(Music)
(Musik)
Roughly 43,000 years ago, a young cave bear died in the rolling hills on the northwest border of modern day Slovenia. A thousand years later, a mammoth died in southern Germany. A few centuries after that, a griffon vulture also died in the same vicinity. And we know almost nothing about how these animals met their deaths, but these different creatures dispersed across both time and space did share one remarkable fate. After their deaths, a bone from each of their skeletons was crafted by human hands into a flute.
Kurang lebih 43.000 tahun silam, seekor beruang gua muda mati di perbukitan rendah di perbatasan barat laut dari Slovenia saat ini. Seribu tahun kemudian, seekor mamut mati di selatan Jerman. Beberapa abad setelahnya, seekor hering griffon juga mati di sekitar area itu. Kita tidak tahu bagaimana hewan-hewan tersebut menemui ajalnya. Namun, makhluk-makhluk tersebut, yang tersebar di antara waktu dan ruang berbagi satu nasib yang luar biasa. Setelah mati, sepotong tulang dari tiap kerangka mereka dibentuk oleh manusia menjadi seruling.
Think about that for a second. Imagine you're a caveman, 40,000 years ago. You've mastered fire. You've built simple tools for hunting. You've learned how to craft garments from animal skins to keep yourself warm in the winter. What would you choose to invent next? It seems preposterous that you would invent the flute, a tool that created useless vibrations in air molecules. But that is exactly what our ancestors did.
Pikirkan sejenak. Bayangkan dirimu sebagai manusia gua 40.000 tahun silam. Kau bisa menyalakan api. Kau membuat alat berburu sederhana. Kau mempelajari cara membuat pakaian dari kulit hewan untuk menghangatkanmu di musim dingin. Apa yang akan kau ciptakan selanjutnya? Tampaknya tak masuk akal kalau kau menciptakan seruling, alat yang menghasilkan getaran tak berguna pada molekul udara. Namun, itulah yang dilakukan leluhur kita.
Now this turns out to be surprisingly common in the history of innovation. Sometimes people invent things because they want to stay alive or feed their children or conquer the village next door. But just as often, new ideas come into the world simply because they're fun. And here's the really strange thing: many of those playful but seemingly frivolous inventions ended up sparking momentous transformations in science, in politics and society.
Ternyata, hal ini cukup biasa dalam sejarah penemuan. Terkadang orang menciptakan sesuatu karena ingin tetap hidup, memberi makan anaknya, atau menguasai desa tetangga. Namun, sering kali ide baru muncul ke dunia hanya karena itu menyenangkan. Dan, inilah fakta yang paling aneh: kebanyakan penemuan menghibur tapi tidak penting itu, akhirnya memicu transformasi penting dalam sains, politik, dan masyarakat. Ambillah contoh dari penemuan terpenting pada zaman modern:
Take what may be the most important invention of modern times: programmable computers. Now, the standard story is that computers descend from military technology, since many of the early computers were designed specifically to crack wartime codes or calculate rocket trajectories. But in fact, the origins of the modern computer are much more playful, even musical, than you might imagine. The idea behind the flute, of just pushing air through tubes to make a sound, was eventually modified to create the first organ more than 2,000 years ago. Someone came up with the brilliant idea of triggering sounds by pressing small levers with our fingers, inventing the first musical keyboard. Now, keyboards evolved from organs to clavichords to harpsichords to the piano, until the middle of the 19th century, when a bunch of inventors finally hit on the idea of using a keyboard to trigger not sounds but letters. In fact, the very first typewriter was originally called "the writing harpsichord."
komputer yang dapat diprogram. Cerita umumnya adalah komputer diturunkan dari teknologi militer karena kebanyakan komputer awal dirancang secara spesifik untuk memecahkan kode zaman perang atau memperhitungkan lintasan roket. Namun, sebenarnya asal-usul komputer modern lebih menghibur, bahkan begitu musikal daripada yang kau kira. Ide awal di balik seruling cuma untuk mendorong udara ke luar lubang untuk menghasilkan suara. Lalu, seruling dimodifikasi untuk menciptakan organ pertama lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Seseorang mendapatkan ide brilian ini dari suara yang dipicu dengan menekan tuas-tuas kecil dengan jemari kita sehingga ditemukanlah <i>keyboard</i> musikal pertama. <i>Keyboard </i>berevolusi dari organ, <i>clavichord</i> <i> </i>hingga <i>harpsichord</i>, lalu piano. Akhirnya, pada pertengahan abad ke-19, sekelompok penemu mendapat ide menggunakan <i>keyboard </i>bukan untuk menghasilkan suara, melainkan huruf. Faktanya, mesin tik paling pertama pada awalnya disebut <i>harpsichord</i> tulis.
Flutes and music led to even more powerful breakthroughs. About a thousand years ago, at the height of the Islamic Renaissance, three brothers in Baghdad designed a device that was an automated organ. They called it "the instrument that plays itself." Now, the instrument was basically a giant music box. The organ could be trained to play various songs by using instructions encoded by placing pins on a rotating cylinder. And if you wanted the machine to play a different song, you just swapped a new cylinder in with a different code on it. This instrument was the first of its kind. It was programmable.
Seruling dan musik makin mengarah pada terobosan yang lebih besar. Sekitar seribu tahun silam, pada puncak masa keemasan Islam, tiga bersaudara di Baghdad merancang perangkat, yaitu organ otomatis. Mereka menyebutnya “instrumen yang bermain sendiri”. Pada dasarnya, instrumen tersebut adalah kotak musik raksasa. Organ itu dapat dilatih untuk memainkan berbagai lagu sesuai instruksi yang dikodekan dengan menempatkan jarum pada silinder berputar. Jika ingin mesin itu memainkan lagu berbeda, kau tinggal menukar silinder baru dengan kode yang berbeda. (Musik) Instrumen ini merupakan yang pertama dari jenisnya, bisa diprogram.
Now, conceptually, this was a massive leap forward. The whole idea of hardware and software becomes thinkable for the first time with this invention. And that incredibly powerful concept didn't come to us as an instrument of war or of conquest, or necessity at all. It came from the strange delight of watching a machine play music.
Secara konsep, hal ini merupakan lompatan besar. Seluruh ide mengenai perangkat keras dan perangkat lunak dapat terpikirkan untuk pertama kalinya berkat penemuan ini. Konsep yang sangat hebat itu tidak muncul sebagai alat perang atau penjajahan, bahkan untuk kebutuhan. Konsep itu datang dari keriangan tak biasa saat melihat mesin yang memainkan musik.
In fact, the idea of programmable machines was exclusively kept alive by music for about 700 years. In the 1700s, music-making machines became the playthings of the Parisian elite. Showmen used the same coded cylinders to control the physical movements of what were called automata, an early kind of robot. One of the most famous of those robots was, you guessed it, an automated flute player designed by a brilliant French inventor named Jacques de Vaucanson.
Bahkan, ide mesin yang dapat diprogram semata-mata tetap ada karena musik selama sekitar 700 tahun. Pada tahun 1700-an, mesin pembuat musik menjadi mainan para kaum elite Paris. Para penampil menggunakan silinder berkode yang sama untuk mengontrol gerak fisik benda yang disebut automata, sebuah robot versi awal. Salah satu robot awal yang terkenal adalah, bisa ditebak, pemain seruling otomatis yang dirancang penemu cerdas asal Prancis bernama Jacques de Vaucanson.
And as de Vaucanson was designing his robot musician, he had another idea. If you could program a machine to make pleasing sounds, why not program it to weave delightful patterns of color out of cloth? Instead of using the pins of the cylinder to represent musical notes, they would represent threads with different colors. If you wanted a new pattern for your fabric, you just programmed a new cylinder. This was the first programmable loom.
Seiring de Vaucanson merancang robot musisinya, dia mempunyai ide lain. Jika kau bisa memprogram mesin untuk menghasilkan suara menyenangkan, kenapa tidak memprogramnya untuk menenun kain dengan pola indah berwarna? Jarum pada silinder pun tidak dipakai untuk mewakili nada musik, tapi untuk mewakili benang dengan warna-warna berbeda. Jika ingin pola kain yang baru, kau tinggal memprogram silinder baru. Inilah mesin tenun pertama yang dapat diprogram.
Now, the cylinders were too expensive and time-consuming to make, but a half century later, another French inventor named Jacquard hit upon the brilliant idea of using paper-punched cards instead of metal cylinders. Paper turned out to be much cheaper and more flexible as a way of programming the device. That punch card system inspired Victorian inventor Charles Babbage to create his analytical engine, the first true programmable computer ever designed. And punch cards were used by computer programmers as late as the 1970s.
Sayangnya, silinder sangat mahal dan lama dibuat. Namun, setengah abad kemudian, penemu asal Prancis lain bernama Jacquard, memperoleh ide menakjubkan, yaitu menggunakan kartu pons daripada silinder logam. Kertas ternyata lebih murah dan fleksibel ketika digunakan untuk memprogram alat ini. Sistem kartu pons<i> </i>itu menginspirasi penemu pada era Victoria, Charles Babbage, untuk membuat mesin analitisnya. Inilah rancangan paling pertama dari komputer yang dapat diprogram. Kartu pons dipakai oleh pemrogram komputer hingga akhir 1970-an.
So ask yourself this question: what really made the modern computer possible? Yes, the military involvement is an important part of the story, but inventing a computer also required other building blocks: music boxes, toy robot flute players, harpsichord keyboards, colorful patterns woven into fabric, and that's just a small part of the story. There's a long list of world-changing ideas and technologies that came out of play: public museums, rubber, probability theory, the insurance business and many more.
Jadi, tanyalah dirimu sendiri: apa yang membuat komputer modern menjadi mungkin? Ya, keterlibatan militer merupakan bagian penting dalam cerita ini. Namun, penemuan komputer juga membutuhkan unit dasar lainnya: kotak musik, robot pemain seruling, <i>harpsichord keyboard,</i> pola warna-warni yang ditenun menjadi kain. Semua itu hanya bagian kecil dalam cerita ini. Ada daftar panjang ide dan teknologi yang mengubah dunia yang ikut berperan: museum publik, karet, teori probabilitas, bisnis asuransi, dan masih banyak lagi. Kebutuhan tidak selalu jadi induk penemuan.
Necessity isn't always the mother of invention. The playful state of mind is fundamentally exploratory, seeking out new possibilities in the world around us. And that seeking is why so many experiences that started with simple delight and amusement eventually led us to profound breakthroughs.
Pikiran yang bermain-main pada dasarnya senang menjelajah, mencari kemungkinan baru di dunia sekitar kita. Pencarian tersebut adalah alasan banyak pengalaman dimulai dari kesenangan dan hiburan semata, yang akhirnya membawa kita pada terobosan besar.
Now, I think this has implications for how we teach kids in school and how we encourage innovation in our workspaces, but thinking about play and delight this way also helps us detect what's coming next. Think about it: if you were sitting there in 1750 trying to figure out the big changes coming to society in the 19th, the 20th centuries, automated machines, computers, artificial intelligence, a programmable flute entertaining the Parisian elite would have been as powerful a clue as anything else at the time. It seemed like an amusement at best, not useful in any serious way, but it turned out to be the beginning of a tech revolution that would change the world.
Kupikir proses ini berdampak pada cara kita mengajar anak di sekolah dan cara kita mendorong inovasi di tempat kerja. Namun, pemikiran tentang hiburan dan kesenangan seperti ini juga membantu kita melacak apa yang terjadi selanjutnya. Coba pikirkan. Jika kau berada pada tahun 1750 dan sedang mencari tahu perubahan besar yang muncul di masyarakat pada abad ke-19 dan ke-20: mesin automasi, komputer, kecerdasan buatan. Seruling yang dapat diprogram yang menghibur kaum elite di Paris akan menjadi petunjuk kuat seperti yang lainnya pada masa itu. Meski sungguh terlihat seperti hiburan dan tidak berguna sama sekali, ternyata semua penemuan itu menjadi awal revolusi teknologi yang akan mengubah dunia. Kau akan temukan masa depan
You'll find the future wherever people are having the most fun.
di mana pun semuanya bersenang-senang.