Photography has been my passion ever since I was old enough to pick up a camera, but today I want to share with you the 15 most treasured photos of mine, and I didn't take any of them. There were no art directors, no stylists, no chance for reshoots, not even any regard for lighting. In fact, most of them were taken by random tourists.
Fotografi telah menjadi gairah saya sejak saya cukup besar untuk memegang kamera, namun hari ini saya ingin membagikan 15 foto saya yang paling berharga, dan bukan saya yang mengambil foto itu. Tidak ada direktur seni, penata gaya, tidak ada pengambilan foto ulang, bahkan pencahayaan. Sebenarnya, kebanyakan diambil oleh wisatawan.
My story begins when I was in New York City for a speaking engagement, and my wife took this picture of me holding my daughter on her first birthday. We're on the corner of 57th and 5th. We happened to be back in New York exactly a year later, so we decided to take the same picture.
Kisah saya dimulai saat saya berada di New York City untuk berbicara pada suatu acara, dan istri saya mengambil foto saya sedang menggendong putri saya pada ulang tahun pertamanya. Kami ada di sudut jalan no 57 dan no. 5. Kebetulan kami kembali ke New York tepat 1 tahun setelah itu jadi kami memutuskan untuk mengambil foto yang sama.
Well you can see where this is going. Approaching my daughter's third birthday, my wife said, "Hey, why don't you take Sabina back to New York and make it a father-daughter trip, and continue the ritual?" This is when we started asking passing tourists to take the picture.
Anda bisa melihat arahnya. Menjelang ulang tahun putri saya yang ketiga, istri saya berkata, "Hei, mari kita mengajak Sabina kembali ke New York, membuat wisata ayah dan anak, dan melanjutkan ritual ini. Inilah saat kami mulai meminta para wisatawan untuk mengambil fotonya.
You know, it's remarkable how universal the gesture is of handing your camera to a total stranger. No one's ever refused, and luckily no one's ever run off with our camera.
Anda tahu, sungguh luar biasa betapa umumnya sikap untuk menyerahkan kamera Anda ke orang asing. Tidak ada yang pernah menolak, dan untungnya tidak ada yang pernah lari.
Back then, we had no idea how much this trip would change our lives. It's really become sacred to us. This one was taken just weeks after 9/11, and I found myself trying to explain what had happened that day in ways a five-year-old could understand.
Saat itu, kami tidak tahu seberapa besar perjalanan ini akan mengubah hidup kami. Hal ini benar-benar menjadi hal keramat bagi kami. Foto ini diambil hanya beberapa minggu setelah 11 September, saat saya mencoba menjelaskan apa yang terjadi saat itu agar dapat dimengerti seorang anak berusia 5 tahun.
So these photos are far more than proxies for a single moment, or even a specific trip. They're also ways for us to freeze time for one week in October and reflect on our times and how we change from year to year, and not just physically, but in every way. Because while we take the same photo, our perspectives change, and she reaches new milestones, and I get to see life through her eyes, and how she interacts with and sees everything. This very focused time we get to spend together is something we cherish and anticipate the entire year.
Jadi foto ini tidak sekedar perwakilan dari saat tertentu, atau bahkan perjalanan tertentu. Namun juga cara bagi kami untuk menghentikan waktu selama satu minggu di bulan Oktober dan merenungkan waktu kami dan bagaimana kami berubah dari tahun ke tahun, bukan hanya secara fisik, namun dalam segala hal. Karena saat kami mengambil foto yang sama, sudut pandang kami berubah, dan putri saya mencapai tonggak baru sedangkan saya dapat melihat kehidupan melalui matanya dan bagaimana dia berhubungan dan melihat semuanya. Waktu kebersamaan yang paling terfokus ini adalah sesuatu yang kami syukuri dan nantikan sepanjang tahun.
Recently, on one trip, we were walking, and she stops dead in her tracks, and she points to a red awning of the doll store that she loved when she was little on our earlier trips. And she describes to me the feeling she felt as a five-year-old standing in that exact spot. She said she remembers her heart bursting out of her chest when she saw that place for the very first time nine years earlier. And now what she's looking at in New York are colleges, because she's determined to go to school in New York. And it hit me: One of the most important things we all make are memories.
Baru-baru ini, dalam perjalanan, saat kami sedang berjalan dia tiba-tiba berhenti dan menunjuk kerai merah dari toko boneka yang sangat dia sukai sewaktu kecil dalam perjalanan kami sebelumnya. Dan dia menggambarkan perasaannya sebagai seseorang berusia 5 tahun yang berdiri di tempat yang sama. Dia berkata saat itu dia merasa jantungnya hendak melompat saat dia melihat tempat itu untuk pertama kalinya sembilan tahun sebelumnya Kini apa yang dia lihat di New York adalah universitas, karena dia ingin bersekolah di New York. Dan saya menyadari; Salah satu hal terpenting yang kami buat bersama adalah kenangan.
So I want to share the idea of taking an active role in consciously creating memories. I don't know about you, but aside from these 15 shots, I'm not in many of the family photos. I'm always the one taking the picture. So I want to encourage everyone today to get in the shot, and don't hesitate to go up to someone and ask, "Will you take our picture?" Thank you. (Applause)
Jadi saya ingin berbagi ide tentang mengambil peranan aktif dalam menciptakan kenangan secara sadar. Saya tidak tahu tentang Anda, namun selain ke-15 foto ini saya tidak memiliki banyak foto keluarga. Saya selalu menjadi orang yang mengambil foto. Jadi saya ingin mendorong Anda semua untuk berada di dalam foto dan tidak segan untuk mendatangi seseorang dan berkata, "Maaf, bisa minta tolong mengambil foto kami?." Terima kasih. (Tepuk tangan)