Information technology grows in an exponential manner. It's not linear. And our intuition is linear. When we walked through the savanna a thousand years ago we made linear predictions where that animal would be, and that worked fine. It's hardwired in our brains. But the pace of exponential growth is really what describes information technologies. And it's not just computation. There is a big difference between linear and exponential growth. If I take 30 steps linearly -- one, two, three, four, five -- I get to 30. If I take 30 steps exponentially -- two, four, eight, 16 -- I get to a billion. It makes a huge difference. And that really describes information technology.
Teknologi informasi tumbuh secara eksponensial. Tidak linear. Sementara intuisi kita linear. Saat kita berjalan melalui savannah seribu tahun lalu kita melakukan prediksi linear tentang lokasi binatang. Itu berhasil. Itu tertanam dalam otak kita. Tapi laju pertumbuhan eksponansial terjadi pada teknologi informasi. Ini bukan sekadar masalah perhitungan. Ada perbedaan besar antara pertumbuhan linear dan eksponansial. Jika Anda berjalan 30 langkah secara linear, satu, dua, tiga, empat, lima, Anda dapat 30 langkah. Jika saya berjalan 30 langkah secara eksponansial, dua, empat, delapan, 16. Anda dapat satu miliar langkah. Itu perbedaan yang super besar. Itulah gambaran teknologi informasi.yang sebenarnya.
When I was a student at MIT, we all shared one computer that took up a whole building. The computer in your cellphone today is a million times cheaper, a million times smaller, a thousand times more powerful. That's a billion-fold increase in capability per dollar that we've actually experienced since I was a student. And we're going to do it again in the next 25 years. Information technology progresses through a series of S-curves where each one is a different paradigm. So people say, "What's going to happen when Moore's Law comes to an end?" Which will happen around 2020. We'll then go to the next paradigm. And Moore's Law was not the first paradigm to bring exponential growth to computing. The exponential growth of computing started decades before Gordon Moore was even born. And it doesn't just apply to computation. It's really any technology where we can measure the underlying information properties.
Ketika saya menjadi mahasiswa di MIT kami semua berbagi satu komputer yang menempati seluruh gedung. Komputer di ponsel Anda sekarang satu juta kali lebih murah, satu juta kali lebih kecil, seribu kali lebih kuat. Itu berarti peningkatan satu miliar kali lipat dalam kemampuan per dolar yang telah kita alami sejak saya masih mahasiswa. Kita akan terus melakukan itu 25 tahun yang akan datang. Teknologi informasi berkembang melalui serangkaian kurva-S di mana tiap-tiapnya mempunyai paradigma yang berbeda. Orang bilang, "Apa yang akan terjadi jika Hukum Moore berakhir?" Yang akan terjadi sekitar tahun 2020. Kita akan pindah ke paradigma selanjutnya. Hukum Moor bukanlah paradima yang pertama yang menghasilkan pertumbuhan eksponansial dalam komputasi. Pertumbuhan eksponansial dalam komputasi diaawali satu dekade sebelum Gordon Moore dilahirkan. Dan itu tidak hanya berlaku pada komputasi. Itu adalah teknologi yang bisa digunakan untuk mengukur properti informasi yang tersembunyi.
Here we have 49 famous computers. I put them in a logarithmic graph. The logarithmic scale hides the scale of the increase, because this represents trillions-fold increase since the 1890 census. In 1950s they were shrinking vacuum tubes, making them smaller and smaller. They finally hit a wall; they couldn't shrink the vacuum tube any more and keep the vacuum. And that was the end of the shrinking of vacuum tubes, but it was not the end of the exponential growth of computing. We went to the fourth paradigm, transistors, and finally integrated circuits. When that comes to an end we'll go to the sixth paradigm; three-dimensional self-organizing molecular circuits.
Di sini kita punya 49 komputer yang terkenal. Saya menempatkannya dalam grafik logaritma. Skala logaritma menyembunyikan skala peningkatannya. Karena ini mewakili peningkatan triliunan kali lipat sejak sensus pada tahun 1890. Pada tahun 1950, mereka menyusutkan tabung vakum, membuatnya semakin kecil dan kecil. Sampai mereka tiba di jalan buntu. Mereka tidak bisa menyusutkan tabung vakum lagi sambil tetap menjaga vakumnya. Itulah akhir penyusutan tabung vakum. Tapi tiu bukan akhir dari pertumbuhan eksponansial komputasi. Kita masuk ke paradigma keempat, transistor, dan terakhir sirkuit terpadu. Ketika itu juga mencapai ujung, kita akan menemui paradigma yang keenam, sirkuit molekular tiga dimensi yang bisa mengatur dirinya sendiri.
But what's even more amazing, really, than this fantastic scale of progress, is that -- look at how predictable this is. I mean this went through thick and thin, through war and peace, through boom times and recessions. The Great Depression made not a dent in this exponential progression. We'll see the same thing in the economic recession we're having now. At least the exponential growth of information technology capability will continue unabated.
Tapi yang lebih luar biasa lagi, lebih dari kemajuan yang fantastis ini, lihat betapa mudahnya hal ini diperkirakan. Maksud saya semua ini melewati banyak hal, melewati perang dan damai, ekonomi maju dan resesi. Depresi Besar tidak ada artinya dalam perkembangan eksponansial ini. Kita akan melihat hal yang sama dalam resesi ekonomi yang kita lalui sekarang. Paling tidak, pertumbuhan eksponensial dalam kemampuan teknologi informasi akan terus tak terhadang.
And I just updated these graphs. Because I had them through 2002 in my book, "The Singularity is Near." So we updated them, so I could present it here, to 2007. And I was asked, "Well aren't you nervous? Maybe it kind of didn't stay on this exponential progression." I was a little nervous because maybe the data wouldn't be right, but I've done this now for 30 years, and it has stayed on this exponential progression.
Saya baru saja memperbarui grafik ini. Karena saya hanya punya sampai 2002 dalam buku saya, "The Singularity is Near." Jadi kami perbaruinya agar bisa saya sajikan di sini, sampai tahun 2007. Saya ditanya, "Apakah Anda tidak khawatir? Mungkin ini justru tidak akan menunjukkan perkembangan eksponansial lagi." Saya sedikit khawatir karena mungkin datanya menjadi salah, tapi saya sudah melakukan ini selama 30 tahun, dan selalu perkembangannya adalah eksponansial.
Look at this graph here.You could buy one transistor for a dollar in 1968. You can buy half a billion today, and they are actually better, because they are faster. But look at how predictable this is. And I'd say this knowledge is over-fitting to past data. I've been making these forward-looking predictions for about 30 years. And the cost of a transistor cycle, which is a measure of the price performance of electronics, comes down about every year. That's a 50 percent deflation rate. And it's also true of other examples, like DNA data or brain data. But we more than make up for that. We actually ship more than twice as much of every form of information technology. We've had 18 percent growth in constant dollars in every form of information technology for the last half-century, despite the fact that you can get twice as much of it each year.
Lihat grafik ini di sini. Anda bisa membeli satu transistor seharga satu dolar tahun 1968. Sekarang ini, Anda bisa dapat setengah miliar. Dan transistornya lebih baik, lebih cepat. Lihat betapa mudahnya hal ini diperkirakan. Pengetahuan ini sebenarnya kurang cocok dengan data masa lalu. Saya membuat prediksi masa depan hingga 30 tahun yang akan datang. Biaya siklus transistor, yang merupakan ukuran kinerja harga alat-alat elektronik, turun setiap tahunnya. Itu tingkat deflasi 50 persen. Ini juga sama untuk contoh lainnya seperti data DNA atau data otak. Tapi kita lebih dari sekadar memenuhi angka itu. Kita bahkan mengirim dua kali lebih banyak untuk setiap bentuk teknologi informasi. Kita pernah mengalami pertumbuhan 18 persen dalam dolar konstan di setiap bentuk teknologi informasi selama setengah abad yang lalu. Terlepas dari kenyataan kita mendapatkan dua kali lebih banyak setiap tahun.
This is a completely different example. This is not Moore's Law. The amount of DNA data we've sequenced has doubled every year. The cost has come down by half every year. And this has been a smooth progression since the beginning of the genome project. And halfway through the project, skeptics said, "Well, this is not working out. You're halfway through the genome project and you've finished one percent of the project." But that was really right on schedule. Because if you double one percent seven more times, which is exactly what happened, you get 100 percent. And the project was finished on time.
Ini benar-benar contoh yang berbeda. Ini bukan Hukum Mooer. Jumlah data DNA yang berhasil kita rangkai meningkat dua kali lipat setiap tahun. Biayanya turun sampai separuh setiap tahun. Dan ini berjalan lancar sejak awal proyek genome. Ketika separuh perjalanan, para skeptis berkata, "Ini tidak akan berhasil. Kita sudah separuh proyek genome dan Anda hanya menyelesaikan satu persen proyek ini." Tapi sebenarnya itu sesuai jadwal. Karena kalau Anda lipat gandakan satu persen tujuh kali, ini yang akan terjadi, kita dapat 100 persen. Dan proyek ini selesai tepat waktu.
Communication technologies: 50 different ways to measure this, the number of bits being moved around, the size of the Internet. But this has progressed at an exponential pace. This is deeply democratizing. I wrote, over 20 years ago in "The Age of Intelligent Machines," when the Soviet Union was going strong, that it would be swept away by this growth of decentralized communication.
Teknologi komunikasi: ada 50 cara berbeda untuk mengukur ini. Jumlah bita yang dipindahkan, ukuran Internet Tapi ini berkembang dalam laju eksponansial. Ini sangat mendorong demokrasi. Lebih dari 20 tahun yang lalu saya menulis dalam "The Age of Intelligent Machines," saat Uni Soviet punya posisi kuat, bahwa mereka akan terkubur oleh pertumbuhan komunikasi yang terdesentralisasi.
And we will have plenty of computation as we go through the 21st century to do things like simulate regions of the human brain. But where will we get the software? Some critics say, "Oh, well software is stuck in the mud." But we are learning more and more about the human brain. Spatial resolution of brain scanning is doubling every year. The amount of data we're getting about the brain is doubling every year. And we're showing that we can actually turn this data into working models and simulations of brain regions.
Kita akan melakukan banyak komputasi sepanjang abad ke-21 ini melakukan hal-hal seperti mensimulasi wilayah otak manusia. Tapi dari mana kita akan mendapatkan perangkat lunaknya? Beberapa kritikus berkata, "perangkat lunaknya tenggelam dalam lumpur." Tapi kita semakin banyak belajar tentang otak manusia. Resolusi pemindaian otak spasial meningkat dua kali lipat setiap tahun. Jumlah data yang kita dapat tentang otak meningkat dua kali lipat setiap tahun. Kita menunjukkan bahwa kita berhasil mengubah data ini menjadi model dan simulasi wilayah otak yang berfungsi.
There is about 20 regions of the brain that have been modeled, simulated and tested: the auditory cortex, regions of the visual cortex; cerebellum, where we do our skill formation; slices of the cerebral cortex, where we do our rational thinking. And all of this has fueled an increase, very smooth and predictable, of productivity. We've gone from 30 dollars to 130 dollars in constant dollars in the value of an average hour of human labor, fueled by this information technology.
Ada sekitar 20 wilayah otak yang sudah dimodel, disimulasikan dan diuji: korteks auditori, wilayah korteks visual, cerebelum, tempat kita membentuk ketrampilan kita, potongan-potongan korteks cerebral, tempat kita melakukan pemikiran rasional. Semua ini telah mendorong peningkatan, sangat halus dan bisa diperhitungkan, produktivitas. Kita telah bergerak dari 30 dolar ke 130 dolar dalam dolar konstan dalam nilai buruh manusia per jam rata-rata, dengan dorongan teknologi informasi ini.
And we're all concerned about energy and the environment. Well this is a logarithmic graph. This represents a smooth doubling, every two years, of the amount of solar energy we're creating, particularly as we're now applying nanotechnology, a form of information technology, to solar panels. And we're only eight doublings away from it meeting 100 percent of our energy needs. And there is 10 thousand times more sunlight than we need.
Kita semua memikirkan energi dan lingkungan. Ini adalah grafik logaritma. Ini menunjukkan lipat dua yang mulus. setiap dua tahu, jumlah energi matahari yang kita ciptakan. Terutama setelah kita menerapkan nanoteknologi, salah satu bentuk teknologi informasi, ke panel surya. Dan kita hanya kurang delapan lipat lagi dari memenuhi 100 persen kebutuhan energi kita. Ada lebih dari 10 ribu kali lipat sinar matahari dari yang kita butuhkan.
We ultimately will merge with this technology. It's already very close to us. When I was a student it was across campus, now it's in our pockets. What used to take up a building now fits in our pockets. What now fits in our pockets would fit in a blood cell in 25 years. And we will begin to actually deeply influence our health and our intelligence, as we get closer and closer to this technology.
Akhirnya nanti kita akan menggabungkan teknologi ini. Itu sudah dekat. Ketika saya mahasiswa, itu ada di kampus. Sekarang itu ada di kantong kita. Apa yang dulu memerlukan ruang satu gedung, sekarang cukup masuk di kantong kita. Yang sekarang dalam kantong mungkin akan cukup dalam sel darah kita 25 tahun yang akan datang. Kita akan mulai benar-benar mempengaruhi kesehatan dan kecerdasan kita, semakin dekat kita dengan teknologi ini.
Based on that we are announcing, here at TED, in true TED tradition, Singularity University. It's a new university that's founded by Peter Diamandis, who is here in the audience, and myself. It's backed by NASA and Google, and other leaders in the high-tech and science community. And our goal was to assemble the leaders, both teachers and students, in these exponentially growing information technologies, and their application. But Larry Page made an impassioned speech at our organizing meeting, saying we should devote this study to actually addressing some of the major challenges facing humanity. And if we did that, then Google would back this. And so that's what we've done.
Berdasarkan semua itu, kami umumkan di sini di TED, dalam semangat TED sejati, Univeristas Singularitas. Ini adalah universitas baru yang dibentuk oleh Peter Diamandis, yang ada di antara hadirin, dan saya sendiri. Universitas ini didukung oleh NASA dan Google, dan para pemimpin lainnya dalam bidang teknologi tinggi dan komunitas ilmu pengetahuan. Tujuan kami adalah untuk mengumpulkan para pemimpin, baik guru maupun murid, dalam teknologi informasi yang tumbuh secara eksponansial ini, dan aplikasinya. Larry Page memberikan pidato yang menggugah dalam rapat pengurus kami, ia mengatakan bahwa kami harus mendedikasikan penelitian ini untuk benar-benar menangani beberapa masalah besar yang dihadapi umat manusia saat ini. Dan jika kami melakukan itu, Google akan mendukung prakarsa ini. Jadi itulah yang kami lakukan.
The last third of the nine-week intensive summer session will be devoted to a group project to address some major challenge of humanity. Like for example, applying the Internet, which is now ubiquitous, in the rural areas of China or in Africa, to bringing health information to developing areas of the world. And these projects will continue past these sessions, using collaborative interactive communication. All the intellectual property that is created and taught will be online and available, and developed online in a collaborative fashion.
Sepertiga terakhir dari sesi musim panas sembilan minggu yang intensif akan didedikasikan untuk proyek grup yang menangani beberapa masalah besar yang dihadapi umat manusia. Misalnya, menerapkan Internet, yang sekarang ada di mana-mana, ke daerah pedesaan di China atau Afrika, membawa masuk informasi kesehatan mengembangkan daerah-dearah di dunia. Proyek-proyek ini akan berlanjut setelah sesi-sesi ini, menggunakan komunikasi interaktif kolaboratif. Semua kekayaan intelektual yang ditemukan dan diajarkan akan tersedia secara online, dan dikembangkan dengan berkolaborasi.
Here is our founding meeting. But this is being announced today. It will be permanently headquartered in Silicon Valley, at the NASA Ames research center. There are different programs for graduate students, for executives at different companies. The first six tracks here -- artificial intelligence, advanced computing technologies, biotechnology, nanotechnology -- are the different core areas of information technology. Then we are going to apply them to the other areas, like energy, ecology, policy law and ethics, entrepreneurship, so that people can bring these new technologies to the world.
Ini rapat pembentukan kami. Tapi ini baru diumumkan hari ini. Kantor pusat permanennya ada di Silicon Valley, di pusat penelitian Ames NASA. Ada beberapa program untuk mahasiswa pascasarjana, untuk eksekutif dari perusahaan yang berbeda. Tapi enam jalur yang ada awalnya, kecerdasan buatan, teknologi komputasi canggih, bioteknologi, nanoteknologi adalah bidang inti teknologi informasi yang berbeda. Kemudian kami akan menerapkannya ke bidang-bidang yang lain, seperti energi, ekologi, undang-undang kebijakan, etnis, dan kewirausahaan, agar orang-orang bisa membawa teknologi baru ini ke dunia.
So we're very appreciative of the support we've gotten from both the intellectual leaders, the high-tech leaders, particularly Google and NASA. This is an exciting new venture. And we invite you to participate. Thank you very much. (Applause)
Jadi kami sangat menghargai dukungan yang kami dapatkan baik dari para pemimpin intelektual, pemimpin teknologi tinggi, terutama Google dan NASA. Ini adalah jalan baru yang menunggu kita. Kami mengundang Anda untuk berpartisipasi. Terima kasih banyak. (Tepuk tangan)