Those of you who know me know how passionate I am about opening the space frontier. So when I had the chance to give the world's expert in gravity the experience of zero gravity, it was incredible. And I want to tell you that story. I first met him through the Archon X PRIZE for Genomics. It's a competition we're holding, the second X PRIZE, for the first team to sequence 100 human genomes in 10 days. We have something called the Genome 100 -- 100 individuals we're sequencing as part of that. Craig Venter chairs that event.
Bagi Anda yang kenal saya tahu seberapa besar kegigihan saya untuk membuka batas luar angkasa. Jadi ketika saya berkesempatan untuk memberikan orang paling ahli di dunia dalam gravitasi untuk mengalami kondisi gravitasi nol, itu sangat luar biasa. Dan saya ingin menceritakannya kepada Anda. Saya bertemu dengannya saat acara 'Archon X PRIZE for Genomics.' sebuah kompetisi yang kami adakan, X PRIZE yang kedua, bagi tim pertama yang menyusun 100 gen manusia dalam 10 hari. Kami mempunyai sesuatu yang disebut Genome 100, 100 individu yang kami urutkan sebagai bagian dari hal itu. Craig Venter mengetuai kegiatan ini.
And I met Professor Hawking, and he said his dream was to travel into space. And I said, "I can't take you there, but I can take you into weightlessness into zero-g. And he said, on the spot, "Absolutely, yes." Well, the only way to experience zero-g on Earth is actually with parabolic flight, weightless flight. You take an airplane, you fly over the top, you're weightless for 25 seconds. Come back down, you weigh twice as much. You do it again and again. You can get eight, 10 minutes of weightlessness -- how NASA's trained their astronauts for so long. We set out to do this. It took us 11 years to become operational. And we announced that we were going to fly Stephen Hawking. We had one government agency and one company aircraft operator say, you're crazy, don't do that, you're going kill the guy.
Dan saya bertemu dengan Profesor Hawking, dan dia berkata bahwa impiannya adalan berpertualang ke luar angkasa. Dan saya berkata, Saya tidak dapat membawa Anda ke sana, tapi saya bisa membawa Anda pada kondisi tanpa bobot dalam gravitasi nol. Dan ia mengatakan pada saat itu juga, ya. Nah, satu-satunya cara untuk mengalami gravitasi nol di Bumi sebenarnya dengan penerbangan parabolik, penerbangan tanpa bobot. Anda naik pesawat terbang, terbang ke atas, Anda akan berada pada kondisi tanpa bobot selama 25 detik, kembali turun, berat badan anda dua kali lebih banyak. Anda melakukannya lagi dan lagi. Anda bisa merasakan delapan, sepuluh menit dalam kondisi tanpa bobot -- inilah cara NASA melatih astronot-astronot mereka sejak lama. Kami bertekad untuk melakukan hal ini. Diperlukan waktu 11 tahun untuk mulai beroperasi. Dan kami mengumumkan bahwa kami akan menerbangkan Stephen Hawking. Ada satu instansi pemerintah dan satu perusahaan operator pesawat yang mengatakan, Anda gila, jangan lakukan itu, Anda akan membunuhnya.
(Laughter)
(Tertawa)
And he wanted to go. We worked hard to get all the permissions. And six months later, we sat down at Kennedy Space Center. We had a press conference, we announced our intent to do one zero-g parabola, give him 25 seconds of zero-g. And if it went really well, we might do three parabolas. Well, we asked him why he wanted to go up and do this. And what he said, for me, was very moving. He said, "Life on Earth is at an ever-increasing risk of being wiped out by disaster ... I think the human race doesn't have a future if it doesn't go into space. I therefore want to encourage public interest in space." We took him out to the Kennedy Space Center, up inside the NASA vehicle, into the back of the zero-g airplane.
Dan ia ingin pergi. Kami bekerja keras untuk mendapatkan semua izin. Dan enam bulan kemudian, kami duduk di Kennedy Space Center. Kami mengadakan konferensi pers, kami mengumumkan niat untuk melakukan satu parabola gravitasi nol -- memberinya 25 detik kondisi gravitasi nol. Dan jika semuanya lancar, kami mungkin akan melakukan tiga penerbangan parabola. Yah, kami bertanya mengapa dia ingin melakukan hal ini. Dan apa yang dia katakan, bagi saya, sangat menggugah. Dia berkata, "Resiko kehidupan di Bumi akan terhapuskan oleh bencana semakin meningkat ... Saya rasa umat manusia tidak memiliki masa depan jika tidak ke luar angkasa. Karena itu saya ingin mendorong ketertarikan masyarakat pada ruang angkasa. " Kami membawanya ke Kennedy Space Center, di dalam kendaraan NASA, ke bagian belakang pesawat gravitasi nol.
We had about 20 people who made donations -- we raised $150,000 in donations for children's charities -- who flew with us. A few TEDsters here. We set up a whole ER. We had four emergency room doctors and two nurses on board the airplane. We were monitoring his PO2 of his blood, his heart rate, his blood pressure. We had everything all set in case of an emergency; God knows, you don't want to hurt this world-renowned expert. We took off from the shuttle landing facility, where the shuttle takes off and lands.
Ada sekitar 20 orang yang memberikan sumbangan -- kami mengumpulkan 150.000 dolar bagi badan amal anak-anak -- yang terbang bersama kami. Beberapa TEDsters ini. Kami merancang ruang gawat darurat. Ada empat dokter gawat darurat dan dua perawat yang ikut dalam pesawat. Kami memonitor PO2 dalam darahnya, denyut jantungnya, tekanan darahnya. Kami menyiapkan segalanya untuk keadaan darurat -- Tuhan tahu Anda tidak ingin melukai ahli yang terkenal di dunia ini. Kami lepas landas dari fasilitas pendaratan pesawat ulang-alik, dimana pesawat ini lepas landas.
And my partner Byron Lichtenberg and I carefully suspended him into zero-g. Once he was there, [we] let him go to experience what weightlessness was truly like. And after that first parabola, you know, the doc said everything is great. He was smiling, and we said go. So we did a second parabola.
Dan mitra saya - Byron Lichtenberg - dan saya dengan sangat hati-hati membawanya ke gravitasi nol. Begitu dia sampai di sana, kami melepaskannya untuk mengalami apa yang dinamakan kondisi tanpa bobot. Dan setelah parabola pertama itu, Anda tahu, dokter mengatakan semuanya bagus, dia tersenyum dan kami boleh meneruskan. Jadi kami melakukan parabola kedua.
(Laughter)
(Tertawa)
(Applause)
(Tepuk tangan)
And a third.
Dan ketiga.
(Applause)
(Tepuk tangan)
We actually floated an apple in homage to Sir Isaac Newton because Professor Hawking holds the same chair at Cambridge that Isaac Newton did. And we did a fourth, and a fifth and a sixth.
Sekarang kami benar-benar membuat sebuah apel melayang sebagai penghormatan kepada Sir Isaac Newton karena Profesor Hawking memegang jabatan yang sama di Cambridge sama seperti Isaac Newton dulu. Dan kami melakukan putaran keempat, kelima, dan keenam.
(Laughter)
(Tertawa)
And a seventh and an eighth. And this man does not look like a 65-year-old wheelchair-bound man.
Dan ketujuh dan yang kedelapan. Dan orang ini tidak terlihat seperti orang berusia 65 tahun dengan kursi roda.
(Laughter)
(Tertawa)
He was so happy. We are living on a precious jewel, and it's during our lifetime that we're moving off this planet. Please join us in this epic adventure. Thank you so much.
Dia sangat bahagia. Kita hidup dalam sebuah permata yang berharga, dan dalam generasi kitalah, kita berpindah dari planet ini. Silakan bergabung dengan kami dalam petualangan hebat ini. Terima kasih banyak.
(Applause)
(Tepuk tangan)