allows us to contemplate these landscapes, that I thought photography was perfectly suited to doing this type of work.
Saya memulai perjalanan ini 30 tahun yang lalu. Saat saya bekerja di pertambangan. Dan saya menyadari Ini adalah dunia yang tidak terlihat. dan saya berkeinginan, melalui warna & kamera format besar dan poster yang sangat besar, membuat sebuah karya yang menjadi simbol kita dalam mengolah bentang alam, bagaimana cara kita mengolah daratan. Dan bagi saya ini merupakan unsur inti, melalui fotografi, yang memungkinkan kita untuk merenungkan bentang alam tersebut, saya berpikiran bahwa fotografi sangat sesuai dalam melakukan hal ini.
And after 17 years of photographing large industrial landscapes, it occurred to me that oil is underpinning the scale and speed. Because that is what has changed, is the speed at which we're taking all our resources. And so then I went out to develop a whole series on the landscape of oil. And what I want to do is to kind of map an arc that there is extraction, where we're taking it from the ground, refinement. And that's one chapter.
Dan setelah 17 tahun mendokumentasi bentang alam industri besar, saya menyadari bahwa minyak, dalam hal skala dan kecepatan, telah merubah, kecepatan kita menambang seluruh sumber daya yang kita miliki. Sehingga, saya merencanakan untuk membentuk keseluruhan tayangan mengenai bentang alam perminyakan. Dan saya ingin membuatnya secara garis besar bagian ekstraksi, tempat dimana kita mengambilnya dari bumi, pemurnian. Itu menjadi satu bagian.
The other chapter that I wanted to look at was how we use it -- our cities, our cars, our motorcultures, where people gather around the vehicle as a celebration. And then the third one is this idea of the end of oil, this entropic end, where all of our parts of cars, our tires, oil filters, helicopters, planes -- where are the landscapes where all of that stuff ends up?
Pada bagian lain yang ingin saya tampilkan adalah bagaimana cara kita menggunakannya, di kota, pada mobil, dan kebudayaan mesin kita, dimana masyarakat berkumpul di sekitarnya sebagai simbol kejayaan. Dan pada bagian ketiga adalah mengenai akhir dari perminyakan, pada ujung ini, dimana seluruh bagian (suku cadang) dari mobil kita, ban kita, filter (penyaring) minyak, helikopter, pesawat terbang -- dimana tempat semua benda ini berakhir?
And to me, again, photography was a way in which I could explore and research the world, and find those places. And another idea that I had as well, that was brought forward by an ecologist -- he basically did a calculation where he took one liter of gas and said, well, how much carbon it would take, and how much organic material? It was 23 metric tons for one liter. So whenever I fill up my gas, I think of that liter, and how much carbon.
Sekali lagi, bagi saya, fotografi adalah cara dimana saya dapat menjelajah dan meneliti dunia, dan menemukan berbagai tempat tersebut. Ide lainnya yang saya pikirkan adalah, berawal dari seorang ekologist (ahli lingkungan) -- yang melakukan penghitungan mendasar dari satu liter minyak dan berkata, berapa banyak polusi karbon yang dihasilkan, dan berapa banyak bahan organik? Hasilnya adalah 23 metrik ton untuk setiap liternya. Jadi, saat saya mengisi bahan bakar saya, Saya merenung jumlah karbon dalam bahan bakar tersebut.
And I know that oil comes from the ocean and phytoplankton, but he did the calculations for our Earth and what it had to do to produce that amount of energy. From the photosynthetic growth, it would take 500 years of that growth to produce what we use, the 30 billion barrels we use per year.
Dan saya menyadari bahwa minyak berasal dari samudra dan fitoplankton. Namun, ahli ekologi tersebut menghitung untuk Bumi kita dan bagaimana cara untuk menghasilkan energi tersebut. Dari perkembangan fotosintesis, yang membutuhkan waktu 500 tahun untuk menghasilkan 30 milyar barrel kebutuhan kita setiap tahunnya.
And that also brought me to the fact that this poses such a risk to our society. Looking at 30 billion per year, we look at our two largest suppliers, Saudi Arabia and now Canada, with its dirty oil. And together they only form about 15 years of supply. The whole world, at 1.2 trillion estimated reserves, only gives us about 45 years. So, it's not a question of if, but a question of when peak oil will come upon us.
Saya juga menyadari fakta bahwa Hal tersebut sangat beresiko bagi masyarakat kita. Dengan kebutuhan 30 milyar barrel setiap tahunnya, dibandingkan dengan dua penghasil terbesar, Saudi Arabia dan Kanada, dengan minyak mentahnya. Gabungan keduanya hanya mampu menghasilkan persediaan minyak selama 15 tahun. Perkiraan cadangan dunia adalah sebanyak 1.2 bilyar (1.200 milyar), yang hanya memberikan kita cadangan untuk sekitar 45 tahun. Jadi, pertanyaannya bukanlah...bagaimana, namun kapan... akhir dari perminyakan akan tiba bagi kita.
So, to me, using photography -- and I feel that all of us need to now begin to really take the task of using our talents, our ways of thinking, to begin to deal with what I think is probably one of the most challenging issues of our time, how to deal with our energy crisis.
Bagi saya, dengan menggunakan fotografi -- saya merasa bahwa kita semua harus memulai tugas dengan menggunakan bakat kita, cara pemikiran kita, untuk mulai memperhitungkan hal yang menurut saya adalah salah satu tantangan terbesar di masa kita, bagaimana cara menghadapi krisis energi.
And I would like to say that, on the other side of it, 30, 40 years from now, the children that I have, I can look at them and say, "We did everything we possibly, humanly could do, to begin to mitigate this, what I feel is one of the most important and critical moments in our time. Thank you. (Applause)
Dan saya ingin mengatakan bahwa, di sisi lainnya, 30 hingga 40 tahun lagi, kepada para anak kita, Saya dapat melihat mereka dan mengatakan "Kami telah melakukan segalanya yang mungkin manusia lakukan, untuk mencegah hal ini yang saya rasakan adalah salah satu saat yang penting dan kritis di masa kita. Terima kasih. (Tepuk tangan)