So I come from the tallest people on the planet -- the Dutch. It hasn't always been this way. In fact, all across the globe, people have been gaining height. In the last 150 years, in developed countries, on average, we have gotten 10 centimeters taller. And scientists have a lot of theories about why this is, but almost all of them involve nutrition, namely the increase of dairy and meat.
Saya orang-orang tertinggi di planet ini -- saya orang Belanda. Tidak juga begitu. Faktanya, di seluruh dunia orang telah meninggi. Dalam 150 tahun terakhir di negara-negara maju, rata-rata orang bertambah tinggi 10 cm. Para ilmuwan punya banyak teori tentang penyebabnya tapi hampir semua teori itu melibatkan gizi yaitu peningkatan produk susu dan daging.
In the last 50 years, global meat consumption has more than quadrupled, from 71 million tons to 310 million tons. Something similar has been going on with milk and eggs. In every society where incomes have risen, so has protein consumption. And we know that globally, we are getting richer. And as the middle class is on the rise, so is our global population, from 7 billion of us today to 9.7 billion by 2050, which means that by 2050, we are going to need at least 70 percent more protein than what is available to humankind today. And the latest prediction of the UN puts that population number, by the end of this century, at 11 billion, which means that we are going to need a lot more protein.
Dalam 50 tahun terakhir, konsumsi daging global meningkat empat kali lipat lebih, dari 71 juta ton jadi 310 juta ton. Begitu juga susu dan telur. Masyarakat yang pendapatannya meningkat, mereka bisa mengkonsumsi protein. Kita tahu bahwa secara global, kita semakin kaya. Saat kelas menengah terus meningkat begitu juga penduduk dunia, dari 7 miliar sekarang menjadi 9,7 miliar pada tahun 2050 yang artinya pada tahun 2050 akan butuh sedikitnya 70 persen lebih banyak protein dari yang tersedia saat ini. Prediksi terbaru PBB menempatkan jumlah penduduk pada akhir abad ini di angka 11 miliar, artinya kita akan butuh lebih banyak protein.
This challenge is staggering -- so much so, that recently, a team at Anglia Ruskin Global Sustainability Institute suggested that if we don't change our global policies and food production systems, our societies might actually collapse in the next 30 years.
Tantangan ini mengejutkan -- begitu besar, sehingga baru-baru ini, satu tim di Lembaga Keberlanjutan Dunia Anglia Ruskin menyarankan jika kita tidak mengubah kebijakan global dan sistem produksi pangan, masyarakat mungkin akan runtuh 30 tahun ke depan.
Currently, our ocean serves as the main source of animal protein. Over 2.6 billion people depend on it every single day. At the same time, our global fisheries are two-and-a-half times larger than what our oceans can sustainably support, meaning that humans take far more fish from the ocean than the oceans can naturally replace.
Saat ini, laut adalah sumber utama protein hewani. Lebih 2,6 miliar orang bergantung pada laut setiap hari. Disaat yang sama, perikanan dunia adalah dua setengah kali lebih besar dari yang bisa ditopang laut secara berkelanjutan, artinya manusia mengambil ikan lebih banyak dari laut dari yang laut sediakan secara alami.
WWF recently published a report showing that just in the last 40 years, our global marine life has been slashed in half. And another recent report suggests that of our largest predatory species, such as swordfish and bluefin tuna, over 90 percent has disappeared since the 1950s.
WWF baru saja menerbitkan laporan bahwa hanya dalam 40 tahun terakhir, kehidupan laut dunia telah berkurang setengah. Laporan terbaru lain menunjukkan bahwa spesies predator terbesar, seperti ikan todak dan tuna sirip biru, 90 persen lebih telah menghilang sejak 1950-an.
And there are a lot of great, sustainable fishing initiatives across the planet working towards better practices and better-managed fisheries. But ultimately, all of these initiatives are working towards keeping current catch constant. It's unlikely, even with the best-managed fisheries, that we are going to be able to take much more from the ocean than we do today.
Banyak inisiatif perikanan berkelanjutan yang besar di seluruh dunia bekerja menuju praktik pengelolaan perikanan yang lebih baik. Tapi akhirnya, semua inisiatif ini justru mempertahankan tangkapan sekarang tetap konstan. Tidak mungkin, bahkan dengan pengelolaan terbaik, justru hanya meningkatan tangkapan lebih banyak dari sekarang ini.
We have to stop plundering our oceans the way we have. We need to alleviate the pressure on it. And we are at a point where if we push much harder for more produce, we might face total collapse. Our current systems are not going to feed a growing global population.
Kita harus hentikan penjarahan laut seperti sekarang. Kita perlu mengurangi tekanan padanya. Kita berada di titik dimana jika kita dorong produksi lebih besar, kita bisa mengalami jatuh total. Sistem sekarang tidak mencukupi pangan penduduk dunia yang terus tumbuh.
So how do we fix this? What's the world going to look like in just 35 short years when there's 2.7 billion more of us sharing the same resources? We could all become vegan. Sounds like a great idea, but it's not realistic and it's impossibly hard to mandate globally.
Bagaimana memperbaikinya? Akan jadi apa dunia dalam 35 tahun yang singkat kedepan ketika ada 2,7 miliar lebih manusia berbagi sumber daya yang sama? Kita semua bisa menjadi vegetarian. Terdengar seperti ide bagus tapi tidak realistis dan sangat mustahil untuk mengarahkan dunia.
People are eating animal protein whether we like it or not. And suppose we fail to change our ways and continue on the current path, failing to meet demands.
Suka tidak suka, orang makan protein hewani. Andai kita gagal mengubah cara kita dan terus melanjutkan cara saat ini, kita akan gagal memenuhi permintaan.
The World Health Organization recently reported that 800 million people are suffering from malnutrition and food shortage, which is due to that same growing, global population and the declining access to resources like water, energy and land. It takes very little imagination to picture a world of global unrest, riots and further malnutrition. People are hungry, and we are running dangerously low on natural resources. For so, so many reasons, we need to change our global food production systems.
WHO baru saja melaporkan bahwa 800 juta orang menderita kekurangan gizi dan pangan, akibat peningkatan penduduk dunia dan penurunan akses ke sumber daya seperti air, energi dan tanah. Dibutuhkan sedikit imajinasi membayangkan kegelisahan dunia, kerusuhan dan malnutrisi yang buruk. Orang kelaparan dan kita mengalami kekurangan sumber daya alam yang kritis. Karena banyak, banyak alasan, kita perlu mengubah sistem produksi pangan dunia.
We must do better and there is a solution. And that solution lies in aquaculture -- the farming of fish, plants like seaweed, shellfish and crustaceans. As the great ocean hero Jacques Cousteau once said, "We must start using the ocean as farmers instead of hunters. That's what civilization is all about -- farming instead of hunting." Fish is the last food that we hunt.
Kita mesti berbuat lebih baik dan ada solusi. Solusi itu ada pada akuakultur -- budidaya ikan, rumput laut, kerang dan krustasea. Pahlawan laut besar Jacques Cousteau pernah berkata, "Kita mesti mulai mengolah laut sebagai petani bukan pemburu. Itulah peradaban, budidaya bukannya berburu." Ikan adalah makanan terakhir yang kita buru.
And why is it that we keep hearing phrases like, "Life's too short for farmed fish," or, "Wild-caught, of course!" over fish that we know virtually nothing about? We don't know what it ate during its lifetime, and we don't know what pollution it encounters. And if it was a large predatory species, it might have gone through the coast of Fukushima yesterday. We don't know. Very few people realize the traceability in fisheries never goes beyond the hunter that caught the wild animal.
Kenapa kita terus suka mendengar perkataan, "Hidup singkat untuk budidaya ikan" atau, "Berburu, tentu saja!" atas ikan yang nyaris kita tidak tahu? Kita tidak tahu apa yang ikan makan, kita tidak tahu pencemaran yang ditemuinya. Jika ikan itu spesies predator besar, mungkin telah melewati pantai Fukushima kemarin. Kita tidak tahu. Sangat sedikit yang tahu keterlacakan di perikanan tidak pernah melampaui pemburu yang menangkap hewan liar.
But let's back up for a second and talk about why fish is the best food choice. It's healthy, it prevents heart disease, it provides key amino acids and key fatty acids like Omega-3s, which is very different from almost any other type of meat. And aside from being healthy, it's also a lot more exciting and diverse.
Mari kita kembali sejenak dan bicara mengapa ikan adalah pilihan makanan terbaik. Ikan itu sehat, mencegah penyakit jantung, menyediakan asam amino penting dan asam lemak utama seperti Omega-3 yang sangat beda dari hampir semua jenis daging lainnya. Selain sehat, juga jauh lebih menarik dan beragam.
Think about it -- most animal farming is pretty monotonous. Cow is cow, sheep is sheep, pig's pig, and poultry -- turkey, duck, chicken -- pretty much sums it up. And then there's 500 species of fish being farmed currently. not that Western supermarkets reflect that on their shelves, but that's beside that point.
Pikirkan hal ini -- semua peternakan cukup monoton. Sapi ya sapi, domba ya domba, babi dan unggas -- kalkun, bebek, ayam -- cukup merangkum semuanya. Kemudian ada 500 spesies ikan sedang dibudidayakan saat ini. Bukan tentang supermarket Barat menunjukkan hal ini, bukan itu intinya.
And you can farm fish in a very healthy manner that's good for us, good for the planet and good for the fish. I know I sound fish-obsessed --
Anda bisa membudidayakan ikan dengan cara sangat sehat baik bagi kita, baik bagi bumi dan baik untuk ikan. Aku tahu aku terdengar terobsesi ikan --
(Laughter)
(Tawa)
Let me explain: My brilliant partner and wife, Amy Novograntz, and I got involved in aquaculture a couple of years ago. We were inspired by Sylvia Earle, who won the TED Prize in 2009. We actually met on Mission Blue I in the Galapagos. Amy was there as the TED Prize Director; me, an entrepreneur from the Netherlands and concerned citizen, love to dive, passion for the oceans.
Mari aku jelaskan: Mitra brilian yang juga istriku, Amy Novogratz dan aku terlibat pada akuakultur beberapa tahun lalu. Kami terinspirasi oleh Sylvia Earle, pemenang Hadiah TED pada tahun 2009. Kami sebenarnya bertemu di Mission Blue I di Galapagos. Saat itu Amy adalah Direktur TED Prize; saya, adalah pengusaha Belanda dan warga yang peduli, suka menyelam dan cinta lautan.
Mission Blue truly changed our lives. We fell in love, got married and we came away really inspired, thinking we really want to do something about ocean conservation -- something that was meant to last, that could make a real difference and something that we could do together.
Mission Blue sangat mengubah hidup kami. Kami jatuh cinta dan menikah dan sangat terinspirasi, kami sangat ingin berbuat sesuatu untuk konservasi laut -- sesuatu untuk terakhir yang bisa membuat perubahan nyata dan sesuatu yang bisa kami lakukan bersama.
Little did we expect that that would lead us to fish farming. But a few months after we got off the boat, we got to a meeting at Conservation International, where the Director General of WorldFish was talking about aquaculture, asking a room full of environmentalists to stop turning from it, realize what was going on and to really get involved because aquaculture has the potential to be just what our oceans and populations need.
Kami tidak menduga, kami akan melakukan budidaya ikan. Beberapa bulan setelah meninggalkan kapal, kami menghadiri rapat <i>Conservation International</i>, Dimana Direktur Jenderal WorldFish bicara tentang akuakultur, ia meminta ruangan yang penuh pegiat lingkungan berhenti menghindarinya, menyadari yang sedang terjadi dan benar-benar terlibat karena akuakultur punya potensi menjadi yang dibutuhkan masyarakat dan laut.
We were stunned when we heard the stats that we didn't know more about this industry already and excited about the chance to help get it right.
Kami terkejut mendengar statistik bahwa kita belum tahu banyak tentang industri ini, kami semangat atas kesempatan membantunya dengan benar.
And to talk about stats -- right now, the amount of fish consumed globally, wild catch and farmed combined, is twice the tonnage of the total amount of beef produced on planet earth last year. Every single fishing vessel combined, small and large, across the globe, together produce about 65 million tons of wild-caught seafood for human consumption.
Bicara tentang statistik -- sekarang, jumlah ikan yang dikonsumsi dunia, gabungan tangkapan liar dan budidaya adalah dua kali dari total tonase daging sapi yang diproduksi tahun lalu. Semua kapal penangkap ikan, besar dan kecil di seluruh dunia, memproduksi sekitar 65 juta ton tangkapan laut liar untuk konsumsi manusia.
Aquaculture this year, for the first time in history, actually produces more than what we catch from the wild.
Akuakultur tahun ini, pertama kalinya dalam sejarah, menghasilkan lebih banyak dari tangkapan liar.
But now this: Demand is going to go up. In the next 35 years, we are going to need an additional 85 million tons to meet demand, which is one-and-a-half times as much, almost, as what we catch globally out of our oceans. An enormous number.
Tapi sekarang, permintaan akan naik. Dalam 35 tahun ke depan, kita akan butuh tambahan 85 juta ton untuk memenuhi permintaan yaitu hampir satu setengah kali lipat dari tangkapan seluruh dunia. Jumlah yang besar.
It's safe to assume that that's not going to come from the ocean. It needs to come from farming. And talk about farming -- for farming you need resources. As a human needs to eat to grow and stay alive, so does an animal. A cow needs to eat eight to nine pounds of feed and drink almost 8,000 liters of water to create just one pound of meat. Experts agree that it's impossible to farm cows for every inhabitant on this planet. We just don't have enough feed or water.
Tidak apa mengasumsikan tambahan itu bukan dari tangkapan liar. Tambahan itu harus dari budidaya. Bicara budidaya -- budidaya membutuhkan sumber daya. Sebagai manusia perlu makan untuk tumbuh dan tetap hidup, begitu juga hewan. Seekor sapi perlu makan delapan sampai sembilan pon pakan dan minum hampir 8.000 liter air, menghasilkan hanya satu pon daging. Para ahli setuju bahwa tidak mungkin beternak sapi untuk semua penduduk dunia. Kita tidak punya cukup pakan atau air.
And we can't keep cutting down rain forests for it. And fresh water -- planet earth has a very limited supply. We need something more efficient to keep humankind alive on this planet.
Tidak bisa terus menebang hutan tropis demi peternakan dan bumi memiliki pasokan air tawar yang sangat terbatas. Kita butuh yang lebih efisien untuk kehidupan manusia di planet ini.
And now let's compare that with fish farming. You can farm one pound of fish with just one pound of feed, and depending on species, even less. And why is that? Well, that's because fish, first of all, float. They don't need to stand around all day resisting gravity like we do. And most fish are cold-blooded -- they don't need to heat themselves. Fish chills.
Sekarang mari bandingkan dengan budidaya ikan. Anda bisa membesarkan satu pon ikan dengan hanya satu pon pakan, bahkan kurang, tergantung spesies. Kenapa begitu? Pertama-tama karena ikan mengapung. Ikan tidak berdiri sepanjang hari melawan gravitasi seperti kita. Kebanyakan ikan berdarah dingin -- tidak perlu menghangatkan tubuhnya. Ikan menggigil.
(Laughter)
(Tawa)
And it needs very little water, which is counterintuitive, but as we say, it swims in it but it hardly drinks it. Fish are the most resource-efficient animal protein available to humankind, aside from insects.
Ikan hanya perlu sedikit air, berlawanan dengan intuisi, seperti yang kita tahu, ikan berenang tapi tidak meminum air. Ikan adalah sumber daya protein hewani paling efisien bagi manusia selain serangga.
How much we've learned since. For example, on top of that 65 million tons that's annually caught for human consumption, there's an additional 30 million tons caught for animal feed, mostly sardines and anchovies for the aquaculture industry that's turned into fish meal and fish oil.
Berapa banyak sudah kita tahu. Sebagai contoh, selain 65 juta ton tangkapan per tahun untuk konsumsi manusia, ada tambahan 30 juta ton tangkapan untuk pakan ternak, sebagian besar ikan sarden dan teri untuk industri akuakultur, dijadikan tepung dan minyak ikan.
This is madness. Sixty-five percent of these fisheries, globally, are badly managed. Some of the worst issues of our time are connected to it. It's destroying our oceans. The worst slavery issues imaginable are connected to it. Recently, an article came out of Stanford saying that if 50 percent of the world's aquaculture industry would stop using fish meal, our oceans would be saved. Now think about that for a minute.
Ini adalah kegilaan. 65 persen perikanan di seluruh dunia, dikelola buruk. Beberapa isu terburuk sekarang berkaitan dengan perikanan. Menghancurkan laut kita. Isu-isu perbudakan terburuk berkaitan dengan perikanan. Barusan, sebuah artikel terbit di Stanford mengatakan jika 50 persen industri akuakultur dunia menghentikan tepung ikan, laut akan selamat. Pikirkanlah sejenak.
Now, we know that the oceans have far more problems -- they have pollution, there's acidification, coral reef destruction and so on. But it underlines the impact of our fisheries, and it underlines how interconnected everything is. Fisheries, aquaculture, deforestation, climate change, food security and so on.
Sekarang, kita tahu laut mengalami jauh lebih banyak masalah -- mengalami polusi, pengasaman, kerusakan karang dan lainya. Hal ini mempertegas dampak perikanan kita dan mempertegas bagaimana semuanya saling terhubung. Perikanan, akuakultur, deforestasi, perubahan iklim, ketahanan pangan dan lainnya.
In the search for alternatives, the industry, on a massive scale, has reverted to plant-based alternatives like soy, industrial chicken waste, blood meal from slaughterhouses and so on.
Dalam mencari alternatif, industri dalam skala besar telah kembali ke alternatif nabati seperti kedelai, limbah industri ayam, makanan darah dari pemotongan hewan dan seterusnya.
And we understand where these choices come from, but this is not the right approach. It's not sustainable, it's not healthy. Have you ever seen a chicken at the bottom of the ocean? Of course not. If you feed salmon soy with nothing else, it literally explodes. Salmon is a carnivore, it has no way to digest soy.
Kita memahami alasan pilihan ini, tapi ini bukan pendekatan yang tepat. Tidak berkelanjutan, tidak sehat. Apakah Anda pernah melihat ayam di bawah laut? Tentu saja belum. Jika Anda beri pakan kedelai pada salmon, secara harfiah ikan itu akan meledak. Salmon adalah karnivora, tidak bisa mencerna kedelai.
Now, fish farming is by far the best animal farming available to humankind. But it's had a really bad reputation. There's been excessive use of chemicals, there's been virus and disease transfered to wild populations, ecosystem destruction and pollution, escaped fish breeding with wild populations, altering the overall genetic pool, and then of course, as just mentioned, the unsustainable feed ingredients.
Lebih jauh, budidaya ikan adalah peternakan terbaik bagi manusia tapi memiliki reputasi yang sangat buruk karena penggunaan bahan kimia berlebihan, virus dan penyakit menjangkiti populasi liar, kehancuran ekosistem dan polusi, bibit ikan lolos ke populasi liar, mengubah keseluruhan genetik, tentu saja, seperti saya telah sebutkan, bahan pakan yang tidak berkelanjutan.
How blessed were the days when we could just enjoy food that was on our plate, whatever it was. Once you know, you know. You can't go back. It's not fun. We really need a transparent food system that we can trust, that produces healthy food.
Betapa bahagianya saat kita bisa menikmati makanan di atas piring, apa pun itu. Setelah tahu, yah Anda tahu. Anda tidak bisa kembali. Ini tidak menyenangkan. Kita sungguh butuh sistem pangan yang transparan dan bisa dipercaya yang menghasilkan pangan yang sehat.
But the good news is that decades of development and research have led to a lot of new technologies and knowledge that allow us to do a lot better. We can now farm fish without any of these issues.
Kabar baiknya adalah bahwa dekade pembangunan dan penelitian telah membuahkan banyak teknologi dan pengetahuan baru memungkinkan kita bekerja lebih baik. Sekarang kita bisa membudidaya ikan tanpa isu-isu ini.
I think of agriculture before the green revolution -- we are at aquaculture and the blue revolution. New technologies means that we can now produce a feed that's perfectly natural, with a minimal footprint that consists of microbes, insects, seaweeds and micro-algae. Healthy for the people, healthy for the fish, healthy for the planet.
Saya merenungkan pertanian sebagai revolusi hijau -- sekarang kita berada di akuakultur sebagai revolusi biru. Teknologi baru artinya sekarang kita bisa menghasilkan pangan yang alami dengan dampak minimal yang terdiri dari mikroba, serangga, rumput laut dan mikroalga. Sehat bagi masyarakat, sehat bagi ikan, sehat bagi bumi.
Microbes, for example, can be a perfect alternative for high-grade fish meal -- at scale.
Mikroba, misalnya bisa menjadi alternatif pakan sempurna dan bermutu tinggi -- pada takaran tertentu.
Insects are the -- well, first of all, the perfect recycling because they're grown on food waste; but second, think of fly-fishing, and you know how logical it actually is to use it as fish feed. You don't need large tracts of land for it and you don't need to cut down rain forests for it. And microbes and insects are actually net water producers.
Serangga -- pertama-tama adalah daur ulang yang sempurna karena mereka makan limbah makanan; kedua, bayangkan fly-fishing, Anda tahu serangga sangat baik untuk pakan ikan. Anda tidak perlu lahan yang luas dan tidak perlu menebang hutan tropis untuk penangkaran serangga. Mikroba dan serangga sebenarnya adalah produsen air bersih.
This revolution is starting as we speak, it just needs scale. We can now farm far more species than ever before in controlled, natural conditions, creating happy fish.
Revolusi biru dimulai sekarang, hanya perlu ukuran. Sekarang bisa membudidaya lebih banyak spesies dari sebelumnya dengan kondisi alam yang terkendali, menjadikan ikan yang bahagia.
I imagine, for example, a closed system that's performing more efficiently than insect farming, where you can produce healthy, happy, delicious fish with little or no effluent, almost no energy and almost no water and a natural feed with a minimal footprint. Or a system where you grow up to 10 species next to each other -- off of each other, mimicking nature. You need very little feed, very little footprint. I think of seaweed growing off the effluent of fish, for example.
Saya bayangkan, misalnya sistem tertutup yang bekerja lebih efisien dari penangkaran serangga dimana Anda dapat menghasilkan ikan yang sehat, bahagia dan lezat dengan sedikit atau tanpa limbah, hampir tanpa energi dan tanpa air dan pakan alami dengan dampak minimal. Atau sistem untuk membudidayakan ikan hingga 10 spesies bersamaan-- tapi saling terpisah, meniru alam. Butuh sangat sedikit pakan, dampak yang sangat kecil. Menurutku rumput laut tumbuh dari limbah ikan, misalnya.
There's great technologies popping up all over the globe. From alternatives to battle disease so we don't need antibiotics and chemicals anymore, to automated feeders that feel when the fish are hungry, so we can save on feed and create less pollution. Software systems that gather data across farms, so we can improve farm practices.
Teknologi besar bermunculan di seluruh dunia, sebagai alternatif memerangi penyakit jadi kita tidak perlu antibiotik dan bahan kimia lagi, sebagai pengumpan otomatis untuk mengetahui ikan yang lapar sehingga kita bisa menghemat pakan dan mengurangi polusi. Perangkat lunak pengumpul data seluruh pembudidayaan, sehingga bisa meningkatkan budidaya.
There's really cool stuff happening all over the globe. And make no mistake -- all of these things are possible at a cost that's competitive to what a farmer spends today. Tomorrow, there will be no excuse for anyone to not do the right thing.
Ada hal-hal yang sangat keren terjadi di seluruh dunia. Dan tidak membuat kesalahan -- semua hal ini mungkin dengan biaya yang rendah dari yang penangkar keluarkan sekarang. Kedepan, tidak ada alasan untuk tidak melakukan yang benar.
So somebody needs to connect the dots and give these developments a big kick in the butt. And that's what we've been working on the last couple of years, and that's what we need to be working on together -- rethinking everything from the ground up, with a holistic view across the value chain, connecting all these things across the globe, alongside great entrepreneurs that are willing to share a collective vision.
Jadi seseorang harus menghubungkan titik titik itu dan memberi dorongan besar pada perkembangan ini Itulah yang kami telah kerjakan beberapa tahun terakhir, karenanya kita perlu bekerjasama -- memikirkan kembali segalanya dari awal, dengan pandangan holistik di seluruh rantai nilai, menghubungkan semua hal ini di seluruh dunia, bersama pengusaha besar yang bersedia berbagi visi bersama.
Now is the time to create change in this industry and to push it into a sustainable direction. This industry is still young, much of its growth is still ahead. It's a big task, but not as far-fetched as you might think. It's possible.
Sekarang waktunya membuat perubahan dalam industri ini dan mendorongnya ke arah berkelanjutan. Industri ini masih muda, perkembangannya ada di depan. Ini adalah tugas besar dan bukan angan-angan. Ini mungkin.
So we need to take pressure off the ocean. We want to eat good and healthy. And if we eat an animal, it needs to be one that had a happy and healthy life.
Kita perlu mengeluarkan tekanan dari laut. Kita butuh makanan sehat dan baik. Jika kita makan daging maka haruslah dari hewan yang sehat dan bahagia.
We need to have a meal that we can trust, live long lives. And this is not just for people in San Francisco or Northern Europe -- this is for all of us. Even in the poorest countries, it's not just about money. People prefer something fresh and healthy that they can trust over something that comes from far away that they know nothing about. We're all the same.
Kita butuh makanan yang terpercaya, hidup lama. Ini bukan hanya untuk orang-orang di San Francisco atau Eropa Utara -- ini untuk kita semua. Bahkan untuk negara-negara miskin, ini bukan hanya tentang uang. Orang lebih suka makanan yang segar dan sehat yang bisa mereka percaya daripada makanan dari tempat jauh yang mereka tidak ketahui. Kita semua sama.
The day will come where people will realize -- no, demand -- farmed fish on their plate that's farmed well and that's farmed healthy -- and refuse anything less.
Hari itu akan datang saat orang akan sadar untuk hanya mencicipi ikan tangkar yang dibudidayakan dengan baik dan sehat -- dan menolak selain itu.
You can help speed this up. Ask questions when you order seafood. Where does my fish come from? Who raised it, and what did it eat? Information about where your fish comes from and how it was produced needs to be much more readily available. And consumers need to put pressure on the aquaculture industry to do the right thing.
Anda bisa mempercepatnya. Bertanyalah saat memesan seafood. Darimana ikan itu berasal? Siapa yang memeliharanya dan apa pakannya? Informasi tentang asal ikan dan cara produksinya sudah harus perlu tersedia. Konsumen harus memberikan tekanan pada industri akuakultur melakukannya dengan benar.
So every time you order, ask for detail and show that you really care about what you eat and what's been given to you. And eventually, they will listen. And all of us will benefit.
Jadi setiap kali Anda memesan seafood, mintalah penjelasan dan tunjukkan bahwa Anda sangat peduli pada makanan Anda dan yang disajikan pada Anda. Akhirnya, mereka akan mendengarkan dan kita semua akan mendapatkan manfaatnya.
Thank you.
Terima kasih.
(Applause)
(Tepuk tangan)