Good afternoon. I am not a farmer.
Selamat siang. Saya bukanlah seorang petani.
(Laughter)
(Tawa)
I'm not. I'm a parent, I'm a resident and I'm a teacher. And this is my world. And along the way I've started noticing -- I'm on my third generation of kids -- that they're getting bigger. They're getting sicker. In addition to these complexities, I just learned that 70 percent of the kids that I see who are labeled learning disabled would not have been had they had proper prenatal nutrition.
Bukan. Saya seorang ayah, warga biasa, dan guru. Dan inilah dunia saya. Dan semakin hari saya memperhatikan -- Sekarang generasi ketiga murid-murid saya -- mereka semakin besar. Mereka lebih sering sakit. Menambah runyam kerumitan ini, saya baru tahu bahwa 70 persen dari mereka yang mengalami kesulitan belajar seharusnya dapat dicegah seandainya dulu mendapat nutrisi pra-kelahiran yang cukup.
The realities of my community are simple. They look like this. Kids should not have to grow up and look at things like this. And as jobs continue to leave my community, and energy continues to come in, be exported in, it's no wonder that really some people refer to the South Bronx as a desert. But I'm the oldest sixth grader you'll ever meet, so I get up every day with this tremendous amount of enthusiasm that I'm hoping to share with you all today. And with that note, I come to you with this belief that kids should not have to leave their communities to live, learn and earn in a better one.
Kenyataan di komunitas saya sangat jelas. Mereka terlihat seperti ini. Anak-anak tidak seharusnya tumbuh dewasa menyaksikan hal-hal seperti ini. Dan ketika lapangan pekerjaan mulai meninggalkan komunitas saya, dan energi terus berdatangan, diimpor, tidak aneh bila beberapa orang menyebut Bronx Selatan sebagai gurun. Saya adalah anak kelas enam tertua yang Anda pernah temui, saya bangun setiap hari dengan antusiasme yang luar biasa ini yang saya harap bisa saya bagi kepada Anda hari ini. Dengan catatan itu, saya ingin menularkan pandangan saya, anak-anak tidak seharusnya meninggalkan lingkungan mereka untuk kehidupan, pelajaran, dan karir yang lebih baik.
So I'm here to tell you a story about me and this wall that I met outside, which I'm now bringing inside. And it starts with three people. The crazy teacher -- that's me on the left, I dress up pretty, thank you, my wife, I love you for getting a good suit -- my passionate borough president and a guy named George Irwin from Green Living Technologies who helped me with my class and helped me get involved with this patented technology. But it all starts with seeds in classrooms, in my place, which looks like this. And I'm here today hoping that my reach will exceed my grasp. And that's really what this is all about.
Jadi saya di sini untuk menceritakan cerita saya dan tembok ini yang tadinya di luar, tapi saya bawa ke dalam. Semua ini dimulai dengan tiga orang. Si guru gila -- itu saya yang paling kiri, saya sangat tampan, terima kasih istriku tersayang untuk setelan yang bagus ini -- kepala daerah saya yang sangat bersemangat dan George Irwin dari Green Living Technologies yang telah membantu kelas saya dan melibatkan saya di teknologi yang dipatenkan ini. Semua ini bermula dari bibit tanaman di dalam kelas, di tempat saya, yang terlihat seperti ini. Dan saya berharap bisa menjangkau melebihi genggaman saya. Dan inilah mengenai hal penting ini.
And it starts with incredible kids like this, who come early and stay late. All of my kids are either IEP or ELL learners, most come with a lot of handicaps, most are homeless and many are in foster care. Almost all of my kids live below poverty. But with those seeds, from day one, we are growing in my classroom, and this is what it looks like in my classroom. And you see how attentive these kids are to these seeds. And then you notice that those seeds become farms across the Bronx that look like this.
Dimulai dengan anak-anak berbakat seperti ini, yang datang pertama dan pulang terakhir. Murid-murid saya adalah peserta IEP dan ELL (pelajar dengan kebutuhan khusus), banyak dari mereka yang menyandang cacat, sebagian besar tunawisma dan tinggal di rumah singgah. Hampir semua murid saya hidup di bawah garis kemiskinan. Tapi dengan bibit-bibit tersebut, sejak hari pertama, kami bercocok tanam di dalam kelas, dan seperti inilah pemandangan di kelas kami. Anda bisa lihat perhatian mereka terhadap benih-benih ini. Kemudian Anda lihat bibit-bibit ini berubah menjadi lahan pertanian di sepanjang Bronx.
But again, I am not a farmer. I'm a teacher. And I don't like weeding, and I don't like back-breaking labor. So I wanted to figure out how I could get this kind of success into something small, like this, and bring it into my classroom so that handicapped kids could do it, kids who didn't want to be outside could do it, and everyone could have access. So I called George Irwin, and what do you know? He came to my class and we built an indoor edible wall. And what we do is we partner it with authentic learning experiences, private-based learning. And lo and behold, we gave birth to the first edible wall in New York City.
Sekali lagi, saya bukan petani. Saya seorang guru. Dan saya tidak suka menyemai, dan bekerja keras secara fisik. Jadi saya putar otak bagaimana agar berhasil di bidang ini dalam skala kecil seperti ini, lalu membawanya masuk ke dalam kelas sehingga anak-anak berkebutuhan khusus dapat melakukannya, anak-anak yang tidak mau pergi keluar bisa melakukannya di dalam, dan semua mendapat kesempatan yang sama. Jadi saya menelepon George Irwin, dan lalu Ia datang ke kelas saya dan kami membangun taman tembok yang bisa dimakan. Dan kami mengaitkannya dengan proses pembelajaran yang baru, yaitu belajar secara privat. Kemudian, kami berhasil melahirkan taman tembok bahan pangan, pertama di kota New York.
So if you're hungry, get up and eat. You can do it right now. My kids play cow all the time. Okay? But we were just getting started, the kids loved the technology, so we called up George and we said, "We gotta learn more!" Now, Mayor Bloomberg, thank you very much, we no longer need work permits, which comes with slices and bonded contractors -- we're available for you --
Jadi bila Anda lapar, bangun dan makan saja. Anda bisa melakukannya sekarang. Murid-murid saya sering berpura-pura menjadi sapi. Okay? Kita baru mulai, anak-anak suka terhadap teknologi, jadi kami memanggil George dan berseru, "Kita harus belajar lebih banyak!" Walikota Bloomberg, kami sangat berterima kasih karena sekarang sudah tidak perlu membuat izin kerja lagi yang biasanya diperlukan bagi para kontraktor -- kami akan terus ada untukmu --
We decided to go to Boston. And my kids, from the poorest congressional district in America, became the first to install a green wall, designed by a computer, with real-live learning tools, 21 stories up -- if you're going to go visit it, it's on top of the John Hancock building. But closer to home, we started installing these walls in schools that look like this with lighting like that, real LED stuff, 21st-century technology. And what do you know? We made 21st century money, and that was groundbreaking. Wow!
Kami memutuskan untuk pergi ke Boston. Dan murid-murid saya, dari area termiskin di Amerika, menjadi yang pertama memasang tembok hijau, didesain dengan komputer, dengan peralatan-peralatan serius, 21 lantai ke atas -- bila Anda suatu saat mengunjunginya, letaknya berada di atas gedung John Hancock. Tetapi di dekat rumah, kami mulai memasang tembok ini di sekolah-sekolah dengan lampu seperti ini, lampu LED yang menggunakan teknologi abad 21. Dan Anda mau tahu? Kami mendapat bayaran uang abad 21, dan ini sangat menakjubkan. Wow!
This is my harvest, people. And what do you do with this food? You cook it! And those are my heirloom students making heirloom sauce, with plastic forks, and we get it into the cafeteria, and we grow stuff and we feed our teachers. And that is the youngest nationally certified workforce in America with our Bronx Borough President.
Ini hasil panen saya, hadirin sekalian. Dan Anda bisa apa dengan makanan ini? Dimasak! Ini salah satu murid senior saya membuat saus dengan resep turun temurun, dengan garpu plastik, dan kami membawanya ke kantin, dan kami menumbuhkan sendiri, dan dibagikan ke para guru. Mereka adalah kelompok pekerja bersertifikat nasional termuda di Amerika, disahkan oleh kepala daerah Bronx kami.
And what'd we do then? Well, I met nice people like you, and they invited us to the Hamptons. So I call this "from South Bronx to Southampton." And we started putting in roofs that look like this, and we came in from destitute neighborhoods to start building landscape like this, wow! People noticed. And so we got invited back this past summer, and we actually moved into the Hamptons, payed 3,500 dollars a week for a house, and we learned how to surf. And when you can do stuff like this -- These are my kids putting in this technology, and when you can build a roof that looks like that on a house that looks like that with sedum that looks like this, this is the new green graffiti.
Lalu kami bertemu orang-orang baik, seperti Anda-Anda ini, mereka mengundang kami ke Hamptons. Jadi saya bisa bilang "dari Bronx Selatan ke Hampton Selatan (Southampton)." Kami mulai memasangnya di atap seperti ini, kami datang dari lingkungan yang miskin dan kumuh tetapi bisa membuat taman seperti ini, wow! Orang-orang pasti memperhatikan. Jadi kami diundang lagi musim panas lalu, dan kami benar-benar pindah ke Hamptons, dibayar 3.500 dollar seminggu untuk satu rumah, dan sekaligus belajar berselancar di sana. Ketika Anda bisa melakukan hal-hal seperti ini -- Inilah anak-anak didik saya menggunakan teknologi, dan ketika Anda bisa membuat atap seperti ini di atas rumah yang seperti ini dengan tanaman sedum yang seperti ini, ini adalah grafiti hijau gaya baru.
So, you may wonder what does a wall like this really do for kids, besides changing landscapes and mindsets? Okay, I'm going to tell you what it does. It gets me to meet incredible contractors like this, Jim Ellenberger from Ellenberger Services. And this is where it becomes true triple bottom line. Because Jim realized that these kids, my future farmers, really had the skills he needed to build affordable housing for New Yorkers, right in their own neighborhood. And this is what my kids are doing, making living wage.
Anda mungkin bertanya apa yang tembok ini telah sumbangkan bagi anak-anak, selain mengubah taman dan pola pikir? Okay, saya akan beritahukan kepada Anda. Karenanya saya bertemu dengan kontraktor luar biasa ini, Jim Ellenberger dari Ellenberger Services. Dan di sinilah mulai terjadi tiga pilar (orang, planet, ekonomi) Karena Jim menyadari bahwa anak-anak ini, para petani masa depan, memiliki keahlian yang ia butuhkan untuk membangun rumah murah bagi para penduduk New York, tepat di lingkungan mereka. Dan inilah yang murid-murid saya lakukan, meniti karier.
Now, if you're like me, you live in a building, there are seven guys out of work looking to manage a million dollars. I don't have it. But if you need a toilet fixed or, you know, some shelving, I gotta wait six months for an appointment with someone who drives a much nicer car than me. That's the beauty of this economy. But my kids are now licensed and bonded in trade. And that's my first student to open up, the first in his family to have a bank account. This immigrant student is the first one in his family to use an ATM. And this is the true triple bottom line, because we can take neighborhoods that were abandoned and destitute and turn them into something like this with interiors like this.
Bila Anda seperti saya, tinggal di sebuah bangunan, terdapat tujuh orang yang pengangguran dan mencari pekerjaan jutaan dollar. Saya tidak punya yang seperti itu. Tapi bila Anda perlu memperbaiki toilet atau rak, saya harus menunggu enam bulan untuk dilayani oleh orang yang mobilnya lebih mahal dari saya. Itulah keindahan ekonomi kita. Tapi murid-murid saya sekarang berlisensi dan memiliki kontrak kerja. Dan ini murid saya, yang pertama di keluarganya yang punya rekening bank. Murid imigran yang ini adalah yang pertama di keluarganya yang memakai ATM. Dan di sinilah benar-benar terjadi tiga pilar, karena kita bisa mengubah lingkungan yang tadinya ditinggalkan dan kumuh menjadi lingkungan baru yang seperti ini dengan interior yang seperti ini.
Wow! People noticed. And notice they did. So CNN called, and we were delighted to have them come to our farmer's market. And then when Rockefeller Center said, NBC, could you put this thing up on the walls? We were delighted. But this, I show you, when kids from the poorest congressional district in America can build a 30-foot by 15-foot wall, design it, plant it and install it in the heart of New York City, that's a true "sí se puede" moment. Really scholastic, if you ask me.
Wow! Orang-orang pasti memperhatikan, dan memang benar. Lalu CNN menelepon, dan kami dengan senang hati mengundang mereka ke pasar kami. Dan ketika Rockefeller Center berkata, NBC, bisakah kalian memasang yang seperti ini di tembok kalian? Kami sangat tersanjung. Tapi ini saya tunjukkan kepada Anda, ketika anak-anak dari area termiskin di Amerika bisa membangun tembok sebesar 9 kali 4.5 meter, mendesainnya, menanamnya, dan memasangnya di pusat kota New York, inilah momentum "sí se puede" (Ya, kita pasti bisa!!). Sangat resmi, bila Anda tanya pendapat saya.
But this is not a Getty image. That's a picture I took of my Bronx Borough President, addressing my kids in his house, not the jailhouse, making them feel a part of it. That's our State Senator Gustavo Rivera and Bob Bieder, coming to my classroom to make my kids feel important. And when the Bronx Borough President shows up and the State Senator comes to our class, believe you me, the Bronx can change attitudes now. We are poised, ready, willing and able to export our talent and diversity in ways we've never even imagined. And when the local senator gets on the scale in public and says he's got to lose weight, so do I! And I tell you what, I'm doing it and so are the kids.
Tapi ini bukan Getty image. Ini adalah foto kepala daerah Bronx kami yang saya ambil, berbicara kepada anak-anak ini di rumah mereka, bukan di penjara, menjadikan mereka bagian dari tempat ini. Ini adalah senator Gustavo Rivera dan Bob Bieder, datang ke kelas saya dan menjadikan murid-murid saya sebagai orang penting. Dan ketika kepala daerah Bronx datang dan senator datang ke kelas kami, percayalah kepada saya, bahwa Bronx bisa berubah sekarang. Kami bersemangat, siap, ingin, dan bisa untuk mengekspor talenta kami dengan cara yang kami tidak pernah bayangkan. Dan ketika si senator menimbang berat badannya di depan umum dan berkata dia harus menurunkan berat badan, saya juga bisa! Dan saya melakukan semua ini, murid-murid saya juga.
Okay? And then celebrities started. Produce Pete can't believe what we grow. Lorna Sass came and donated books. Okay? We're feeding seniors. And when we realized that we were growing for food justice in the South Bronx, so did the international community. And my kids in the South Bronx were repped in the first international green roof conference. And that's just great.
Okay? Kemudian selebritas berdatangan. Produser Pete sangat takjub akan hasil kami. Lorna Sass datang dan memberikan buku-buku. Okay? Kami memberikan makanan pada para orang tua. Dan ketika kami menyadari kami menumbuhkan bahan pangan dengan baik di Bronx Selatan, begitu juga dengan komunitas internasional. Dan murid-murid saya di Bronx Selatan diundang ke konferensi atap hijau internasional yang pertama. Ini benar-benar luar biasa.
Except what about locally? Well, we met this woman, Avis Richards, with the Ground Up Campaign. Unbelievable! Through her, my kids, the most disenfranchised and marginalized, were able to roll out 100 gardens to New York City public schools. That's triple bottom line! Okay?
Bagaimana dengan [not clear]? Kami bertemu dengan Avis Richards, dengan Ground Up Campaign-nya. Benar-benar di luar dugaan! Melalui dia, murid-murid saya, kaum termarginalisasi dan terbuang, mampu membuat 100 taman di sekolah-sekolah kota New York. Benar-benar tiga pilar! Okay?
A year ago today, I was invited to the New York Academy of Medicine. I thought this concept of designing a strong and healthy New York made sense, especially when the resources were free. So thank you all and I love them. They introduced me to the New York City Strategic Alliance for Health, again, free resources, don't waste them. And what do you know? Six months later, my school and my kids were awarded the first ever high school award of excellence for creating a healthy school environment. The greenest class in New York City. But more importantly is my kids learned to get, they learned to give. And we took the money that we made from our farmer's market, and started buying gifts for the homeless and for needy around the world. So we started giving back. And that's when I realized that the greening of America starts first with the pockets, then with the heart and then with the mind.
Setahun lalu persis hari ini, saya diundang oleh Akademi Farmasi New York. Saya rasa konsep mendesain New York yang kuat dan sehat sangatlah masuk akal, terutama ketika sumber dayanya gratis. Jadi terima kasih semua, saya sayang kalian semua. Mereka memperkenalkan saya kepada Aliansi Kesehatan Strategis kota New York, lagi-lagi, sumber daya gratis, jangan disia-siakan. Apa yang Anda duga? Enam bulan kemudian, sekolah dan murid-murid saya dianugerahi untuk pertama kalinya penghargaan sekolah berprestasi karena telah membuat lingkungan sekolah yang sehat. Kelas terhijau di kota New York. Tapi yang terpenting bagi murid-murid saya adalah, mereka belajar untuk memberi. Kami menggunakan uang yang kami dapat dari penjualan bahan pangan kami, dan mulai membeli hadiah-hadiah untuk para tunawisma dan kaum yang tidak mampu di seluruh dunia. Jadi kami mulai memberi kembali kepada masyarakat. Dan itulah saat saya menyadari bahwa menghijaukan Amerika dimulai pertama kali dari kantong, lalu naik ke hati dan baru ke kepala.
So we were onto something, and we're still onto something. And thank God Trinity Wall Street noticed, because they gave us the birth of Green Bronx Machine. We're 3,000 strong right now. And what does it really do? It teaches kids to re-vision their communities, so when they grow up in places like this, they can imagine it like this. And my kids, trained and certified -- Ma, you get the tax abatement. Thank you, Mayor Bloomberg -- can take communities that look like this and convert them into things that look like that, and that to me, people, is another true "sí se puede" moment.
Jadi kami ingin mencapai suatu tujuan, dan kami masih ingin terus mencapainya. Dan terima kasih Tuhan, Wall Street mulai melirik kami, karena mereka telah membantu kami melahirkan Mesin Hijau Bronx. Kami berjumlah 3.000 orang sekarang. Apa artinya semua ini? Yaitu mengajarkan anak-anak untuk menulis kembali visi lingkungan mereka, sehingga ketika mereka tumbuh di tempat seperti ini, mereka bisa membayangkannya seperti ini. Dan murid-murid saya, terlatih dan bersertifikat -- kami mendapat potongan pajak. Terima kasih, Walikota Bloomberg -- dapat mengangkat komunitas yang tadinya seperti ini kemudian mengubahnya menjadi lebih baik, dan bagi saya pribadi, inilah momen "sí se puede" yang sebenar-benarnya.
Now, how does it start? It starts in schools. No more little Knicks and little Nets. Group by broccoli, group by your favorite vegetable, something you can aspire to. Okay? And these are my future farmers of America, growing up in Brook Park on 141st Street, the most migrant community in America. When tenacious little ones learn how to garden like this, it's no wonder we get fruit like that. And I love it! And so do they. And we're building teepees in neighborhoods that were burning down. And that's a true "sí se puede" moment. And again, Brook Park feeds hundreds of people without a food stamp or a fingerprint. The poorest congressional district in America, the most migratory community in America, we can do this. Bissel Gardens is cranking out food in epic proportions, moving kids into an economy they never imagined.
Jadi, bagaimana memulai ini semua? Mulai dari sekolah. Jangan pakai lagi istilah Knicks kecil atau Nets kecil untuk anak-anak kita. Tapi gunakan brokoli, buat grup berdasarkan sayuran favoritmu, yang Anda bisa pikirkan. Okay? Dan inilah para petani masa depan Amerika, tumbuh besar di Brook Park di jalan 141st Street, komunitas imigran terbesar di Amerika. Ketika anak-anak yang lucu mulai belajar bercocok tanam seperti ini, tidak heran kita akan mendapatkan buah segar seperti itu. Dan saya sangat menyukainya! Begitu juga dengan mereka. Dan kami membangun teepees (tenda Indian) di lingkungan yang dulunya habis terbakar. Dan inilah momen "sí se puede" yang lainnya. Dan lagi, Brook Park telah memberi makan ratusan orang tanpa perlu kupon makan atau identifikasi sidik jari. Distrik termiskin di Amerika, komunitas imigran terbesar di Amerika, kami bisa. Bissel Gardens memproduksi makanan dalam jumlah besar, mengajak anak-anak ke dalam ekonomi yang mereka tidak pernah bayangkan.
Now, somewhere over the rainbow, my friends, is the South Bronx of America. And we're doing it. How does it start? Well, look at Jose's attention to detail. Thank God Omar knows that carrots come from the ground, and not aisle 9 at the supermarket or through a bullet-proof window or through a piece of styrofoam. And when Henry knows that green is good, so do I. And when you expand their palates, you expand their vocabulary. And most importantly, when you put big kids together with little kids, you get the big fat white guy out of the middle, which is cool, and you create this kind of accountability amongst peers, which is incredible.
Tapi sekarang, dari tempat di balik pelangi, muncullah Bronx Selatan di Amerika. Dan kami melakukannya. Bagaimana ini semua dimulai? Lihatlah ketelitian yang detail dari Jose. Terima kasih Tuhan Omar tahu bahwa wortel berasal dari tanah, dan bukannya dari rak 9 di pasar swalayan atau dari balik jendela anti-peluru atau dari bungkusan styrofoam. Dan ketika Henry tahu bahwa hijau itu baik, saya juga tahu. Ketika Anda memperluas menu mereka, Anda mengembangkan kosakata mereka. Dan yang lebih penting, ketika Anda mencampurkan antara anak yang besar dengan yang kecil, anak kulit putih yang gendut tidak lagi berdiri di tengah-tengah, dan Anda membangun kepercayaan di antara mereka, luar biasa.
God, I'm going to run out of time, so I've gotta keep it moving. But this is my weekly paycheck for kids; that's our green graffiti. This is what we're doing. And behold the glory and bounty that is Bronx County. Nothing thrills me more than to see kids pollinating plants instead of each other. I gotta tell you, I'm a protective parent. But those kids are the kids who are now putting pumpkin patches on top of trains. We're also designing coin ponds for the rich and affluent. We're also becoming children of the corn, creating farms in the middle of Fordham Road for awareness and window bottles out of garbage.
Saya hampir kehabisan waktu, jadi saya harus cepat-cepat. Inilah bayaran saya setiap minggu dari murid-murid saya; inilah grafiti hijau kami. Ini yang kami lakukan. Dan bangkitlah kejayaan area Bronx. Tak ada yang menggetarkan saya melihat anak-anak membuahi tanaman, bukannya satu sama lain. Saya harus bilang kepada Anda, saya orang tua yang protektif. Anak-anak ini adalah anak-anak yang sekarang meletakkan pot-pot labu di atas stasiun kereta. Kami juga mendesain kolam koin bagi mereka yang mampu dan makmur. Kami juga menjadi children of the corn (anak-anak jagung, judul film), membuat ladang di tengah-tengah jalan Fordham Road untuk menyebarkan kepedulian masyarakat dan mengumpulkan botol-botol untuk dipakai ulang.
Now I don't expect every kid to be a farmer, but I expect you to read about it, write about it, blog about it, offer outstanding customer service. I expect them to be engaged, and man, are they! So that's my incredible classroom, that's the food. Where does it go? Zero miles to plate, right down into the cafeteria. Or more importantly, to local shelters, where most of our kids are getting one to two meals a day. And we're stepping it up. No Air Jordans were ever ruined on my farm. And in his day, a million dollar gardens and incredible installations.
Saya tidak berharap setiap murid saya menjadi petani, tapi saya harap Anda membaca tentang ini, menulisnya, di blog, menyebarkan berita ini seperti customer service. Saya harap mereka terlibat dan bersemangat, dan lihatlah! Jadi inilah kelas saya yang luar biasa, ini makanan-makanannya. Kemana makanan ini pergi? Langsung ke kantin, tanpa perlu ada jarak. Atau lebih penting lagi, ke toko-toko lokal, di mana murid-murid kami membeli satu atau dua makanan sehari. Dan ini semakin membesar. Tak ada sepatu Air Jordan yang disia-siakan di lahan kami. Dan di hari-hari ini, taman jutaan dollar dan instalasi yang luar biasa.
Let me tell you something, people. This is a beautiful moment. Black field, brown field, toxic waste field, battlefield -- we're proving in the Bronx that you can grow anywhere, on cement. And we take orders for flowers. I'm putting the bake sale to shame. We take orders now. I'm booking for the spring. And these were all grown from seeds. We're learning everything. And again, when you can take kids from backgrounds as diverse as this to do something as special as this, we're really creating a moment.
Saya beri tahu Anda. Ini momen yang indah. Lahan mati, bekas bangunan, tercemar, bekas peperangan -- kami membuktikan bahwa di Bronx Anda dapat bertanam di mana saja, di semen. Kami menerima pesanan bunga. Dan penjualan kami mengalahkan semuanya. Kami terima pesanan sekarang. Kami sudah penuh untuk musin semi. Dari sinilah semua berasal dari benih. Kami mempelajari semuanya. Dan ketika Anda bisa ajak anak-anak dari latar belakang yang berbeda-beda untuk melakukan sesuatu yang spesial seperti ini, ini benar-benar momennya.
Now, you may ask about these kids. Forty percent attendance to 93 percent attendance. All start overage and under-credit. They are now, my first cohort is all in college, earning a living wage. The rest are scheduled to graduate this June. Happy kids, happy families, happy colleagues. Amazed people. The glory and bounty that is Bronx County.
Anda sekarang boleh bertanya tentang anak-anak ini. Tadinya absensi hanya 40 persen, sekarang ke naik 93 persen. Mereka tadinya terlalu tua dan pengangguran. Angkatan pertama saya sekarang sedang kuliah, dan sudah punya penghasilan sendiri. Yang lainnya akan lulus Juni ini. Anak-anak senang, keluarga dan teman bahagia. Orang-orang hebat. Sekarang bangkitlah area Bronx
Let's talk about mint. Where is my mint? I grow seven kinds of mint in my class. Mojitos, anybody? I'll be at Telepan later. But, understand this is my intellectual Viagra. Ladies and gentlemen, I gotta move quick, but understand this: The borough that gave us baggy pants and funky fresh beats is becoming home to the organic ones. My green [unclear] 25,000 pounds of vegetables, I'm growing organic citizens, engaged kids. So help us go from this to this. Self-sustaining entities, 18 months return on investment, plus we're paying people living wage and health benefits, while feeding people for pennies on the dollar.
Sekarang kita bicara soal mint, mana tanaman mint saya? Saya menumbuhkan tujuh jenis mint di kelas saya. Ada yang mau mojitos? Nanti saya ada di Telepan (restauran). Berikut ini adalah viagra untuk intelektual saya. Hadirin sekalian, saya harus cepat untuk mengatakan ini: Tempat asal mula celana baggy dan musik berdentum sekarang menjadi rumah organik. Sayuran hijau sebanyak 11.000 kilogram, Saya menumbuhkan penduduk organik, anak-anak yang bersemangat. Jadi bantu kami. Kelompok yang mandiri, balik modal 18 bulan, dan kami membayar gaji dan biaya kesehatan mereka, seraya memberi makan masyarakat dengan murah.
Martin Luther King said that people need to be uplifted with dignity. So here in New York, I urge you, my fellow Americans, to help us make America great again. It's simple. Share your passion. It's real easy. Go see these two videos, please. One got us invited to the White House, one's a recent incarnation.
Martin Luther King berkata, orang harus diangkat dengan harga diri. Jadi di New York, saya menghimbau Anda sesama orang Amerika, untuk bantu kami membuat Amerika besar kembali. Sederhana saja, bagikan impian Anda. Mudah sekali, silahkan lihat dua video ini. Salah satu dari kami diundang ke Gedung Putih, sangat membanggakan.
And most importantly, get the biggest bully out of schools. This has got to go tomorrow. People, you can all do that. Keep kids out of stores that look like this. Make them a healthy plate, especially if you can pick it off the wall in your own classroom -- delicioso! Model good behavior. Get them to a green cart. Big kids love strawberries and bananas. Teach them entrepreneurship. Thank God for GrowNYC. Let them cook. Great lunch today, let them do culinary things. But most importantly, just love them. Nothing works like unconditional love.
Yang lebih penting lagi, keluarkan para pembuat onar dari sekolah. Segera mulai besok. Anda semua bisa melakukannya. Jauhkan anak-anak dari toko seperti ini. Berikan mereka menu yang sehat, apalagi bila bahannya bisa diambil langsung dari tembok kelas -- lezat! Tanamkan perilaku baik. Biasakan memakan sayuran. Murid yang keren suka stroberi dan pisang. Ajarkan kewiraswastaan. Terima kasih Tuhan untuk GrowNYC. Biarkan mereka masak. Makan siang yang lezat, mencoba resep-resep luar biasa. Yang lebih penting lagi, sayangi mereka. Tak ada yang menyaingi kasih sayang tanpa pamrih.
So, my good friend Kermit said it's not easy being green. It's not. I come from a place where kids can buy 35 flavors of blunt wrap at any day of the moment, where ice cream freezers are filled with slushy malt liquor. Okay? My dear friend Majora Carter once told me, we have everything to gain and nothing to lose. So here, and at a time when we've gone from the audacity to hope to hope for some audacity, I urge you to do something. I urge you to do something.
Teman baik saya Kermit berkata tidak mudah menjadi hijau. Tidak. Saya datang dari lingkungan di mana anak dapat membeli rokok dengan 35 rasa kapan saja, di mana es krim pun hadir dengan campuran minuman keras. Okay? Teman baik saya Majora Carter pernah berkata, kita bisa mendapat semuanya, dan tak ada yang bisa hilang. Jadi di sini, ketika kita telah bergerak dari berani berharap hingga berharap akan keberanian, saya minta Anda untuk lakukan sesuatu. Saya minta Anda untuk lakukan sesuatu.
Right now, we're all tadpoles, but I urge you to become a big frog and take that big, green leap. I don't care if you're on the left, on the right, up the middle, wherever. Join me. Use -- I've got a lot of energy. Help me use it. We can do something here. And along the way, please take time to smell the flowers, especially if you and your students grew them.
Saat ini, kita hanya berudu, saya tantang Anda menjadi katak, dan ambil lompatan hijau yang jauh. Saya tidak peduli Anda di sisi kiri, kanan, atas tengah, apapun. Bergabung dengan kami. Saya punya banyak sekali energi, bantu saya menggunakannya. Kita dapat melakukan sesuatu di sini. Sambil melakukannya, jangan lupa untuk sejenak menikmati aroma bunga, apalagi bila Anda dan murid-murid Anda yang menanamnya.
I'm Steve Ritz, this is Green Bronx Machine. I've got to say thank you to my wife and family, for my kids, thank you for coming every day, and for my colleagues, believing and supporting me. We are growing our way into a new economy. Thank you, God bless you and enjoy the day. I'm Steve Ritz.
Saya Steve Ritz, dan inilah Mesin Hijau Bronx. Saya harus berterima kasih kepada istri dan keluarga saya, untuk anak-anak saya, terima kasih telah datang setiap hari, dan juga teman-teman saya, untuk percaya dan mendukung saya. Kami menumbuhkan cara kami ke dalam ekonomi baru. Terima kasih, semoga Tuhan memberkati dan nikmati hari ini. Saya Steve Ritz.
Sí se puede!
Sí se puede!
(Applause)
(Tepuk tangan)