I'm extremely excited to be given the opportunity to come and speak to you today about what I consider to be the biggest stunt on Earth. Or perhaps not quite on Earth. A parachute jump from the very edge of space. More about that a bit later on.
Saya sangat senang karena diberi kesempatan untuk datang dan bicara pada Anda hari ini tentang apa yang saya anggap aksi terbesar di Bumi. Atau mungkin, bukan di Bumi. Terjun payung dari ujung angkasa. Saya akan menjelaskan lebih lanjut nanti.
What I'd like to do first is take you through a very brief helicopter ride of stunts and the stunts industry in the movies and in television, and show you how technology has started to interface with the physical skills of the stunt performer in a way that makes the stunts bigger and actually makes them safer than they've ever been before.
Saya ingin terlebih dahulu mengajak Anda sedikit kisah tentang aksi laga, dan industri aksi laga dalam film dan televisi. Saya juga akan menunjukkan bagaimana teknologi mulai bekerja sama dengan keterampilan fisik dari pelakon aksi laga untuk membuatnya lebih besar dan lebih aman daripada sebelumnya.
I've been a professional stunt man for 13 years. I'm a stunt coordinator. And as well as perform stunts I often design them. During that time, health and safety has become everything about my job. It's critical now that when a car crash happens it isn't just the stunt person we make safe, it's the crew. We can't be killing camera men. We can't be killing stunt men. We can't be killing anybody or hurting anybody on set, or any passerby. So, safety is everything. But it wasn't always that way.
Saya telah menjadi pelakon aksi laga profesional selama 13 tahun. Saya seorang koordinator dan pelakon aksi laga Saya sering merancang aksi aksi itu. Saat itu, kerja saya semua berhubungan dengan kesehatan dan keamanan. Kini jika terjadi kecelakaan akrobat mobil kita tidak hanya harus menyelamatkan pelakonnya, namun juga semua kru. Kita tidak boleh membunuh juru kamera dan juga pelakon aksi laganya. Kita tidak boleh membunuh atau melukai siapapun, bahkan orang yang lewat. Keamanan adalah segalanya. Namun itu tidaklah selalu seperti itu.
In the old days of the silent movies -- Harold Lloyd here, hanging famously from the clock hands -- a lot of these guys did their own stunts. They were quite remarkable. They had no safety, no real technology. What safety they had was very scant. This is the first stunt woman, Rosie Venger, an amazing woman. You can see from the slide, very very strong. She really paved the way at a time when nobody was doing stunts, let alone women.
Dahulu pada jaman film bisu -- Inilah Harold Lloyd, bergelantungan di antara jarum-jarum jam -- banyak orang melakukan aksi laga mereka sendiri. Mereka sungguh luar biasa. Tanpa pengaman, tanpa teknologi sungguhan. Alat pengaman mereka sangat sedikit. Ini adalah pemain akrobat wanita pertama, Rossie Venger, wanita yang luar biasa. Anda bisa melihatnya di sini. dia sangat kuat. Dia benar-benar membuka jalan pada masa dimana tidak ada yang melakukan aksi laga, apalagi wanita.
My favorite and a real hero of mine is Yakima Canutt. Yakima Canutt really formed the stunt fight. He worked with John Wayne and most of those old punch-ups you see in the Westerns. Yakima was either there or he stunt coordinated. This is a screen capture from "Stagecoach," where Yakima Canutt is doing one of the most dangerous stunts I've ever seen. There is no safety, no back support, no pads, no crash mats, no sand pits in the ground. That's one of the most dangerous horse stunts, certainly.
Favorit dan pahlawan saya sebenarnya adalah Yakima Canutt. Yakima Canutt benar-benar membentuk aksi laga pertarungan. Dia bekerja sama dengan John Wayne dan kebanyakan orang yang Anda lihat di daerah barat. Yakima pasti ada di sana atau menjadi koordinator. Ini adalah cuplikan dari "Stagecoach," di mana Yakima Canutt melakukan salah satu aksi laga paling berbahaya yang pernah saya lihat. Tanpa pengaman, tanpa pendukung, tanpa alas, tanpa matras, tanpa bantalan pasir. Itu sudah pasti salah satu aksi laga dengan kuda yang paling berbahaya.
Talking of dangerous stunts and bringing things slightly up to date, some of the most dangerous stunts we do as stunt people are fire stunts. We couldn't do them without technology. These are particularly dangerous because there is no mask on my face. They were done for a photo shoot. One for the Sun newspaper, one for FHM magazine. Highly dangerous, but also you'll notice it doesn't look as though I'm wearing anything underneath the suit. The fire suits of old, the bulky suits, the thick woolen suits, have been replaced with modern materials like Nomex or, more recently, Carbonex -- fantastic materials that enable us as stunt professionals to burn for longer, look more spectacular, and in pure safety. Here's a bit more. There's a guy with a flame thrower there, giving me what for.
Berbicara tentang aksi laga berbahaya pada saat ini, salah satu aksi laga paling berbahaya adalah aksi laga dengan api. Kami tidak dapat melakukannya tanpa teknologi. Akrobat ini berbahaya karena tidak ada masker di wajah saya. Mereka melakukannya untuk mengambil foto. Satu untuk majalah Sun, satu untuk majalah FHM. Benar-benar berbahaya, namun Anda juga menyadari saya juga tampak tidak mengenakan apapun di balik pakaian itu. Pakaian tahan api tua yang besar dari wol yang tebal itu telah digantikan oleh bahan modern seperti Nomex, atau yang lebih baru lagi Carbonex. Bahan yang luar biasa yang membuat kami sebagai pelakon aksi laga profesional dapat terbakar lebih lama, terlihat lebih spektakuler, dan lebih aman. Ada lagi. Ada pria dengan pelontar api di sini.
One of the things that a stuntman often does, and you'll see it every time in the big movies, is be blown through the air. Well, we used to use trampettes. In the old days, that's all they had. And that's a ramp. Spring off the thing and fly through the air, and hopefully you make it look good.
Salah satu hal yang sering dilakukan pelakon aksi laga, dan Anda melihatnya di semua film-film besar adalah terlempar di udara. Di masa lalu kami memakai trampolin. Kami semua memakainya. Lalu ada lereng. Lepaskan benda itu dan terbang ke udara. Dan semoga saja terlihat bagus.
Now we've got technology. This thing is called an air ram. It's a frightening piece of equipment for the novice stunt performer, because it will break your legs very, very quickly if you land on it wrong. Having said that, it works with compressed nitrogen. And that's in the up position. When you step on it, either by remote control or with the pressure of your foot, it will fire you, depending on the gas pressure, anything from five feet to 30 feet. I could, quite literally, fire myself into the gallery. Which I'm sure you wouldn't want. Not today.
Kini ada teknologi. Benda ini disebut "pelantak udara." Ini adalah alat mengerikan bagi pelakon aksi laga yang tidak berpengalaman Karena itu akan segera menghancurkan kaki Anda jika Anda salah mendarat. alat ini bekerja dengan Nitrogen bertekanan. Ini adalah posisi sebelah atasnya. Saat Anda menginjaknya, baik dengan pengendali jarak jauh atau tekanan kaki Anda, benda ini akan melontarkan Anda, tergantung pada tekanan gasnya dari 5 hingga 30 kaki. Saya dapat melontarkan diri menuju galeri itu. Yang saya yakin Anda tidak mau saya melakukannya. Tidak hari ini.
Car stunts are another area where technology and engineering advances have made life easier for us, and safer. We can do bigger car stunts than ever before now. Being run over is never easy. That's an old-fashioned, hard, gritty, physical stunt. But we have padding, and fantastic shock-absorbing things like Sorbothane -- the materials that help us, when we're hit like this, not to hurt ourselves too much.
Aksi laga dengan mobil adalah bidang lain di mana kemajuan teknik dan teknologi telah membuat hidup kami menjadi lebih mudah dan aman. Kami dapat melakukan aksi laga dengan mobil yang lebih besar daripada sebelumnya. Tertabrak mobil itu tidak pernah mudah. Sebuah aksi laga fisik yang kuno, keras, dan berani. Namun kini ada bantalan dan penyerap kejutan luar biasa seperti Sorbothane. Benda yang membantu kita saat tertabrak seperti ini, agar tidak terlalu terasa sakit.
The picture in the bottom right-hand corner there is of some crash test dummy work that I was doing. Showing how stunts work in different areas, really. And testing breakaway signpost pillars. A company makes a Lattix pillar, which is a network, a lattice-type pillar that collapses when it's hit. The car on the left drove into the steel pillar. And you can't see it from there, but the engine was in the driver's lap. They did it by remote control. I drove the other one at 60 miles an hour, exactly the same speed, and clearly walked away from it.
Gambar di sudut kanan bawah itu adalah percobaan tabrakan yang saya lakukan. Alat ini menunjukkan cara kerja aksi laga dari beberapa segi. dan menguji penghancuran tiang. Sebuah perusahaan membuat tiang Lattix, yaitu sekumpulan tiang yang akan jatuh saat tertabrak. Mobil di sebelah kiri itu sedang menuju ke tiang baja. Anda tidak dapat melihatnya, namun mesin itu ada dalam pangkuan pengemudinya. Mereka mengemudikannya dengan pengendali jarak jauh. Saya mengemudi mobil lain dengan kecepatan yang sama, 60 mil per jam, dan menjauh dari tiang itu.
Rolling a car over is another area where we use technology. We used to have to drive up a ramp, and we still do sometimes. But now we have a compressed nitrogen cannon. You can just see, underneath the car, there is a black rod on the floor by the wheel of the other car. That's the piston that was fired out of the floor. We can flip lorries, coaches, buses, anything over with a nitrogen cannon with enough power. (Laughs)
Kami juga menggunakan teknologi untuk membuat mobil berputar. Dulu kami harus mengendarainya. Dan terkadang kami masih melakukannya. Namun kini ada meriam Nitrogen bertekanan. Anda dapat melihat di bawah mobil ini, ada balok merah di tanah di dekat roda dari mobil lainnya. Itulah piston yang ditembakkan dari lantai. Kami dapat menjungkirkan lori, gerbong kereta, bis, apapun memakai meriam Nitrogen dengan tenaga tertentu.
It's a great job, really. (Laughter) It's such fun! You should hear some of the phone conversations that I have with people on my Bluetooth in the shop. "Well, we can flip the bus over, we can have it burst into flames, and how about someone, you know, big explosion." And people are looking like this ... (Laughs) I sort of forget how bizarre some of those conversations are.
Ini pekerjaan hebat, sungguh. Ini sungguh menyenangkan! (Tawa) Anda harus mendengar beberapa percakapan telepon dengan orang-orang dalam Bluetooth saya di sebuah toko. "Kami dapat menjungkirkan bis, kami dapat membuatnya terbakar, dan bagaimana tentang, Anda tahu, ledakan besar." Dan orang yang ada di sana semua terlihat seperti ini ... (Tawa) Saya lupa betapa anehnya percakapan itu.
The next thing that I'd like to show you is something that Dunlop asked me to do earlier this year with our Channel Five's "Fifth Gear Show." A loop-the-loop, biggest in the world. Only one person had ever done it before. Now, the stuntman solution to this in the old days would be, "Let's hit this as fast as possible. 60 miles an hour. Let's just go for it. Foot flat to the floor." Well, you'd die if you did that.
Hal berikutnya yang ingin saya tunjukkan adalah suatu tugas yang diberikan oleh Dunlop awal tahun ini dalam acara "Pertunjukan Gigi Lima" dari Channel 5. Berjalan di lintasan lingkaran terbesar di dunia. Hanya satu orang yang pernah melakukan sebelumnya. Lalu solusi dari pelakon aksi laga di masa lalu adalah, "Mari kita bergerak secepat mungkin, 60 mil per jam. Mari kita lakukan. Kaki menempel di lantai." Begini, jika Anda lakukan Anda akan tewas.
We went to Cambridge University, the other university, and spoke to a Doctor of Mechanical Engineering there, a physicist who taught us that it had to be 37 miles an hour. Even then, I caught seven G and lost a bit of consciousness on the way in. That's a long way to fall, if you get it wrong. That was just about right. So again, science helps us, and with the engineering too -- the modifications to the car and the wheel.
Kami pergi ke Universitas Cambridge, dan berbicara dengan seorang doktor teknik mesin di sana, ilmuwan yang mengajarkan bahwa kecepatannya harus 37 mil per jam. Walaupun saya mengalami 7G dan sedikit kehilangan kesadaran saat melakukannya. Anda tidak akan jatuh jika terjadi kesalahan. Tepat seperti itu. Kembali, ilmu dan teknik menolong kita. Modifikasi pada mobil dan rodanya.
High falls, they're old fashioned stunts. What's interesting about high falls is that although we use airbags, and some airbags are quite advanced, they're designed so you don't slip off the side like you used to, if you land a bit wrong. So, they're a much safer proposition. Just basically though, it is a basic piece of equipment. It's a bouncy castle with slats in the side to allow the air to escape. That's all it is, a bouncy castle. That's the only reason we do it. See, it's all fun, this job. What's interesting is we still use cardboard boxes. They used to use cardboard boxes years ago and we still use them. And that's interesting because they are almost retrospective. They're great for catching you, up to certain heights.
Jatuh dari ketinggian, adalah aksi laga kuno. Hal yang menarik adalah walaupun kami menggunakan kantong udara, dan beberapa kantong udara itu cukup canggih, kantong itu dirancang agar Anda tidak jatuh ke samping jika Anda salah mendarat. Jadi ini lebih aman. Pada dasarnya, ini adalah seperangkat peralatan dasar, benteng pemantul yang bergerak ke samping agar udara dapat keluar. Itu saja, benteng pemantul. Itulah satu-satunya alasan kami melakukannya. Lihatlah semua kesenangan ini. Hal yang menarik adalah kami masih menggunakan kardus. Mereka menggunakan kardus sejak bertahun-tahun yang lalu hingga sekarang. Dan ini menarik karena membuat kami dapat melihat ke belakang. Kardus sangat cocok digunakan sampai ketinggian tertentu.
And on the other side of the fence, that physical art, the physical performance of the stuntman, has interfaced with the very highest technology in I.T. and in software. Not the cardboard box, but the green screen. This is a shot of "Terminator," the movie. Two stunt guys doing what I consider to be a rather benign stunt. It's 30 feet. It's water. It's very simple. With the green screen we can put any background in the world on it, moving or still, and I can assure you, nowadays you can't see the joint. This is a parachutist with another parachutist doing exactly the same thing. Completely in the safety of a studio, and yet with the green screen we can have some moving image that a skydiver took, and put in the sky moving and the clouds whizzing by.
Dan di sisi lain dari pagar itu, seni fisik, pertunjukan fisik dari pelakon aksi laga telah berhubungan dengan teknologi tertinggi di bidang teknologi informasi dan perangkat lunak. Bukan dengan kotak kardus, namun layar hijau. Ini adalah cuplikan dari film Terminator. Dua orang pelakon aksi laga melakukan apa yang saya katakan aksi laga ringan. 30 kaki ke dalam air. Sangat sederhana. Dengan layar hijau kami dapat menaruh latar belakang apapun bergerak atau diam. Dan percayalah, kini Anda tidak akan melihat bedanya. Ini adalah penerjun payung dengan penerjun payung lain yang melakukan hal yang sama. Di tempat aman di studio namun dengan layar hijau, kami dapat memperoleh gambar bergerak dari langit dan menggerakkan langit dan awannya.
Decelerator rigs and wires, we use them a lot. We fly people on wires, like this. This guy is not skydiving. He's being flown like a kite, or moved around like a kite.
Tali dan kabel pemerlambat. Kami banyak menggunakannya. Kami membuat orang terbang dengan kabel seperti ini. Orang ini tidak sedang terjun payung, namun diterbangkan atau bergerak seperti layang-layang.
And this is a Guinness World Record attempt. They asked me to open their 50th anniversary show in 2004. And again, technology meant that I could do the fastest abseil over 100 meters, and stop within a couple of feet of the ground without melting the rope with the friction, because of the alloys I used in the descender device. And that's Centre Point in London. We brought Oxford Street and Tottenham Court Road to a standstill.
Dan inilah percobaan Rekor Dunia Guinness. Mereka meminta saya membuka perayaan ulang tahun ke-50 di tahun 2004. Dan kembali, teknologi berarti saya dapat meluncur dengan cepat sejauh 100 meter dan berhenti dalam jarak beberapa kaki tanpa melelehkan talinya karena gesekan karena campuran logam yang saya gunakan pada bahan alat ini yang kami lakukan di Centre Point London. Kami membuat Oxford street dan Tottenham Court Road diam.
Helicopter stunts are always fun, hanging out of them, whatever. And aerial stunts. No aerial stunt would be the same without skydiving. Which brings us quite nicely to why I'm really here today: Project Space Jump.
Aksi laga dengan helikopter selalu menyenangkan, bergelantungan di sana, apapun itu. Dan aksi laga di udara tidak akan pernah sama tanpa terjun payung. Yang membawa kita pada apa yang ingin saya bicarakan hari ini. Proyek "Space Jump."
In 1960, Joseph Kittenger of the United States Air Force did the most spectacular thing. He did a jump from 100,000 feet, 102,000 to be precise, and he did it to test high altitude systems for military pilots in the new range of aircraft that were going up to 80,000 feet or so. And I'd just like to show you a little footage of what he did back then. And just how brave he was in 1960, bear in mind.
Di tahun 1960, Joseph Kittenger dari Angkatan Udara Amerika Serikat melakukan hal paling menakjubkan. Dia terjun dari ketinggian 100.000 kaki, tepatnya 102.000 kaki. Dia melakukannya untuk menguji sistem ketinggian tinggi bagi pilot militer bagi pesawat baru yang akan terbang hingga sekitar 80.000 kaki. Dan saya ingin menunjukkan cuplikan singkat tentang apa yang dia lakukan saat itu. Bayangkan betapa beraninya dia pada tahun 1960.
Project Excelsior, it was called. There were three jumps. They first dropped some dummies. So that's the balloon, big gas balloon. It's that shape because the helium has to expand. My balloon will expand to 500 times and look like a big pumpkin when it's at the top. These are the dummies being dropped from 100,000 feet, and there is the camera that's strapped to them. You can clearly see the curvature of the Earth at that kind of altitude. And I'm planning to go from 120,000 feet, which is about 22 miles. You're in a near vacuum in that environment, which is in minus 50 degrees. So it's an extremely hostile place to be.
Hal ini dikenal dengan nama "Proyek Excelsior." Ada tiga kali penerjunan. Pertama mereka menjatuhkan boneka. Jadi itu adalah balon gas besar. Bentuknya seperti itu karena heliumnya harus memuai. Balon saya memuai 500 kali lipat dan terlihat seperti labu besar di atas. Ada model yang dijatuhkan dari ketinggian 100.000 kaki. Dan inilah kamera yang terpasang di sana. Anda dapat melihat dengan jelas permukaan Bumi dilihat dari sana. Dan saya berencana melakukannya dari ketinggian 120.000 kaki atau sekitar 22 mil. Anda hampir berada di ruang hampa udara dengan suhu minus 50 derajat. Benar-benar tempat yang sangat berbahaya.
This is Joe Kittenger himself. Bear in mind, ladies and gents, this was 1960. He didn't know if he would live or die. This is an extremely brave man. I spoke with him on the phone a few months ago. He's a very humble and wonderful human being. He sent me an email, saying, "If you get this thing off the ground I wish you all the best." And he signed it, "Happy landings," which I thought was quite lovely. He's in his 80s and he lives in Florida. He's a tremendous guy. This is him in a pressure suit.
Ini adalah Joe Kittenger. Ingatlah, saudara-saudara, ini di tahun 1960. Dia tidak tahu apa dia akan hidup atau mati. Pria yang sangat berani. Saya berbicara dengannya di telepon beberapa bulan lalu. Dia orang yang sangat rendah hati dan mengagumkan. Dia mengirim saya surat elektronik dan berkata, "Jika kau menerbangkannya saya harap kau beruntung." Dan dia menandatanganinya "Selamat mendarat." Yang saya pikir cukup indah. Usianya 80-an dan dia tinggal di Florida. Pria yang luar biasa. Inilah dia dalam pakaian bertekanan.
Now one of the challenges of going up to altitude is when you get to 30,000 feet -- it's great, isn't it? -- When you get to 30,000 feet you can really only use oxygen. Above 30,000 feet up to nearly 50,000 feet, you need pressure breathing, which is where you're wearing a G suit. This is him in his old rock-and-roll jeans there, pushing him in, those turned up jeans. You need a pressure suit. You need a pressure breathing system with a G suit that squeezes you, that helps you to breathe in and helps you to exhale.
Kini salah satu tantangan dari naik hingga ketinggian itu adalah saat Anda berada pada 30.000 kaki -- hebat bukan? -- Saat Anda berada pada 30.000 kaki Anda hanya dapat menggunakan oksigen. Di atas 30.000 kaki hingga mendekati 50.000 kaki, Anda perlu nafas bertekanan, sehingga Anda memakai pakaian G. Inilah dia dengan celana jins tuanya mencoba masuk dengan jins itu. Anda perlu pakaian bertekanan. Anda perlu sistem pernafasan bertekanan dengan pakaian G yang menekan Anda, yang membantu Anda mengambil dan mengeluarkan nafas.
Above 50,000 feet you need a space suit, a pressure suit. Certainly at 100,000 feet no aircraft will fly. Not even a jet engine. It needs to be rocket-powered or one of these things, a great big gas balloon. It took me a while; it took me years to find the right balloon team to build the balloon that would do this job. I've found that team in America now. And it's made of polyethylene, so it's very thin. We will have two balloons for each of my test jumps, and two balloons for the main jump, because they notoriously tear on takeoff. They're just so, so delicate.
Di atas 50.000 kaki Anda memerlukan pakaian antariksa bertekanan. Sudah pasti tidak ada pesawat yang terbang di ketinggian 100.000 kaki. Bahkan pesawat jet. Kami memerlukan pesawat beroket, atau salah satu benda ini, balon gas besar. Saya memerlukan bertahun-tahun untuk menemukan tim yang tepat untuk membuat balon itu. Saya menemukan tim itu di Amerika sekarang. Balon ini terbuat dari polyethylene, sehingga sangat tipis. Kami akan memiliki 2 balon pada setiap percobaan. Dan 2 balon pada saat pertunjukan utamanya, karena balon itu sobek saat lepas landas. Balon itu sangat lunak.
This is the step off. He's written on that thing, "The highest step in the world." And what must that feel like? I'm excited and I'm scared, both at the same time in equal measures. And this is the camera that he had on him as he tumbled before his drogue chute opened to stabilize him. A drogue chute is just a smaller chute which helps to keep your face down. You can just see them there, popping open. Those are the drogue chutes. He had three of them. I did quite a lot of research. And you'll see in a second there, he comes back down to the floor.
Ini adalah langkah mundur. Dia menulis hal itu. "Langkah tertinggi di dunia?" Dan bagaimana rasanya? Saya sama-sama senang dan takut pada saat yang juga bersamaan. Dan inlah kameranya saat dia jatuh sebelum parasutnya terbuka untuk menstabilkannya. Parasut ini hanyalah parasut lain yang menolong Anda melihat ke bawah. Anda tidak dapat melihatnya di sini. Itulah parasutnya. Ada 3 parasut yang dibawanya. Saya melakukan cukup banyak penelitian. Dan Anda lihat, dalam hitungan detik, dia turun kembali ke tanah.
Now just to give you some perspective of this balloon, the little black dots are people. It's hundreds of feet high. It's enormous. That's in New Mexico. That's the U.S. Air Force Museum. And they've made a dummy of him. That's exactly what it looked like. My gondola will be more simple than that. It's a three sided box, basically.
Lalu untuk memberikan Anda gambaran mengenai balon ini, titik kecil hitam di sana adalah orang. Tingginya ratusan kaki. Sangat besar. Kami melakukannya di New Mexico. Itu adalah Museum Angkatan Udara Amerika. Dan mereka membuat model palsunya yang terlihat seperti ini. Gondola saya akan dibuat lebih sederhana. Pada dasarnya itu adalah kotak bersisi 3.
So I've had to do quite a lot of training. This is Morocco last year in the Atlas mountains, training in preparation for some high altitude jumps. This is what the view is going to be like at 90,000 feet for me. Now you may think this is just a thrill-seeking trip, a pleasure ride, just the world's biggest stunt. Well there's a little bit more to it than that.
Jadi saya harus banyak berlatih. Saya berlatih di pegunungan Atlas di Maroko tahun lalu untuk mempersiapkan penerjunan dari tempat tinggi. Inilah pemandangan yang akan dilihat pada ketinggian 90.000 kaki bagi saya. Kini Anda mungkin berpikir ini hanyalah perjalanan mencari sensasi, untuk bersenang-senang akrobat terbesar di dunia. Begini, ini bukan hanya sekedar tentang itu.
Trying to find a space suit to do this has led me to an area of technology that I never really expected when I set about doing this. I contacted a company in the States who make suits for NASA. That's a current suit. This was me last year with their chief engineer. That suit would cost me about a million and a half dollars. And it weighs 300 pounds and you can't skydive in it. So I've been stuck. For the past 15 years I've been trying to find a space suit that would do this job, or someone that will make one.
Mencoba menemukan pakaian antariksa telah membawa saya kepada bidang teknologi yang tidak pernah saya bayangkan saat saya mempersiapkannya. Saya menghubungi sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang membuat pakaian untuk NASA. Inilah pakaiannya dan inilah saya pada tahun lalu dengan ketua insinyurnya. Pakaian ini harganya 1½ juta dolar. Dan beratnya 300 pon dan Anda tidak bisa terjun payung dengan itu. Jadi saya terjebak. Selama 15 tahun terakhir saya mencoba menemukan pakaian antariksa untuk melakukan ini atau orang yang bisa membuatnya.
Something revolutionary happened a little while ago, at the same facility. That's the prototype of the parachute. I've now had them custom make one, the only one of its kind in the world. And that's the only suit of its kind in the world. It was made by a Russian that's designed most of the suits of the past 18 years for the Soviets. He left the company because he saw, as some other people in the space suit industry, an emerging market for space suits for space tourists.
Sesuatu yang revolusioner terjadi baru-baru ini di tempat yang sama. Ini adalah purwarupa dari parasutnya. Kini saya meminta mereka membuatnya. Satu-satunya di dunia. Dan inilah satu-satunya pakaian seperti ini di dunia. Pakaian ini dibuat oleh orang Rusia yang merancang sebagian besar pakaian antariksa di masa lalu 18 tahun bagi Uni Soviet. Dia keluar karena dia melihat saat orang-orang di industri pakaian antariksa, pasar pakaian antariksa yang berkembang bagi turis antariksa.
You know if you are in an aircraft at 30,000 feet and the cabin depressurizes, you can have oxygen. If you're at 100,000 feet you die. In six seconds you've lost consciousness. In 10 seconds you're dead. Your blood tries to boil. It's called vaporization. The body swells up. It's awful. And so we expect -- it's not much fun. We expect, and others expect, that perhaps the FAA, the CAA might say, "You need to put someone in a suit that's not inflated, that's connected to the aircraft." Then they're comfortable, they have good vision, like this great big visor. And then if the cabin depressurizes while the aircraft is coming back down, in whatever emergency measures, everyone is okay.
Anda tahu jika Anda berada di dalam pesawat pada ketinggian 30.000 kaki dan tekanan kabinnya hilang, Anda masih mendapat oksigen. Jika Anda ada di 100.000 kaki, Anda akan mati. Dalam 6 detik Anda akan pingsan dan dalam 10 detik Anda akan mati. Darah Anda akan mendidih. Ini disebut penguapan. Tubuh Anda membengkak. Menakutkan. Jadi kami memperkirakan -- yang tidak begitu menyenangkan. Kami dan yang lainnya memperkirakan bahwa mungkin FAA, CAA akan berkata, "Anda harus meletakkan seseorang dalam pakaian yang tidak digembungkan, yang terhubung dengan pesawat sehingga kami nyaman, dapat melihat dengan baik, seperti kedok besar ini. Dan jika tekanan kabin menurun saat pesawat itu turun dalam tindakan darurat apapun, semuanya baik-baik saja.
I would like to bring Costa on, if he's here, to show you the only one of its kind in the world. I was going to wear it, but I thought I'd get Costa to do it, my lovely assistant. Thank you. He's very hot. Thank you, Costa. This is the communication headset you'll see on lots of space suits. It's a two-layer suit. NASA suits have got 13 layers. This is a very lightweight suit. It weighs about 15 pounds. It's next to nothing. Especially designed for me.
Saya ingin memperkenalkan Costa jika dia ada di sini untuk menunjukkan satu-satunya jenis pakaian ini di dunia. Saya akan memakainya Namun saya rasa biar Costa saja, asisten terbaik saya, yang melakukannya. Terima kasih. Dia sangat seksi. Terima kasih Costa. Ini adalah perlengkapan komunikasi yang akan Anda lihat pada banyak pakaian antariksa. Pakaian ini memiliki 2 lapisan, pakaian NASA memiliki 13. Pakaian ini sangat ringan, sekitar 15 pon. Hanya ini satu-satunya, dirancang khusus untuk saya.
It's a working prototype. I will use it for all the jumps. Would you just give us a little twirl, please, Costa? Thank you very much. And it doesn't look far different when it's inflated, as you can see from the picture down there.
Ini adalah purwarupanya. Saya akan menggunakannya untuk semua penerjunan. Tolong berputar sedikit, Costa. Terima kasih banyak. Pakaian ini tidak tampak berbeda saat digembungkan. Seperti yang Anda lihat pada gambar di bawah
I've even skydived in it in a wind tunnel, which means that I can practice everything I need to practice, in safety, before I ever jump out of anything. Thanks very much, Costa. (Applause)
saya bahkan melakukan terjun payung dalam terowongan angin yang berarti saya dapat melatih semua yang saya perlukan dengan aman sebelum saya terjun. Terima kasih banyak Costa. (Tepuk tangan)
Ladies and gentlemen, that's just about it from me. The status of my mission at the moment is it still needs a major sponsor. I'm confident that we'll find one. I think it's a great challenge. And I hope that you will agree with me, it is the greatest stunt on Earth. Thank you very much for your time. (Applause)
Para penonton sekalian, itulah dari saya. Status dari misi saya pada saat ini kami masih memerlukan sponsor utama. Saya yakin kami akan menemukannya. Saya rasa ini adalah tantangan yang besar. Dan saya harap kalian akan setuju bahwa inilah pertunjukan aksi laga terhebat di Bumi. Terima kasih banyak atas waktu Anda. (Tepuk tangan)