By the light of the moon, a group of youths sneak into the woods, where they take mind-altering substances, switch it up romantically, and brush up against creatures from another dimension. "A Midsummer’s Night’s Dream" sees Shakespeare get psychedelic – and the result is a treat in the theatre and on the page.
Di bawah cahaya bulan, sekumpulan anak muda menyusup masuk ke hutan, di sanalah mereka terkena ramuan pengubah pikiran, yang mengubah kisah percintaan, dan bersinggungan dengan makhluk dari dunia lain. "A Midsummer's Night's Dream" penuh akan fantasi liar Shakespeare, yang menghasilkan suguhan luar biasa di panggung teater maupun dalam bacaan.
First performed in the 1590's, this play is one of Shakespeare’s friskiest works, filled with trickery, madness and magic. Set over the course of one night, Midsummer progresses at a rollicking pace. The plot is structured around patterns of collision and dissolution, where characters from different worlds are thrown together and torn apart. Shakespeare uses these patterns to mock the characters’ self-obsession and question authority with a comic twist.
Pertama kali ditampilkan pada tahun 1590-an, ini adalah salah satu drama Shakespeare yang paling lincah, penuh dengan intrik, kegilaan, dan keajaiban. Terjadi dalam satu malam, drama ini berlangsung dengan hiruk pikuk. Alur cerita ini penuh dengan pertemuan dan perpisahan, karakter dari berbagai dunia dipertemukan dan dikacaukan. Shakespeare memakai pola ini untuk mengejek obsesi diri para karakter dan mempertanyakan otoritas melalui kejutan jenaka.
The action is set in Ancient Greece, but like many of Shakespeare’s plays it reflects his contemporary concerns. The magical setting of the woods at night disrupts the boundaries between separate groups, with bizarre results. Here, the bard plays with the rigid class system of his own time, taking three distinct groups and turning their society upside-down in a world where no mortal is in control.
Cerita ini berlatar belakang di Yunani Kuno, tapi seperti drama Shakespeare lainnya, drama ini merefleksikan pemikirannya terhadap masa itu. Suasana ajaib hutan pada malam hari, memecah batasan antarkelompok, dengan hasil yang mencengangkan. Di sini, si penulis bermain dengan sistem kasta yang kaku pada waktu itu, mengusung tiga kelompok berbeda dan mengacaukan sistem sosialnya dalam dunia yang tak dikendalikan manusia.
The play opens with young Hermia raging at her father Egeus and Theseus, the King of Athens, who have forbidden her to marry her lover Lysander. Hermia has no interest in her father's choice for her of Demetrius – but her best friend Helena definitely does. Furious at their elders, Hermia and Lysander elope under cover of darkness, with Demetrius in hot pursuit. This is further complicated by Helena’s decision to follow them all into the woods, in the hope of winning Demetrius’ heart.
Drama ini dibuka oleh Hermia muda yang marah pada ayahnya Egeus dan Theseus, sang Raja Athena, yang melarangnya menikahi kekasihnya, Lysander. Hermia tidak tertarik dengan pilihan ayahnya, Demetrius - tapi sahabatnya, Helena, justru sangat tertarik padanya. Geram akan keputusan para tetua, tengah malam Hermia dan Lysander melarikan diri untuk menikah, disusul oleh kejaran Demetrius. Masalah semakin rumit karena Helena memutuskan mengejar mereka ke hutan,
At this point, the woods are getting crowded,
berharap untuk memenangkan hati Demetrius.
as the lovers are sharing the space with a group of “rude mechanicals”— a troupe of workers drunkenly rehearsing a play, led by the jovial Nick Bottom. Unbeknownst to them, the humans have entered into the world of the fairies.
Hutan pun semakin ramai, saat kelompok "Rude Mechanicals" muncul di sana. Para aktor mabuk itu berlatih drama, dipimpin oleh Nick Bottom yang periang. Tanpa mereka ketahui,
Despite their magical splendor, Oberon and Titania,
para manusia itu telah memasuki dunia para peri.
the king and queen of the fairies, have their own romantic problems. Furious at his inability to control Titania, the jealous Oberon commands the trickster Puck to squeeze the juice of a magical flower over her eyes. When she wakes up, she’ll fall in love with the first thing she sees. On his mission, Puck gleefully sprinkles the juice over the eyes of the napping Demetrius and Lysander, and transforms Bottom’s head into that of a donkey for good measure.
Meskipun memiliki sihir tingkat tinggi, Oberon dan Titania, raja dan ratu para peri, memiliki masalah percintaan mereka sendiri. Murka karena tidak mampu mengendalikan Titania, Oberon yang cemburu memerintahkan Puck Si Penyilap untuk memberi sari bunga ajaib ke mata Titania. Ketika dia bangun, dia akan jatuh cinta pada hal pertama yang dilihatnya. Dalam menjalankan misinya, Puck dengan cerianya menyebarkan sari itu ke mata Demetrius dan Lysander yang sedang tidur
As eyes flicker open, a night of chaos commences that includes broken hearts, mistaken identity, and transformations. Out of all the characters, Bottom probably fares the best – when the bewitched Titania lays eyes on him, she calls on her fairies to lavish him with wine and treasures and sweeps the transfigured donkeyman off his feet: “pluck the wings from painted butterflies/ To fan the moonbeams from his sleeping eyes. Nod to him, elves, and do him courtesies.”
dan juga mengubah kepala Nick Bottom menjadi kepala keledai. Ketika mata terbuka, dimulailah malam penuh kekacauan, termasuk patah hati, identitas yang tertukar, dan perubahan wujud. Dari semua karakter, Bottom-lah yang paling diuntungkan. ketika Titania jatuh cinta oleh pengaruh sihir, dia meminta para peri untuk melayaninya dengan anggur dan harta dan membuat manusia keledai itu tergila- gila padanya: "Petiklah sayap dari kupu-kupu nan indah, untuk menyejukkan cahaya bulan pada matanya yang terpejam.
While magic is the catalyst to the action, the play reflects the real drama of the things we do for love – and the nonsensical behavior of the people under its spell. The moon overlooks the action “like a silver bow,” signifying erratic behavior, the dark side of love, and the bewitching allure of a world where the usual rules don’t apply.
Patuhlah padanya, wahai para peri, dan beri dia penghormatan." Meskipun di sini sihirlah pemicu semua tindakan, drama ini merefleksikan drama sesungguhnya tentang hal yang kita lakukan demi cinta - dan perilaku tidak masuk akal dari orang-orang yang tersihir olehnya. Sang Bulan mengamati kejadian itu "seperti sebuah busur perak", menggambarkan perilaku tidak teratur, sisi gelap cinta, dan daya pikat ajaib dari suatu dunia
Although the characters eventually come to their senses, "A Midsummer Night's Dream" raises the question of how much agency we have over our own daily lives. But it’s not the more realistically rendered lovers, rulers or workers who have the last word, but the impish Puck who queries whether we can ever truly trust what we see:
tempat aturan biasa tidak berlaku. Walaupun pada akhirnya para karakter tersadar "A Midsummer Night's Dream" memunculkan pertanyaan akan seberapa besar kendali yang kita punya terhadap kehidupan kita sehari-hari. Di sini bukan cinta, pemimpin, atau pekerja -yang lebih masuk akal- sebagai penentu akhir, tapi Puck yang jahil lah yang memantik keraguan apakah kita benar-benar bisa percaya dengan apa yang kita lihat.
If we shadows have offended, Think but this and all is mended: That you have but slumbered here While these visions did appear.
"Jika kami para bayangan telah mengganggu, jangan berpikir begini, maka semua akan baik-baik saja: bahwa kamu telah terjerumus di sini. Meskipun pikiran-pikiran semacamnya bermunculan."
And in so doing, he evokes the effect of entering into the magical world of great theatre that plays with the boundary between illusion and reality – and dramatizes the possibility that life is but a dream.
Dan dengan begitu, dia membangkitkan perasaan memasuki dunia penuh keajaiban dari pertunjukan yang luar biasa yang menampilkan batas antara ilusi dan realita