Hi. This is my mobile phone. A mobile phone can change your life, and a mobile phone gives you individual freedom. With a mobile phone, you can shoot a crime against humanity in Syria. With a mobile phone, you can tweet a message and start a protest in Egypt. And with a mobile phone, you can record a song, load it up to SoundCloud and become famous. All this is possible with your mobile phone.
Hai. Ini adalah ponsel saya. Ponsel dapat mengubah hidup Anda dan memberi Anda kebebasan pribadi. Dengan ponsel, Anda dapat merekam kejahatan kemanusiaan di Suriah. Dengan ponsel, Anda dapat menulis tweet dan memulai demonstrasi di Mesir. Dan dengan ponsel, Anda dapat merekam lagu, mengunggahnya ke SoundCloud dan menjadi terkenal. Semua itu dimungkinkan dengan ponsel Anda.
I'm a child of 1984, and I live in the city of Berlin. Let's go back to that time, to this city. Here you can see how hundreds of thousands of people stood up and protested for change. This is autumn 1989, and imagine that all those people standing up and protesting for change had a mobile phone in their pocket.
Saya lahir di tahun 1984, dan tinggal di kota Berlin. Mari kita kembali ke saat itu, ke kota ini. Anda dapat melihat bagaimana ratusan ribu orang berdiri dan melakukan protes untuk perubahan. Saat itu musim gugur 1989, bayangkan bila semua orang yang berdiri dan memprotes itu memiliki ponsel di dalam saku mereka.
Who in the room has a mobile phone with you? Hold it up. Hold your phones up, hold your phones up! Hold it up. An Android, a Blackberry, wow. That's a lot. Almost everybody today has a mobile phone.
Siapa di ruangan ini yang memiliki ponsel? Angkat tangan Anda. Tunjukkan ponsel Anda! Tunjukkan ponsel Anda. Android, Blackberry, wow. Ada banyak. Kini hampir semua orang memiliki ponsel.
But today I will talk about me and my mobile phone, and how it changed my life. And I will talk about this. These are 35,830 lines of information. Raw data. And why are these informations there? Because in the summer of 2006, the E.U. Commission tabled a directive.
Hari ini saya ingin berbicara mengenai saya dan ponsel saya, dan bagaimana ponsel ini mengubah hidup saya. Saya akan berbicara tentang ini. Terdapat 35.830 baris informasi. Data mentah. Lalu mengapa informasi ini ada di sana? Karena di musim panas 2006, Komisi Uni Eropa mengeluarkan himbauan.
This directive [is] called Data Retention Directive. This directive says that each phone company in Europe, each Internet service company all over Europe, has to store a wide range of information about the users. Who calls whom? Who sends whom an email? Who sends whom a text message? And if you use your mobile phone, where you are. All this information is stored for at least six months, up to two years by your phone company or your Internet service provider.
Himbauan ini disebut Himbauan Penyimpanan Data. Himbauan ini mengatakan bahwa setiap perusahaan telepon di Eropa, setiap penyedia layanan internet di seluruh Eropa, harus menyimpan beragam informasi mengenai penggunanya. Siapa menelepon siapa? Siapa mengirim email ke siapa? Siapa mengirim pesan ke siapa? Dan jika Anda menggunakan ponsel Anda, di mana Anda berada. Semua informasi ini disimpan setidaknya selama enam bulan hingga dua tahun oleh perusahaan telepon Anda atau penyedia layanan internet Anda.
And all over Europe, people stood up and said, "We don't want this." They said, we don't want this data retention. We want self-determination in the digital age, and we don't want that phone companies and Internet companies have to store all this information about us. They were lawyers, journalists, priests, they all said: "We don't want this."
Di seluruh Eropa, orang-orang berdiri dan berkata, "Kami tidak menghendaki hal ini." Mereka tidak ingin penyimpanan data ini. Mereka menginginkan kebebasan pribadi di era digital dan tidak mau perusahaan telepon dan penyedia layanan internet menyimpan semua informasi itu. Mereka terdiri dari pengacara, jurnalis, pemimpin agama, yang berkata, "Kami tidak menghendaki hal ini."
And here you can see, like 10 thousands of people went out on the streets of Berlin and said, "Freedom, not fear." And some even said, this would be Stasi 2.0. Stasi was the secret police in East Germany.
Di sini Anda melihat, sekitar sepuluh ribu orang turun ke jalan-jalan kota Berlin dan berkata, "Kemerdekaan, bukan ketakutan." Beberapa orang bahkan mengatakan, ini akan menjadi Stasi 2.0. Stasi adalah polisi rahasia Jerman Timur.
And I also ask myself, does it really work? Can they really store all this information about us? Every time I use my mobile phone? So I asked my phone company, Deutsche Telekom, which was at that time the largest phone company in Germany, and I asked them, please, send me all the information you have stored about me. And I asked them once, and I asked them again, and I got no real answer. It was only blah blah answers.
Saya juga bertanya-tanya sendiri, apakah ini mungkin? Dapatkan mereka menyimpan semua informasi tentang diri kita? Setiap kali saya menggunakan ponsel? Jadi saya meminta perusahaan telepon saya, Deutsche Telekom, yang saat itu merupakan perusahaan telepon terbesar di Jerman, saya meminta mereka untuk mengirimkan semua informasi tentang diri saya yang mereka simpan. Saya memintanya sekali, kemudian sekali lagi, dan tidak ada jawaban nyata. Hanya "bla bla."
But then I said, I want to have this information, because this is my life you are protocoling. So I decided to start a lawsuit against them, because I wanted to have this information. But Deutsche Telekom said, no, we will not give you this information. So at the end, I had a settlement with them. I'll put down the lawsuit and they will send me all the information I ask for. Because in the mean time, the German Constitutional Court ruled that the implementation of this E.U. directive into German law was unconstitutional.
Kemudian saya berkata, saya ingin informasi ini karena Anda merekam naskah hidup saya. Jadi saya memutuskan untuk mengajukan gugatan hukum karena saya ingin memperoleh informasi ini. Namun Deutsche Telekom berkata, tidak, kami tidak akan memberikan informasi ini. Pada akhirnya, saya bersepakat dengan mereka. Saya akan mencabut gugatan saya dan mereka akan mengirimkan informasi yang saya inginkan. Karena pada saat itu Undang-Undang Jerman mengatur bahwa penerapan himbauan Uni Eropa di Jerman tidak ada dasar hukumnya.
So I got this ugly brown envelope with a C.D. inside. And on the C.D., this was on. Thirty-five thousand eight hundred thirty lines of information. At first I saw it, and I said, okay, it's a huge file. Okay. But then after a while I realized, this is my life. This is six months of my life, into this file.
Jadi saya menerima amplop coklat jelek ini yang berisi sebuah cakram (CD). Dan di dalam cakram tersebut terdapat 35.830 baris informasi ini. Saat pertama melihat, saya berkata, baiklah, berkas ini besar sekali. Okay. Namun setelah beberapa saat, saya menyadari inilah hidup saya. Inilah enam bulan hidup saya di dalam berkas ini.
So I was a little bit skeptical, what should I do with it? Because you can see where I am, where I sleep at night, what I am doing. But then I said, I want to go out with this information. I want to make them public. Because I want to show the people what does data retention mean.
Saya sedikit ragu, apa yang harus saya lakukan dengan data ini? Karena Anda bisa tahu di mana saya berada, di mana saya tidur di malam hari, dan apa yang saya lakukan. Lalu saya berkata, saya ingin keluar dengan informasi ini. Saya ingin membuatnya tersedia untuk umum. Karena saya ingin menunjukkan apa arti dari penyimpanan data ini.
So together with Zeit Online and Open Data City, I did this. This is a visualization of six months of my life. You can zoom in and zoom out, you can wind back and fast forward. You can see every step I take. And you can even see how I go from Frankfurt by train to Cologne, and how often I call in between.
Jadi bersama Zeit Online dan Open Data City, saya melakukan ini. Inilah visualisasi dari enam bulan kehidupan saya. Anda dapat memperbesar dan memperkecilnya, Anda dapat memundurkan dan memajukannya. Anda dapat melihat setiap langkah saya. Bahkan Anda dapat melihat bagaimana saya naik kereta api dari Frankfurt menuju Cologne, dan seberapa sering saya menelepon di perjalanan.
All this is possible with this information. That's a little bit scary. But it is not only about me. It's about all of us. First, it's only like, I call my wife and she calls me, and we talk to each other a couple of times. And then there are some friends calling me, and they call each other. And after a while you are calling you, and you are calling you, and you have this great communication network.
Semua ini dimungkinkan dengan informasi ini. Ini sedikit mengerikan. Namun ini bukan hanya mengenai diri saya. Ini tentang kita semua. Pertama, ini seperti, saya menelepon istri saya dan sebaliknya dan kami saling berbicara beberapa kali. Lalu ada beberapa teman yang menelepon saya, dan mereka saling menelepon. Dan setelah beberapa saat, Anda menelepon Anda, lalu Anda mendapatkan jaringan komunikasi yang luar biasa ini.
But you can see how your people are communicating with each other, what times they call each other, when they go to bed. You can see all of this. You can see the hubs, like who are the leaders in the group. If you have access to this information, you can see what your society is doing. If you have access to this information, you can control your society.
Anda juga dapat melihat bagaimana orang-orang saling berkomunikasi, kapan mereka menelepon, kapan mereka tidur. Anda dapat melihat semua ini. Anda dapat melihat pusatnya, seperti siapa pemimpin kelompok ini. Jika Anda memiliki akses pada informasi ini, Anda dapat melihat apa yang dilakukan masyarakat Anda. Jika Anda memiliki akses pada informasi ini Anda dapat mengendalikan masyarakat Anda.
This is a blueprint for countries like China and Iran. This is a blueprint how to survey your society, because you know who talks to whom, who sends whom an email, all this is possible if you have access to this information. And this information is stored for at least six months in Europe, up to two years.
Inilah cetak biru bagi negara seperti Cina dan Iran. Inilah cetak biru cara mensurvei masyarakat Anda karena Anda tahu siapa berbicara dengan siapa, siapa mengirim surat elektronik ke siapa, semua ini dimungkinkan jika Anda memiliki akses ke informasi ini. Dan semua informasi ini disimpan setidaknya selama enam bulan di Eropa, hingga dua tahun.
Like I said at the beginning, imagine that all those people on the streets of Berlin in autumn of 1989 had a mobile phone in their pocket. And the Stasi would have known who took part at this protest, and if the Stasi would have known who are the leaders behind it, this may never have happened. The fall of the Berlin Wall would maybe not [have been] there. And in the aftermath, also not the fall of the Iron Curtain. Because today, state agencies and companies want to store as much information as they can get about us, online and offline. They want to have the possibility to track our lives, and they want to store them for all time.
Seperti yang saya katakan di awal bayangkan semua orang di jalanan kota Berlin di musim gugur 1989 memiliki ponsel dalam saku mereka. Dan Stasi akan tahu siapa yang ikut dalam demonstrasi ini, dan jika Stasi tahu siapa pemimpin di balik demonstrasi itu, hal ini tidak akan pernah terjadi. Kejatuhan Tembok Berlin mungkin tidak akan pernah terjadi. Dan juga kejatuhan Tirai Besi yang merupakan kelanjutan peristiwa itu. Karena saat ini, agen pemerintah dan perusahaan ingin menyimpan informasi tentang diri kita sebanyak mungkin, daring (online) maupun tidak (offline). Mereka ingin dapat melacak hidup kita dan mereka ingin menyimpannya setiap saat.
But self-determination and living in the digital age is no contradiction. But you have to fight for your self-determination today. You have to fight for it every day. So, when you go home, tell your friends that privacy is a value of the 21st century, and it's not outdated. When you go home, tell your representative only because companies and state agencies have the possibility to store certain information, they don't have to do it. And if you don't believe me, ask your phone company what information they store about you.
Namun kebebasan pribadi dan hidup di era digital seharusnya tidaklah bertentangan. Namun Anda harus berjuang agar mendapat kebebasan pribadi. Anda harus memperjuangkannya setiap hari. Jadi, saat Anda pulang, beri tahu teman-teman Anda bahwa kebebasan pribadi adalah nilai dari abad ke-21 bukan hal yang ketinggalan jaman. Saat Anda pulang, beri tahu perwakilan Anda hanya karena perusahaan dan agensi negara mungkin menyimpan informasi tertentu, mereka tidak harus melakukannya. Dan jika Anda tidak percaya tanyalah informasi apa yang dimiliki perusahaan telepon Anda tentang diri Anda.
So, in the future, every time you use your mobile phone, let it be a reminder to you that you have to fight for self-determination in the digital age. Thank you.
Jadi di masa depan, setiap kali Anda menggunakan ponsel Anda, biarkan hal itu mengingatkan Anda bahwa Anda harus berjuang untuk kebebasan pribadi dalam era digital. Terima kasih.
(Applause)
(Tepuk tangan)