I love learning foreign languages. In fact, I love it so much that I like to learn a new language every two years, currently working on my eighth one. When people find that out about me, they always ask me, "How do you do that? What's your secret?" And to be honest, for many years, my answer would be, "I don't know. I simply love learning languages." But people were never happy with that answer. They wanted to know why they are spending years trying to learn even one language, never achieving fluency, and here I come, learning one language after another. They wanted to know the secret of polyglots, people who speak a lot of languages. And that made me wonder, too, how do actually other polyglots do it? What do we have in common? And what is it that enables us to learn languages so much faster than other people? I decided to meet other people like me and find that out.
Saya sangat senang mempelajari bahasa asing. Amat senangnya sampai saya mempelajari bahasa baru setiap 2 tahun, sekarang lagi mempelajari bahasa ke delapan. Saat orang lain mengetahuinya, mereka bertanya "Bagaimana caranya? Apa rahasiamu?" Sejujurnya, selama bertahun-tahun, saya akan menjawab "Aku tidak tahu, aku hanya suka mempelajari bahasa." Tapi orang lain kurang puas dengan jawaban itu Mereka ingin tahu mengapa mereka belajar bertahun-tahun untuk satu bahasa tidak pernah fasih, sedangkan saya mempelajari bahasa lain setelah menekuni satu bahasa Mereka ingin tahu rahasia para poliglot, seorang yang fasih dalam banyak bahasa. Itu membuat saya berpikir, juga, bagaimana cara poliglot melakukannya? Apa yang sama dari kami? Apa yang membuat kami bisa belajar bahasa lebih cepat dari yang lain? Saya memutuskan untuk bertemu mereka dan mencari tahu.
The best place to meet a lot of polyglots is an event where hundreds of language lovers meet in one place to practice their languages. There are several such polyglot events organized all around the world, and so I decided to go there and ask polyglots about the methods that they use.
Tempat terbaik untuk bertemu poliglot adalah di sebuah acara di mana pecinta bahasa bertemu di satu tempat untuk berlatih dalam bahasa mereka. Banyak acara-acara poliglot yang diadakan di penjuru dunia dan saya memutuskan untuk pergi dan bertanya kepada para poliglot tentang metode yang digunakan.
And so I met Benny from Ireland, who told me that his method is to start speaking from day one. He learns a few phrases from a travel phrasebook and goes to meet native speakers and starts having conversations with them right away. He doesn't mind making even 200 mistakes a day, because that's how he learns, based on the feedback. And the best thing is, he doesn't even need to travel a lot today, because you can easily have conversations with native speakers from the comfort of your living room, using websites.
Saya bertemu Benny dari Irlandia, yang menjabarkan metodenya dengan berbicara langsung dari hari pertama Ia mempelajari beberapa frasa dari buku panduan percakapan saat berwisata, menemui penutur asli bahasa tersebut, dan langsung mulai berbicara bersamanya. Ia tidak peduli meskipun membuat 200 kesalahan dalam sehari, karena itu caranya belajar, berdasarkan tanggapan orang lain. Hal terbaiknya, kini ia tidak perlu sering bepergian karena kini Anda bisa berbincang dengan mudahnya dari nyamannya ruang tamu, menggunakan website.
I also met Lucas from Brazil who had a really interesting method to learn Russian. He simply added a hundred random Russian speakers on Skype as friends, and then he opened a chat window with one of them and wrote "Hi" in Russian. And the person replied, "Hi, how are you?" Lucas copied this and put it into a text window with another person, and the person replied, "I'm fine, thank you, and how are you?" Lucas copied this back to the first person, and in this way, he had two strangers have a conversation with each other without knowing about it.
Saya juga bertemu Lucas dari Brazil yang punya cara menarik dalam belajar bahasa Rusia. Dia hanya menambah ratusan teman penutur Bahasa Rusia di Skype, lalu membuka percakapan dengan seseorang dan menulis "hai" dalam bahasa Rusia. Orang tersebut menjawab, "Hai, apa kabar?" Lucas menyalinnya dan menaruhnya dalam percakapannya dengan orang lain yang menjawab "Aku baik, terima kasih, bagaimana denganmu?" Lucas menyalinnya kembali ke orang pertama, dan menggunakan ini, dia membuat dua orang asing berbicara dengan satu sama lain tanpa mengetahuinya.
(Laughter)
(Tertawa)
And soon he would start typing himself, because he had so many of these conversations that he figured out how the Russian conversation usually starts. What an ingenious method, right?
Lalu ia mulai menulis sendiri, karena dia banyak melihat percakapan seperti ini sehingga ia memahami bagaimana orang Rusia memulai percakapan cara yang cerdas bukan?
And then I met polyglots who always start by imitating sounds of the language, and others who always learn the 500 most frequent words of the language, and yet others who always start by reading about the grammar. If I asked a hundred different polyglots, I heard a hundred different approaches to learning languages. Everybody seems to have a unique way they learn a language, and yet we all come to the same result of speaking several languages fluently.
Lalu saya bertemu poliglot yang belajar dengan meniru suara dari bahasa tersebut, dan yang mempelajari 500 kata yang paling sering digunakan dalam bahasa tersebut, dan orang lain yang memulainya dengan membaca tentang tata bahasa. Jika saya menanyakan seratus poliglot yang berbeda, Saya akan mendengar seratus cara berbeda mempelajari bahasa. Setiap orang memiliki cara yang unik dalam menekuni bahasa tapi kita semua mendapat hasil yang sama, yaitu berbicara banyak bahasa dengan fasih
And as I was listening to these polyglots telling me about their methods, it suddenly dawned on me: the one thing we all have in common is that we simply found ways to enjoy the language-learning process. All of these polyglots were talking about language learning as if it was great fun. You should have seen their faces when they were showing me their colorful grammar charts and their carefully handmade flash cards, and their statistics about learning vocabulary using apps, or even how they love to cook based on recipes in a foreign language. All of them use different methods, but they always make sure it's something that they personally enjoy.
Dan ketika saya mendengarkan mereka bercerita tentang metode mereka, saya tiba-tiba sadar: satu hal yang sama yang kami miliki yaitu kami selalu menemukan jalan untuk menikmati proses pembelajaran tersebut. semua poliglot berbicara tentang belajar bahasa seakan-akan itu amat menyenangkan. Kalian harus lihat wajah mereka saat mereka menunjukkan saya bagan tata bahasa berwarna, dan kartu buatan mereka sendiri, dan statistika tentang pembelajaran bahasa menggunakan aplikasi, atau bahkan senangnya saat mereka memasak berdasarkan resep dalam bahasa asing. Mereka menggunakan metode yang berbeda, tetapi mereka selalu memastikan mereka menikmatinya.
I realized that this is actually how I learn languages myself. When I was learning Spanish, I was bored with the text in the textbook. I mean, who wants to read about Jose asking about the directions to the train station. Right? I wanted to read "Harry Potter" instead, because that was my favorite book as a child, and I have read it many times. So I got the Spanish translation of "Harry Potter" and started reading, and sure enough, I didn't understand almost anything at the beginning, but I kept on reading because I loved the book, and by the end of the book, I was able to follow it almost without any problems. And the same thing happened when I was learning German. I decided to watch "Friends," my favorite sitcom, in German, and again, at the beginning it was all just gibberish. I didn't know where one word finished and another one started, but I kept on watching every day because it's "Friends." I can watch it in any language. I love it so much. And after the second or third season, seriously, the dialogue started to make sense.
Saya menyadari ini adalah cara saya belajar bahasa Saat saya mempelajari bahasa Spanyol, saya bosan dengan teks di buku. Maksud saya, siapa yang mau membaca tentang Jose menanyakan arah ke stasiun kereta api, kan? Saya malah ingin membaca "Harry Potter" saja, karena itu buku favorit saya saat kecil. dan saya membacanya berkali-kali. Jadi saya mendapat buku "Harry Potter" versi bahasa Spanyol dan mulai membaca, tentu saja, saya tidak paham sama sekali pada awalnya, tapi saya terus membaca karena saya menyukainya, dan di akhir buku, saya bisa mengikutinya tanpa masalah Hal yang sama terjadi saat saya mempelajari bahasa Jerman. Saya memutuskan menonton "Friends", sitcom favorit saya, dalam bahasa Jerman dan lagi, pada awalnya itu hanya omongan kosong. Saya tidak tahu kapan suatu kata selesai dan kapan yang lainnya dimulai tetapi saya menontonnya setiap hari karena ini "Friends." Saya bisa menontonnya dalam bahasa apapun. Saya sangat menyukainya. dan setelah musim kedua atau ketiga, sungguh, dialognya mulai masuk akal.
I only realized this after meeting other polyglots. We are no geniuses and we have no shortcut to learning languages. We simply found ways how to enjoy the process, how to turn language learning from a boring school subject into a pleasant activity which you don't mind doing every day. If you don't like writing words down on paper, you can always type them in an app. If you don't like listening to boring textbook material, find interesting content on YouTube or in podcasts for any language. If you're a more introverted person and you can't imagine speaking to native speakers right away, you can apply the method of self-talk. You can talk to yourself in the comfort of your room, describing your plans for the weekend, how your day has been, or even take a random picture from your phone and describe the picture to your imaginary friend. This is how polyglots learn languages, and the best news is, it's available to anyone who is willing to take the learning into their own hands.
Saya baru menyadarinya setelah bertemu dengan poliglot lain. Kami bukan genius dan kami tidak punya jalan pintas dalam mempelajari bahasa Kami hanya menemukan jalan untuk menikmati prosesnya bagaimana mengubah pembelajaran bahasa dari pelajaran sekolah membosankan menjadi aktivitas menyenangkan, yang Anda tidak keberatan melakukannya setiap hari. Jika Anda tidak suka menulis kata pada kertas Anda bisa menuliskannya di aplikasi. Jika Anda tidak suka mendengarkan materi buku membosankan, cari konten menarik di Youtube atau podcast bahasa manapun. Jika Anda seorang introvert dan Anda kurang nyaman berbicara langsung dengan penutur asli, Anda bisa menggunakan cara berbicara seorang diri. Anda bisa berbicara di kamar Anda menjelaskan rencana akhir minggu Anda, bagaimana hari Anda, atau mungkin ambil foto random dari ponsel anda dan menjelaskan foto tersebut kepada teman imajinasi Anda. Inilah bagaimana poliglot belajar bahasa, dan berita terbaiknya, hal ini tersedia bagi semua orang yang ingin belajar bahasa sendiri.
So meeting other polyglots helped me realize that it is really crucial to find enjoyment in the process of learning languages, but also that joy in itself is not enough. If you want to achieve fluency in a foreign language, you'll also need to apply three more principles.
Bertemu dengan poliglot lain membuat saya sadar menemukan kesenangan sangat penting dalam proses mempelajari bahasa tapi senang saja tidak cukup. Jika Anda ingin fasih dalam bahasa asing Anda akan butuh 3 prinsip lain
First of all, you'll need effective methods. If you try to memorize a list of words for a test tomorrow, the words will be stored in your short-term memory and you'll forget them after a few days. If you, however, want to keep words long term, you need to revise them in the course of a few days repeatedly using the so-called space repetition. You can use apps which are based on this system such as Anki or Memrise, or you can write lists of word in a notebook using the Goldlist method, which is also very popular with many polyglots. If you're not sure which methods are effective and what is available out there, just check out polyglots' YouTube channels and websites and get inspiration from them. If it works for them, it will most probably work for you too.
Pertama-tama, Anda butuh cara yang efektif Jika Anda mencoba menghafal kata-kata untuk ujian besok kata-katanya tersimpan dalam memori jangka pendek. dan Anda akan melupakannya setelah beberapa hari Jika Anda ingin menyimpannya dalam jangka panjang Anda perlu mengulangnya dalam waktu beberapa hari secara berulang menggunakan "space repetition." Anda bisa menggunakan app yang menerapkan sistem ini seperti Anki atau Memrise atau kamu bisa menulisnya di buku tulis dengan metode Goldlist, yang juga sangat popular di antara poliglot. Jika Anda tidak yakin metoda mana yang efektif dan yang tersedia di luar sana, cek saja channel YouTube dan website poliglot dan dapatkan inspirasi dari mereka. jika itu berhasil bagi mereka, kemungkinan juga Anda akan berhasil.
The third principle to follow is to create a system in your learning. We're all very busy and no one really has time to learn a language today. But we can create that time if we just plan a bit ahead. Can you wake up 15 minutes earlier than you normally do? That would be the perfect time to revise some vocabulary. Can you listen to a podcast on your way to work while driving? Well, that would be great to get some listening experience. There are so many things we can do without even planning that extra time, such as listening to podcasts on our way to work or doing our household chores. The important thing is to create a plan in the learning. "I will practice speaking every Tuesday and Thursday with a friend for 20 minutes. I will listen to a YouTube video while having breakfast." If you create a system in your learning, you don't need to find that extra time, because it will become a part of your everyday life.
Prinsip ketiga adalah untuk membuat sebuah sistem dalam pembelajaran Anda. Kita semua sangat sibuk dan tidak ada yang punya waktu untuk belajar bahasa sekarang. Tetapi kita bisa menyisakan waktu itu jika kita merencanakannya. Apakah Anda bisa bangun 15 menit lebih awal daripada biasanya:? Itu waktu sempurna untuk belajar beberapa kata baru. Apakah Anda bisa mendengarkan podcast di perjalanan sambil menyetir? Itu bisa menjadi pengalaman pendengaran. Ada banyak hal yang kita bisa melakukan tanpa merencanakan waktu sisa itu, seperti mendengarkan podcast pada perjalanan menuju tempat kerja, atau sambil melakukan pekerjaan rumah. Yang penting adalah merencanakan belajarnya. "Aku akan belajar berbicara setiap Selasa dan Kamis bersama teman selama 20 menit. Aku akan mendengar video YouTube sambil sarapan." Jika Anda membuat sistem dalam pembelajaran Anda, Anda tidak perlu menyisakan waktu itu, karena waktu itu akan menjadi bagian dari kehidupan Anda.
And finally, if you want to learn a language fluently, you need also a bit of patience. It's not possible to learn a language within two months, but it's definitely possible to make a visible improvement in two months, if you learn in small chunks every day in a way that you enjoy. And there is nothing that motivates us more than our own success.
Terakhir, jika Anda ingin menguasai sebuah bahasa, Anda juga harus mempunyai sedikit kesabaran Menguasai sebuah bahasa dalam dua bulan tidak realistis, tetapi perbaikan yang terlihat bisa dibuat dalam dua bulan, jika Anda belajar sedikit demi sedikit setiap hari dengan cara yang menyenangkan. Dan tidak ada yang lebih memotivasikan daripada sukses kita sendiri.
I vividly remember the moment when I understood the first joke in German when watching "Friends." I was so happy and motivated that I just kept on watching that day two more episodes, and as I kept watching, I had more and more of those moments of understanding, these little victories, and step by step, I got to a level where I could use the language freely and fluently to express anything. This is a wonderful feeling. I can't get enough of that feeling, and that's why I learn a language every two years.
Saya mengingat dengan jelas saat di mana saya mengerti lelucon pertama bahasa Jerman sambil menonton "Friends." Saya sangat senang dan termotivasi, hingga saya terus menonton dua episode lagi hari itu, dan saat saya menonton, saya lebih mempunyai saat-saat kecil di mana saya mengerti, kemenangan kecil, dan sedikit demi sedikit, saya bisa menggunakan bahasanya untuk menyatakan apapun secara bebas dan fasih. Ini adalah perasaan yang luar biasa. Saya ingin merasakannya lagi, dan itulah mengapa saya belajar bahasa baru setiap dua tahun.
So this is the whole polyglot secret. Find effective methods which you can use systematically over the period of some time in a way which you enjoy, and this is how polyglots learn languages within months, not years.
Jadi ini adalah rahasia para poliglot. Carilah metode efektif yang bisa digunakan secara sistematis untuk beberapa waktu dalam cara yang Anda senangi, dan inilah cara poliglot belajar bahasa selama beberapa bulan, bukan tahun.
Now, some of you may be thinking, "That's all very nice to enjoy language learning, but isn't the real secret that you polyglots are just super talented and most of us aren't?"
Sekarang, mungkin kalian ada yang berpikir, "Itu semua sangat bagus, menikmati belajar bahasa, tetapi bukannya rahasia yang asli adalah kalian para poliglot lebih berbakar daripada kami?"
Well, there's one thing I haven't told you about Benny and Lucas. Benny had 11 years of Irish Gaelic and five years of German at school. He couldn't speak them at all when graduating. Up to the age of 21, he thought he didn't have the language gene and he could not speak another language. Then he started to look for his way of learning languages, which was speaking to native speakers and getting feedback from them, and today Benny can easily have a conversation in 10 languages. Lucas tried to learn English at school for 10 years. He was one of the worst students in class. His friends even made fun of him and gave him a Russian textbook as a joke because they thought he would never learn that language, or any language. And then Lucas started to experiment with methods, looking for his own way to learn, for example, by having Skype chat conversations with strangers. And after just 10 years, Lucas is able to speak 11 languages fluently.
Baik, ada satu hal yang belum saya ceritakan tentang Benny dan Lucas. Benny belajar bahasa Gaelik Irlandia dan bahasa Jerman selama 16 tahun. Ia masih belum bisa menguasainya saat ia lulus sekolah. Hingga usia 21, ia berpikir bahwa ia tidak mempunyai gen bahasa dan ia tidak bisa berbicara dalam bahasa lain. Lalu ia mencoba mencari caranya untuk belajar bahasa, yaitu berbicara dengan penutur asli dan mendapatkan balikan dari mereka, dan hari ini Benny bisa bercakap dalam 10 bahasa. Lucas mencoba belajar bahasa Inggris di sekolah selama 10 tahun. Ia merupakan salah satu siswa terburuk. Temannya mengejeknya dan memberikan buku paket bahasa Rusia sebagai lelucon, karena mereka pikir ia tidak akan bisa belajar bahasa itu, atau bahasa apapun. Lalu Lucas mulai mencoba metode-metode lain, mencari caranya untuk belajar, contohnya, dengan mempunyai percakapan melalui Skype dengan orang asing. Dan setelah 10 tahun, Lucas mampu berbicara dalam 11 bahasa dengan fasih.
Does that sound like a miracle? Well, I see such miracles every single day. As a language mentor, I help people learn languages by themselves, and I see this every day. People struggle with language learning for five, 10, even 20 years, and then they suddenly take their learning into their own hands, start using materials which they enjoy, more effective methods, or they start tracking their learning so that they can appreciate their own progress, and that's when suddenly they magically find the language talent that they were missing all their lives.
Apakah itu terdengar seperti mukjizat? Saya melihat mukjizat setiap hari. Sebagai penasihat bahasa, saya membantu orang belajar bahasa sendirian, dan saya melihat ini setiap hari. Orang-orang berusaha belajar bahasa selama lima, 10, bahkan 20 tahun dan tiba-tiba mereka belajar dengan cara mereka sendiri, menggunakan materi yang mereka senangi, metode yang lebih efektif, atau mereka mulai melacak pembelajaran mereka agar mereka bisa mengapresiasi progresnya, dan itulah saat di mana mereka menemukan bakat bahasa ajaib mereka kehilangan seluruh hidup mereka.
So if you've also tried to learn a language and you gave up, thinking it's too difficult or you don't have the language talent, give it another try. Maybe you're also just one enjoyable method away from learning that language fluently. Maybe you're just one method away from becoming a polyglot.
Jadi jika Anda juga mencoba belajar bahasa dan Anda putus asa karena terlalu susah atau Anda tidak mempunyai bakat bahasa, coba lagi. Mungkin Anda juga satu metode menyenangkan lebih dekat dari berbicara dalam bahasa itu secara fasih. Mungkin Anda hanya satu metode lebih dekat dari menjadi seorang poliglot.
Thank you.
Terima kasih.
(Applause)
(Tepuk tangan)