Welcome to "Five Dangerous Things You Should Let Your Children Do." I don't have children. I borrow my friends' children, so --
Selamat datang di "Lima hal berbahaya yang sebaiknya Anda biarkan anak-anak Anda lakukan." Saya tidak memiliki anak. Saya meminjam anak teman saya -- jadi
(Laughter)
(Tawa)
take all this advice with a grain of salt. I'm Gever Tulley. I'm a contract computer scientist by trade, but I'm the founder of something called the Tinkering School. It's a summer program which aims to help kids learn how to build the things that they think of. So we build a lot of things, and I do put power tools into the hands of second-graders. So if you're thinking about sending your kid to Tinkering School, they do come back bruised, scraped and bloody.
Jangan terlalu serius dengan semua nasihat ini. Saya Gever Tulley. Saya adalah ahli komputer kontrak berdasarkan pekerjaan, namun saya adalah pendiri dari sesuatu yang disebut sekolah otak atik Ini adalah program musim panas yang bertujuan membantu anak-anak untuk belajar membuat benda-benda yang ada di pikiran mereka. Jadi kami membuat banyak benda. Dan saya benar-benar memberikan perkakas kepada anak-anak kelas dua. Jadi jika Anda berpikir untuk mengirimkan anak Anda ke sekolah otak atik ini, mereka akan kembali penuh memar, luka, dan darah.
(Laughter)
You know, we live in a world that's subjected to ever more stringent child safety regulations. There doesn't seem to be any limit on how crazy child safety regulations can get. We put suffocation warnings on every piece of plastic film manufactured in the United States, or for sale with an item in the United States. We put warnings on coffee cups to tell us that the contents may be hot. And we seem to think that any item sharper than a golf ball is too sharp for children under the age of 10.
Anda tahu, kita hidup di dunia dengan peraturan keselamatan anak yang semakin ketat. Tampaknya tidak ada batas bagaimana gilanya peraturan keselamatan anak ini. Kita menulis peringatan sesak nafas pada semua -- setiap lembaran plastik yang diproduksi di Amerika Serikat atau dijual bersama dengan barang-barang di Amerika Serikat. Kita menulis peringatan di gelas-gelas kopi untuk memberi peringatan bahwa isinya mungkin panas. Dan kita tampaknya berpikir bahwa benda apapun yang lebih tajam dari bola golf terlalu tajam bagi anak-anak di bawah usia 10 tahun.
So where does this trend stop? When we round every corner and eliminate every sharp object, every pokey bit in the world, then the first time that kids come in contact with anything sharp, or not made out of round plastic, they'll hurt themselves with it. So, as the boundaries of what we determine as the safety zone grow ever smaller, we cut off our children from valuable opportunities to learn how to interact with the world around them. And despite all of our best efforts and intentions, kids are always going to figure out how to do the most dangerous thing they can, in whatever environment they can.
Jadi di mana kecenderungan ini berhenti? Saat kita menghaluskan setiap sudut dan menyingkirkan semua benda tajam setiap kelancipan di dunia ini. maka saat pertama kali anak-anak itu bersentuhan dengan benda tajam apapun atau yang tidak terbuat dari plastik yang halus, mereka akan terluka. Sehingga, saat batas dari apa yang kita sebut sebagai daerah aman menjadi lebih kecil, kita melenyapkan kesempatan bernilai bagi anak-anak kita untuk belajar bagaimana berhubungan dengan dunia di sekitar mereka. Dan walaupun dengan usaha dan niat terbaik kita anak-anak selalu menemukan cara untuk melakukan hal paling berbahaya yang mereka bisa, dalam lingkungan apapun yang mereka bisa.
(Laughter)
Jadi walaupun judul presentasi ini provokatif, presentasi ini sebenarnya tentang keselamatan
So despite the provocative title, this presentation is really about safety, and about some simple things that we can do to raise our kids to be creative, confident and in control of the environment around them. And what I now present to you is an excerpt from a book in progress. The book is called "50 Dangerous Things." This is "Five Dangerous Things."
dan tentang beberapa hal sederhana yang dapat kita lakukan untuk membesarkan anak-anak kita menjadi kreatif, percaya diri, dan dapat mengendalikan lingkungan di sekitar mereka. Dan yang saya tunjukkan sekarang adalah kutipan dari sebuah buku yang belum selesai Buku ini berjudul "50 Hal Berbahaya." Ini adalah lima hal berbahaya.
Thing number one: Play with fire. Learning to control one of the most elemental forces in nature is a pivotal moment in any child's personal history. Whether we remember it or not, it's the first time we really get control of one of these mysterious things. These mysteries are only revealed to those who get the opportunity to play with it. So, playing with fire. This is like one of the great things we ever discovered, fire. From playing with it, they learn some basic principles about fire, about intake, combustion, exhaust. These are the three working elements of fire that you have to have for a good, controlled fire. And you can think of the open-pit fire as a laboratory. You don't know what they're going to learn from playing with it. Let them fool around with it on their own terms and trust me, they're going to learn things that you can't get out of playing with Dora the Explorer toys.
Hal pertama -- bermain api. Belajar untuk mengendalikan salah satu kekuatan paling dasar di alam adalah waktu yang sangat penting dalam sejarah pribadi dari setiap anak. Apakah kita mengingatnya atau tidak, ini adalah -- inilah pertama kalinya kita benar-benar dapat mengendalikan salah satu hal misterius ini. Misteri yang hanya terungkap pada orang-orang yang memiliki kesempatan untuk bermain dengannya. Jadi, bermain api. Ini ibarat salah satu benda luar biasa yang pernah kita temukan, api. Dari bermain api, mereka belajar beberapa prinsip dasar tentang api, tentang masukan, pembakaran, dan pembuangannya. Ini adalah tiga unsur utama api yang harus Anda miliki agar api dapat dikendalikan dengan baik. Dan Anda dapat berpikir menjadikan api unggun sebagai laboratorium. Namun Anda tidak tahu apa yang akan mereka pelajari dengan memainkannya. Anda tahu, biarkan mereka bermain-main sendiri dengan api itu dan percayalah mereka akan belajar sesuatu yang tidak akan dapat dipelajari dengan bermain mainan Dora the Explorer.
(Laughter)
Yang kedua -- memiliki pisau lipat.
Number two: Own a pocketknife. Pocketknives are kind of drifting out of our cultural consciousness, which I think is a terrible thing.
Memiliki pisau lipat seperti penyimpangan dari kesadaran budaya kita, yang saya pikir adalah hal yang buruk.
(Laughter)
(Tawa)
Your first pocketknife is like the first universal tool that you're given. You know, it's a spatula, it's a pry bar, it's a screwdriver and it's a blade, yeah. And it's a powerful and empowering tool. And in a lot of cultures they give knives -- like, as soon as they're toddlers, they have knives. These are Inuit children cutting whale blubber. I first saw this in a Canadian Film Board film when I was 10, and it left a lasting impression, to see babies playing with knives. And it shows that kids can develop an extended sense of self through a tool at a very young age. You lay down a couple of very simple rules -- always cut away from your body, keep the blade sharp, never force it -- and these are things kids can understand and practice with. And yeah, they're going to cut themselves. I have some terrible scars on my legs from where I stabbed myself. But you know, they're young. They heal fast.
Pertama -- pisau lipat pertama ibarat perkakas umum pertama yang Anda berikan. Anda tahu, ini adalah spatula, pengungkil, obeng, dan juga pisau. Dan ini adalah -- ini adalah alat yang kuat dan ampuh. Dan di banyak budaya orang-orang memberikan pisau, seperti, sejak bayi, anak-anak sudah memiliki pisau. Ini adalah anak-anak Inuit sedang memotong lemak ikan paus. Saya melihatnya dalam film Canadian Film Board pada saat saya berusia 10 tahun dan film ini sangat berkesan, saat melihat bayi bermain-main dengan pisau. Dan hal ini menunjukkan bahwa anak-anak dapat mengembangkan diri melalui perkakas sejak usia yang sangat muda. Anda membuat beberapa peraturan yang sangat sederhana -- Jangan memotong tubuh Anda sendiri, jagalah ketajaman pisau ini, jangan pernah memakai dengan paksa -- dan ini adalah hal-hal yang dapat dimengerti dan dilatih oleh anak-anak. Dan benar, mereka akan melukai diri mereka sendiri. Saya memiliki beberapa bekas luka di kaki saya saat saya menusuk diri sendiri. Namun Anda tahu, mereka masih muda. Mereka sembuh dengan cepat.
(Laughter)
(Tawa)
Number three: Throw a spear. It turns out that our brains are actually wired for throwing things, and like muscles, if you don't use parts of your brain, they tend to atrophy over time. But when you exercise them, any given muscle adds strength to the whole system, and that applies to your brain, too. So practicing throwing things has been shown to stimulate the frontal and parietal lobes, which have to do with visual acuity, 3D understanding, and structural problem solving, so it helps develop their visualization skills and their predictive ability. And throwing is a combination of analytical and physical skill, so it's very good for that kind of whole-body training. These kinds of target-based practices also help kids develop attention and concentration skills, so those are great.
Ketiga -- melempar tombak. Ternyata otak kita sebenarnya dirancang untuk melempar dan, seperti otot, jika Anda tidak menggunakan bagian otak Anda, bagian itu akan berhenti berkembang seiring berjalannya waktu. Namun saat Anda melatihnya otot apapun akan menambah kekuatan pada seluruh sistem dan hal yang sama juga terjadi pada otak Anda. Sehingga berlatih melempar telah terbukti dapat merangsang bagian frontal dan parietal dari otak, yang berhubungan dengan ketajaman visual, pemahaman 3 dimensi, dan pemecahan masalah terstruktur, sehingga hal ini memberi perasaan -- membantu mengembangkan kemampuan visualisasi dan prediksi. Dan melempar adalah gabungan dari kemampuan analitis dan fisik sehingga hal itu sangat baik untuk latihan tubuh. Latihan dengan menggunakan target tertentu seperti ini juga membantu anak-anak mengembangkan kemampuan perhatian dan konsentrasi. Sehingga hal ini bagus.
Number [four]: Deconstruct appliances. There is a world of interesting things inside your dishwasher. Next time you're about to throw out an appliance, don't throw it out. Take it apart with your kid, or send him to my school, and we'll take it apart with them. Even if you don't know what the parts are, puzzling out what they might be for is a really good practice for the kids to get sort of the sense that they can take things apart, and no matter how complex they are, they can understand parts of them. And that means that eventually, they can understand all of them. It's a sense of knowability, that something is knowable. So these black boxes that we live with and take for granted are actually complex things made by other people, and you can understand them.
Keempat -- membongkar perkakas. Ada dunia yang penuh dengan hal menarik di dalam mesin pencuci piring Anda. Lain kali jika Anda ingin membuang perkakas, jangan membuangnya. Bongkarlah bersama anak Anda, atau kirimkan anak Anda ke sekolah saya dan kami akan membongkarnya bersama mereka. Bahkan walaupun Anda tidak tahu apa nama bagian itu, bingung tentang apa peran dari bagian itu ini adalah latihan yang sangat baik bagi anak-anak untuk mendapatkan perasaan di mana mereka dapat membongkar sesuatu dan tidak peduli betapa rumitnya benda itu, mereka dapat mengerti bagian-bagiannya dan berarti pada akhirnya mereka dapat mengerti semuanya. Ini adalah perasaan tentang pengetahuan, bahwa sesuatu dapat diketahui. Jadi hal-hal yang tidak kita ketahui dalam kehidupan yang kita terima saja sebenarnya adalah hal rumit yang dibuat oleh orang lain dan Anda dapat mengerti benda ini.
Number five: Two-parter. Break the Digital Millennium Copyright Act.
Kelima -- dua bagian. Langgar Undang-Undang Hak Cipta Milenium Digital
(Laughter)
(Tawa)
There are laws beyond safety regulations that attempt to limit how we can interact with the things that we own -- in this case, digital media. It's a very simple exercise: Buy a song on iTunes, write it to a CD, then rip the CD to an MP3, and play it on your very same computer. You've just broken a law. Technically, the RIAA could come and prosecute you. It's an important lesson for kids to understand, that some of these laws get broken by accident, and that laws have to be interpreted. That's something we often talk about with the kids when we're fooling around with things and breaking them open, and taking them apart and using them for other things. And also when we go out and drive a car. Driving a car is a really empowering act for a young child, so this is the alternate --
Ini adalah hukum di luar peraturan keselamatan yang berusaha membatasi hubungan kita dengan benda-benda yang kita miliki -- dalam hal ini, media digital. Ini adalah latihan yang sangat sederhana -- belilah lagu dari iTunes, masukkan ke dalam CD lalu ubah CD ke MP3 dan mainkan dengan menggunakan komputer yang sama. Anda baru saja melanggar hukum. Secara teknis RIAA dapat datang dan menuntut Anda. Ini adalah pelajaran penting untuk dimengerti anak-anak -- bahwa beberapa hukum ini dilanggar dengan tidak sengaja dan bahwa hukum harus ditafsirkan Dan ini adalah sesuatu yang sering kita bicarakan dengan anak-anak saat kita bermain-main dengan benda-benda dan membukanya lalu membongkarnya dan menggunakannya untuk hal lain -- juga saat kita keluar dan mengemudikan mobil. Mengemudi mobil adalah -- tindakan yang sangat bermanfaat bagi anak-anak kecil jadi inilah batas akhirnya.
(Laughter)
(Tawa)
For those of you who aren't comfortable actually breaking the law, you can drive a car with your child. This is a great stage for a kid. This happens about the same time that they get latched onto things like dinosaurs, these big things in the outside world, that they're trying to get a grip on. A car is a similar object, and they can get in a car and drive it. And that really gives them a handle on a world in a way that they don't often have access to. And it's perfectly legal. Find a big empty lot, make sure there's nothing in it, and that it's on private property, and let them drive your car. It's very safe actually. And it's fun for the whole family.
Bagi Anda yang segan melanggar hukum Anda dapat mengemudi mobil bersama anak Anda. Ini adalah -- tahapan yang bagus bagi anak-anak. Hal ini hampir sama dengan saat mereka terpaku pada hal seperti dinosaurus, benda besar di luar dunia kita yang mereka coba mengerti. Mobil adalah benda yang sama, dan mereka dapat naik dan mengendarainya. Dan hal itu seperti -- memberi mereka kendali akan dunia dengan cara yang tidak mungkin -- yang seringkali tidak dapat mereka lakukan. Jadi -- dan ini benar-benar tidak melanggar hukum. Carilah tempat yang kosong, pastikan tidak ada apa-apa dan tempat ini bukan jalanan umum, dan biarkan mereka mengemudi. Hal ini sebenarnya sangat aman. Dan menyenangkan bagi seluruh keluarga.
(Laughter)
(Tawa)
Let's see, I think that's it. That's number five and a half. OK.
Jadi, marilah kita lihat.