I told you three things last year. I told you that the statistics of the world have not been made properly available. Because of that, we still have the old mindset of developing in industrialized countries, which is wrong. And that animated graphics can make a difference. Things are changing and today, on the United Nations Statistic Division Home Page, it says, by first of May, full access to the databases. (Applause) And if I could share the image with you on the screen. So three things have happened. U.N. opened their statistic databases, and we have a new version of the software up working as a beta on the net, so you don't have to download it any longer.
Tahun lalu, saya membahas tiga hal. Saya memberitahu anda bahwa data statistik dunia tidak dibuat agar tersedia secara layak. Karenanya, kita masih memiliki cara pandang lama mengenai negara berkembang dan maju, yang tentunya keliru. Dan grafik animasi bisa membuat perbedaan. Segala sesuatu berubah. Kini, pada laman utama Divisi Statistik PBB, tertera, pada 1 Mei, akses penuh untuk semua datanya. (Tepuk tangan) Dan jika saya bisa memperlihatkan gambarannya pada layar. Nah, tiga hal telah terjadi. PBB membuka akses database statistik mereka, dan kami mempunyai versi terbaru software yang bekerja sebagai beta pada jaringan internet, jadi anda tidak perlu mengunduhnya lagi.
And let me repeat what you saw last year. The bubbles are the countries. Here you have the fertility rate -- the number of children per woman -- and there you have the length of life in years. This is 1950 -- those were the industrialized countries, those were developing countries. At that time there was a "we" and "them." There was a huge difference in the world. But then it changed, and it went on quite well.
Nah, biarkan saya mengulang apa yang anda lihat tahun lalu. Gelembung-gelembung tersebut adalah negara-negara. Disitu adalah tingkat kesuburan -- jumlah anak per wanita -- dan disana anda mendapatkan rentang kehidupan dalam ukuran tahun. Pada 1950 -- Itu adalah negara-negara maju, itu adalah negara-negara berkembang. Pada masa itu ada perbedaan "kami" dan "mereka." Ada kesenjangan besar di dunia. Namun itu berubah, dan berjalan cukup baik.
And this is what happens. You can see how China is the red, big bubble. The blue there is India. And they go over all this -- I'm going to try to be a little more serious this year in showing you how things really changed. And it's Africa that stands out as the problem down here, doesn't it? Large families still, and the HIV epidemic brought down the countries like this. This is more or less what we saw last year, and this is how it will go on into the future.
Dan inilah yang terjadi. Bisa anda lihat, Cina sebagai gelembung merah besar; yang biru itu adalah India. Dan mereka mencakup ini semua.... Saya akan berusaha lebih serius tahun ini untuk menunjukkan anda bagaimana sesuatu hal berubah. Dan Afrika yang tampak sebagai masalah di bawah situ, bukan? Keluarga berukuran besar, dan epidemik HIV menyeret turun negara-negara seperti ini. Ini kurang lebih apa yang kita lihat tahun lalu. dan ini bagaimana akan akan terjadi di masa depan.
And I will talk on, is this possible? Because you see now, I presented statistics that don't exist. Because this is where we are. Will it be possible that this will happen? I cover my lifetime here, you know? I expect to live 100 years. And this is where we are today. Now could we look here instead at the economic situation in the world? And I would like to show that against child survival. We'll swap the axis. Here you have child mortality -- that is, survival -- four kids dying there, 200 dying there. And this is GDP per capita on this axis. And this was 2007.
Dan saya akan membahas, jika memungkinkan? Karena anda perhatikan, saya mempresentasikan statistik yang tidak ada. Karena inilah posisi kita. Akankah mungkin ini terjadi? Saya meliput masa hidup saya disini, anda tahu? Saya berharap bisa hidup 100 tahun. Dan ini adalah kita hari ini. Nah, bisa kita lihat disini daripada situasi ekonomi di dunia? dan saya akan menunjukkan bagaimana keselamatan anak. Kita tukar sumbunya: disini kita punya tingkat kematian anak -- yaitu, ketahanan hidup -- empat anak meninggal disini, 200 mati disana. Dan ini adalah Pendapatan Domestik Bruto perkapita pada sumbu ini. dan ini pada 2007.
And if I go back in time, I've added some historical statistics -- here we go, here we go, here we go -- not so much statistics 100 years ago. Some countries still had statistics. We are looking down in the archive, and when we are down into 1820, there is only Austria and Sweden that can produce numbers. (Laughter) But they were down here. They had 1,000 dollars per person per year. And they lost one-fifth of their kids before their first birthday.
Jika saya kembali ke masa lampau, saya telah tambahkan beberapa sejarah statistik -- Ayo mulai, ayo, ayo -- tidak banyak data statistik 100 tahun lalu. Beberapa negara memiliki data statistik. Kami sedang mencari arsipnya, dan kita sampai pada tahun 1820, hanya Austria dan Swedia yang bisa menghasilkan data. (Tawa) Namun mereka jauh dibawah, mereka memiliki 1000 dollar perorang pertahun. Dan mereka kehilangan seperlima anak mereka sebelum ulang tahun pertama.
So this is what happens in the world, if we play the entire world. How they got slowly richer and richer, and they add statistics. Isn't it beautiful when they get statistics? You see the importance of that? And here, children don't live longer. The last century, 1870, was bad for the kids in Europe, because most of this statistics is Europe. It was only by the turn of the century that more than 90 percent of the children survived their first year. This is India coming up, with the first data from India. And this is the United States moving away here, earning more money. And we will soon see China coming up in the very far end corner here. And it moves up with Mao Tse-Tung getting health, not getting so rich. There he died, then Deng Xiaoping brings money. It moves this way over here. And the bubbles keep moving up there, and this is what the world looks like today. (Applause)
Jadi seperti inilah yang terjadi di dunia, jika kita memulai seluruh dunia. Bagaimana mereka perlahan bertambah kaya dan kaya, dan mereka menambah statistik. Tidakkah indah ketika mereka memiliki statistik? Anda lihat pentingnya itu? dan disini, anak-anak tidak berusia panjang. Pada abad terakhir, 1870, sangat buruk bagi anak-anak di Eropa, karena kebanyakan statistik ini tentang Eropa. Barulah pada akhir abad saja lebih dari 90 persen anak yang selamat melampaui tahun pertama mereka. Ini India merangkak naik, dengan data pertama dari India. Dan ini Amerika Serikat bergerak menjauh, mendapat uang lebih banyak. Dan segera Cina merangkak naik di pojok jauh situ. Dan ia terus bergerak dengan Mao Zedong memberi kesehatan, tidak menjadi sangat kaya. Disitu ia mati, lalu Deng Xiaoping membawa uang. mereka beranjak ke sana dan gelembungnya tetap bergerak ke sana, dan inilah bentuk dunia sekarang ini. (Tepuk tangan)
Let us have a look at the United States. We have a function here -- I can tell the world, "Stay where you are." And I take the United States -- we still want to see the background -- I put them up like this, and now we go backwards. And we can see that the United States goes to the right of the mainstream. They are on the money side all the time. And down in 1915, the United States was a neighbor of India -- present, contemporary India. And that means United States was richer, but lost more kids than India is doing today, proportionally. And look here -- compare to the Philippines of today. The Philippines of today has almost the same economy as the United States during the First World War. But we have to bring United States forward quite a while to find the same health of the United States as we have in the Philippines. About 1957 here, the health of the United States is the same as the Philippines. And this is the drama of this world which many call globalized, is that Asia, Arabic countries, Latin America, are much more ahead in being healthy, educated, having human resources than they are economically.
Mari kita lihat Amerika Serikat. Kami memiliki sebuah fungsi disini - saya bisa berkata pada duni, "Diam di tempat" Dan saya ambil Amerika Serikat -- kita pertahankan yang lain untuk latar belakang -- Saya letakkan mereka seperti ini, dan kini kita berjalan mundur. Dan kita bisa lihat bahwa Amerika Serikat bergerak ke kanan dari arus utama. Mereka berada pada sisi uang tiap saat. Dan pada 1915, AS adalah tetangga India -- masa kini, India kontemporer. Dan itu berarti Amerika Serikat lebih kaya, namun kehilangan anak lebih banyak dari India hari ini, secara proporsional. Lihat ini -- bandingkan dengan Filipina masa kini. Filipina masa kini memiliki ekonomi yang sema besar dengan Amerika Serikat pada masa Perang Dunia Pertama. Namun kita harus membawa AS maju lebih sedikit untuk menemukan tingkan kesehatan yang sama dari AS sebagaimana yang dimiliki Filipina. Sekitar 1957 ini, kesehatan di Amerika Serikat setara dengan di Filipina. Dan ini adalah drama dunia yang sering disebut sebagai globalisasi, bahwa Asia, negara-negara Arab, Amerika Latin, berada jauh di depan dalam kesehatan, pendidikan, memiliki sumber daya manusia ketimbang secara ekonomi.
There's a discrepancy in what's happening today in the emerging economies. There now, social benefits, social progress, are going ahead of economical progress. And 1957 -- the United States had the same economy as Chile has today. And how long do we have to bring United States to get the same health as Chile has today? I think we have to go, there -- we have 2001, or 2002 -- the United States has the same health as Chile. Chile's catching up! Within some years Chile may have better child survival than the United States. This is really a change, that you have this lag of more or less 30, 40 years' difference on the health.
Ada kesenjangan antara yang terjadi kini pada ekonomi-ekonomi berkembang. Kini terdapat, keuntungan sosial, kemajuan sosial, yang berada di depan kemajuan ekonomi. Pada 1957 -- Amerika Serikat memiliki ekonomi yang sama dengan Cile sekarang. Dan berapa lama agar kita membawa Amerika Serikat ke tingkat kesehatan yang sama dengan Cile hari ini? Saya kira kita harus pergi, ke sana -- kita punya 2001, atau 2002 -- Amerika Serikat memiliki kesehatan yang sama dengan Cile. Cile mengejar! Dalam beberapa tahun Cile bisa memiliki tingkat ketahanan hidup anak yang lebih baik ketimbang Amerika Serikat. Ini adalah tantangan besar, bahwa anda memiliki kesenjangan kurang lebih 30, 40 tahun kesenjangan dalam kesehatan.
And behind the health is the educational level. And there's a lot of infrastructure things, and general human resources are there. Now we can take away this -- and I would like to show you the rate of speed, the rate of change, how fast they have gone. And we go back to 1920, and I want to look at Japan. And I want to look at Sweden and the United States. And I'm going to stage a race here between this sort of yellowish Ford here and the red Toyota down there, and the brownish Volvo. (Laughter) And here we go. Here we go. The Toyota has a very bad start down here, you can see, and the United States Ford is going off-road there. And the Volvo is doing quite fine. This is the war. The Toyota got off track, and now the Toyota is coming on the healthier side of Sweden -- can you see that? And they are taking over Sweden, and they are now healthier than Sweden. That's the part where I sold the Volvo and bought the Toyota. (Laughter) And now we can see that the rate of change was enormous in Japan. They really caught up.
Dan di belakang kesehatan adalah tingkat pendidikan. Dan ada banyak hal mengenai infrastruktur, dan sumber daya manusia umum ada di sana. Sekarang kita bisa menjalankan seperti ini -- dan saya ingin menunjukkan anda tingkat kecepatan, tingkat perubahan, sebagaimana cepat mereka terjadi. Dan kita kembali ke 1920, dan saya ingin melihat Jepang. Dan saya juga ingin melihat Swedia dan Amerika Serikat. Dan saya akan melakukan lomba disini antara mobil Ford kekuningan ini dan Toyota merah di bawah itu, dan Volvo kecoklatan. (Tawa) Yak kita mulai, ini dia. Toyota memulai dengan buruk dibawah ini, anda lihat, dan Ford Amerika Serikat berjalan keluar jalur di situ. Dan Volvo berjalan lumayan baik. Ini adalah perang. Toyota keluar jalur, dan kini Toyota kembali dengan kesehatan lebih baik dari Swedia -- Anda lihat itu? Mereka mengambil alih posisi Swedia, dan kini mereka lebih sehat dari Swedia. Itu adalah bagian ketika saya menjual Volvo dan membeli Toyota. (Tawa) Dan kini kita bisa lihat tingkat perubahan di Jepang sangat besar. Mereka benar-benar mengejar.
And this changes gradually. We have to look over generations to understand it. And let me show you my own sort of family history -- we made these graphs here. And this is the same thing, money down there, and health, you know? And this is my family. This is Sweden, 1830, when my great-great-grandma was born. Sweden was like Sierra Leone today. And this is when great-grandma was born, 1863. And Sweden was like Mozambique. And this is when my grandma was born, 1891. She took care of me as a child, so I'm not talking about statistic now -- now it's oral history in my family. That's when I believe statistics, when it's grandma-verified statistics. (Laughter) I think it's the best way of verifying historical statistics. Sweden was like Ghana. It's interesting to see the enormous diversity within sub-Saharan Africa. I told you last year, I'll tell you again, my mother was born in Egypt, and I -- who am I? I'm the Mexican in the family. And my daughter, she was born in Chile, and the grand-daughter was born in Singapore, now the healthiest country on this Earth. It bypassed Sweden about two to three years ago, with better child survival. But they're very small, you know? They're so close to the hospital we can never beat them out in these forests. (Laughter) But homage to Singapore.
Dan perubahan ini terjadi bertahap. Kita harus melihat rentang waktu satu generasi untuk dapat memahami hal ini. Dan biarkan saya tunjukkan anda semacam sejarah keluarga saya -- kami membuat bagan ini. Dan ini adalah hal yang sama, uang turun di sini, dan kesehatan, anda tahu? Dan ini adalah keluarga saya. Ini Swedia, 1830, ketika ibu dari nenek buyut saya lahir. Swedia tampak seperti Sierra Leone masa kini. Dan ini adalah ketika nenek buyut saya lahir, 1863. Dan Swedia setara dengan Mozambik. Dan ini adalah ketika nenek saya lahir, 1891. Ia merawat saya semasa kecil, jadi saya tidak berbicara tentang statistik -- kini ini adalah sejarah lisan keluarga saya. Itulah ketika saya percaya statistik, ketika statistik diverifikasi oleh nenek. (Tawa) Saya pikir inilah cara terbaik memverifikasi statistik sejarah. Swedia sama dengan Ghana. Sangat menarik melihat keragaman yang besar diantara Afrika Sub-Sahara. Saya katakan pada anda tahun lalu, saya ulangi lagi, Ibu saya lahir di Mesir, dan saya -- siapakah saya? Saya orang Meksiko di keluarga. Nah putri saya, ia lahir di Cile, dan cucu perempuan saya lahir di Singapura, sekarang negara tersehat di atas Bumi. telah melampaui Swedia sekitar dua atau tiga tahun lalu, dengan tingkat ketahanan hidup anak yang lebih baik. Tapi mereka sangat kecil, anda tahu. Mereka sangat dekat dengan rumah sakit kita tidak akan pernah mengalahkan mereka di hutan ini. (Tawa) Namun penghargaan bagi Singapura.
Singapore is the best one. Now this looks also like a very good story. But it's not really that easy, that it's all a good story. Because I have to show you one of the other facilities. We can also make the color here represent the variable -- and what am I choosing here? Carbon-dioxide emission, metric ton per capita. This is 1962, and United States was emitting 16 tons per person. And China was emitting 0.6, and India was emitting 0.32 tons per capita. And what happens when we moved on? Well, you see the nice story of getting richer and getting healthier -- everyone did it at the cost of emission of carbon dioxide. There is no one who has done it so far. And we don't have all the updated data any longer, because this is really hot data today. And there we are, 2001.
Singapura adalah salah satu yang terbaik, kini. Kini ini juga tampak seperti cerita yang bagus. Walau ini tidak semudah yang dikira, bahwa semua adalah cerita bagus. Karena saya harus menunjukkan anda satu fasilitas lain. Kita bisa membuat warnanya mewakili variabel -- dan apa yang saya pilih ini? Emisi Karbondioksia, metrik ton perkapita. Ini 1962, dan Amerika Serikat mengeluarkan emisi 16 ton perorang. Dan Cina mengemisi 0,6, serta India mempunyai emisi 0,32 ton perkapita. Dan apa yang terjadi ketika kita jalankan? Nah, anda lihat cerita manis tentang bertambah kaya dan semakin sehat -- semua orang mendapatkannya dengan korban emisi karbondioksida. Tidak seorangpun yang telah melakukannya sejauh ini. Dan kami tidak memiliki semua data terbaru lagi, karena ini adalah data terkini hari ini. Dan inilah kita, 2001.
And in the discussion I attended with global leaders, you know, many say now the problem is that the emerging economies, they are getting out too much carbon dioxide. The Minister of the Environment of India said, "Well, you were the one who caused the problem." The OECD countries -- the high-income countries -- they were the ones who caused the climate change. "But we forgive you, because you didn't know it. But from now on, we count per capita. From now on we count per capita. And everyone is responsible for the per capita emission."
Dan dalam diskusi yang saya hadiri dengan pemimpin dunia, anda tahu, banyak berkata, masalahnya adalah ekonomi berkembang, mereka mengeluarkan terlalu banyak karbondioksida. Menteri Lingkungan Hidup India berkata, "Tapi, kalian lah yang menyebabkan masalah ini." Negara-negara OECD -- negara-negara berpendapatan tinggi -- merekalah yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim. "Tapi kami maafkan kalian, karena kalian tidak menyadarinya. tapi mulai sekarang, kita hitung perkapita. mulai sekarang kita hitung perkapita. Dan semua orang bertanggungjawab pada emisi perkapita."
This really shows you, we have not seen good economic and health progress anywhere in the world without destroying the climate. And this is really what has to be changed. I've been criticized for showing you a too positive image of the world, but I don't think it's like this. The world is quite a messy place. This we can call Dollar Street. Everyone lives on this street here. What they earn here -- what number they live on -- is how much they earn per day. This family earns about one dollar per day. We drive up the street here, we find a family here which earns about two to three dollars a day. And we drive away here -- we find the first garden in the street, and they earn 10 to 50 dollars a day.
Ini menunjukan, kita tidak melihat perkembangan ekonomi dan kemajuan kesehatan di manapun di dunia tanpa merusak Iklim. Dan inilah yang sangat penting untuk diubah. Saya telah dikritik karena menunjukkan anda gambaran dunia yang terlalu positif. tapi saya berpikir seperti itu. Dunia adalah tempat yang kacau. Ini kita sebut Jalanan Dollar. Semua orang tinggal di jalan ini. Apa yang mereka peroleh -- pada angka berapa mereka hidup -- adalah berapa banyak mereka peroleh tiap hari. Keluarga ini memperoleh sekitar satu dollar perhari. Kita bergerak ke jalan ini, kita temukan keluarga yang berpendapatan dua atau tiga dollar sehari. Dan kita bergerak ke sana -- kita dapatkan taman pertama di jalanan, dan mereka menerima 10 hingga 50 dollar sehari.
And how do they live? If we look at the bed here, we can see that they sleep on a rug on the floor. This is what poverty line is -- 80 percent of the family income is just to cover the energy needs, the food for the day. This is two to five dollars. You have a bed. And here it's a much nicer bedroom, you can see. I lectured on this for Ikea, and they wanted to see the sofa immediately here. (Laughter) And this is the sofa, how it will emerge from there. And the interesting thing, when you go around here in the photo panorama, you see the family still sitting on the floor there. Although there is a sofa, if you watch in the kitchen, you can see that the great difference for women does not come between one to 10 dollars. It comes beyond here, when you really can get good working conditions in the family. And if you really want to see the difference, you look at the toilet over here. This can change. This can change. These are all pictures and images from Africa, and it can become much better. We can get out of poverty.
Dan bagaimana mereka hidup? Jika kita lihat pada tempat tidur disini, kita bisa lihat bahwa mereka tidur dengan tikar di lantai. Ini adalah garis kemiskinan -- 80 persen pendapatan keluarga hanya untuk kebutuhan energi, makanan hari itu. Ini adalah dua hingga lima dollar, kamu dapat tempat tidur. Dan disini dengan kamar yang lebih baik, anda lihat. Saya mempresentasikan ini untuk Ikea, dan mereka ingin melihat sofanya langsung disini. (Tawa) Dan ini adalah sofa, bagaimana muncul dari sana. Dan hal yang menarik, ketika anda berkeliling dalam foto panorama, anda lihat keluarganya masih duduk di lantai situ, walau ada sofa. Jika anda lihat ke dapur, bisa terlihat perbedaan besar untuk perempuan tidak terjadi di rentang satu hingga sepuluh dollar. Itu terjadi melampaui ini, ketika kau benar-benar bisa dapat kondisi kerja yang baik dalam keluarga. Dan jika kau ingin melihat perbedaan yang nyata, anda lihat ke toilet di sebelah sini. Ini bisa berubah, ini bisa berubah. Ini semua foto dan gambar dari Afrika, dan semua bisa bertambah baik. Kita bisa keluar dari kemiskinan.
My own research has not been in IT or anything like this. I spent 20 years in interviews with African farmers who were on the verge of famine. And this is the result of the farmers-needs research. The nice thing here is that you can't see who are the researchers in this picture. That's when research functions in poor societies -- you must really live with the people.
Riset pribadi saya bukan mengenai IT atau sejenisnya. Saya menghabiskan 20 tahun mewawancarai petani-petani Afrika yang berada pada ujung kesengsaraan. Dan ini adalah hasil dari riset kebutuhan para petani. Hal yang baik disini adalah anda bisa lihat siapa peneliti di gambar ini. Itu adalah ketika riset berfungsi untuk masyarakat -- anda mesti benar-benar tinggal dengan rakyat.
When you're in poverty, everything is about survival. It's about having food. And these two young farmers, they are girls now -- because the parents are dead from HIV and AIDS -- they discuss with a trained agronomist. This is one of the best agronomists in Malawi, Junatambe Kumbira, and he's discussing what sort of cassava they will plant -- the best converter of sunshine to food that man has found. And they are very, very eagerly interested to get advice, and that's to survive in poverty. That's one context. Getting out of poverty. The women told us one thing. "Get us technology. We hate this mortar, to stand hours and hours. Get us a mill so that we can mill our flour, then we will be able to pay for the rest ourselves." Technology will bring you out of poverty, but there's a need for a market to get away from poverty. And this woman is very happy now, bringing her products to the market. But she's very thankful for the public investment in schooling so she can count, and won't be cheated when she reaches the market. She wants her kid to be healthy, so she can go to the market and doesn't have to stay home. And she wants the infrastructure -- it is nice with a paved road. It's also good with credit. Micro-credits gave her the bicycle, you know. And information will tell her when to go to market with which product. You can do this.
Ketika anda dalam kemiskinan, semuanya mengenai bertahan hidup. Mengenai mendapatkan makanan. Dan kedua petani muda ini, mereka perempuan sekarang -- karena orangtuanya meninggal akibat HIV dan AIDS -- mereka berdiskusi dengan agronomis terlatih. Ini adalah satu agronomis terbaik di Malawi, Junatambe Kumbira, dan ia berdiskusi mengenai jenis umbi singkong yang akan mereka tanam -- pengkonversi terbaik dari matahari ke makanan yang telah ditemukan manusia. Dan mereka sangat, sangat tertarik untuk mendapatkan saran, agar bisa bertahan hidup dalam kemiskinan. Itu satu konteks. Keluar dari kemiskinan. Perempuan itu memberitahu kami satu hal. "Berikan kami teknologi. Kami benci alat ini, kami berdiri berjam-jam berikan kami alat agar kami bisa menggiling tepung kami, lalu kami akan dapat membayar sisanya sendiri." Teknologi akan membawa anda keluar dari kemiskinan, dan sekarang ada kebutuhan bagi pasar untuk menjauhi kemiskinan. Dan perempuan ini sekarang bahagia, membawa produknya ke pasar. Serta ia sangat berterimakasih pada investasi publik di pendidikan sehingga ia bisa berhitung, dan tidak dicurangi ketika berada di pasar. Ia ingin anaknya menjadi sehat, agar ia bisa pergi ke pasar dan tidak perlu berdiam di rumah. Dan ia ingin infrastruktur -- sangat bagus dengan jalan yang diaspal Baik juga dengan kredit. Mikrokredit memberikan ia sepeda, anda tahu. Dan informasi akan memberitahu ia kapan untuk ke pasar dan dengan produk apa. Anda bisa lakukan ini.
I find my experience from 20 years of Africa is that the seemingly impossible is possible. Africa has not done bad. In 50 years they've gone from a pre-Medieval situation to a very decent 100-year-ago Europe, with a functioning nation and state. I would say that sub-Saharan Africa has done best in the world during the last 50 years. Because we don't consider where they came from. It's this stupid concept of developing countries that puts us, Argentina and Mozambique together 50 years ago, and says that Mozambique did worse. We have to know a little more about the world. I have a neighbor who knows 200 types of wine. He knows everything. He knows the name of the grape, the temperature and everything. I only know two types of wine -- red and white. (Laughter) But my neighbor only knows two types of countries -- industrialized and developing. And I know 200, I know about the small data. But you can do that. (Applause)
Saya melihat dari pengalaman 20 tahun saya di Afrika bahwa yang terlihat mustahil ternyata memungkinkan. Afrika tidak berbuat buruk. Dalam 50 tahun mereka beranjak dari kondisi abad pertengahan ke kondisi layak setara dengan Eropa 100 tahun lampau, Dengan bangsa dan negara yang berfungsi. Saya akan berkata Afrika Sub-Sahara telah melakukan yang terbaik di dunia selama 50 tahun terakhir. Karena kita tidak mempertimbangkan pijakan awal mereka. Adalah konsep bodoh negara berkembang yang menempatkan kita, Argentina dan Mozambik bersama 50 tahun lalu, dan mengatakan Mozambik melakukan lebih buruk. Kita harus memahami sedikit lebih mengenai dunia. Saya memiliki tetangga yang tahu 200 jenis anggur. Ia tahu segalanya. Ia tahu nama anggurnya, temperaturnya dan segalanya. Saya hanya tahu dua jenis anggur -- merah dan putih. (Tawa) Namun tetangga saya hanya tahu dua jenis negara -- Negara maju dan berkembang. Dan saya tahu 200, saya tahu data-data secara detail. Tapi anda bisa lakukan itu. (Tepuk tangan)
But I have to get serious. And how do you get serious? You make a PowerPoint, you know? (Laughter) Homage to the Office package, no? What is this, what is this, what am I telling? I'm telling you that there are many dimensions of development. Everyone wants your pet thing. If you are in the corporate sector, you love micro-credit. If you are fighting in a non-governmental organization, you love equity between gender. Or if you are a teacher, you'll love UNESCO, and so on. On the global level, we have to have more than our own thing. We need everything. All these things are important for development, especially when you just get out of poverty and you should go towards welfare.
Nah saya harus lebih serius. Bagaimana anda menjadi serius? Anda membuat PowerPoint, anda tahu? (Tawa) Penghormatan bagi paket Microsoft Office, bukan? Apa ini, apa ini, apa yang saya bicarakan? Saya memberitahu anda ada banyak dimensi dalam pembangunan. Semua orang ingin peliharaan kesayangannya. Jika anda sektor swasta, anda suka mikrokredit. Jika anda berjuang dalam lembaga swadaya masyarakat, anda suka keadilan antar gender. Atau jika anda guru, anda suka UNESCO, dan seterusnya. Pada level global, kita harus memiliki lebih dari keahlian kita saja. Kita butuh semuanya. Semua hal ini penting bagi pembangunan, terutama ketika anda baru saja keluar dari kemiskinan dan anda selayaknya berjalan menuju kesejahteraan.
Now, what we need to think about is, what is a goal for development, and what are the means for development? Let me first grade what are the most important means. Economic growth to me, as a public-health professor, is the most important thing for development because it explains 80 percent of survival. Governance. To have a government which functions -- that's what brought California out of the misery of 1850. It was the government that made law function finally. Education, human resources are important. Health is also important, but not that much as a mean. Environment is important. Human rights is also important, but it just gets one cross.
Kini, apa yang perlu kita pikirkan adalah, apa tujuan pembangunan, dan apa saja sarana untuk pembangunan? Izinkan saya menilai hal-hal yang paling penting. Pertumbuhan ekonomi untuk saya, sebagai professor kesehatan masyarakat, adalah yang paling penting dalam pembangunan, karena ia menjelaskan 80 persen dari ketahanan hidup. Pemerintahan. Untuk memiliki pemerintahan yang berfungsi -- itulah yang membawa Kalifornia keluar dari kesengsaraan tahun 1850. Adalah pemerintah yang pada akhirnya membuat hukum berfungsi. Pendidikan, sumber daya manusia itu penting. Kesehatan juga penting, namun tidak sepenting itu sebagai sarana. Lingkungan hidup itu penting. Hak Asasi Manusia juga penting, namun hanya mendapat satu centang.
Now what about goals? Where are we going toward? We are not interested in money. Money is not a goal. It's the best mean, but I give it zero as a goal. Governance, well it's fun to vote in a little thing, but it's not a goal. And going to school, that's not a goal, it's a mean. Health I give two points. I mean it's nice to be healthy -- at my age especially -- you can stand here, you're healthy. And that's good, it gets two plusses. Environment is very, very crucial. There's nothing for the grandkid if you don't save up. But where are the important goals? Of course, it's human rights. Human rights is the goal, but it's not that strong of a mean for achieving development. And culture. Culture is the most important thing, I would say, because that's what brings joy to life. That's the value of living.
Sekarang bagaimana dengan tujuan? kearah mana kita menuju? Kita tidak tertarik dengan uang. Uang bukanlah tujuan. Itu merupakan sarana terbaik, tapi saya akan memberi angka nol sebagai tujuan. Pemerintahan, walau menyenangkan melakukan voting dalam hal-hal kecil. tapi itu bukanlah tujuan. Dan pergi ke sekolah, itu bukanlah tujuan, itu hanya sarana. Kesehatan saya beri dua poin. Karena enak untuk tetap sehat -- pada umur saya terutama -- anda bisa berdiri disini, berarti anda sehat. Dan itu bagus, ia dapat dua plus. Lingkungan hidup sangat, sangat penting. Tidak ada apapun untuk cucu kita jika tidak menyelamatkannya. Tapi apakah tujuan terpentingnya? Tentu saja, Hak Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia adalah tujuan, namun bukanlah sarana yang kuat untuk mencapai pembangunan. Dan budaya. Budaya adalah hal yang paling penting, menurut saya, karena itulah yang membawa kebahagiaan pada hidup. Itulah nilai dari kehidupan.
So the seemingly impossible is possible. Even African countries can achieve this. And I've shown you the shot where the seemingly impossible is possible. And remember, please remember my main message, which is this: the seemingly impossible is possible. We can have a good world. I showed you the shots, I proved it in the PowerPoint, and I think I will convince you also by culture. (Laughter) (Applause) Bring me my sword! Sword swallowing is from ancient India. It's a cultural expression that for thousands of years has inspired human beings to think beyond the obvious. (Laughter) And I will now prove to you that the seemingly impossible is possible by taking this piece of steel -- solid steel -- this is the army bayonet from the Swedish Army, 1850, in the last year we had war. And it's all solid steel -- you can hear here. And I'm going to take this blade of steel, and push it down through my body of blood and flesh, and prove to you that the seemingly impossible is possible. Can I request a moment of absolute silence? (Applause)
Jadi yang tampaknya mustahil jadi mungkin. Bahkan negara-negara Afrika bisa mencapai ini. Dan saya telah tunjukkan gambar dimana yang tampak mustahil jadi mungkin. Dan ingat, tolong ingat pesan utama saya, yaitu: yang tampaknya mustahil ternyata mungkin. Kita bisa memiliki dunia yang lebih baik. Saya tunjukkan dalam gambar, saya buktikan di PowerPoint, dan saya akan yakinkan anda juga dengan budaya. (Tawa) (Tepuk tangan) Bawakan pedang saya! Menelan pedang berasal dari India kuno. Merupakan ekspresi budaya yang selama ribuan tahun telah menginspirasi umat manusia berpikir melampaui batas. (Tawa) Dan saya akan buktikan pada anda yang tampaknya mustakhil ternyata mungkin dengan menelan sebatang besi -- besi yang kuat -- ini adalah bayonet tentara Swedia, tahun 1850, dari tahun terakhir perang kami. Dan ini semua besi padat -- anda bisa dengar. Dan saya akan mangambil sebatang besi ini, dan mendorongnya ke badan, darah dan daging saya, dan membuktikan pada anda apa yang tampak mustahil ternyata mungkin. Bisakah saya meminta saat hening sejenak? (Tepuk tangan)