You might not guess it, but this Alcon blue butterfly is a parasite whose offspring will live highly unusual lives. She lays pinhead-sized eggs on a wildflower and is off.
Kalian mungkin tidak menyangka, tapi kupu-kupu Alcon biru ini adalah parasit yang keturunannya menjalani kehidupan yang sangat tidak biasa. Ia mengeluarkan telur seukuran kepala peniti di atas bunga liar dan pergi.
The first tiny caterpillar hatches a few days later. After two weeks living within a flower bud, he embarks on a high-risk operation that will require infiltrating a densely guarded fortress undercover. He secretes a thread of silk and descends to the ground. Here, he's more vulnerable than ever, but he holds still and waits. His descent perfectly coincides with the peak foraging hours of the nearby red ant colony.
Ulat kecil pertama menetas beberapa hari kemudian. Setelah dua minggu hidup di dalam kuncup bunga, ia memulai operasi berisiko tinggi yang akan membutuhkan infiltrasi ke benteng yang dijaga ketat secara rahasia. Ia mengeluarkan seutas benang sutra dan turun ke tanah. Di sini, ia lebih rentan dari sebelumnya, tapi ia tetap diam dan menunggu. Kedatangannya sangat bertepatan dengan waktu puncak pencarian makanan koloni semut merah di dekatnya.
Soon enough, a worker ant encounters the caterpillar. She inspects his cuticle with her sensitive antennae and picks up on key chemical cues that she uses to recognize her kin. This is all part of the caterpillar's disguise. The worker picks him up and reverses course.
Tak lama kemudian, seekor semut pekerja bertemu ulat itu. Ia memeriksa kutikulanya dengan antenanya yang sensitif dan mengambil isyarat kimia utama yang digunakan untuk mengenali kerabatnya. Ini semua adalah bagian dari penyamaran si ulat. Pekerja itu menjemputnya dan berputar balik.
Indeed, the caterpillar doesn't battle his way into the fortress. No— he wouldn't stand a chance. He's shepherded in because the ant is treating him like one of her colony's own larvae. They pass legions of ants poised to attack invaders and enter the intricately architected, subterranean nest, which is sheltered, moist, and stockpiled with resources. If the caterpillar's mimicry didn't work, he might have been left for dead or taken as food himself. Instead, the ant places the caterpillar in the nursery, among the colony's own cherished brood.
Betul, ulat itu tidak bertarung demi masuk ke benteng tersebut. Tidak— ia tidak punya kesempatan untuk menang. Ia digiring masuk karena semut itu memperlakukannya seperti salah satu larva koloninya sendiri. Mereka melewati pasukan semut yang siap menyerang penjajah dan memasuki sarang bawah tanah yang dirancang dengan rumit, yang tersembunyi, lembap, dan dipenuhi dengan sumber daya. Jika mimikri ulat tidak berhasil, ia mungkin dibiarkan mati atau diambil sebagai makanan. Sebaliknya, semut itu menempatkan ulat di kamar bayi, di antara anak-anak koloni itu sendiri yang disayangi.
Here, he produces sugary secretions that the worker ants feed from. The nurse ants dote upon him, regurgitating food into his mouth frequently. But he has a voracious appetite. He arches his body in a begging posture to obtain more food, and, every now and then, eats one of his own nestmates. The caterpillar also does things that the ant larvae can't: he makes noises that sound a lot like those emitted by the ant queens. In effect, he signals that he's royalty and should be prioritized over the actual ant larvae. And that's exactly what happens. The nurse ants feed him extra. And when a wild boar causes part of the nest to collapse, the ants rescue the caterpillar first.
Di sini, ia menghasilkan sekresi manis yang dimakan semut pekerja. Semut perawat menyayanginya, dan sering memuntahkan makanan ke mulutnya. Namun, si ulat memiliki nafsu makan sangat besar. Ia melengkungkan tubuhnya dalam posisi memohon demi mendapat lebih banyak makanan, dan, sesekali, memakan salah satu teman sarangnya sendiri. Si ulat juga melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan larva semut: ia membuat suara yang terdengar sangat mirip dengan yang dihasilkan oleh ratu semut. Akibatnya, ia memberi sinyal bahwa ia adalah bangsawan dan harus diprioritaskan daripada larva semut yang sebenarnya. Dan itulah yang terjadi. Semut perawat memberinya makanan tambahan. Dan ketika babi hutan meruntuhkan sebagian sarang, para semut menyelamatkan sang ulat terlebih dahulu.
While members of the ant colony suffer reduced survival rates because of the burdensome caterpillar, he passes the harsh winter living like royalty. Come June, he's stored up plenty of nutrients to make a dramatic transformation. He forms his chrysalis, and for three weeks, he uses a tooth-and-comb organ to create more queen-like acoustic vibrations, attracting workers to clean him. Then, at dawn one day, he emerges an adult butterfly. Wings still wet, his body easily fits through the gallery opening, and finally, 11 months after being taken in, he basks in the sun and begins searching for a mate. When he dies about a week later, he'll have spent the vast majority of his life in the realm of the ants.
Ketika anggota koloni semut menderita karena turunnya tingkat kelangsungan hidup karena ulat yang membebani mereka, si ulat melewati musim dingin yang keras dengan hidup bak bangsawan. Pada bulan Juni, ia menyimpan banyak nutrisi untuk membuat transformasi dramatis. Ia membentuk kepompongnya, dan selama tiga minggu, ia menggunakan organ gigi sisir untuk menciptakan getaran akustik yang lebih mirip ratu semut, menarik semut pekerja untuk membersihkannya. Lalu, suatu hari saat fajar, dia muncul sebagai kupu-kupu dewasa. Karena sayap yang masih basah, tubuhnya mudah masuk melalui bukaan lubang, dan akhirnya, setelah 11 bulan dibawa masuk, ia berjemur di bawah sinar matahari dan mulai mencari pasangan. Ketika tewas sekitar seminggu kemudian, ia telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di dunia semut.
The Alcon blue is one of as many as 200 parasitic butterfly species, all of which target ants. Sometimes, multiple caterpillars inhabit the same ant colony at once. Some stay for almost two years. But researchers are still parsing these complex relationships. For instance, certain ants guard Japanese oakblue caterpillars from predators and consume the sugary secretions the caterpillars produce in return. But it turns out that this sweet concoction isn't a simple form of mutual assistance. Instead, chemicals in the secretions actually manipulate the ants' behavior, inhibiting their movement and making them more protective and aggressive caterpillar guards.
Kupu-kupu Alcon biru adalah salah satu dari 200 spesies kupu-kupu parasit, yang semuanya menargetkan semut. Terkadang, beberapa ulat menghuni koloni semut yang sama sekaligus. Beberapa tinggal selama hampir dua tahun. Namun, para peneliti masih mempelajari hubungan yang kompleks ini. Misalnya, semut tertentu menjaga ulat <i>oakblue</i> Jepang dari predator dan mengkonsumsi sekresi manis yang dihasilkan ulat itu sebagai imbalan. Namun ternyata, ramuan manis itu bukan bentuk sederhana dari hubungan saling membantu. Sebaliknya, bahan kimia dalam sekresi itu sebenarnya memanipulasi perilaku semut, menghambat gerakan mereka dan membuat mereka menjadi penjaga ulat yang lebih protektif dan agresif.
Despite these masterful manipulations, parasitic butterflies are vulnerable themselves. They're also the targets of parasitism. Even within their adopted, high-security hideaways, parasitoid wasps sometimes track the caterpillars down and lay eggs on their bodies. When the wasp larvae hatch, they consume the caterpillars alive. And because their life cycles consist of such a complex choreography involving specific plants and ants, small environmental changes can affect their populations. One parasitic butterfly species actually went extinct in the UK in 1979, before being reintroduced a few years later. They've since rebounded alongside efforts to restore the meadow habitats their host ants require to thrive— helping preserve these riveting relationships and the astonishing adaptations they inspire.
Terlepas dari manipulasi yang luar biasa ini, kupu-kupu parasit itu sendiri rentan. Mereka juga menjadi sasaran parasitisme. Bahkan di tempat persembunyian mereka yang memiliki keamanan tinggi, tawon parasitoid terkadang melacak ulat dan bertelur di tubuh mereka. Ketika larva tawon menetas, mereka memakan ulat hidup-hidup. Dan karena siklus hidup mereka terdiri dari koreografi yang begitu kompleks yang melibatkan tanaman dan semut tertentu, perubahan lingkungan yang kecil pun dapat mempengaruhi populasi mereka. Satu spesies kupu-kupu parasit benar-benar punah di Britania Raya pada tahun 1979, sebelum diperkenalkan kembali beberapa tahun kemudian. Sejak itu mereka kembali bangkit bersama upaya untuk memulihkan habitat padang rumput yang dibutuhkan semut sebagai inangnya untuk tumbuh— membantu melestarikan hubungan yang menarik ini dan adaptasi menakjubkan yang mereka perlihatkan.