I've been at MIT for 44 years. I went to TED I. There's only one other person here, I think, who did that. All the other TEDs -- and I went to them all, under Ricky's regime -- I talked about what the Media Lab was doing, which today has almost 500 people in it.
Saya sudah berada di MIT selama 44 tahun. Saya pergi ke TED I. Saya kira hanya ada satu orang di sini yang pergi ke sana juga. Pada semua TED itu -- dan saya pergi ke semuanya, saat TED masih dibawahi Ricky -- saya berbicara tentang apa yang sedang Media Lab lakukan, yang saat ini sudah mencakup hampir 500 orang.
And if you read the press, last week it actually said I quit the Media Lab. I didn't quit the Media Lab, I stepped down as chairman -- which was a kind of ridiculous title, but someone else has taken it on -- and one of the things you can do as a professor is you stay on as a professor. And I will now do for the rest of my life the One Laptop Per Child, which I've sort of been doing for a year and a half, anyway. So I'm going to tell you about this, use my 18 minutes to tell you why we're doing it, how we're doing it and then what we're doing. And at some point I'll even pass around what the $100 laptop might be like.
Dan jika Anda membaca berita, pekan lalu saya diberitakan keluar dari Media Lab. Saya tidak keluar dari Media Lab, saya mundur sebagai ketua -- sebuah nama jabatan yang konyol, dan seseorang telah mengambil alih jabatan itu, dan salah satu hal yang Anda dapat lakukan sebagai seorang profesor, adalah Anda tetap tinggal sebagai profesor. Dan saya akan selama sisa hidup saya mengerjakan One Laptop Per Child, sesuatu yang sebenarnya sudah saya lakukan sejak satu setengah tahun terakhir. Jadi, saya akan berbicara mengenai ini, menggunakan 18 menit untuk berbicara mengenai mengapa saya melakukan ini, bagaimana kami melakukannya, dan kemudian apa yang kami sedang lakukan. Dan, nanti, saya bahkan akan mengedarkan akan seperti apa laptop 100 dollar tersebut.
I was asked by Chris to talk about some of the big issues, and so I figured I'd start with the three that at least drove me to do this. And the first is pretty obvious. It's amazing when you meet a head of state, and you say, "What is your most precious natural resource?" They will not say "children" at first, and then when you say, "children," they will pretty quickly agree with you. And so that isn't very hard.
Sekarang, saya diminta oleh Chris untuk berbicara tentang beberapa isu besar, dan jadi saya akan mulai dengan tiga hal yang setidaknya mendorong saya untuk melakukan hal ini. Yang pertama cukup jelas. Sangat mengejutkan ketika anda bertemu dengan seorang kepala negara, dan anda bertanya, "Apakah sumber daya alam negara Anda yang paling berharga?" Mereka tidak akan mengatakan anak-anak pada awalnya, dan kemudian ketika Anda mengatakan anak-anak, mereka akan segera setuju dengan Anda. Jadi hal pertama ini tidak susah untuk dijelaskan.
(Laughter)
Semua orang setuju bahwa apapun solusi untuk masalah besar,
Everybody agrees that whatever the solutions are to the big problems, they include education, sometimes can be just education and can never be without some element of education. So that's certainly part of it.
solusi tersebut pasti mencakup pendidikan, kadang-kadang hanya pendidikan, dan tidak akan pernah bisa tanpa unsur pendidikan. Jadi itu pasti bagian dari solusi.
And the third is a little bit less obvious. And that is that we all in this room learned how to walk, how to talk, not by being taught how to talk, or taught how to walk, but by interacting with the world, by having certain results as a consequence of being able to ask for something, or being able to stand up and reach it. Whereas at about the age six, we were told to stop learning that way, and that all learning from then on would happen through teaching, whether it's people standing up, like I'm doing now, or a book, or something. But it was really through teaching. And one of the things in general that computers have provided to learning is that it now includes a kind of learning which is a little bit more like walking and talking, in the sense that a lot of it is driven by the learner himself or herself.
Hal ketiga sedikit kurang mudah dimengerti. Yaitu bahwa kita semua di ruangan ini belajar cara berjalan, berbicara, bukan dengan diajari bagaimana berbicara atau berjalan, tetapi dengan berinteraksi dengan dunia, dengan memperoleh hasil dari akibat kemampuan kita berbicara dan meminta sesuatu, atau hasil dari kemampuan kita untuk berdiri dan meraihnya. Lalu, saat berusia enam tahun, kita disuruh berhenti belajar dengan cara seperti itu, dan semua pembelajaran sejak saat itu akan terjadi melalui pengajaran, baik mendengarkan orang berbicara, seperti yang saya sedang lakukan sekarang, atau melalui buku, atau hal lainnya. Tapi semua itu sebenarnya melalui pengajaran. Salah satu hal yang komputer telah dapat membantu dalam proses pembelajaran adalah bahwa komputer sekarang mengandung sejenis pembelajaran yang sedikit lebih seperti berjalan dan berbicara, dalam artian pembelajaran tersebut didorong oleh pelajarnya itu sendiri.
So with those as the principles -- some of you may know Seymour Papert. This is back in 1982, when we were working in Senegal. Because some people think that the $100 laptop just happened a year ago, or two years ago, or we were struck by lightning -- this actually has gone back a long time, and in fact, back to the '60s. Here we're in the '80s. Steve Jobs had given us some laptops. We were in Senegal. It didn't scale but it at least was bringing computers to developing countries and learning pretty quickly that these kids, even though English wasn't their language, the Latin alphabet barely was their language, but they could just swim like fish. They could play these like pianos.
Jadi, dengan prinsip-prinsip tersebut -- beberapa dari anda mungkin mengenal Seymour Papert, ini kembali kepada tahun 1982, ketika kami bekerja sama di Senegal. Karena beberapa orang berpikir bahwa laptop 100 dolar baru dimulai setahun yang lalu, atau dua tahun yang lalu, atau kami tiba-tiba mendapatkan inspirasi dari langit. Ini sebenarnya sudah dimulai sejak dulu, sejak tahun 1960an. Ini sekitar tahun 1980. Steve Jobs memberikan kami beberapa laptop, saat kami berada di Senegal. Ini tidak berkembang tetapi setidaknya telah membawa komputer ke negara berkembang, dan secara langsung mempelajari bahwa anak-anak ini -- walaupun Bahasa Inggris bukan bahasa mereka, abjad Latin nyaris bukan bahasa mereka, tetapi mereka dapat beradaptasi dengan cepat; dan mereka memainkannya seperti bermain piano.
A little bit more recently, I got involved personally. And these are two anecdotes -- one was in Cambodia, in a village that has no electricity, no water, no television, no telephone, but has broadband Internet now. And these kids, their first English word is "Google" and they only know Skype. They've never heard of telephony. They just use Skype. And they go home at night -- they've got a broadband connection in a hut that doesn't have electricity. The parents love it, because when they open up the laptops, it's the brightest light source in the house. And talk about where metaphors and reality mix -- this is the actual school.
Baru-baru ini, saya terlibat secara pribadi. Dan ada dua anekdot -- yang pertama di Kamboja, di sebuah desa yang tidak memiliki listrik, tidak ada air, tidak ada televisi, tidak ada telepon, namun sekarang memiliki internet broadband. Dan anak-anak ini, kata Inggris pertama yang mereka ketahui adalah "Google," dan mereka hanya tahu Skype. Mereka belum pernah mendengar tentang telepon. OK, mereka hanya menggunakan Skype. Dan mereka pulang ke rumah di malam hari; mereka punya koneksi broadband di sebuah gubuk yang tidak memiliki listrik. Orang tua mereka senang dengan ini, karena ketika mereka membuka laptop, itu menjadi sumber cahaya paling terang di dalam rumah. Berbicara tentang di mana metafora dan realitas bercampur -- ini adalah sekolah yang sebenarnya.
In parallel with this, Seymour Papert got the governor of Maine to legislate one laptop per child in the year 2002. Now at the time, I think it's fair to say that 80 percent of the teachers were -- let me say, apprehensive. Really, they were actually against it. And they really preferred that the money would be used for higher salaries, more schools, whatever.
Sejalan dengan ini, Seymour Papert berhasil meminta Gubernur Maine untuk membuat undang-undang satu laptop per anak pada tahun 2002. Pada waktu itu, saya bisa katakan bahwa 80 persen dari guru-guru itu -- -- bisa saya katakan, khawatir. Sungguh, mereka benar-benar tidak setuju dengannya. Dan mereka lebih suka uang tersebut digunakan untuk menaikkan gaji, memperbanyak jumlah sekolah, atau apa pun.
And now, three and a half years later, guess what? They're reporting five things: drop of truancy to almost zero, attending parent-teacher meetings -- which nobody did and now almost everybody does -- drop in discipline problems, increase in student participation. Teachers are now saying it's kind of fun to teach. Kids are engaged -- they have laptops! -- and then the fifth, which interests me the most, is that the servers have to be turned off at certain times at night because the teachers are getting too much email from the kids asking them for help. So when you see that kind of thing -- this is not something that you have to test. The days of pilot projects are over, when people say, "We'd like to do three or four thousand in our country to see how it works." Screw you. Go to the back of the line and someone else will do it, and then when you figure out that this works, you can join as well. And this is what we're doing.
Sekarang, tiga setengah tahun kemudian, coba tebak? Mereka melaporkan lima hal. Turunnya pembolosan sampai hampir nol, kehadiran pada pertemuan orangtua-guru -- yang sebelumnya tidak ada yang menghadiri dan kini hampir semua orang menghadiri -- penurunan dalam pelanggaran displin, peningkatan partisipasi murid. Sekarang guru-guru berpendapat mengajar menjadi menyenangkan; anak-anak lebih aktif. Mereka punya laptop. Dan kemudian yang kelima, yang paling menarik bagi saya, adalah bahwa server harus dimatikan pada waktu tertentu pada malam hari karena para guru menerima terlalu banyak email dari anak-anak yang meminta bantuan mereka. Jadi, ketika Anda melihat hal semacam itu, ini bukanlah sesuatu yang harus Anda uji. Tahap percontohan sudah lewat, ketika orang berkata, "Yah, kami ingin melakukan tiga atau empat ribu di negeri kita untuk melihat cara kerjanya." Enyahlah. Minggirlah ke garis belakang dan biarkan orang lain melakukannya, dan kemudian ketika Anda mengetahui bahwa ini bisa berhasil, Anda boleh bergabung juga. Dan ini adalah apa yang kami lakukan.
(Laughter) (Applause)
(Tertawa) (Tepuk tangan)
So, One Laptop Per Child was formed about a year and a half ago. It's a nonprofit association. It raised about 20 million dollars to do the engineering to just get this built, and then have it produced afterwards. Scale is truly important. And it's not important because you can buy components at a lower price, OK? It's because you can go to a manufacturer -- and I will leave the name out -- but we wanted a small display, doesn't have to have perfect color uniformity. It can even have a pixel or two missing. It doesn't have to be that bright. And this particular manufacturer said, "We're not interested in that. We're interested in the living room. We're interested in perfect color uniformity. We're interested in big displays, bright displays. You're not part of our strategic plan." And I said, "That's kind of too bad, because we need 100 million units a year."
Jadi, One Laptop Per Child ini dibentuk sekitar satu setengah tahun yang lalu. Ini merupakan sebuah organisasi nirlaba; telah mengumpulkan dana sekitar 20 juta dolar hanya untuk merekayasa produk seperti ini, dan selanjutnya memproduksinya. Skala benar-benar penting. Dan skala penting bukan karena anda dapat membeli komponen dengan harga yang lebih murah, oke? Tapi karena anda bisa datangi sebuah pabrik -- dan saya tidak akan menyebutkan nama pabriknya -- tapi kami menginginkan layar kecil, tidak harus memiliki keseragaman warna yang sempurna, bahkan dapat mempunyai satu atau dua piksel yang hilang, tidak perlu yang cerah. Dan produsen khusus ini berkata, "Yah, Anda tahu, kami tidak tertarik dengan hal ini. Kami tertarik dengan produk di ruang tamu. Kami tertarik pada keseragaman warna yang sempurna. Kami tertarik pada layar yang besar dan cerah. Anda bukan bagian dari rencana strategis kami." Dan saya akan berkata, "Yah, sangat disayangkan,
(Laughter)
karena kami membutuhkan 100 juta unit per tahun."
And they said, "Oh, well, maybe we could become part of your strategic plan." And that's why scale counts. And that's why we will not launch this without five to 10 million units in the first run. And the idea is to launch with enough scale that the scale itself helps bring the price down, and that's why I said seven to 10 million there. And we're doing it without a sales-and-marketing team. I mean, you're looking at the sales-and-marketing team. We will do it by going to seven large countries and getting them to agree and launch it, and then the others can follow. We have partners. It's not hard to guess Google would be one. The others are all playing to pending. And this has been in the press a great deal. It's the so-called Green Machine that we introduced with Kofi Annan in November at the World Summit that was held in Tunisia.
Dan mereka berkata, "Oh, yah mungkin kami bisa menjadi bagian dari rencana strategis anda." Dan itulah sebabnya skala menjadi penting. Dan itulah sebabnya kami tidak akan menjalankan program ini tanpa lima hingga sepuluh juta unit dalam tahap pertama. Dan idenya adalah untuk memulai dengan skala cukup besar sehingga skala itu sendiri dapat membantu menurunkan harga, dan itulah sebabnya saya katakan tujuh sampai sepuluh juta tadi. Dan kami melakukannya tanpa tim penjualan dan pemasaran. Maksud saya, anda sekarang sedang melihat tim penjualan dan pemasaran. Kami akan melakukannya dengan pergi ke tujuh negara besar dan membuat mereka menyetujui dan memulainya, dan kemudian negara lain dapat mengikuti. Kami memiliki mitra; tidak sulit untuk menebak bahwa Google menjadi salah satu mitra kami, sementara yang lainnya masih sedang menunggu. Dan ini telah menjadi berita besar. Ini dinamakan "Mesin Hijau" yang kami perkenalkan bersama Kofi Annan di bulan November pada KTT Dunia yang digelar di Tunisia. Sekarang begitu orang mulai melihat ini, mereka berkata, ah, ini adalah proyek laptop.
Now once people start looking at this, they say, "Ah, this is a laptop project." Well, no, it's not a laptop project. It's an education project. And the fun part -- and I'm quite focused on it -- I tell people I used to be a light bulb, but now I'm a laser -- I'm just going to get that thing built, and it turns out it's not so hard. Because laptop economics are the following: I say 50 percent here -- it's more like 60, 60 percent of the cost of your laptop is sales, marketing, distribution and profit. Now we have none of those, OK? None of those figure into our cost, because first of all, we sell it at cost, and the governments distribute it. It gets distributed to the school system like a textbook. So that piece disappears. Then you have display and everything else. Now the display on your laptop costs, in rough numbers, 10 dollars a diagonal inch. That can drop to eight; it can drop to seven but it's not going to drop to two, or to one and a half, unless we do some pretty clever things. It's the rest -- that little brown box -- that is pretty fascinating, because the rest of your laptop is devoted to itself. It's a little bit like an obese person having to use most of their energy to move their obesity.
Tidak, ini bukan proyek laptop. Ini adalah proyek pendidikan. Dan bagian yang menyenangkan -- dan saya cukup fokus pada itu -- saya memberitahu orang-orang bahwa saya dulu seperti bola lampu, tapi sekarang saya telah menjadi laser. Saya akan mewujudkan hal ini, dan ternyata itu tidak terlalu sulit. Karena ekonomi laptop adalah sebagai berikut: saya katakan 50 persen di sini; sebenarnya lebih mendekati 60, 60 persen dari biaya laptop Anda adalah untuk biaya penjualan, pemasaran, distribusi dan keuntungan. Kami tidak mempunyai satupun dari ini, oke? Tidak satupun angka ini menjadi biaya kami. Karena pertama-tama, kami menjualnya pada biaya produksi, dan pemerintahlah yang mendistribusikannya. Ini akan didistribusikan ke sistem sekolah seperti buku pelajaran. Jadi bagian tersebut hilang, dan tersisa dengan layar dan hal-hal yang lain. Nah, biaya layar laptop Anda, dalam perhitungan kasar, sekitar 10 dolar per inci diagonal. Sekarang mungkin dapat turun ke delapan dolar, atau turun ke tujuh dolar, tapi itu tidak akan turun menjadi dua, atau satu setengah dolar, kecuali jika kita bisa melakukan suatu yang benar-benar inovatif. Itu sisanya -- kotak cokelat kecil itu -- yang cukup menarik, karena sisa dari laptop Anda itu ditujukan untuk dirinya sendiri. Ini sedikit seperti orang obesitas yang harus menggunakan sebagian besar energi mereka untuk menggerakkan tubuh gemuk mereka. OK?
(Laughter)
And we have a situation today which is incredible. I've been using laptops since their inception. And my laptop runs slower, less reliably and less pleasantly than it ever has before. And this year is worse.
Dan situasi kita hari ini amat luar biasa. OK, saya telah menggunakan laptop sejak awal terciptanya mereka. Dan laptop saya berjalan semakin lambat, semakin kurang dapat diandalkan dan kurang menyenangkan daripada laptop saya sebelumnya. Dan tahun ini keadaan memburuk. Sekarang orang-orang bertepuk tangan, kadang-kadang Anda bahkan memperoleh sambutan tepuk tangan berdiri dan saya katakan,
(Applause)
People clap, sometimes you even get standing ovations, and I say, "What the hell's wrong with you? Why are we all sitting there?" And somebody -- to remain nameless -- called our laptop a "gadget" recently. And I said, "God, our laptop's going to go like a bat out of hell. When you open it up, it's going to go 'bing.'" It'll be on. It'll be just like it was in 1985, when you bought an Apple Macintosh 512. It worked really well. And we've been going steadily downhill.
“Apa yang salah dengan Anda? Mengapa kita semua masih duduk di sini?” Dan baru-baru ini seseorang yang saya tidak mau sebut namanya menyebut laptop sebagai sebuah “gadget”. Dan, saya katakan, Tuhan, laptop kami akan beroperasi sangat cepat. Ketika Anda membukanya, dia akan “bing”, akan menyala dan akan bisa dipakai. Dia akan seperti pada tahun 1985, ketika Anda membeli sebuah Apple Macintosh 512. Mesin itu bekerja dengan sangat baik. Dan sejak itu, kita terus mengalami penurunan. Orang-orang terus bertanya apa yang ada di dalam laptop kami.
Now, people ask all the time what it is. That's what it is. The two pieces that are probably notable: it'll be a mesh network, so when the kids open up their laptops, they all become a network, and then just need one or two points of backhaul. You can serve a couple of thousand kids with two megabits. So you really can bring into a village, and then the villages can connect themselves, and you really can do it quite well.
Inilah isinya. Dua bagian yang yang mungkin penting adalah “mesh network”, sehingga ketika anak-anak membuka laptop mereka, mereka semua menjadi satu jaringan, dan hanya membutuhkan satu atau dua titik “backhaul”. Beberapa ribu anak-anak dapat dilayani dengan dua megabyte. Jadi Anda benar-benar dapat membawa ini ke desa, dan kemudian desa-desa dapat menghubungkan diri mereka sendiri, dan Anda benar-benar dapat melakukan semua ini dengan cukup baik.
The dual mode display -- the idea is to have a display that both works outdoors -- isn't it fun using your cell phone outdoors in the sunlight? Well, you can't see it. And one of the reasons you can't see it is because it's backlighting most of the time, most cell phones. Now, what we're doing is, we're doing one that will be both frontlit and backlit. And whether you manually switch it or you do it in the software is to be seen. But when it's backlit, it's color. And when it's frontlit, it's black and white at three times the resolution.
Layar bermodus ganda -- idenya adalah sebuah layar yang bekerja di luar ruangan -- bukankah menyenangkan menggunakan ponsel Anda di luar ruangan di bawah sinar matahari? Nah, Anda tidak bisa melihatnya. Dan salah satu alasan Anda tidak bisa melihat layar itu karena biasanya terdapat backlighting pada sebagian besar ponsel. Sekarang, apa yang kami lakukan adalah, kami membuatnya dapat menyala baik dari depan maupun belakang. Terserah Anda mengubahnya secara manual atau Anda melakukannya dengan perangkat lunak, Anda ingin melihatnya. Tetapi ketika itu menyala dari belakang, layarnya berwarna dan ketika menyala dari depan, layarnya berwarna hitam dan putih pada resolusi tiga kali lipat. Apakah semuanya bekerja dengan baik? Tidak.
Is it all worked out? No. That's why a lot of our people are more or less living in Taiwan right now. And in about 30 days, we'll know for sure whether this works. Probably the most important piece there is that the kids really can do the maintenance. And this is again something that people don't believe, but I really think it's quite true. That's the machine we showed in Tunis. This is more the direction that we're going to go. And it's something that we didn't think was possible. Now, I'm going to pass this around. This isn't a design, OK? So this is just a mechanical engineering sort of embodiment of it for you to play with. And it's clearly just a model. The working one is at MIT. I'm going to pass it to this handsome gentleman. At least you can decide whether it goes left or --
Itu sebabnya sebagian besar staff kami sudah hampir menetap di Taiwan sekarang. Dan dalam waktu sekitar 30 hari kami akan tahu pasti apakah ini bekerja. Mungkin bagian yang paling penting di sini adalah anak-anak dapat merawatnya sendiri. Dan ini sekali lagi sesuatu yang orang tidak percaya, tetapi saya berpikir itu cukup benar. Itu adalah mesin yang kami tunjukkan di Tunis, dan ini lebih kurang adalah arah produk kami ke depan. Dan itu adalah sesuatu yang dulu kami pikir mustahil. Sekarang, saya akan mengedarkan ini. Ini bukan sebuah desain, oke? Jadi ini hanya semacam rekayasa mekanis agar Anda bisa bermain-main dengannya. Dan itu jelas hanya sebuah model. Versi yang sudah bisa berfungsi ada di MIT. Saya akan memberikannya kepada pria tampan ini. Setidaknya Anda dapat memutuskan apakah akan diedarkan ke kiri --
Chris Anderson: Before you do it, for the people down in simulcast --
oh, ada pengambilan gambar. Maaf! Saya lupa. Saya lupa. OK, jadi di mana pun kameranya --
Nicholas Negroponte: Sorry! I forgot. CA: Just show it off a bit.
OK, bagus. Terima kasih, Chris.
So wherever the camera is -- OK, good point. Thank you, Chris.
Idenya adalah alat ini tidak hanya sebuah laptop,
The idea was that it would be not only a laptop, but that it could transform into an electronic book. So it's sort of an electronic book. This is where when you go outside, it's in black and white. The games buttons are missing, but it'll also be a games machine, book machine. Set it up this way, and it's a television set. Etc., etc. -- is that enough for simulcast? OK, sorry. I'll let Jim decide which way to send it afterwards. OK. Seven countries.
tetapi alat ini bisa berubah menjadi sebuah buku elektronik. Jadi semacam buku elektronik. Ini adalah versi yang Anda dapat bawa ke luar, warna layarnya hitam dan putih. Tombol untuk bermain game-nya hilang, tapi ini juga bisa menjadi mesin game, mesin buku. Ubah bentuknya seperti ini dan ini akan menjadi pesawat televisi. Dan sebagainya, dan sebagainya - apakah ini cukup untuk pengambilan gambar? OK, maaf. Saya akan membiarkan Jim memutuskan hendak mengedarkan ke arah mana. OK. Tujuh negara. (Tertawa)
(Laughter)
Saya hanya bisa katakan mungkin untuk Massachusetts, karena mereka sebenarnya harus melakukan proses tender.
I say "maybe" for Massachusetts, because they actually have to do a bid. By law you've got to bid, and so on and so forth. So I can't quite name them. In the other cases, they don't have to do bids. They can decide -- it's the federal government in each case. It's kind of agonizing, because a lot of people say, "Let's do it at the state level," because states are more nimble than the feds, just because of size. And yet we count. We're really dealing with the federal government. We're really dealing with ministries of education. And if you look at governments around the world, ministries of education tend to be the most conservative, and also the ones that have huge payrolls. Everybody thinks they know about education, a lot of culture is built into it as well. It's really hard. And so it's certainly the hard road. If you look at the countries, they're pretty geoculturally distributed.
Secara hukum, Anda harus melakukan tender, dan berbagai prosedur lain. Jadi, saya tidak tahu apa namanya. Pada kasus lain, mereka tidak perlu melakukan proses tender. Mereka dapat memutuskan. Pemerintahan pusatlah yang terlibat dalam setiap kasus itu. Agak menyedihkan memang, karena banyak orang berkata, "Yah, mari kita lakukan itu di tingkat negara bagian." Karena, tentu saja, negara bagian lebih gesit daripada pemerintahan pusat, hanya karena ukuran. Namun kita berhitung. Kami benar-benar berurusan dengan pemerintah pusat, kami benar-benar berurusan dengan kementerian pendidikan. Dan jika Anda melihat pemerintahan di seluruh dunia, kementerian pendidikan cenderung merupakan kementerian yang paling konservatif, dan juga memiliki gaji besar. Semua orang mengira mereka tahu tentang pendidikan, banyak budaya yang tertanam di dalamnya juga. Hal ini benar-benar sulit, dan jalan penyelesaiannya tidak akan mudah. Jika Anda melihat nama negara-negara ini, mereka tersebar cukup merata secara geografis dan budaya.
Have they all agreed? No, not completely. Probably Thailand, Brazil and Nigeria are the three that are the most active and most agreed. We're purposely not signing anything with anybody until we actually have the working ones. And since I visit each one of those countries within at least every three months, I'm just going around the world every three weeks. Here's sort of the schedule and I put at the bottom we might give some away free in two years at this meeting. Everybody says it's a $100 laptop -- you can't do it. Well, guess what, we're not. We're coming in probably at 135, to start, then drift down. And that's very important, because so many things hit the market at a price and then drift up. It's kind of the loss leader, and then as soon as it looks interesting, it can't be afforded, or it can't be scaled out. So we're targeting 50 dollars in 2010.
Apakah mereka semua telah setuju? Tidak, tidak sepenuhnya; mungkin Thailand, Brazil dan Nigeria adalah tiga negara yang paling aktif, dan yang paling setuju dengan ide ini. Kami sengaja tidak menandatangani apa pun dengan siapa pun sampai kami benar-benar mempunyai versi yang dapat berjalan. Dan karena saya mengunjungi masing-masing negara tersebut sekurang-kurangnya sekali dalam tiga bulan, saya seperti mengelilingi dunia setiap tiga minggu. Berikut ini adalah semacam jadwal, dan saya meletakkan di bagian bawah kami mungkin dapat memberikan secara cuma-cuma dalam pertemuan TED dua tahun mendatang. Semua orang bilang, Anda tidak dapat menghasilkan laptop seharga 100 dolar. Nah, coba tebak, kami memang tidak dapat. Kami mungkin akan mulai di 135. Kemudian harganya akan turun. Dan itu sangat penting, karena begitu banyak produk yang mulai dipasarkan dengan harga tertentu, lalu harganya naik. Cara itu semacam harga penglaris, dan kemudian setelah produknya terlihat menarik, harganya menjadi terlalu tinggi, atau tidak dapat dikembangkan lebih jauh. Jadi kita menargetkan 50 dolar pada tahun 2010. Pasar gelap adalah masalah besar. Dan salah satu cara -- hanya satu --
The gray market's a big issue. And one of the ways -- just one -- but one of the ways to help in the case of the gray market is to make something that is so utterly unique -- It's a little bit like the fact that automobiles -- thousands of automobiles are stolen every day in the United States. Not one single post-office truck is stolen.
tetapi salah satu cara untuk memberantas pasar gelap adalah dengan membuat sesuatu yang benar-benar unik. Ini mirip seperti kenyataan bahwa mobil -- ribuan mobil dicuri setiap hari di Amerika Serikat; tetapi tidak ada satupun truk kantor pos dicuri. OK. Dan mengapa?
(Laughter)
And why? Because there's no market for post-office trucks. It looks like a post-office truck. You can spray paint it. You can do anything you want. I just learned recently: in South Africa, no white Volvos are stolen. Period. None. Zero. So we want to make it very much like a white Volvo.
Karena tidak ada pasar untuk truk kantor pos. Kelihatannya seperti truk kantor pos. Anda dapat mengecatnya; Anda dapat melakukan apapun yang Anda inginkan. Saya baru belajar hal ini: di Afrika Selatan, tidak ada Volvo putih yang dicuri. Tidak ada satupun. Nol. Jadi kami ingin membuatnya sangat mirip dengan Volvo putih.
Each government has a task force. This perhaps is less interesting, but we're trying to get the governments to all work together and it's not easy. The economics of this is to start with the federal governments and then later, to subsequently go to other -- whether it's child-to-child funding, so a child in this country buys one for a child in the developing world, maybe of the same gender, maybe of the same age. An uncle gives a niece or a nephew that as a birthday present. I mean, there are all sorts of things that will happen, and they'll be very, very exciting.
Setiap pemerintah memiliki unit kerja. Ini mungkin kurang menarik, tapi kami berusaha untuk membuat pemerintah-pemerintah ini bekerja sama, dan itu tidak mudah. Ekonomi ini dimulai dengan pemerintahan pusat, dan kemudian menyebar ke hal lain -- -- apakah itu pembiayaan oleh anak untuk anak, jadi seorang anak di negeri ini membeli satu laptop untuk seorang anak di negara berkembang, mungkin untuk anak yang berjenis kelamin sama, atau mungkin yang berusia sama. Seorang paman memberikan laptop ini kepada keponakan sebagai hadiah ulang tahun. Maksud saya, ada berbagai macam hal yang dapat terjadi, dan semuanya akan sangat, sangat menarik.
And everybody says -- I say -- it's an education project. Are we providing the software? The answer is: The system certainly has software, but no, we're not providing the education content. That is really done in the countries. But we are certainly constructionists. And we certainly believe in learning by doing and everything from Logo, which was started in 1968, to more modern things, like Scratch, if you've ever even heard of it, are very, very much part of it. And that's the rollout.
Dan semua orang katakan -- saya yang katakan -- ini adalah proyek pendidikan, apakah kami menyediakan perangkat lunak? Jawabannya adalah, sistemnya tentu memiliki perangkat lunak, tetapi tidak, kami tidak menyediakan konten pendidikan. Hal tersebut dilakukan di negaranya masing-masing. Tapi kami penganut paham “constructionist”. Dan kami percaya pada konsep belajar dengan melakukan. dan segala hal dari Logo, yang dimulai pada tahun 1968, sampai ke versi yang lebih modern seperti Scratch, jika Anda pernah mendengarnya, adalah sebagian besar dari isi laptop ini. Dan itulah proses peluncurannya.
Are we dreaming? Is this real? It actually is real. The only criticism, and people really don't want to criticize this, because it is a humanitarian effort, a nonprofit effort and to criticize it is a little bit stupid, actually.
Apakah kami bermimpi? Apakah ini nyata? Sebenarnya, hal ini sudah menjadi kenyataan. Satu-satunya kritik, dan orang-orang sebenarnya tidak ingin mengkritik ini, sebab ini adalah misi kemanusiaan, ini adalah usaha nirlaba, dan mengkritik ini sedikit bodoh, sebenarnya. (Tertawa)
(Laughter)
Tapi satu hal yang dapat dikritik orang adalah,
But the one thing that people could criticize was, "Great idea, but these guys can't do it." And that could either mean these guys, professors and so on couldn't do it, or that it's not possible. Well, on December 12, a company called Quanta agreed to build it, and since they make about one-third of all the laptops on the planet today, that question disappeared. So it's not a matter of whether it's going to happen. It is going to happen. And if it comes out at 138 dollars, so what? If it comes out six months late, so what? That's a pretty soft landing.
ini ide bagus, tapi orang-orang ini tidak akan dapat melakukannya. Dan itu bisa berarti orang-orang ini, profesor dan anggota lain, tidak bisa melakukannya, atau bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan. Nah, pada tanggal 12 Desember, sebuah perusahaan bernama Quanta sepakat untuk memproduksi laptop ini, dan karena mereka membuat sekitar sepertiga dari semua laptop di planet ini hari ini, pertanyaan itu hilang. Jadi, tidak masalah apakah ini akan berhasil. Hal ini akan berhasil. Dan jika diluncurkan dengan harga 138 dolar, lalu apa? Jika peluncurannya terlambat enam bulan, lalu apa? Itu tetap pencapaian yang cukup baik. Terima kasih.
Thank you.
(Tepuk tangan)
(Applause)