The advances that have taken place in astronomy, cosmology and biology, in the last 10 years, are really extraordinary -- to the point where we know more about our universe and how it works than many of you might imagine. But there was something else that I've noticed as those changes were taking place, as people were starting to find out that hmm ... yeah, there really is a black hole at the center of every galaxy. The science writers and editors -- I shouldn't say science writers, I should say people who write about science -- and editors would sit down over a couple of beers, after a hard day of work, and start talking about some of these incredible perceptions about how the universe works.
Kemajuan yang terjadi dalam bidang astronomi, kosmologi, dan biologi, dalam 10 tahun terakhir benar-benar luar biasa -- sampai pada titik di mana kita lebih tahu tentang alam semesta dan cara kerjanya daripada yang telah Anda bayangkan. Namun ada hal lain yang saya sadari saat perubahan itu terjadi, saat orang-orang mulai menemukan bahwa hmm.. ya, memang ada lubang hitam di pusat dari setiap galaksi. Penulis dan editor ilmiah -- seharusnya saya tidak menyebut penulis ilmiah, saya harus menyebut orang-orang yang menulis tentang ilmu pengetahuan -- dan editor akan duduk ditemani beberapa botol bir, setelah seharian bekerja keras, dan mulai berbicara tentang beberapa persepsi luar biasa tentang bagaimana cara kerja alam semesta.
And they would inevitably end up in what I thought was a very bizarre place, which is ways the world could end very suddenly. And that's what I want to talk about today. (Laughter) Ah, you laugh, you fools. (Laughter)
Dan akhirnya mereka pasti akan sampai pada apa yang saya pikir sangat aneh, yaitu cara di mana dunia dapat berakhir dengan tiba-tiba. Dan itulah yang ingin saya bicarakan hari ini. (Tawa) Ah, tertawa saja, bodoh. (Tawa)
(Voice: Can we finish up a little early?)
Suara penonton: Bisakah kita selesai lebih awal?
(Laughter) Yeah, we need the time! Stephen Petranek: At first, it all seemed a little fantastical to me, but after challenging a lot of these ideas, I began to take a lot of them seriously. And then September 11 happened, and I thought, ah, God, I can't go to the TED conference and talk about how the world is going to end. Nobody wants to hear that. Not after this! And that got me into a discussion with some other people, other scientists, about maybe some other subjects, and one of the guys I talked to, who was a neuroscientist, said, "You know, I think there are a lot of solutions to the problems you brought up," and reminds me of Michael's talk yesterday and his mother saying you can't have a solution if you don't have a problem. So, we went out looking for solutions to ways that the world might end tomorrow, and lo and behold, we found them. Which leads me to a videotape of a President Bush press conference from a couple of weeks ago. Can we run that, Andrew?
(Tawa) Ya, kita perlu waktu! Mulanya semua terlihat agak tidak masuk akal bagi saya, namun setelah menantang banyak gagasan ini, saya mulai menganggapnya serius. Kemudian terjadi peristiwa 11 September, dan saya pikir, ya Tuhan, saya tidak bisa pergi ke konferensi TED dan berbicara tentang bagaimana dunia akan berakhir. Tidak ada yang mau mendengarnya setelah peristiwa ini! Dan hal itu membawa saya ke dalam diskusi bersama beberapa orang, beberapa ilmuwan tentang mungkin hal yang lain, dan salah seorang yang berdiskusi dengan saya seorang ilmuwan syaraf berkata, saya rasa ada banyak jalan keluar dari masalah-masalah yang anda kemukakan, dan mengingatkan saya pada presentasi Michael kemarin, dan ibunya yang berkata tidak mungkin ada jalan keluar tanpa ada masalah. Jadi kami mencari jalan keluar dari cara-cara dunia mungkin akan berakhir esok, dan lihatlah, kami menemukannya. Yang membawa saya ke rekaman video dari konferensi pers dari Presiden Bush beberapa minggu yang lalu. Bisa kita putar, Andrew?
President George W. Bush: Whatever it costs to defend our security, and whatever it costs to defend our freedom, we must pay it.
Presiden Bush: "Berapapun biaya untuk mempertahankan keamanan kita, dan berapapun biaya untuk mempertahankan kebebasan kita, kita harus membayarnya."
SP: I agree with the president. He wants two trillion dollars to protect us from terrorists next year, a two-trillion-dollar federal budget, which will land us back into deficit spending real fast. But terrorists aren't the only threat we face. There are really serious calamities staring us in the eye that we're in the same kind of denial about that we were about terrorism, and what could've happened on September 11.
Saya setuju denga presiden. Dia ingin 2 triliun dolar untuk melindungi kita dari terorisme tahun depan, 2 triliun dolar anggaran negara yang akan menyeret kita dengan cepat pada defisit anggaran -- namun teroris bukanlah satu-satunya ancaman yang kita hadapi. Benar-benar ada malapetaka serius yang menatap kita sesuatu yang sama-sama kita sangkal seperti kita menyangkal terorisme dan apa yang dapat terjadi pada 11 September.
I would propose, therefore, that if we took 10 billion dollars from that 2.13 trillion dollar budget -- which is two one hundredths of that budget -- and we doled out a billion dollars to each one of these problems I'm going to talk to you about, the vast majority could be solved, and the rest we could deal with. So, I hope you find this both fascinating -- I'm fascinated by this kind of stuff, I gotta admit -- to me these are Richard's cockroaches.
Karena itu saya akan mengajukan, jika kita mengambil 10 miliar dolar dari anggaran 2,13 triliun itu -- yang sekitar satu -- atau dua persen dari anggaran itu -- dan memberikan 1 miliar dolar kepada masing-masing masalah itu saya akan berbicara tentang -- sebagian besar masalah itu dapat diselesaikan dan sisanya dapat ditangani. Jadi saya harap Anda menganggap hal ini menarik -- saya tertarik akan hal-hal seperti itu, saya akui -- bagi saya ini adalah -- kecoa Richard.
But I also hope, because I think the people in this room can literally change the world, I hope you take some of this stuff away with you, and when you have an opportunity to be influential, that you try to get some heavy-duty money spent on some of these ideas.
Namun saya juga berharap -- karena saya pikir orang-orang di ruangan ini memang dapat mengubah dunia -- saya harap Anda membawa beberapa hal ini dan saat Anda memiliki kesempatan untuk mempengaruhi Anda akan mencoba mendapat uang ini untuk dihabiskan pada beberapa gagasan ini.
So let's start. Number 10: we lose the will to survive. We live in an incredible age of modern medicine. We are all much healthier than we were 20 years ago. People around the world are getting better medicine -- but mentally, we're falling apart. The World Health Organization now estimates that one out of five people on the planet is clinically depressed. And the World Health Organization also says that depression is the biggest epidemic that humankind has ever faced.
Jadi mari kita mulai. Nomor 10. Kita kehilangan keinginan untuk bertahan hidup. Kita tinggal di zaman pengobatan modern yang luar biasa, kita semua jauh lebih sehat dibandingkan 20 tahun yang lalu. Orang-orang di seluruh dunia mendapat pengobatan lebih baik -- namun secara mental, kita jatuh. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa satu dari lima orang di planet ini menderita depresi klinis. Dan Organisasi Kesehatan Dunia juga mengatakan bahwa depresi adalah wabah terbesar yang pernah dihadapi umat manusia.
Soon, genetic breakthroughs and even better medicine are going to allow us to think of 100 as a normal lifespan. A female child born tomorrow, on average -- median -- will live to age 83. Our life longevity is going up almost a year for every year that passes. Now the problem with all of this, getting older, is that people over 65 are the most likely people to commit suicide.
Terobosan genetis dan pengobatan yang lebih baik akan segera memungkinkan kita berpikir bahwa 100 tahun adalah usia hidup normal. Seorang anak perempuan yang lahir esok, rata-rata akan hidup hingga 83 tahun. Harapan hidup kita meningkat hampir 1 tahun untuk setiap tahun yang lewat. Kini masalah dari menjadi tua ini adalah orang di atas 65 tahun adalah orang yang paling mungkin melakukan bunuh diri.
So, what are the solutions? We don't really have mental health insurance in this country, and it's -- (Applause) -- it's really a crime. Something like 98 percent of all people with depression, and I mean really severe depression -- I have a friend with stunningly severe depression -- this is a curable disease, with present medicine and present technology. But it is often a combination of talk therapy and pills. Pills alone don't do it, especially in clinically depressed people. You ought to be able to go to a psychiatrist or a psychologist, and put down your 10-dollar copay, and get treated, just like you do when you got a cut on your arm. It's ridiculous.
Jadi apa jalan keluarnya? Kita tidak benar-benar memiliki asuransi kesehatan mental di negara ini dan -- (Tepuk tangan) -- ini adalah kejahatan. Sekitar 98 persen orang yang menderita depresi -- dan maksud saya depresi parah -- saya memiliki seorang sahabat yang menderita depresi parah -- penyakit ini dapat disembuhkan, dengan pengobatan dan teknologi sekarang. Namun itu seringkali merupakan gabungan dari terapi bicara dan pil. Pil saja tidak dapat melakukannya, terutama pada penderita depresi secara klinis. Anda harus dapat pergi ke psikiater -- atau psikolog -- dan membayar 10 dolar bagian anda, dan mendapat perawatan sama seperti saat lengan Anda terpotong. Ini tidak masuk akal.
Secondly, drug companies are not going to develop really sophisticated psychoactive drugs. We know that most mental illnesses have a biological component that can be dealt with. And we know just an amazing amount more about the brain now than we did 10 years ago. We need a pump-push from the federal government, through NIH and National Science -- NSF -- and places like that to start helping the drug companies develop some advanced psychoactive drugs.
Kedua, perusahaan obat tidak akan mengembangkan obat psikoaktif yang canggih. Kita tahu bahwa kebanyakan penyakit mental memiliki komponen biologis yang dapat diatasi. Dan kita mengetahui bagian otak jauh lebih banyak daripada yang kita ketahui 10 tahun yang lalu. Kita memerlukan dorongan dari pemerintah melalui NIH dan NSF dan tempat-tempat seperti itu untuk mulai membantu perusahaan obat mengembangkan obat-obatan psikoaktif canggih.
Moving on. Number nine -- don't laugh -- aliens invade Earth. Ten years ago, you couldn't have found an astronomer -- well, very few astronomers -- in the world who would've told you that there are any planets anywhere outside our solar system. 1995, we found three. The count now is up to 80 -- we're finding about two or three a month. All of the ones we've found, by the way, are in this little, teeny, tiny corner where we live, in the Milky Way. There must be millions of planets in the Milky Way, and as Carl Sagan insisted for many years, and was laughed at for it, there must be billions and billions in the universe. In a few years, NASA is going to launch four or five telescopes out to Jupiter, where there's less dust, and start looking for Earth-like planets, which we cannot see with present technology, nor detect. It's becoming obvious that the chance that life does not exist elsewhere in the universe, and probably fairly close to us, is a fairly remote idea. And the chance that some of it isn't more intelligent than ours is also a remote idea.
Kita lanjutkan. Nomor 9 -- jangan tertawa -- alien menyerang bumi. 10 tahun yang lalu, Anda tidak dapat mencari ahli astronomi -- sangat sedikit ahli astronomi -- di dunia yang akan memberi tahu Anda bahwa ada planet di luar sistem tata surya kita 1995 kita menemukan 3, hitungannya sekarang mencapai 80, kita menemukan sekitar 2 atau 3 planet setiap bulan. Sebagai selingan, semua yang kita temukan, berada di sudut kecil tempat kita berada di Galaksi Bimasakti. Pasti ada jutaan planet di Bimasakti, dan Carl Sagan bersikeras selama bertahun-tahun dan dicemooh karena hal itu, pasti ada miliaran planet di tata surya. Beberapa tahun lagi NASA akan meluncurkan 4 atau 5 teleskop ke Jupiter, di mana ada lebih sedikit debu, dan mulai mencari planet seperti Bumi, yang tidak dapat kita lihat atau deteksi dengan teknologi sekarang. Sudah jelas bahwa peluang tidak adanya kehidupan lain di alam semesta dan mungkin yang cukup dekat dengan kita, adalah gagasan yang jauh dari pikiran. Dan peluang bahwa kehidupan itu tidak lebih cerdas dari kita juga adalah gagasan yang jauh dari pikiran.
Remember, we've only been an advanced civilization -- an industrial civilization, if you would -- for 200 years. Although every time I go to Pompeii, I'm amazed that they had the equivalent of a McDonald's on every street corner, too. So, I don't know how much civilization really has progressed since AD 79, but there's a great likelihood. I really believe this, and I don't believe in aliens, and I don't believe there are any aliens on the Earth or anything like that. But there's a likelihood that we will confront a civilization that is more intelligent than our own.
Ingat, kita baru menjadi peradaban yang maju -- peradaban industri, jika Anda mau -- selama 200 tahun, walaupun setiap kali saya pergi ke Pompeii saya kagum pada yang mereka miliki, sesuatu seperti McDonald di setiap sudut jalan. Jadi saya tidak tahu seberapa banyak peradaban telah berkembang sejak 79 Masehi, namun ada kemungkinan besar -- saya benar-benar yakin saya tidak percaya pada alien, namun -- dan saya tidak percaya ada alien di bumi ini atau yang sejenisnya. Namun ada kemungkinan bahwa kita akan berhadapan dengan peradaban yang lebih cerdas dari kita.
Now, what will happen? What if they come to, you know, suck up our oceans for the hydrogen? And swat us away like flies, the way we swat away flies when we go into the rainforest and start logging it. We can look at our own history. The late physicist Gerard O'Neill said, "Advanced Western civilization has had a destructive effect on all primitive civilizations it has come in contact with, even in those cases where every attempt was made to protect and guard the primitive civilization." If the aliens come visiting, we're the primitive civilization.
Lalu, apa yang terjadi? Bagaimana kalau mereka datang untuk menghisap lautan kita untuk mengambil Hidrogen? Atau memukul kita seperti lalat, sama seperti kita memukul lalat saat pergi ke hutan dan mulai menebangnya. Kita dapat melihat pada sejarah kita sendiri -- almarhum fisikawan Gerard O'Neill berkata "Peradaban maju memiliki dampak yang merusak pada semua peradaban primitif yang berhubungan dengannya, walaupun segala cara telah dilakukan untuk melindungi dan menjaga peradaban primitif." Jika alien datang berkunjung, kitalah peradaban primitif itu.
So, what are the solutions to this? (Laughter) Thank God you can all read! It may seem ridiculous, but we have a really lousy history of anticipating things like this and actually being prepared for them. How much energy and money does it take to actually have a plan to negotiate with an advanced species?
Jadi apa jalan keluar dari masalah ini? (Tawa) Puji Tuhan Anda semua dapat membaca! Ini mungkin tampak konyol, namun kita memiliki sejarah yang buruk dalam mengantisipasi hal-hal seperti ini dan bersiap menghadapi mereka. Berapa banyak energi dan uang yang diperlukan untuk membuat rencana untuk berunding dengan peradaban maju?
Secondly -- and you're going to hear more from me about this -- we have to become an outward-looking, space-faring nation. We have got to develop the idea that the Earth doesn't last forever, our sun doesn't last forever. If we want humanity to last forever, we have to colonize the Milky Way. And that is not something that is beyond comprehension at this point. (Applause) It'll also help us a lot, if we meet an advanced civilization along the way, if we're trying to be an advanced civilization. Number eight --
Kedua, dan masih akan ada lagi tentang hal ini -- kita harus menjadi negara berwawasan keluar, menuju luar angkasa. Kita harus mengembangkan gagasan bahwa bumi tidak abadi, matahari kita tidak abadi -- jika kita ingin umat manusia bertahan selamanya kita harus menghuni Bimasakti. Dan itu bukan sesuatu di luar pemahaman kita saat ini. (Tepuk tangan) Ini juga akan sangat membantu kita jika kita bertemu peradaban maju di jalan, jika kita mencoba menjadi peradaban maju. Nomor delapan --
(Voice: Steve, that's what I'm doing after TED.) (Laughter) (Applause)
Suara penonton: Steve, itulah yang akan saya lakukan setelah TED. (Tawa dan tepuk tangan)
SP: You've got it! You've got the job.
Benar! Anda diterima.
Number eight: the ecosystem collapses. Last July, in Science, the journal Science, 19 oceanographers published a very, very unusual article. It wasn't really a research report; it was a screed. They said, we've been looking at the oceans for a long time now, and we want to tell you they're not in trouble, they're near collapse. Many other ecosystems on Earth are in real, real danger. We're living in a time of mass extinctions that exceeds the fossil record by a factor of 10,000. We have lost 25 percent of the unique species in Hawaii in the last 20 years. California is expected to lose 25 percent of its species in the next 40 years. Somewhere in the Amazon forest is the marginal tree. You cut down that tree, the rain forest collapses as an ecosystem. There's really a tree like that out there. That's really what it comes to. And when that ecosystem collapses, it could take a major ecosystem with it, like our atmosphere. So, what do we do about this? What are the solutions?
Nomor delapan: kehancuran ekosistem. Juli lalu di "Science," jurnal "Science," 19 ahli samudera menerbitkan artikel yang sangat tidak biasa -- itu bukanlah laporan penelitian, namun surat yang panjang. Mereka berkata bahwa sudah sejak lama mereka melihat lautan dan mereka berkata lautan tidak berada dalam masalah, namun hampir hancur. Banyak ekosistem lainnya di bumi berada dalam bahaya. Kita tinggal di masa kepunahan massal yang melampaui rekaman fosil 10.000 kali lipat. Kita telah kehilangan 25 persen dari spesies unik di Hawaii dalam 20 tahun terakhir. California diperkirakan kehilangan 25 persen spesies dalam 40 tahun ke depan. Di suatu tempat di hutan Amazon ada pohon yang kecil perannya. Anda menebang pohon itu, hutan hujan ini akan hancur sebagai sebuah ekosistem. Benar-benar ada pohon seperti itu di sana. Itulah yang benar-benar akan terjadi. Dan saat ekosistem itu runtuh, akan ada ekosistem utama yang ikut serta, seperti atmosfer kita. Jadi apa yang kita lakukan dalam hal ini? Apa jalan keluarnya?
There is some modeling of ecosystems going on now. The problem with ecosystems is that we understand them so poorly, that we don't know they're really in trouble until it's almost too late. We need to know earlier that they're getting in trouble, and we need to be able to pump possible solutions into models. And with the kind of computing power we have now, there is, as I say, some of this going on, but it needs money. National Science Foundation needs to say -- you know, almost all the money that's spent on science in this country comes from the federal government, one way or another. And they get to prioritize, you know? There are people at the National Science Foundation who get to say, this is the most important thing. This is one of the things they ought to be thinking more about.
Ada beberapa permodelan ekosistem yang sedang dikerjakan. Masalah tentang ekosistem adalah pemahaman kita sangat buruk, sehingga kita tidak tahu ekosistem itu dalam masalah, hingga hampir terlambat. Kita harus tahu lebih awal jika ekosistem berada dalam masalah dan kita harus dapat memasukkan jalan keluar yang mungkin pada model itu. Dan dengan kekuatan komputer yang kita miliki sekarang -- itu, seperti saya katakan, beberapa sedang dilakukan, namun memerlukan uang, Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasioanl harus berkata -- Anda tahu, hampir semua uang yang dihabiskan untuk ilmu pengetahuan di negara ini satu atau lain hal, berasal dari pemerintah. dan mereka harus menentukan prioritas. Ada orang-orang di Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional yang mengatakan inilah masalah paling penting. Inilah salah satu hal yang harus mereka pikirkan lagi.
Secondly, we need to create huge biodiversity reserves on the planet, and start moving them around. There's been an experiment for the last four or five years on the Georges Bank, or the Grand Banks off of Newfoundland. It's a no-take fishing zone. They can't fish there for a radius of 200 miles. And an amazing thing has happened: almost all the fish have come back, and they're reproducing like crazy. We're going to have to start doing this around the globe. We're going to have to have no-take zones. We're going to have to say, no more logging in the Amazon for 20 years. Let it recover, before we start logging again. (Applause)
Yang kedua, kita harus membuat cadangan keanekaragaman hayati besar di planet ini dan mulai memindahkan mereka. Sudah ada penelitian dalam 4 atau 5 tahun terakhir di Georges Bank -- atai Grand Bank lepas pantai Newfoundland. Zona dilarang memancing. Mereka tidak boleh memancing dalam radius 200 mil. Dan hal yang luar biasa terjadi -- hampir seluruh ikan telah kembali dan mereka bekembang biak dengan pesat. Kita harus mulai melakukan ini di seluruh dunia. Kita harus mulai membuat zona dilarang mengambil. Kita harus mengatakan tidak ada lagi penebangan di Amazon selama 20 tahun. Biarkan pulih, sebelum kita mulai menebang lagi. (Tepuk tangan)
Number seven: particle accelerator mishap. You all remember Ted Kaczynski, the Unabomber? One of the things he raved about was that a particle accelerator experiment could go haywire and set off a chain reaction that would destroy the world. A lot of very sober-minded physicists, believe it or not, have had exactly the same thought. This spring -- there's a collider at Brookhaven, on Long Island -- this spring, it's going to have an experiment in which it creates black holes. They are expecting to create little, tiny black holes. They expect them to evaporate. (Laughter) I hope they're right. (Laughter)
Nomor tujuh: Kecelakaan pemercepat partikel. Anda semua ingat Ted Kaczynski, pengebom universitas dan pesawat? Salah satu hal yang disambutnya adalah penelitian pemercepat partikel dapat menjadi kusut dan memicu reaksi berantai yang akan menghancurkan dunia. Banyak fisikawan berpikiran sehat, percaya atau tidak, memiliki pikiran yang benar-benar sama. Musim semi ini, ada penumbuk di Brookhaven, Long Island -- musim panas ini akan melakukan penelitian untuk membuat lubang hitam. Mereka berharap dapat membuat lubang hitam kecil. Mereka berharap lubang itu akan segera menguap. (Tawa) Saya harap mereka benar. (Tawa)
Other collider experiments -- there's one that's going to take place next summer at CERN -- have the possibility of creating something called strangelets, which are kind of like antimatter. Whenever they hit other matter, they destroy it and obliterate it. Most physicists say that the accelerators we have now are not really powerful enough to create black holes and strangelets that we need to worry about, and they're probably right. But, all around the world, in Japan, in Canada, there's talk about this, of reviving this in the United States. We shut one down that was going to be big. But there's talk of building very big accelerators. What can we do about this? What are the solutions?
Percobaan lainnya -- ada satu yang akan dilakukan musim panas tahun depan di CERN -- memiliki kemungkinan membuat sesuatu yang disebut "strangelet," sesuatu seperti antimateri di mana kapanpun benda itu menabrak materi lain, benda itu akan menghancurkan dan melenyapkannya. Kebanyakan fisikawan berkata bahwa pemercepat yang kita miliki tidak cukup kuat untuk membuat lubang hitam dan "strangelet" yang perlu kita khawatirkan, dan mungkin mereka benar. Namun -- di seluruh dunia, di Jepang, di Kanada -- ada pembicaraan mengenai -- membangkitkan kembali hal ini di Amerika Serikat. Kita menutup salah satu yang bakal menjadi besar. Namun ada pembicaraan untuk membuat pemercepat yang sangat besar. Apa yang dapat kita lakukan? Apa jalan keluarnya?
We've got the fox watching the henhouse here. We need to -- we need the advice of particle physicists to talk about particle physics and what should be done in particle physics, but we need some outside thinking and watchdogging of what's going on with these experiments.
Di sini ada rubah yang mengintai kandang ayam. Kita perlu -- kita perlu menganjurkan fisikawan partikel untuk berbicara tentang fisika partikel dan apa yang harus dilakukan dalam fisika partikel namun kita perlu pemikiran luar dan pengamat dari apa yang terjadi dalam penelitian ini.
Secondly, we have a natural laboratory surrounding the Earth. We have an electromagnetic field around the Earth, and it's constantly bombarded by high-energy particles, like protons. And in my opinion, we don't spend enough time looking at that natural laboratory and figuring out first what's safe to do on Earth.
Yang kedua, kita memiliki laboratorium alami mengelilingi bumi. Kita memiliki medan elektromagnet di sekeliling bumi, dan terus menghujani kita dengan partikel berenergi tinggi, seperti proton. Dan menurut pendapat saya -- kita tidak menghabiskan cukup waktu untuk melihat pada laboratorium alami dan mencari tahu apa yang aman dilakukan terlebih dahulu.
Number six: biotech disaster. It's one of my favorite ones, because we've done several stories on Bt corn. Bt corn is a corn that creates its own pesticide to kill a corn borer. You may of heard of it -- heard it called StarLink, especially when all those taco shells were taken out of the supermarkets about a year and a half ago. This stuff was supposed to only be feed for animals in the United States, and it got into the human food supply, and somebody should've figured out that it would get in the human food supply very easily. But the thing that's alarming is a couple of months ago, in Mexico, where Bt corn and all genetically altered corn is totally illegal, they found Bt corn genes in wild corn plants. Now, corn originated, we think, in Mexico. This is the genetic biodiversity storehouse of corn. This brings back a skepticism that has gone away recently, that superweeds and superpests could spread around the world, from biotechnology, that literally could destroy the world's food supply in very short order.
Nomor enam: Bencana Bioteknologi. Inilah salah satu favorit saya, karena kita telah membuat beberapa kisah pada gandum BT Gandum BT adalah gandum yang membuat pestisida sendiri untuk membunuh hama. Mungkin Anda pernah mendengar -- ini disebut Starling. terutama saat semua taco kerang ditarik dari supermarket sekitar satu setengah tahun yang lalu. Makanan ini seharusnya hanya diberikan kepada binatang di Amerika Serikat, dan ternyata masuk ke pasokan makanan manusia, dan seseorang seharusnya tahu bahwa makanan ini dapat masuk ke pasokan makanan manusia dengan mudah. Namun hal yang mengkhawatirkan adalah beberapa bulan lalu di Meksiko saat gandum BT dan semua gandum hasil rekayasa genetik menjadi ilegal, mereka menemukan gen gandum BT pada gandum liar. Kita berpikir, jagung berasal dari Meksiko. Inilah gudang keanekaragaman hayati genetis dari jagung. Ini membawa kembali kecurigaan yang sebelumnya sudah tidak ada bahwa rumput super atau hama super dapat menyebar ke seluruh dunia dari bioteknologi, yang benar-benar dapat menghancurkan pasokan makanan dunia dalam waktu singkat.
So, what do we do about that? We treat biotechnology with the same scrutiny we apply to nuclear power plants. It's that simple. This is an amazingly unregulated field. When the StarLink disaster happened, there was a battle between the EPA and the FDA over who really had authority, and over what parts of this, and they didn't get it straightened out for months. That's kind of crazy.
Jadi apa yang kita lakukan dalam hal itu? Kita menganggap bioteknologi dengan pengawasan yang sama seperti reaktor nuklir. Sederhana. Benar-benar tidak diatur. Saat bencana Sterling terjadi, ada pertengkaran antara EPA dan FDA tentang siapa yang memiliki wewenang dan dalam masalah ini, dan mereka tidak dapat menyelesaikannya selama berbulan-bulan. Ini gila.
Number five, one of my favorites: reversal of the Earth's magnetic field. Believe it or not, this happens every few hundred thousand years, and has happened many times in our history. North Pole goes to the South, South Pole goes to the North, and vice versa. But what happens, as this occurs, is that we lose our magnetic field around the Earth over the period of about 100 years, and that means that all these cosmic rays and particles that are to come streaming at us from the sun, that this field protects us from, are -- well, basically, we're gonna fry. (Laughter)
Nomor lima, salah satu favorit saya: Pembalikan medan magnetik bumi. Percaya atau tidak, hal ini terjadi setiap beberapa ratus ribu tahun, dan telah terjadi beberapa kali dalam sejarah kita -- Kutub Utara menjadi Selatan, Kutub Selatan menjadi Utara, dan sebaliknya. Namun apa yang terjadi, saat hal ini terjadi adalah kita kehilangan medan magnet di sekeliling bumi selama sekitar 100 tahun, dan hal itu berarti semua jenis sinar dan partikel kosmik yang mengalir dari matahari menuju ke arah kita, dan medan ini melindungi kita dari -- begini pada dasarnya, kita akan tergoreng. (Tawa)
(Voice: Steve, I have some additional hats downstairs.)
Suara penonton: Steve saya punya beberapa topi di bawah.
SP: So, what can we do about this? Oh, by the way, we're overdue. It's been 780,000 years since this happened. So, it should have happened about 480,000 years ago. Oh, and here's one other thing. Scientists think now our magnetic field may be diminished by about five percent. So, maybe we're in the throes of it. One of the problems of trying to figure out how healthy the Earth is, is that we have -- you know, we don't have good weather data from 60 years ago, much less data on things like the ozone layer.
Jadi apa yang dapat kita lakukan? Sebagai selingan, kita sudah melampaui batas -- sudah 780.000 tahun sejak hal ini terjadi. Jadi -- seharusnya hal ini terjadi sekitar 480.000 tahun yang lalu. Oh, dan satu hal lagi -- ilmuwan berpikir bahwa medan magnet kita mungkin berkurang sekitar 5 persen. Jadi kita mungkin sedang sekarat. Salah satu masalah untuk mencari tahu seberapa sehat bumi kita adalah kita memiliki -- kita tidak memiliki data cuaca yang baik dari 60 tahun yang lalu, jauh lebih sedikit data tentang lapisan ozon.
So, there's a fairly simple solution to this. There's going to be a lot of cheap rocketry that's going to come online in about six or seven years that gets us into the low atmosphere very cheaply. You know, we can make ozone from car tailpipes. It's not hard: it's just three oxygen atoms. If you brought the entire ozone layer down to the surface of the Earth, it would be the thickness of two pennies, at 14 pounds per square inch. You don't need that much up there. We need to learn how to repair and replenish the Earth's ozone layer. (Applause)
Jadi, inilah jalan keluar yang cukup sederhana untuk hal ini. Ada banyak roket murah yang akan muncul dalam enam atau tujuh tahun lagi yang akan membawa kita ke atmosfer bagian bawah dengan murah. Anda tahu, kita dapat membuat ozon dari knalpot mobil. Itu tidak sulit -- hanya tiga atom Oksigen. Jika Anda menurunkan seluruh lapisan ozon ke permukaan bumi, tebalnya hanya sekitar dua sen, sekitar 14 pon per inci persegi. Anda tidak perlu begitu banyak di sana. Kita harus belajar cara memperbaiki dan mengisi kembali lapisan ozon. (Tepuk tangan)
Number four: giant solar flares. Solar flares are enormous magnetic outbursts from the Sun that bombard the Earth with high-speed subatomic particles. So far, our atmosphere has done, and our magnetic field has done pretty well protecting us from this. Occasionally, we get a flare from the Sun that causes havoc with communications and so forth, and electricity. But the alarming thing is that astronomers recently have been studying stars that are similar to our Sun, and they've found that a number of them, when they're about the age of our Sun, brighten by a factor of as much as 20. Doesn't last for very long. And they think these are super-flares, millions of times more powerful than any flares we've had from our Sun so far.
Nomor empat: Lidah api matahari raksasa. Lidah api matahari adalah semburan magnet besar dari matahari yang menghujani bumi dengan partikel subatomik berkecepatan tinggi. Sejauh ini atmosfer kita -- dan medan magnetik kita -- melindungi kita dengan cukup baik dari hal ini. Terkadang, ada lidah api dari matahari yang menyebabkan kekacauan pada komunikasi dan sejenisnya, dan listrik. Namun hal yang mengkhawatirkan adalah ahli astronomi belakangan telah mempelajari bintang yang serupa dengan matahari, dan mereka menemukan bahwa beberapa di antaranya, saat mereka seusia matahari, menjadi lebih terang 20 kali lipat. Tidak terlalu lama. Dan mereka berpikir itu adalah lidah lidah api super, jutaan kali lebih kuat dari semburan yang kita terima dari matahari selama ini.
Obviously, we don't want one of those. (Laughter) There's a flip side to it. In studying stars like our Sun, we've found that they go through periods of diminishment, when their total amount of energy that's expelled from them goes down by maybe one percent. One percent doesn't sound like a lot, but it would cause one hell of an ice age here. So, what can we do about this?
Sudah pasti kita tidak mau hal ini terjadi. (Tawa) Ada sisi balik dari hal ini -- dalam mempelajari bintang seperti matahari kita, bintang itu melalui periode pengurangan di mana jumlah energi yang dikeluarkan menurun sekitar satu persen. Satu persen tampak tidak banyak, namun hal itu akan menyebabkan jaman es parah di sini. Jadi apa yang dapat kita lakukan?
(Laughter) Start terraforming Mars. This is one of my favorite subjects. I wrote a story about this in Life magazine in 1993. This is rocket science, but it's not hard rocket science. Everything that we need to make an atmosphere on Mars, and to make a livable planet on Mars, is probably there. And you just, literally, have to send little nuclear factories up there that gobble up the iron oxide on the surface of Mars and spit out the oxygen. The problem is it takes 300 years to terraform Mars, minimum. Really more like 500 years to do it right. There's no reason why we shouldn't start now. (Laughter)
(Tawa) Mulai membentuk Mars. Inilah salah satu subjek favorit saya, saya menulis kisah tentang ini di majalah "Life" pada tahun 1993. ini adalah "ilmu roket," namun bukan ilmu roket yang sulit. Semua yang kita perlukan untuk membuat atmosfer di Mars dan membuat Mars dapat dihuni, mungkin ada di sini. Dan Anda hanya, perlu mengirimkan pabrik nuklir di sana yang mengambil besi oksida di permukaan Mars dan mengeluarkan oksigennya. Masalahnya adalah paling tidak diperlukan 300 tahun untuk mengubah Mars Lebih dari 500 tahun untuk melakukannya dengan baik. Tidak ada alasan mengapa kita tidak mulai sekarang. (Tawa)
Number three -- isn't this stuff cool? (Laughter) A new global epidemic. People have been at war with germs ever since there have been people, and from time to time, the germs sure get the upper hand. In 1918, we had a flu epidemic in the United States that killed 20 million people. That was back when the population was around 100 million people. The bubonic plague in Europe, in the Middle Ages, killed one out of four Europeans. AIDS is coming back. Ebola seems to be rearing its head with much too much frequency, and old diseases like cholera are becoming resistant to antibiotics. We've all learned what -- the kind of panic that can occur when an old disease rears its head, like anthrax.
Nomor tiga -- apa hal ini hebat? (Tawa) -- wabah global baru. Orang-orang telah berperang dengan kuman sejak awal keberadaannya dan dari waktu ke waktu kuman selalu unggul. Di tahun 1918, terjadi wabah flu di Amerika Serikat yang membunuh 20 juta orang. Saat itu jumlah penduduknya sekitar 100 juta orang. Wabah pes di Eropa, pada abad pertengahan membunuh satu dari empat orang. AIDS datang kembali. Ebola tampak semakin besar dengan frekuensi yang semakin sering dan penyakit lama seperti kolera mulai kebal dengan antibiotik. Kita tahu kepanikan apa yang dapat terjadi saat penyakit lama membesar kembali, seperti antraks.
The worst possibility is that a very simple germ, like staph, for which we have one antibiotic that still works, mutates. And we know staph can do amazing things. A staph cell can be next to a muscle cell in your body and borrow genes from it when antibiotics come, and change and mutate. The danger is that some germ like staph will be -- will mutate into something that's really virulent, very contagious, and will sweep through populations before we can do anything about it. That's happened before. About 12,000 years ago, there was a massive wave of mammal extinctions in the Americas, and that is thought to have been a virulent disease. So, what can we do about it?
Kemungkinan terburuk adalah kuman yang sangat sederhana, seperti staph di mana kita masih memiliki satu antibiotik yang masih bekerja, bermutasi. Dan kita tahu staph dapat melakukan hal-hal luar biasa. Satu sel staph dapat berada di sebelah sel otot dalam tubuh Anda dan meminjam gennya, saat antibiotik masuk, berubah dan bermutasi. Bahayanya adalah beberapa kuman seperti staph akan -- bermutasi menjadi sesuatu yang sangat mematikan, sangat menular, dan akan menyapu seluruh populasi sebelum kita dapat melakukan apapun. Itu terjadi sebelumnya, sekitar 12.000 tahun yang lalu ada gelombong besar kepunahan mamalia di Amerika, dan itu diperkirakan karena penyakit mematikan. Jadi apa yang dapat kita lakukan?
It is nuts. We give antibiotics -- (Applause) -- every cow, every lamb, every chicken, they get antibiotics every day, all. You know, you go to a restaurant, you eat fish, I got news for you, it's all farmed. You know, you gotta ask when you go to a restaurant if it's a wild fish, cause they're not going to tell you. We're giving away the code. This is like being at war and giving somebody your secret code. We're telling the germs out there how to fight us. We gotta fix that. We gotta outlaw that right away.
Ini gila. Kita memberikan antibiotik -- (Tepuk tangan) -- setiap kerbau, setiap domba, setiap ayam, mereka mendapat antibiotik setiap hari, semua -- Anda tahu, Anda pergi ke restoran dan makan ikan. Saya punya berita untuk Anda, semuanya diternakkan. Anda harus bertanya saat pergi ke restoran apakah itu ikan liar karena mereka tidak akan memberi tahu. Kita memberikan sandinya -- ini seperti dalam peperangan, Anda memberikan sandi rahasia kepada orang lain. Kita memberi tahu kuman bagaimana cara melawan kita. Kita harus memperbaikinya, mencabutnya dengan segera.
Secondly, our public health system, as we saw with anthrax, is a real disaster. We have a real, major outbreak of disease in the United States, we are not prepared to cope with it. Now, there is money in the federal budget, next year, to build up the public health service. But I don't think to any extent that it really needs to be done.
Yang kedua, sistem kesehatan publik kita, seperti saat kita melihat antraks, benar-benar bencana. Ada wabah penyakit besar di Amerika Serikat, kita tidak siap untuk menghadapinya. Kini ada uang dalam anggaran negara, pada tahun depan untuk membangun layanan kesehatan umum. Namun saya tidak berpikir sampai sejauh itu bahwa hal ini perlu dilakukan.
Number two -- my favorite -- we meet a rogue black hole. You know, 10 years ago, or 15 years ago, really, you walk into an astronomy convention, and you say, "You know, there's probably a black hole at the center of every galaxy," and they're going to hoot you off the stage. And now, if you went into one of those conventions and you said, "Well, I don't think black holes are out there," they'd hoot you off the stage. Our comprehension of the way the universe works is really -- has just gained unbelievably in recent years.
Nomor dua -- favorit saya -- kita bertemu lubang hitam nakal. Anda tahu, 10 tahun lalu -- atau 15 tahun lalu -- Anda masuk ke pertemuan astronomi dan berkata, "Anda tahu, mungkin ada lubang hitam di pusat semua galaksi," dan mereka akan menurunkan Anda dari panggung. Kini jika Anda pergi ke pertemuan itu dan berkata, "Saya rasa lubang hitam itu tidak ada di sana," mereka akan menurunkan Anda dari panggung. Pemahaman kita akan cara kerja alam semesta benar-benar -- berkembang dengan luar biasa dalam tahun-tahun terakhir.
We think that there are about 10 million dead stars in the Milky Way alone, our galaxy. And these stars have compressed down to maybe something like 12, 15 miles wide, and they are black holes. And they are gobbling up everything around them, including light, which is why we can't see them. Most of them should be in orbit around something. But galaxies are very violent places, and things can be spun out of orbit. And also, space is incredibly vast. So even if you flung a million of these things out of orbit, the chances that one would actually hit us is fairly remote. But it only has to get close, about a billion miles away, one of these things. About a billion miles away, here's what happens to Earth's orbit: it becomes elliptical instead of circular. And for three months out of the year, the surface temperatures go up to 150 to 180. For three months out of the year, they go to 50 below zero. That won't work too well. What can we do about this? And this is my scariest. (Laughter) I don't have a good answer for this one. Again, we gotta think about being a colonizing race.
Kita berpikir bahwa ada sekitar 10 juta bintang mati di Bimasakti saja -- galaksi kita. Dan bintang-bintang ini telah menyusut sampai sekitar selebar 12, 15 mil dan menjadi lubang hitam yang menghisap apapun di sekitar mereka, termasuk cahaya, sehingga kita tidak dapat melihatnya. Sebagian besar mengorbit mengelilingi sesuatu. Namun galaksi adalah tempat yang sangat kacau, dan benda-benda dapat keluar dari orbit, juga, luar angkasa sangat luas. Sehingga walaupun Anda melempar 1 juta benda ini keluar dari orbit, peluang salah satunya akan menabrak kita cukup rendah. Namun -- salah satu benda ini, hanya dengan mendekat, sekitar 1 juta mil. Sekitar 1 juta mil, inilah yang terjadi dengan orbit bumi -- orbit bumi menjadi elips, bukan melingkar. Dan selama tiga bulan dalam setahun, suhu di permukaannya naik sampai 150 atau 180, selama tiga bulan dalam setahun turun menjadi -50. Itu tidak akan baik. Apa yang dapat kita lakukan? Dan inilah yang paling saya takuti -- (Tawa) Saya tidak punya jawaban yang bagus untuk hal ini. Kembali, kita mungkin berpikir menjadi ras penghuni planet lain.
And finally, number one: biggest danger to life as we know it, I think, a really big asteroid heads for Earth. The important thing to remember here -- this is not a question of if, this is a question of when, and how big. In 1908, just a 200-foot piece of a comet exploded over Siberia and flattened forests for maybe 100 miles. It had the effect of about 1,000 Hiroshima bombs. Astronomers estimate that little asteroids like that come about every hundred years. In 1989, a large asteroid passed 400,000 miles away from Earth.
Dan akhirnya, nomor satu -- bahaya terbesar pada kehidupan yang kita kenal, saya pikir, asteroid besar menuju ke bumi. Hal yang penting untuk diingat -- ini bukan tentang jika, ini tentang kapan, dan seberapa besar. Pada tahun 1908 -- serpihan komet sebesar 200 kaki saja -- meledak di atas Siberia dan meratakan hutan selebar sekitar 100 mil. Dampaknya setara dengan 1.000 bom Hiroshima. Ahli astronomi memprediksi bahwa asteroid kecil seperti itu datang setiap 100 tahun, di tahun 1989 asteroid besar lewat pada jarak 400.000 mil dari bumi.
Nothing to worry about, right? It passed directly through Earth's orbit. We were in that that spot six hours earlier. A small asteroid, say a half mile wide, would touch off firestorms followed by severe global cooling from the debris kicked up -- Carl Sagan's nuclear winter thing. An asteroid five miles wide causes major extinctions. We think the one that got the dinosaurs was about five miles wide. Where are they? There's something called the Kuiper belt, which -- some people think Pluto's not a planet, that's where Pluto is, it's in the Kuiper belt. There's also something a little farther out, called the Oort cloud. There are about 100,000 balls of ice and rock -- comets, really -- out there, that are 50 miles in diameter or more, and they regularly take a little spin, in towards the Sun and pass reasonably close to us. Of more concern, I think, is the asteroids that exist between Mars and Jupiter. The folks at the Sloan Digital Sky Survey told us last fall -- they're making the first map of the universe, three-dimensional map of the universe -- that there are probably 700,000 asteroids between Mars and Jupiter that are a half a mile big or bigger. So you say, yeah, well, what are really the chances of this happening? Andrew, can you put that chart up?
Tidak perlu ditakutkan, bukan? Asteroid itu tepat melewati orbit bumi. Kita ada di sana enam jam sebelumnya, asteroid kecil, sekitar setengah mil, akan menyalakan badai api yang diikuti oleh pendinginan global parah dari puing-puing -- seperti musim dingin nuklir Carl Sagan -- sebuah asteroid selebar 5 mil menyebabkan kepunahan besar -- kami pikir lebar asteroid yang membunuh dinosaurus sekitar 5 mil. Di mana mereka? Mereka ada di tempat bernama Sabuk Kuiper, di mana -- beberapa orang berpikir Pluto bukanlah planet, di situlah Pluto berada, Sabuk Kuiper. Ada juga yang terletak lebih di luar bernama Awan Oort. Ada sekitar 100.000 bola es dan batu -- komet, sebenarnya -- di sana, ada yang bergaris tengah 50 mil atau lebih, dan secara tetap sedikit berputar ke dalam menuju matahari dan lewat cukup dekat dengan kita. Yang harus lebih diperhatikan, saya pikir, adalah asteroid yang ada di antara Mars dan Jupiter. Musim gugur yang lalu orang di Sloan Digital Sky Survey memberi tahu -- mereka membuat peta pertama alam semesta -- peta tiga dimensi dari alam semesta dan mungkin ada 700.000 asteroid di antara Mars dan Jupiter selebar setengah mil atau lebih. Jadi Anda berkata, sebenarnya berapa peluang hal ini terjadi? Andrew, tolong pasang grafiknya.
This is a chart that Dr. Clark Chapman at the Southwest Research Institute presented to Congress a few years ago. You'll notice that the chance of an asteroid-slash-comet impact killing you is about one in 20,000, according to the work they've done. Now look at the one right below that. Passenger aircraft crash, one in 20,000. We spend an awful lot of money trying to be sure that we don't die in airplane accidents, and we're not spending hardly anything on this. And yet, this is completely preventable. We finally have, just in the last year, the technology to stop this cold. Could we have the solutions?
Ini adalah grafik yang dipresentasikan Dr. Clark Chapman di Pusat Penelitian Southwestern di depan Kongres beberapa tahun yang lalu. Anda akan lihat bahwa peluang tabrakan asteroid atau komet membunuh Anda adalah 1 berbanding 20.000, menurut hasil kerja mereka. Kini lihatlah tepat di bawahnya. Kecelakaan pesawat terbang, 1 berbanding 20.000. Kita menghabiskan banyak uang untuk memastikan kita tidak meninggal dalam kecelakaan pesawat, dan kita hampir tidak menghabiskan apapun untuk itu. Namun, ini benar-benar dapat dicegah. Akhirnya kita memiliki, baru tahun lalu, teknologi untuk menghentikannya. Apakah kita memiliki jalan keluar?
NASA's spending three million dollars a year, three million bucks -- that is like pocket change -- to search for asteroids. Because we can actually figure out every asteroid that's out there, and if it might hit Earth, and when it might hit Earth. And they're trying to do that. But it's going to take them 10 years, at spending three million dollars a year, and even then, they claim they'll only have about 80 percent of them catalogued. Comets are a tougher act. We don't really have the technology to predict comet trajectories, or when one with our name on it might arrive. But we would have lots of time, if we see it coming. We really need a dedicated observatory. You'll notice that a lot of comets are named after people you never heard of, amateur astronomers? That's because nobody's looking for them, except amateurs. We need a dedicated observatory that looks for comets.
NASA menghabiskan 3 juta dolar per tahun -- 3 juta dolar -- ini seperti uang saku -- untuk mencari asteroid. Karena kita dapat mencari tahu setiap asteroid di sana, dan apakah asteroid itu akan menabrak bumi, dan kapan. Lalu mereka mencoba melakukan itu. Namun mereka akan memerlukan waktu 10 tahun, dengan menghabiskan 3 juta dolar per tahun, dan bahkan mereka berkata mereka hanya akan dapat mendata 80 persennya. Komet jauh lebih sulit. Kita tidak memiliki teknologi untuk memprediksi lintasan komet atau kapan satu komet dengan nama kita akan datang. Namun kita akan memiliki banyak waktu, jika kita melihatnya datang. Kita memerlukan observatorium khusus. Anda akan melihat ada banyak komet yang dinamai dari orang yang tidak Anda ketahui -- ahli astronomi amatir? Itu karena tidak ada yang mencarinya, kecuali para amatir. Kita memerlukan observatorium khusus yang melihat komet.
Part two of the solutions: we need to figure out how to blow up an asteroid, or alter its trajectory. Now, a year ago, we did an amazing thing. We sent a probe out to this asteroid belt, called NEAR, Near Earth Asteroid Rendezvous. And these guys orbited a 30 -- or no, about a 22-mile long asteroid called Eros. And then, of course, you know, they pulled one of those sneaky NASA things, where they had extra batteries and extra gas aboard and everything, and then, at the last minute, they landed. When the mission was over, they actually landed on the thing. We have landed a rocket ship on an asteroid. It's not a big deal. Now, the trouble with just sending a bomb out for this thing is that you don't have anything to push against in space, because there's no air. A nuclear explosion is just as hot, but we don't really have anything big enough to melt a 22-mile long asteroid, or vaporize it, would be more like it.
Jalan keluar bagian kedua -- kita harus mencari tahu bagaimana untuk meledakkan asteroid atau mengubah lintasannya. Tahun lalu, kita melakukan hal yang luar biasa. Kita mengirim roket ke sabuk asteroid, yang bernama NEAR, " Near Earth Asteroid Rendezvous." Dan benda ini mengorbit asteroid sepanjang 30 -- bukan 22 mil bernama Eris. Dan tentu saja, mereka mendorong salah satu produk NASA licik ini saat memiliki baterai ekstra, dan gas ekstra dan semuanya, lalu pada menit terakhir mereka mendarat -- saat misinya selesai satelit ini mendarat di benda ini. Kita telah mendaratkan roket di asteroid. Itu bukan masalah besar. Masalahnya adalah dengan mengirim bom ke benda ini Anda tidak memiliki apapun untuk mendorongnya di angkasa, karena tidak ada udara. Ledakan nuklir sama panasnya namun kita tidak memiliki sesuatu yang cukup besar untuk melelehkan asteroid sebesar 22 mil. Atau terlebih lagi, menguapkannya.
But we can learn to land on these asteroids that have our name on them and put something like a small ion propulsion motor on it, which would gently, slowly, after a period of time, push it into a different trajectory, which, if we've done our math right, would keep it from hitting Earth. This is just a matter of finding 'em, going there, and doing something about it. I know your head is spinning from all this stuff. Yikes! So many big threats!
Namun kita dapat belajar untuk mendarat di asteroid dengan nama kita itu dan menaruh sesuatu seperti motor pendorong kecil yang akan dengan perlahan, setelah beberapa waktu, mendorongnya menuju lintasan lain, di mana, jika hitungan kita benar, akan mencegahnya dari menabrak bumi. Ini hanyalah tentang menemukannya, pergi ke sana dan melakukan sesuatu. Saya tahu kepala Anda berputar karena semua hal ini. Wah! Banyak sekali ancaman besar!
The thing, I think, to remember, is September 11. We don't want to get caught flat-footed again. We know about this stuff. Science has the power to predict the future in many cases now. Knowledge is power. The worst thing we can do is say, jeez, I got enough to worry about without worrying about an asteroid. (Laughter) That's a mistake that could literally cost us our future. Thank you.
Hal yang penting untuk diingat, saya rasa, adalah 11 September. Kita tidak mau tertangkap tidak siap lagi. Kita tahu akan hal ini. Ilmu pengetahuan memiliki kekuatan untuk memprediksi masa depan dalam banyak hal. Pengetahuan adalah kekuatan. Hal terburuk yang dapat kita lakukan adalah berkata, wah, sudah terlalu banyak yang harus dikhawatirkan tanpa mengkhawatirkan asteroid. Itu adalah kesalahan yang dapat mengorbankan masa depan kita. Terima kasih.