(Music)
(Musik)
(Applause)
(Tepuk Tangan)
I'm Jon M. Chu. And I'm not a dancer, I'm not a choreographer -- I'm actually a filmmaker, a storyteller. I directed a movie two years ago called "Step Up 2: The Streets." Anybody? Anybody? Yeah! During that movie I got to meet a ton of hip-hop dancers -- amazing, the best in the world -- and they brought me into a society, the sort of underground street culture that blew my mind. I mean, this is literally human beings with super-human strength and abilities. They could fly in the air. They could bend their elbow all the way back. They could spin on their heads for 80 times in a row. I'd never seen anything like that.
Saya Jon M. Chu, dan saya bukan penari. Saya bukan koreografer, saya sebenarnya pembuat film, seorang penulis cerita. Saya menyutradarai sebuah film dua tahun yang lalu judulnya "Step Up 2: The Streets." Ada yang tahu? Ya! Dalam film itu saya mendapatkan kesempatan untuk berkenalan dengan banyak penari hip-hop -- menakjubkan, terbaik di dunia -- dan mereka membawa saya ke dalam sebuah masyarakat, semacam budaya jalanan bawah tanah yang memukau pikiran saya. Maksud saya mereka benar-benar manusia dengan kekuatan dan kemampuan super Mereka bisa terbang di udara. Mereka bisa membengkokkan siku hingga ke belakang. Mereka bisa berputar di atas kepala mereka hingga 80 kali. Saya belum pernah melihat apapun seperti itu.
When I was growing up, my heroes were people like Fred Astaire, Gene Kelly, Michael Jackson. I grew up in a musical family. (Laughter) And those guys, those were like, ultimate heroes. Being a shy, little, skinny Asian kid growing up in the Silicon Valley with low self-esteem, those guys made me believe in something bigger. Those guys made me want to, like, "I'm going to do that moonwalk at that bar mitzvah tonight for that girl."
Saat saya sedang tumbuh, pahlawan saya adalah orang-orang seperti Fred Astaire, Gene Kelly, Michael Jackson. Saya tumbuh dalam keluarga pecinta musik. (Tawa) Dan orang-orang itu, mereka seperti pahlawan tingkat tinggi. Sebagai seorang anak Asia kecil dan kurus yang tumbuh di Silicon Valley dengan sedikit rasa percaya diri, orang-orang itu membuat saya percaya akan sesuatu yang lebih besar. Mereka membuat saya ingin, seperti, "Saya akan melakukan moonwalk di bar mitzvah untuk gadis itu malam ini."
(Applause)
(Tepuk Tangan)
And it seems like those dance heroes have disappeared, sort of relegated to the background of pop stars and music videos. But after seeing what I've seen, the truth is, they have not disappeared at all. They're here, getting better and better every day. And dance has progressed. It is insane what dance is right now. Dance has never had a better friend than technology.
Dan sepertinya pahlawan seni tari seperti mereka telah hilang, seakan-akan tergeser dengan latar bintang pop dan video musik. Tapi setelah melihat apa yang saya lihat, kenyataannya adalah mereka sama sekali tidak hilang. Mereka ada di sini, menjadi lebih baik tiap hari. Dan tarian telah berkembang. Tari menjadi sesuatu yang gila saat ini. Tari tidak pernah memiliki sahabat yang lebih baik dari teknologi.
Online videos and social networking ... dancers have created a whole global laboratory online for dance, where kids in Japan are taking moves from a YouTube video created in Detroit, building on it within days and releasing a new video, while teenagers in California are taking the Japanese video and remixing it with a Philly flair to create a whole new dance style in itself. And this is happening every day.
Video "online" dan jaringan sosial ... para penari menciptakan laboratorium global "online" bagi tarian, di Jepang anak-anak mengambil gerakan dari video Youtube yang dibuat di Detroit, mengembangkannya dan dalam hitungan hari menerbitkan video baru, sementara remaja-remaja di California mengambil video dari Jepang tersebut lalu diolah ulang dan menambahkan gaya Philly untuk membuat gaya menari yang baru. Dan hal ini berlangsung tiap hari.
And from these bedrooms and living rooms and garages, with cheap webcams, lies the world's great dancers of tomorrow. Our Fred Astaires, our Gene Kellys our Michael Jacksons are right at our fingertips, and may not have that opportunity, except for us.
Dan dari kamar tidur dan ruang keluarga dan garasi, dengan "webcam" murah, terdapat penari-penari terbaik di dunia yang akan datang. Fred Astaire kita, Gene Kelly kita Michael Jackson kita ada tepat di ujung-ujung jari kita. dan mungkin tidak memiliki kesempatan itu, kecuali bagi kami.
So, we created the LXD, sort of a -- the Legion of Extraordinary Dancers, a justice league of dancers that believe that dance can have a transformative effect on the world. A living, breathing comic book series, but unlike Spiderman and Iron Man, these guys can actually do it. And we're going to show you some today. So, let me introduce to you, some of our heroes right now. We got Madd Chadd, Lil' C, Kid David and J Smooth. Please be excited, have fun, yell, scream. Ladies and gentlemen: The LXD.
Sehingga kami menciptakan LXD semacam Pasukan Penari Luar Biasa (Legion of Extraordinary Dancers) suatu persatuan yang adil yang terbentuk dari para penari yang percaya bahwa tari bisa memiliki pengaruh yang dapat mengubah dunia. Suatu serial komik yang hidup, namun tidak seperti Spider-Man dan Iron Man, orang-orang ini benar-benar bisa melakukannya. Dan kami akan mempertunjukkan kepada anda hari ini. Jadi,ijinkan saya memperkenalkan kepada anda, beberapa pahlawan-pahlawan kami saat ini juga. Ada Madd Chadd, Lil' C, Kid David, dan J Smooth. Silakan bergembira, bersenang-senang, bersorak, berteriak. Saudara-saudari inilah, The LXD.
(Applause)
(Tepuk Tangan)
(Video): Madd Chadd: When people first see me, I get a lot of different reactions actually. Sometimes you would think that maybe kids would enjoy it, but sometimes they get a little freaked out. And, I don't know, I kind of get a kick out of that a little bit.
(Video): Madd Chadd: Saat pertama kali orang-orang melihat saya Saya mendapatkan reaksi berbeda-beda Terkadang anda mengira bahwa anak-anak akan senang, tapi mereka terkadang malah takut. Dan, saya tidak tahu juga, saya sudah agak terbiasa.
(Music)
(Musik)
(Applause)
(Tepuk Tangan)
J Smooth: When I'm in the zone -- I'm dancing and free styling it -- I actually visually kind of picture lines, and moving them. I think of like, Transformers, like how panels open and then they fold, they fold in, and then you close that panel. And then another thing opens, you close that.
J Smooth: Saat saya di dalam lingkungan. Saya menari dan bebas bergaya, saya sebenarnya memvisualisasikan sebuah gambar garis-garis, dan menggerakkan mereka. Saya berpikir tentang, Transformer, seperti bagaimana panel-panel terbuka dan tertutup, panel itu terlipat dan anda tutup panel tersebut. Lalu ada hal lain terbuka. Anda tutup itu.
(Music)
(Musik)
(Applause)
(Tepuk Tangan)
Kid David: It's kind of like, honestly a lot of times I don't really know what's going on when I'm dancing. Because at that point it's just really like, it's my body and the music. It's not really a conscious decision, "I'm going to do this next, I'm going to do this." It's kind of like this other level where you can't make choices anymore, and it's just your body reacting to certain sounds in the music. I got my name just because I was so young. I was young when I started. I was younger than a lot of the people I was dancing with. So, it was always like, they called me Kid David, because I was the kid.
Kid David: Terkadang seperti, sebenarnya sering kali saya tidak mengerti apa yang terjadi saat saya menari. Karena pada saat itu sebenarnya seperti hanya badan saya dan musik. Tidak ada keputusan yang saya ambil secara sadar. "Saya akan melakukan ini, lalu melakukan itu." Seakan-akan pada level ini anda tidak bisa mengambil keputusan lagi, dan hanya tubuh anda yang bereaksi terhadap suara tertentu dari musik. Saya memperoleh julukan ini karena saya sangat muda. Saya mulai saat saya masih muda. Saya lebih muda dari banyak orang yang ikut menari dengan saya. Jadi, mereka selalu memanggil saya Kid David, karena saya yang paling kecil.
(Music)
(Musik)
(Applause)
(Tepuk Tangan)
L'il C: I tell them to create a ball, and then you just use that ball of energy. And instead of throwing it out, people would think that's a krump move, that's a krump move. That's not a krump move. You're going to throw it out, you throw it out, and you hold it. And you let it go, and then right when you see the tail, you grab it by the tail, then you bring it back in. And you just got this piece of energy and you just, you're manipulating it. You know, you create power, then you tame it.
Lil C: Saya memberitahukan mereka untuk membuat sebuah bola, dan anda gunakan bola energi itu. Namun tidak dilempar keluar, orang-orang akan mengira itu sebuah gerakan "krump", itu adalah gerakan "krump" Itu bukan gerakan "krump". Anda ingin melemparnya keluar. lemparkan saja keluar, lalu ditahan. Dan anda lepas, dan saat anda melihat ekornya anda pegang ekornya, lalu dibawa kembali ke dalam. Dan anda akan memiliki energi ini dan anda hanya, anda memanipulasinya. Anda menciptakan tenaga, lalu anda menjinakkannya.
(Music)
(Musik)
(Applause)
Tepuk Tangan)
(Music)
(Musik)
(Applause)
(Tepuk Tangan)