Chris Anderson: Elon Musk, great to see you. How are you?
CA: Elon Musk, senang melihatmu. Apa kabar?
Elon Musk: Good. How are you?
EM: Baik. Apa kabar?
CA: We're here at the Texas Gigafactory the day before this thing opens. It's been pretty crazy out there. Thank you so much for making time on a busy day.
CA: Kita berada di GigaFactory Texas sehari sebelum dibuka. Sungguh luar biasa di luar sana. Terima kasih telah meluangkan waktu di tengah kesibukan Anda.
I would love you to help us, kind of, cast our minds, I don't know, 10, 20, 30 years into the future. And help us try to picture what it would take to build a future that's worth getting excited about.
Saya ingin Anda membantu kami untuk membayangkan, mungkin 10, 20, 30 tahun ke depan. Membantu kita mencoba membayangkan apa yang diperlukan untuk membangun masa depan yang membuat kita bersemangat.
The last time you spoke at TED, you said that that was really just a big driver. You know, you can talk about lots of other reasons to do the work you're doing, but fundamentally, you want to think about the future and not think that it sucks.
Terakhir kali bicara di TED, Anda bilang bahwa itu adalah suatu pendorong yang besar. Anda bisa membahas alasan lain di balik karya Anda, tetapi pada dasarnya, Anda ingin membayangkan masa depan yang tidak kita anggap payah.
EM: Yeah, absolutely. I think in general, you know, there's a lot of discussion of like, this problem or that problem. And a lot of people are sad about the future and they're ... Pessimistic. And I think ... this is ... This is not great. I mean, we really want to wake up in the morning and look forward to the future. We want to be excited about what's going to happen. And life cannot simply be about sort of, solving one miserable problem after another.
EM: Ya, pastinya. Umumnya, menurut saya, ada banyak diskusi, seperti masalah ini atau itu. Serta banyak orang merasa sedih melihat masa depan dan mereka ... Pesimis. Saya rasa ... ini ... Ini tidak bagus. Kita sangat ingin bangun di pagi hari dan menyambut masa depan. Kita ingin bersemangat tentang apa yang akan terjadi. Dan hidup tidak bisa hanya tentang menyelesaikan masalah satu demi satu.
CA: So if you look forward 30 years, you know, the year 2050 has been labeled by scientists as this, kind of, almost like this doomsday deadline on climate. There's a consensus of scientists, a large consensus of scientists, who believe that if we haven't completely eliminated greenhouse gases or offset them completely by 2050, effectively we're inviting climate catastrophe. Do you believe there is a pathway to avoid that catastrophe? And what would it look like?
CA: Jadi jika Anda melihat 30 tahun ke depan - tahun 2050 telah dicap oleh para ilmuwan sebagai sebuah tenggat waktu akhir untuk perubahan iklim. Ada sebuah kesepakatan besar di antara para ilmuwan yang percaya bahwa jika kita belum beralih dari gas rumah kaca atau menghapuskan dampaknya sebelum 2050, kita sama saja mengundang bencana perubahan iklim. Apakah Anda percaya bahwa ada langkah untuk mencegahnya? Dan akan terlihat seperti apa?
EM: Yeah, so I am not one of the doomsday people, which may surprise you. I actually think we're on a good path. But at the same time, I want to caution against complacency. So, so long as we are not complacent, as long as we have a high sense of urgency about moving towards a sustainable energy economy, then I think things will be fine. So I can't emphasize that enough, as long as we push hard and are not complacent, the future is going to be great. Don't worry about it. I mean, worry about it, but if you worry about it, ironically, it will be a self-unfulfilling prophecy.
EM: Ya, saya bukan salah satu dari mereka, mungkin Anda terkejut mendengarnya. Saya kira kita berada di arah yang baik. Namun, di saat yang sama, saya ingin mengingatkan untuk tak berpuas diri. Jadi, selama kita tidak berpuas diri, selama kita punya rasa urgensi yang tinggi untuk bergerak menuju ekonomi energi terbarukan, saya rasa kita akan baik-baik saja. Jadi ini sangat penting, selama kita bekerja keras dan tidak berpuas diri, masa depan akan menjadi cerah. Jangan khawatirkan itu. Maksud saya, khawatirkan, tapi jika Anda mengkhawatirkannya, ironisnya, ramalan itu tak akan terjadi.
So, like, there are three elements to a sustainable energy future. One is of sustainable energy generation, which is primarily wind and solar. There's also hydro, geothermal, I'm actually pro-nuclear. I think nuclear is fine. But it's going to be primarily solar and wind, as the primary generators of energy. The second part is you need batteries to store the solar and wind energy because the sun doesn't shine all the time, the wind doesn't blow all the time. So it's a lot of stationary battery packs. And then you need electric transport. So electric cars, electric planes, boats. And then ultimately, it’s not really possible to make electric rockets, but you can make the propellant used in rockets using sustainable energy.
Jadi, ada tiga elemen untuk masa depan energi terbarukan. Pertama, produksi energi berkelanjutan, terutama angin dan tenaga surya. Ada juga tenaga air, panas bumi, sejujurnya saya mendukung nuklir. Saya rasa nuklir tidak bermasalah. Namun utamanya yaitu tenaga surya dan angin sebagai pembangkit energi utama, Bagian kedua yaitu baterai untuk menyimpan energi surya dan angin karena matahari tak bersinar setiap saat, angin tidak bertiup setiap saat. Jadi ada banyak pak baterai stasioner. Lalu Anda butuh kendaraan elektrik. Mobil, pesawat, dan kapal elektrik. Dan pada akhirnya, agak tidak mungkin membuat roket elektrik, tapi bahan bakar yang digunakan pada roket dapat menggunakan energi terbarukan.
So ultimately, we can have a fully sustainable energy economy. And it's those three things: solar/wind, stationary battery pack, electric vehicles.
Akhirnya, ekonomi energi berkelanjutan dapat seutuhnya dicapai. Dan ini adalah tiga hal itu: surya/angin, pak baterai stasioner, kendaraan elektrik.
So then what are the limiting factors on progress? The limiting factor really will be battery cell production. So that's going to really be the fundamental rate driver. And then whatever the slowest element of the whole lithium-ion battery cells supply chain, from mining and the many steps of refining to ultimately creating a battery cell and putting it into a pack, that will be the limiting factor on progress towards sustainability.
Lalu faktor apa yang menghambat kemajuannya? Faktor yang membatasi yaitu produksi sel baterai. Jadi itulah yang akan menjadi pembatas kemajuannya. Kemudian elemen yang terlambat dari rantai pasokan sel baterai lithium-ion, dari penambangan, banyaknya proses pemurnian hingga akhirnya menjadi sebuah sel baterai dan memasukkannya ke pak, itulah yang akan membatasi kemajuan menuju keberlanjutan.
CA: All right, so we need to talk more about batteries, because the key thing that I want to understand, like, there seems to be a scaling issue here that is kind of amazing and alarming. You have said that you have calculated that the amount of battery production that the world needs for sustainability is 300 terawatt hours of batteries. That's the end goal?
CA: OK, jadi kita perlu bicara lebih mengenai baterai, karena hal kunci yang ingin saya mengerti, sepertinya ada isu penskalaan di sini yang luar biasa dan menggelisahkan. Anda bilang jumlah produksi baterai dunia yang diperlukan untuk keberlanjutan adalah 300 jam terawatt baterai. Apakah itu tujuannya?
EM: Very rough numbers, and I certainly would invite others to check our calculations because they may arrive at different conclusions. But in order to transition, not just current electricity production, but also heating and transport, which roughly triples the amount of electricity that you need, it amounts to approximately 300 terawatt hours of installed capacity.
EM: Angka kasarannya, dan orang lain boleh mengecek perhitungan kami karena mereka mungkin bisa menyimpulkan berbeda. Namun, untuk mengalihkan, tidak hanya produksi listrik saat ini, tapi juga pemanasan dan transportasi, yang menjadikan total kebutuhan listriknya tiga kali lipat lebih besar, totalnya kira-kira yaitu 300 jam terawatt kapasitas yang terpasang.
CA: So we need to give people a sense of how big a task that is. I mean, here we are at the Gigafactory. You know, this is one of the biggest buildings in the world. What I've read, and tell me if this is still right, is that the goal here is to eventually produce 100 gigawatt hours of batteries here a year eventually.
CA: Jadi kita perlu menyadarkan betapa besarnya tugas ini ke orang-orang. Maksud saya, di sini di Gigafactory. Ini adalah salah satu bangunan terbesar di dunia. Menurut bacaan saya, beri tahu apakah ini benar, tujuan pabrik ini nantinya adalah memproduksi baterai 100 jam gigawatt setiap tahunnya.
EM: We will probably do more than that, but yes, hopefully we get there within a couple of years.
EM: Mungkin akan lebih dari itu, tapi kita mengharapkannya dalam beberapa tahun mendatang.
CA: Right. But I mean, that is one --
CA: Benar. Tapi maksud saya, itu 1 --
EM: 0.1 terrawat hours.
EM: 0,1 jam terrawatt
CA: But that's still 1/100 of what's needed. How much of the rest of that 100 is Tesla planning to take on let's say, between now and 2030, 2040, when we really need to see the scale up happen?
CA: Tapi itu masih 1/100 dari yang dibutuhkan. Berapa banyak dari sisanya yang Tesla akan suplai, katakanlah, antara saat ini dan 2030, 2040, di saat kita sangat membutuhkan peningkatan skala itu?
EM: I mean, these are just guesses. So please, people shouldn't hold me to these things. It's not like this is like some -- What tends to happen is I'll make some like, you know, best guess and then people, in five years, there’ll be some jerk that writes an article: "Elon said this would happen, and it didn't happen. He's a liar and a fool." It's very annoying when that happens. So these are just guesses, this is a conversation.
EM: Ini hanya perkiraan. Jadi sebaiknya orang-orang tidak menagih perkataan saya. Ini bukan hal seperti -- Yang cenderung akan terjadi adalah saya akan membuat tebakan terbaik, dan lalu dalam lima tahun ada orang menyebalkan menulis sebuah artikel: “Elon bilang bahwa ini akan terjadi, tapi ternyata tidak. Dia pembohong dan bodoh.” Menjengkelkan saat itu terjadi. Jadi ini hanyalah tebakan, ini hanya percakapan.
CA: Right.
CA: Benar.
EM: I think Tesla probably ends up doing 10 percent of that. Roughly.
EM: Saya rasa Tesla pada akhirnya akan melakukan 10 persennya. Kasarannya.
CA: Let's say 2050 we have this amazing, you know, 100 percent sustainable electric grid made up of, you know, some mixture of the sustainable energy sources you talked about. That same grid probably is offering the world really low-cost energy, isn't it, compared with now. And I'm curious about like, are people entitled to get a little bit excited about the possibilities of that world?
CA: Katakanlah tahun 2050, kita punya 100 persen jaringan listrik terbarukan yang dihasilkan oleh bermacam-macam sumber energi terbarukan yang Anda katakan. Jaringan listrik ini mungkin menawarkan dunia energi yang sangat murah, ’kan, dibandingkan dengan sekarang? Dan saya penasaran - Apakah orang-orang layak untuk merasa bersemangat tentang kemungkinan akan dunia tersebut?
EM: People should be optimistic about the future. Humanity will solve sustainable energy. It will happen if we, you know, continue to push hard, the future is bright and good from an energy standpoint. And then it will be possible to also use that energy to do carbon sequestration. It takes a lot of energy to pull carbon out of the atmosphere because in putting it in the atmosphere it releases energy. So now, you know, obviously in order to pull it out, you need to use a lot of energy. But if you've got a lot of sustainable energy from wind and solar, you can actually sequester carbon. So you can reverse the CO2 parts per million of the atmosphere and oceans. And also you can really have as much fresh water as you want. Earth is mostly water. We should call Earth “Water.” It's 70 percent water by surface area. Now most of that’s seawater, but it's like we just happen to be on the bit that's land.
EM: Orang-orang seharusnya optimis akan masa depan. Manusia akan menyelesaikan masalah energi terbarukan. Ini akan terjadi jika kita melanjutkan usaha keras kita, masa depan itu cerah dan baik jika dilihat dari sudut pandang energi. Energi tersebut juga bisa digunakan untuk penyerapan karbon. Dibutuhkan banyak energi untuk menarik karbon dari atmosfer karena melepasnya ke atmosfer telah membutuhkan energi. Jadi, jelas sekali untuk menarik ini kembali dibutuhkan banyak energi. Namun, dengan banyak energi terbarukan dari angin dan surya, karbon bisa diserap. Jadi sebagian dari karbon di atmosfer dan lautan bisa diserap. Dan juga Anda dapat memiliki air tawar seberapa banyak pun. Bumi sebagian besar air. Kita bisa sebut Bumi itu “Air.” 70 persen luas permukaannya adalah air. Saat ini kebanyakan air laut, tapi kebetulan saja kita berada di atas tanah.
CA: And with energy, you can turn seawater into --
CA: Dengan energi, kita bisa mengubah air laut menjadi --
EM: Yes.
EM: Ya,
CA: Irrigating water or whatever water you need.
CA: Air irigasi atau air apa pun yang dibutuhkan.
EM: At very low cost. Things will be good.
EM: Dengan biaya murah. Semua jadi lebih baik.
CA: Things will be good. And also, there's other benefits to this non-fossil fuel world where the air is cleaner --
CA: Jadi lebih baik. Manfaat lain dari dunia tanpa bahan bakar fosil yaitu udara menjadi lebih bersih --
EM: Yes, exactly. Because, like, when you burn fossil fuels, there's all these side reactions and toxic gases of various kinds. And sort of little particulates that are bad for your lungs. Like, there's all sorts of bad things that are happening that will go away. And the sky will be cleaner and quieter. The future's going to be good.
EM: Ya, betul sekali. Karena ketika bahan bakar fosil dibakar, ada berbagai macam reaksi sampingan dan berbagai jenis gas beracun lainnya. Dan beberapa partikel kecil yang tidak baik untuk paru-paru Anda. Ada banyak hal buruk yang sedang terjadi saat ini yang akan hilang. Langit akan menjadi lebih bersih serta lebih tenang. Masa depan akan lebih baik.
CA: I want us to switch now to think a bit about artificial intelligence. But the segue there, you mentioned how annoying it is when people call you up for bad predictions in the past. So I'm possibly going to be annoying now, but I’m curious about your timelines and how you predict and how come some things are so amazingly on the money and some aren't. So when it comes to predicting sales of Tesla vehicles, for example, you've kind of been amazing, I think in 2014 when Tesla had sold that year 60,000 cars, you said, "2020, I think we will do half a million a year."
CA: Mari kita beralih melihat kecerdasan buatan. Namun, beralih ke hal itu, Anda tadi menyebutkan betapa menjengkelkannya saat orang mengkritik prediksi buruk Anda di masa lalu. Mungkin saya akan menjadi menjengkelkan sekarang, tapi saya penasaran tentang tenggat waktu dan cara Anda memprediksi dan bagaimana beberapa hal bisa akurat dan beberapa tidak. Ketika memprediksi tentang penjualan Tesla, sebagai contoh, Anda sungguh luar biasa. Saya rasa di tahun 2014 ketika Tesla berhasil menjual 60.000 mobil, Anda bilang, “2020, kurasa terjual setengah juta dalam setahun.”
EM: Yeah, we did almost exactly a half million.
EM: Ya, kami hampir mendekati setengah juta.
CA: You did almost exactly half a million. You were scoffed in 2014 because no one since Henry Ford, with the Model T, had come close to that kind of growth rate for cars. You were scoffed, and you actually hit 500,000 cars and then 510,000 or whatever produced.
CA: Anda berhasil mencapai hampir setengah juta. Anda diejek di tahun 2014 karena tak ada seorang pun sejak Henry Ford dengan Model T-nya yang pertumbuhannya hampir menyamai. Anda diejek, dan kenyataannya dapat mencapai 500.000 mobil dan kemudian 510.000 atau berapa pun itu.
But five years ago, last time you came to TED, I asked you about full self-driving, and you said, “Yeah, this very year, I'm confident that we will have a car going from LA to New York without any intervention."
Namun lima tahun yang lalu, terakhir kali Anda berkunjung ke TED, saya menanyakan Anda mengenai kemudi otomatis, dan Anda bilang, “Ya, tahun ini, saya percaya bahwa mobil kami akan berjalan dari LA ke New York tanpa intervensi apa pun.”
EM: Yeah, I don't want to blow your mind, but I'm not always right. CA: (Laughs)
EM: Ya, saya tak ingin mengagetkan Anda, tapi saya tak selalu benar. CA: (Tawa)
What's the difference between those two? Why has full self-driving in particular been so hard to predict?
Apa yang berbeda dari kedua hal itu? Mengapa kemudi sepenuhnya otomatis sangat sulit untuk diprediksi?
EM: I mean, the thing that really got me, and I think it's going to get a lot of other people, is that there are just so many false dawns with self-driving, where you think you've got the problem, have a handle on the problem, and then it, no, turns out you just hit a ceiling. Because if you were to plot the progress, the progress looks like a log curve. So it's like a series of log curves. So most people don't know what a log curve is, I suppose.
EM: Saya rasa yang paling sulit dan saya rasa juga bagi orang lain adalah banyaknya harapan palsu dengan kemudi otomatis, di saat Anda kira Anda tahu masalahnya, telah mengatasinya, tapi kemudian ternyata Anda baru saja menemui halangan lain. Jika Anda berusaha menggambarkan kemajuannya, ini akan terlihat seperti kurva log. Seperti kurva log beruntun. Kebanyakan orang saya kira tidak tahu tentang kurva log.
CA: Show the shape with your hands.
CA: Gambarkan bentuknya dengan tangan.
EM: It goes up you know, sort of a fairly straight way, and then it starts tailing off and you start getting diminishing returns. And you're like, uh oh, it was trending up and now it's sort of, curving over and you start getting to these, what I call local maxima, where you don't realize basically how dumb you were. And then it happens again.
EM: Garisnya naik dengan lurus, lalu mulai melandai, dan hasil yang Anda dapatkan semakin berkurang. Dan Anda merasa seperti, gawat, mulanya ini naik dan sekarang melengkung di atas dan Anda mulai mendapatkan ini, yang saya sebut <i>local maxima</i>, saat Anda tidak menyadari betapa bodohnya Anda tadi. Dan ini terjadi lagi.
And ultimately... These things, you know, in retrospect, they seem obvious, but in order to solve full self-driving properly, you actually have to solve real-world AI. Because what are the road networks designed to work with? They're designed to work with a biological neural net, our brains, and with vision, our eyes. And so in order to make it work with computers, you basically need to solve real-world AI and vision. Because we need cameras and silicon neural nets in order to have self-driving work for a system that was designed for eyes and biological neural nets.
Dan akhirnya... Hal ini, jika dilihat kembali, tampak jelas, tetapi agar kemudi otomatis dapat diselesaikan dengan benar, Anda harus menyelesaikan AI dalam dunia nyata. Karena struktur jalanan kita dirancang untuk bekerja dengan apa? Mereka dirancang untuk bekerja dengan jaringan saraf biologis, otak kita, dan dengan penglihatan, mata kita. Agar ini dapat bekerja dengan komputer, dibutuhkan pula AI dunia nyata dan AI penglihatan. Kita memerlukan kamera dan jaringan saraf silikon agar kemudi otomatis dapat bekerja pada sistem yang telah dirancang untuk mata dan jaringan saraf biologis.
You know, I guess when you put it that way, it's sort of, like, quite obvious that the only way to solve full self-driving is to solve real world AI and sophisticated vision.
Ketika menggunakan kata-kata ini, sepertinya tampak cukup jelas bahwa satu-satunya cara agar kemudi otomatis bisa bekerja adalah dengan memecahkan AI dunia nyata dan penglihatan canggih.
CA: What do you feel about the current architecture? Do you think you have an architecture now where there is a chance for the logarithmic curve not to tail off any anytime soon?
CA: Apa pendapat Anda mengenai kondisi saat ini? Apakah kondisi saat ini memiliki kesempatan agar kurva logaritmanya tidak melandai dalam waktu dekat?
EM: Well I mean, admittedly these may be infamous last words, but I actually am confident that we will solve it this year. That we will exceed -- The probability of an accident, at what point do you exceed that of the average person? I think we will exceed that this year.
EM: Memang ini bisa menjadi kata terakhir yang terkenal, tapi saya yakin bahwa kami akan mengatasinya tahun ini. Bahwa kami akan melampaui -- Kemungkinan dari sebuah kecelakaan, di titik mana Anda dapat melampaui rata-rata manusia? Saya rasa akan terlampaui tahun ini.
CA: What are you seeing behind the scenes that gives you that confidence?
CA: Ada apa di belakang layar yang membuat Anda yakin?
EM: We’re almost at the point where we have a high-quality unified vector space. In the beginning, we were trying to do this with image recognition on individual images. But if you get one image out of a video, it's actually quite hard to see what's going on without ambiguity. But if you look at a video segment of a few seconds of video, that ambiguity resolves. So the first thing we had to do is tie all eight cameras together so they're synchronized, so that all the frames are looked at simultaneously and labeled simultaneously by one person, because we still need human labeling. So at least they’re not labeled at different times by different people in different ways. So it's sort of a surround picture. Then a very important part is to add the time dimension. So that you’re looking at surround video, and you're labeling surround video. And this is actually quite difficult to do from a software standpoint. We had to write our own labeling tools and then create auto labeling, create auto labeling software to amplify the efficiency of human labelers because it’s quite hard to label. In the beginning, it was taking several hours to label a 10-second video clip. This is not scalable.
EM: Kita hampir memiliki ruang vektor gabungan berkualitas tinggi. Mulanya, kami mencoba melakukannya dengan pengenalan gambar pada gambar individu. Namun, dengan hanya satu gambar dari sebuah rekaman, cukup sulit untuk mengetahui apa yang terjadi tanpa ambigu. Namun jika Anda melihat cuplikan beberapa detik dari video, ambiguitas tersebut akan terpecahkan. Jadi yang pertama kami lakukan yaitu mengikat delapan kamera bersama agar mereka selaras, jadi semuanya ada dalam satu bingkai yang terlihat secara bersamaan dan dilabeli secara simultan oleh satu orang karena kita masih membutuhkan pelabelan dari manusia. Setidaknya pelabelannya bersamaan dan oleh orang yang sama dengan cara yang sama. Singkatnya itu semacam gambar dari sekeliling kita. Lalu bagian pentingnya adalah menambahkan dimensi waktu. Jadi ketika melihat video sekeliling, dan Anda melabeli video tersebut. Ini sebenarnya cukup sulit untuk dilakukan dari sisi perangkat lunak. Kami harus membuat alat pelabelan sendiri, lalu membuat pelabelan otomatis, membuat perangkat lunaknya untuk memperkuat efisiensi pelabelan manusia karena ini cukup sulit untuk dilabeli. Awalnya dibutuhkan beberapa jam untuk melabeli cuplikan video 10 detik. Ini tidak cukup.
So basically what you have to have is you have to have surround video, and that surround video has to be primarily automatically labeled with humans just being editors and making slight corrections to the labeling of the video and then feeding back those corrections into the future auto labeler, so you get this flywheel eventually where the auto labeler is able to take in vast amounts of video and with high accuracy, automatically label the video for cars, lane lines, drive space.
Jadi yang perlu Anda miliki adalah video sekeliling, dan video tersebut harus sudah terlabeli secara otomatis dan manusia hanya menyuntingnya dan membuat sedikit koreksi pada video yang telah dilabeli dan kemudian memasukkannya ke mesin pelabel yang akan datang. Jadi siklus ini pada akhirnya akan menghasilkan pelabel otomatis yang mampu memproses banyak video dengan akurasi tinggi, dan dalam videonya dapat melabeli mobil, garis lajur, ruang gerak.
CA: What you’re saying is ... the result of this is that you're effectively giving the car a 3D model of the actual objects that are all around it. It knows what they are, and it knows how fast they are moving. And the remaining task is to predict what the quirky behaviors are that, you know, that when a pedestrian is walking down the road with a smaller pedestrian, that maybe that smaller pedestrian might do something unpredictable or things like that. You have to build into it before you can really call it safe.
CA: Yang ingin Anda katakan ialah ... hasil dari ini semua adalah mobil yang menghasilkan model 3D dari objek nyata yang ada di sekelilingnya. Ia mengetahui objek apa itu, dan seberapa cepat mereka bergerak. Dan tugas lainnya adalah memprediksi perilaku yang tidak biasa, contohnya, saat pejalan kaki berjalan dengan pejalan kaki yang lebih kecil, mungkin yang lebih kecil akan melakukan hal di luar dugaan atau semacam itu. Anda harus serius membangunnya sebelum bisa dikatakan aman.
EM: You basically need to have memory across time and space. So what I mean by that is ... Memory can’t be infinite, because it's using up a lot of the computer's RAM basically. So you have to say how much are you going to try to remember? It's very common for things to be occluded. So if you talk about say, a pedestrian walking past a truck where you saw the pedestrian start on one side of the truck, then they're occluded by the truck. You would know intuitively, OK, that pedestrian is going to pop out the other side, most likely.
EM: Pada dasarnya Anda memerlukan memori yang mencakup ruang dan waktu. Jadi yang saya maskud adalah ... Memori tidak bisa tak terbatas, karena pada dasarnya ia memerlukan banyak sekali RAM komputer. Jadi Anda harus tahu berapa banyak yang akan diingat. Biasanya hal-hal juga akan terhalangi. Jadi, misalnya ada pejalan kaki berjalan melewati truk dan Anda melihat pejalan kaki memulai di salah satu sisi truk, lalu dia terhalang oleh truk. Anda akan tahu secara intuitif, OK, kemungkinan, pejalan kaki itu akan muncul di sisi lainnya.
CA: A computer doesn't know it.
CA: Komputer tidak tahu itu.
EM: You need to slow down.
EM: Anda harus pelan-pelan.
CA: A skeptic is going to say that every year for the last five years, you've kind of said, well, no this is the year, we're confident that it will be there in a year or two or, you know, like it's always been about that far away. But we've got a new architecture now, you're seeing enough improvement behind the scenes to make you not certain, but pretty confident, that, by the end of this year, what in most, not in every city, and every circumstance but in many cities and circumstances, basically the car will be able to drive without interventions safer than a human.
CA: Para skeptis mengatakan bahwa setiap tahun selama lima tahun terakhir, Anda berkata, semacam, ini akan jadi tahunnya, kami yakin akan mencapainya dalam satu atau dua tahun, seolah hal tersebut memang sejauh itu. Namun kita mendapatkan arsitektur yang baru saat ini, Anda melihat kemajuan yang cukup di balik layar untuk membuat Anda semakin percaya diri, bahwa akhir tahun ini, tidak di semua kota dan kondisi, melainkan di kebanyakan kota dan kondisi, mobil akan dapat berkendara tanpa adanya intervensi lebih aman daripada manusia.
EM: Yes. I mean, the car currently drives me around Austin most of the time with no interventions. So it's not like ... And we have over 100,000 people in our full self-driving beta program. So you can look at the videos that they post online.
EM: Ya. Mobil itu menyopiri saya di sekitar Austin seringnya tanpa adanya intervensi. Jadi ini tidak seperti ... Dan kami memiliki lebih dari 100.000 orang sedang dalam program beta berkendara sepenuhnya sendiri. Jadi Anda dapat melihat video yang mereka unggah secara daring.
CA: I do. And some of them are great, and some of them are a little terrifying. I mean, occasionally the car seems to veer off and scare the hell out of people.
CA: Ya. Beberapa di antaranya bagus, dan lainnya agak menakutkan. Terkadang mobilnya terlihat seakan berbelok dan menakutkan banyak orang.
EM: It’s still a beta. CA: But you’re behind the scenes, looking at the data, you're seeing enough improvement to believe that a this-year timeline is real.
EM: Ini masih program beta. CA: Namun di balik layar, melihat datanya, Anda melihat banyak kemajuan untuk percaya bahwa tahun ini benar adalah saatnya.
EM: Yes, that's what it seems like. I mean, we could be here talking again in a year, like, well, another year went by, and it didn’t happen. But I think this is the year.
EM: Ya, itu yang terlihat. Kita bisa berada di sini lagi tahun depan, seperti, setahun sudah lewat, dan tapi belum terjadi. Namun saya rasa inilah tahunnya.
CA: And so in general, when people talk about Elon time, I mean it sounds like you can't just have a general rule that if you predict that something will be done in six months, actually what we should imagine is it’s going to be a year or it’s like two-x or three-x, it depends on the type of prediction. Some things, I guess, things involving software, AI, whatever, are fundamentally harder to predict than others.
CA: Secara umum, saat orang berbicara mengenai waktu Elon, Terdengarnya seperti Anda tak bisa memiliki aturan umum bahwa ketika prediksi Anda akan selesai dalam enam bulan, yang harus kita bayangkan adalah satu tahun atau bisa 2-3 kali lebih lama, tergantung tipe prediksinya. Beberapa hal yang berkaitan dengan perangkat lunak, AI dll, pada dasarnya lebih sulit untuk diprediksi dibandingkan yg lain.
Is there an element that you actually deliberately make aggressive prediction timelines to drive people to be ambitious? Without that, nothing gets done?
Apakah ada elemen yang sengaja Anda prediksi lebih agresif agar membuat orang menjadi berambisi? Tanpanya, takkan selesai?
EM: Well, I generally believe, in terms of internal timelines, that we want to set the most aggressive timeline that we can. Because there’s sort of like a law of gaseous expansion where, for schedules, where whatever time you set, it's not going to be less than that. It's very rare that it'll be less than that. But as far as our predictions are concerned, what tends to happen in the media is that they will report all the wrong ones and ignore all the right ones. Or, you know, when writing an article about me -- I've had a long career in multiple industries. If you list my sins, I sound like the worst person on Earth. But if you put those against the things I've done right, it makes much more sense, you know? So essentially like, the longer you do anything, the more mistakes that you will make cumulatively. Which, if you sum up those mistakes, will sound like I'm the worst predictor ever. But for example, for Tesla vehicle growth, I said I think we’d do 50 percent, and we’ve done 80 percent.
EM: Secara umum, saya yakin tenggat waktu internal harus ditetapkan dengan cara yang se-agresif mungkin. Karena ada hal semacam hukum pemuaian gas dalam penjadwalan, di mana berapa pun Anda mengatur waktunya , tidak akan menjadi kurang dari itu. Jarang sekali untuk menjadi kurang dari itu. Namun sejauh prediksi kami, yang cenderung terjadi di media ialah mereka memberitakan semua yang salah dan mengabaikan yang benar. Atau, ketika menulis sebuah artikel tentang saya -- saya punya karier panjang di banyak industri. Jika dosa saya ditulis, saya terdengar buruk sekali. Namun jika Anda masukkan pula hal benar yang telah saya lakukan, jadinya lebih masuk akal, ’kan? Intinya, semakin lama Anda melakukan sesuatu, semakin banyak kesalahan yang Anda buat secara kumulatif. Jika kesalahan tersebut ditotal, saya akan terlihat seperti peramal terburuk sepanjang masa. Namun, sebagai contoh, untuk pertumbuhan kendaraan Tesla, saya dulu berkata 50 persen akan dicapai, dan sekarang sudah 80 persen.
CA: Yes.
CA: Ya.
EM: But they don't mention that one. So, I mean, I'm not sure what my exact track record is on predictions. They're more optimistic than pessimistic, but they're not all optimistic. Some of them are exceeded probably more or later, but they do come true. It's very rare that they do not come true. It's sort of like, you know, if there's some radical technology prediction, the point is not that it was a few years late, but that it happened at all. That's the more important part.
EM: Namun mereka tidak membahasnya. Saya tidak yakin pastinya bagaimana rekam jejak prediksi saya. Kebanyakan lebih optimis daripada pesimis, tapi tidak semuanya. Beberapa mungkin telah terlampaui atau mungkin nanti, tapi semuanya menjadi nyata. Sungguh aneh jika tidak menjadi kenyataan. Singkatnya seperti, jika ada beberapa prediksi teknologi yang radikal, intinya bukan ia terlambat beberapa tahun, tapi apakah hal itu benar-benar terjadi. Itulah bagian yang lebih penting.
CA: So it feels like at some point in the last year, seeing the progress on understanding, the Tesla AI understanding the world around it, led to a kind of, an aha moment at Tesla. Because you really surprised people recently when you said probably the most important product development going on at Tesla this year is this robot, Optimus.
CA: Sepertinya beberapa saat tahun lalu, melihat kemajuan pemahaman, pemahaman AI Tesla akan dunia sekitarnya, membawa momen “Aha!” di Tesla. Karena Anda sungguh mengejutkan orang barusan ini saat bicara mungkin pengembangan produk paling penting yang terjadi di Tesla tahun ini adalah robot ini, Optimus.
EM: Yes.
EM: Ya.
CA: Many companies out there have tried to put out these robots, they've been working on them for years. And so far no one has really cracked it. There's no mass adoption robot in people's homes. There are some in manufacturing, but I would say, no one's kind of, really cracked it. Is it something that happened in the development of full self-driving that gave you the confidence to say, "You know what, we could do something special here."
CA: Banyak perusahaan lain mencoba untuk membuat robot ini, mereka telah mencobanya bertahun-tahun. Sejauh ini belum ada yang memecahkannya. Belum ada adopsi massal, robot dalam rumah. Ada beberapa di pabrik, tapi saya bisa bilang, tidak ada yang benar-benar memecahkannya. Apakah ini sesuatu yang terjadi pada saat pengembangan kendali otomatis yang membuat Anda berkata, “Kita dapat melakukan sesuatu yang spesial di sini.”
EM: Yeah, exactly. So, you know, it took me a while to sort of realize that in order to solve self-driving, you really needed to solve real-world AI. And at the point of which you solve real-world AI for a car, which is really a robot on four wheels, you can then generalize that to a robot on legs as well. The two hard parts I think -- like obviously companies like Boston Dynamics have shown that it's possible to make quite compelling, sometimes alarming robots.
EM: Ya, tepat sekali. Jadi, butuh beberapa saat untuk menyadari bahwa untuk memecahkan kemudi otomatis, AI dunia nyata perlu dipecahkan dahulu. Saat AI dunia nyata untuk mobil terpecahkan, yang sesungguhnya hanya robot beroda empat, Anda kemudian dapat menerapkannya pada robot berkaki. Dua hal sulit, menurut saya -- perusahaan seperti Boston Dynamics misalnya menunjukkan bahwa ternyata memungkinkan untuk membuat robot yang menarik & mengejutkan.
CA: Right.
CA: Benar.
EM: You know, so from a sensors and actuators standpoint, it's certainly been demonstrated by many that it's possible to make a humanoid robot. The things that are currently missing are enough intelligence for the robot to navigate the real world and do useful things without being explicitly instructed. So the missing things are basically real-world intelligence and scaling up manufacturing. Those are two things that Tesla is very good at. And so then we basically just need to design the specialized actuators and sensors that are needed for humanoid robot. People have no idea, this is going to be bigger than the car.
EM: Dari sudut pandang sensor dan aktuator, sudah banyak didemonstrasikan bahwa robot manusia itu bisa dibuat. Hal yang saat ini kurang adalah kecerdasan yang cukup bagi robotnya untuk menavigasi dunia nyata dan melakukan hal berguna tanpa adanya arahan eksplisit. Jadi hal yang kurang ialah kecerdasan pada dunia nyata dan meningkatkan proses manufaktur. Kedua hal tersebut dapat dilakukan Tesla dengan baik. Lalu kita pada dasarnya hanya membutuhkan desain aktuator dan sensor khusus untuk robot manusia. Orang-orang tak tahu, ini akan menjadi lebih besar dari mobil.
CA: So let's dig into exactly that. I mean, in one way, it's actually an easier problem than full self-driving because instead of an object going along at 60 miles an hour, which if it gets it wrong, someone will die. This is an object that's engineered to only go at what, three or four or five miles an hour. And so a mistake, there aren't lives at stake. There might be embarrassment at stake.
CA: Mari kita gali hal itu. Masalah ini sebenarnya lebih mudah dari kemudi otomatis karena objek ini tidak melaju dalam kecepatan 60 mil per jam, di mana kesalahan akan membunuh orang. Ini suatu objek yang direkayasa untuk hanya melaju dalam 3-5 mil per jam. Jadi kesalahan tak akan membahayakan nyawa. Mungkin hanya rasa malu.
EM: So long as the AI doesn't take it over and murder us in our sleep or something.
EM: Selama AI-nya tak mengambil alih dan membunuh kita saat tidur.
CA: Right.
CA: Benar.
(Laughter)
(Tawa)
So talk about -- I think the first applications you've mentioned are probably going to be manufacturing, but eventually the vision is to have these available for people at home. If you had a robot that really understood the 3D architecture of your house and knew where every object in that house was or was supposed to be, and could recognize all those objects, I mean, that’s kind of amazing, isn’t it? Like the kind of thing that you could ask a robot to do would be what? Like, tidy up?
Jadi bicara tentang -- Aplikasi pertama yang Anda sebutkan kemungkinan adalah manufaktur, tapi visi akhirnya yaitu menyediakan ini di rumah orang-orang. Jika Anda memiliki robot yang mengerti arsitektur 3D rumah Anda dan tahu di mana saja objek yang ada di rumah tersebut atau tempat seharusnya diletakkan dan dapat mengenali semua objek tersebut, Itu sesuatu yang luar biasa, ’kan? Misalnya hal-hal apa yang akan Anda suruh robot Anda lakukan? Merapikan, misalnya?
EM: Yeah, absolutely. Make dinner, I guess, mow the lawn.
EM: Ya, tentu saja. Membuat makan malam, memotong rumput.
CA: Take a cup of tea to grandma and show her family pictures.
CA: Membuat secangkir teh untuk nenek dan memperlihatkannya foto keluarga,
EM: Exactly. Take care of my grandmother and make sure --
EM: Betul sekali. Merawat nenek saya dan memastikan --
CA: It could obviously recognize everyone in the home. It could play catch with your kids.
CA: Robotnya pasti dapat mengenali semua orang di rumah. Dapat bermain bersama anak.
EM: Yes. I mean, obviously, we need to be careful this doesn't become a dystopian situation. I think one of the things that's going to be important is to have a localized ROM chip on the robot that cannot be updated over the air. Where if you, for example, were to say, “Stop, stop, stop,” if anyone said that, then the robot would stop, you know, type of thing. And that's not updatable remotely. I think it's going to be important to have safety features like that.
EM: Ya, tentunya, kita harus berhati-hati agar ini tidak menjadi situasi distopia. Saya rasa satu hal yang akan menjadi penting ialah adanya keping ROM lokal di dalam robotnya yang tidak bisa diperbarui melalui internet. Sebagai contoh, mengatakan, “Berhenti, berhenti,” jika seseorang berkata itu, robot tersebut akan berhenti, semacam itu. Dan itu tidak bisa diperbarui dari jarak jauh. Saya rasa fitur keselamatan seperti itu sangat penting.
CA: Yeah, that sounds wise.
CA: Ya, itu terdengar masuk akal.
EM: And I do think there should be a regulatory agency for AI. I've said that for many years. I don't love being regulated, but I think this is an important thing for public safety.
EM: Saya kira seharusnya ada agensi regulator untuk AI. Saya sudah mengatakannya. Saya tidak suka diatur, tapi saya rasa ini penting bagi keamanan publik.
CA: Let's come back to that. But I don't think many people have really sort of taken seriously the notion of, you know, a robot at home. I mean, at the start of the computing revolution, Bill Gates said there's going to be a computer in every home. And people at the time said, yeah, whatever, who would even want that. Do you think there will be basically like in, say, 2050 or whatever, like a robot in most homes, is what there will be, and people will love them and count on them? You’ll have your own butler basically.
CA: Mari kembali ke hal itu. Saya rasa tidak banyak orang menganggap serius gagasan tentang robot di rumah. Pada awal mula revolusi komputasi, Bill Gates berkata bahwa akan ada komputer di setiap rumah. Orang-orang saat itu berkata, ya, terserah, siapa yang mau itu. Apakah menurut Anda pada tahun 2050 atau berapa pun akan ada robot di setiap rumah, dan orang-orang akan menyukai dan mengandalkan mereka? Anda akan memiliki pelayan sendiri.
EM: Yeah, you'll have your sort of buddy robot probably, yeah.
EM: Ya, mungkin Anda akan punya teman robot, bisa jadi.
CA: I mean, how much of a buddy? How many applications have you thought, you know, can you have a romantic partner, a sex partner? EM: It's probably inevitable. I mean, I did promise the internet that I’d make catgirls. We could make a robot catgirl.
CA: Seberapa akrab sebagai teman? Berapa banyak aplikasi yang Anda pikirkan, bisakah Anda punya pasangan romantis, pasangan seks? EM: Itu mungkin pasti terjadi. Saya pernah janji pada internet akan membuat <i>catgirls</i>. Kita dapat membuat robot <i>catgirl</i>.
CA: Be careful what you promise the internet.
CA: Hati-hati dengan janji internet yang Anda buat.
(Laughter)
(Tawa)
EM: So, yeah, I guess it'll be whatever people want really, you know.
EM: Ya, saya rasa ini akan menjadi apa pun yang orang inginkan.
CA: What sort of timeline should we be thinking about of the first models that are actually made and sold?
CA: Kira-kira kapankah kita bisa mengharapkan pembuatan dan penjualan model pertama?
EM: Well, you know, the first units that we intend to make are for jobs that are dangerous, boring, repetitive, and things that people don't want to do. And, you know, I think we’ll have like an interesting prototype sometime this year. We might have something useful next year, but I think quite likely within at least two years. And then we'll see rapid growth year over year of the usefulness of the humanoid robots and decrease in cost and scaling up production.
EM: Ya, unit pertama yang kita akan buat adalah untuk pekerjaan yang berbahaya, membosankan, berulang-ulang, dan hal yang tidak ingin orang lakukan. Saya rasa kita akan punya prototipe yang menarik pada tahun ini. Kita mungkin akan punya sesuatu yang berguna tahun depan, sepertinya dalam setidaknya dua tahun. Lalu pertumbuhannya akan cepat tiap tahunnya, robot manusia semakin berguna, biaya produksi semakin murah, dan produksi meningkat.
CA: Initially just selling to businesses, or when do you picture you'll start selling them where you can buy your parents one for Christmas or something?
CA: Dimulai dengan penjualan ke bisnis, kapan Anda membayangkan untuk mulai menjualnya sebagai kado natal untuk orang tua atau semacamnya?
EM: I'd say in less than ten years.
EM: Saya katakan kurang dari sepuluh tahun.
CA: Help me on the economics of this. So what do you picture the cost of one of these being?
CA: Bantu saya dalam aspek ekonominya. Jadi kira-kira berapa harga satu makhluk ini?
EM: Well, I think the cost is actually not going to be crazy high. Like less than a car. Initially, things will be expensive because it'll be a new technology at low production volume. The complexity and cost of a car is greater than that of a humanoid robot. So I would expect that it's going to be less than a car, or at least equivalent to a cheap car.
EM: Saya rasa biayanya tidak akan terlalu mahal. Sepertinya kurang dari harga mobil. Mulanya, harga akan mahal karena ini teknologi baru dengan volume produksi rendah. Kompleksitas dan biaya mobil lebih besar dibandingkan robot manusia. Jadi saya perkirakan harganya akan lebih rendah daripada mobil, atau setidaknya setara dengan mobil murah.
CA: So even if it starts at 50k, within a few years, it’s down to 20k or lower or whatever. And maybe for home they'll get much cheaper still. But think about the economics of this. If you can replace a $30,000, $40,000-a-year worker, which you have to pay every year, with a one-time payment of $25,000 for a robot that can work longer hours, a pretty rapid replacement of certain types of jobs. How worried should the world be about that?
CA: Meskipun jika awalnya 50.000, dalam beberapa tahun akan turun menjadi 20.000 atau lebih rendah lagi. Mungkin jika untuk di rumah akan menjadi lebih murah. Namun bayangkan ekonominya. Jika Anda dapat mengganti pekerja yang gajinya US$30.000-40.000 per tahunnya, yang harus dibayar setiap tahun, dengan satu kali pembayaran US$25.000 untuk robot yang bisa bekerja lebih lama, sebuah penggantian yang cukup cepat untuk pekerjaan tertentu. Harus seberapa khawatirkah dunia akan ini?
EM: I wouldn't worry about the sort of, putting people out of a job thing. I think we're actually going to have, and already do have, a massive shortage of labor. So I think we will have ... Not people out of work, but actually still a shortage labor even in the future.
EM: Saya tidak mengkhawatirkan orang-orang tidak bisa bekerja. Saya rasa kita akan mengalami, dan sudah mengalami kekurangan tenaga kerja yang besar. Jadi saya kira kita akan punya ... bukan orang pengangguran, melainkan kekurangan pekerja di masa mendatang.
But this really will be a world of abundance. Any goods and services will be available to anyone who wants them. It'll be so cheap to have goods and services, it will be ridiculous.
Namun dunia ini benar-benar akan menjadi berlimpah. Semua barang dan jasa akan tersedia bagi siapa pun yang menginginkannya. Barang dan jasa akan menjadi murah, benar-benar murah.
CA: I'm presuming it should be possible to imagine a bunch of goods and services that can't profitably be made now but could be made in that world, courtesy of legions of robots.
CA: Saya kira sebenarnya ada sejumlah barang dan jasa yang tak menghasilkan untung saat ini, tapi dapat membuat untung di dunia itu dengan adanya pasukan-pasukan robot.
EM: Yeah. It will be a world of abundance. The only scarcity that will exist in the future is that which we decide to create ourselves as humans.
EM: Ya. Ini akan menjadi dunia yang berlimpah. Satu-satunya kelangkaan yang akan ada di masa depan hanyalah apa pun itu yang ingin kita buat langka.
CA: OK. So AI is allowing us to imagine a differently powered economy that will create this abundance. What are you most worried about going wrong?
CA: OK. Jadi AI bisa memberikan ekonomi yang didorong secara berbeda yang akan membuat kelimpahan ini. Apa kesalahan yang paling Anda khawatirkan?
EM: Well, like I said, AI and robotics will bring out what might be termed the age of abundance. Other people have used this word, and that this is my prediction: it will be an age of abundance for everyone. But I guess there’s ... The dangers would be the artificial general intelligence or digital superintelligence decouples from a collective human will and goes in the direction that for some reason we don't like. Whatever direction it might go.
EM: Seperti yang saya bilang, AI dan robotika akan membawa apa yang bisa disebut masa kelimpahan. Orang lain telah menggunakan kata ini, dan inilah prediksi saya: ini akan menjadi masa kelimpahan bagi semua orang. Namun saya rasa ... Yang menjadi bahaya adalah berpisahnya kecerdasan buatan pada umumnya atau kecerdasan super digital dari keinginan manusia secara kolektif dan akan mengarah menuju tempat yang tak kita sukai. Ke mana pun arahnya itu.
You know, that’s sort of the idea behind Neuralink, is to try to more tightly couple collective human world to digital superintelligence. And also along the way solve a lot of brain injuries and spinal injuries and that kind of thing. So even if it doesn't succeed in the greater goal, I think it will succeed in the goal of alleviating brain and spine damage.
Ini mirip ide di balik Neuralink, yaitu mencoba menggabungkan dunia kolektif manusia dengan kecerdasan super digital. Juga di sepanjang jalannya memecahkan cedera otak dan tulang belakang dan hal seperti itu. Jadi meskipun tidak sukses mencapai mimpi besar, saya rasa akan sukses membantu kerusakan otak dan tulang belakang.
CA: So the spirit there is that if we're going to make these AIs that are so vastly intelligent, we ought to be wired directly to them so that we ourselves can have those superpowers more directly. But that doesn't seem to avoid the risk that those superpowers might ... turn ugly in unintended ways.
CA: Jadi tujuannya ialah jika kita akan membuat AI yang sangat cerdas, kita harus terhubung langsung dengannya agar kita sendiri dapat memiliki kekuatan supernya secara lebih langsung. Namun ini tetap tak menghindari risiko bahwa kekuatan super itu mungkin akan berubah buruk dengan cara yang tak diinginkan.
EM: I think it's a risk, I agree. I'm not saying that I have some certain answer to that risk. I’m just saying like maybe one of the things that would be good for ensuring that the future is one that we want is to more tightly couple the collective human world to digital intelligence.
EM: Saya kira itu sebuah risiko. Saya tidak bilang bahwa saya punya jawaban jelas untuk risiko itu. Saya hanya bilang mungkin salah satu hal yang akan membantu untuk memastikan bahwa masa depan kita adalah yang kita inginkan adalah dieratkannya hubungan antara dunia kolektif manusia dan kecerdasan digital.
The issue that we face here is that we are already a cyborg, if you think about it. The computers are an extension of ourselves. And when we die, we have, like, a digital ghost. You know, all of our text messages and social media, emails. And it's quite eerie actually, when someone dies but everything online is still there. But you say like, what's the limitation? What is it that inhibits a human-machine symbiosis? It's the data rate. When you communicate, especially with a phone, you're moving your thumbs very slowly. So you're like moving your two little meat sticks at a rate that’s maybe 10 bits per second, optimistically, 100 bits per second. And computers are communicating at the gigabyte level and beyond.
Isu yang kita hadapi saat ini adalah kita sudah menjadi cyborg jika Anda bayangkan. Komputer adalah perpanjangan dari diri kita sendiri. Saat kita sudah tiada, kita punya, seperti hantu digital. Seperti, semua pesan dan sosial media kita, surel. Ini cukup menakutkan sebenarnya, ketika seseorang sudah tiada, tapi semua jejak digital masih ada. Namun, Anda bilang, apakah batasnya? Apa yang menjadi penghambat simbiosis antara manusia dan mesin? Kecepatan data. Ketika berkomunikasi, terutama dengan ponsel, Anda menggerakkan jempol dengan sangat lambat. Anda menggerakkan dua batang daging kecil Anda dengan kecepatan 10 bit per detik, optimisnya mungkin 100 bit per detik. Sedangkan komputer berkomunikasi pada level gigabit dan di atasnya.
CA: Have you seen evidence that the technology is actually working, that you've got a richer, sort of, higher bandwidth connection, if you like, between like external electronics and a brain than has been possible before?
CA: Pernahkah ada bukti bahwa jika teknologinya berfungsi, kecepatan datanya menjadi lebih kompleks dan cepat antara benda elektronik eksternal dan otak yang melebihi kecepatan dahulunya?
EM: Yeah. I mean, the fundamental principles of reading neurons, sort of doing read-write on neurons with tiny electrodes, have been demonstrated for decades. So it's not like the concept is new. The problem is that there is no product that works well that you can go and buy. So it's all sort of, in research labs. And it's like some cords sticking out of your head. And it's quite gruesome, and it's really ... There's no good product that actually does a good job and is high-bandwidth and safe and something actually that you could buy and would want to buy.
EM: Ya. Saya kira prinsip dasar dari pembacaan neuron, seperti kinerja baca-tulis pada neuron dengan elektroda kecil, telah didemonstrasikan selama beberapa dekade. Jadi ini bukan sebuah konsep baru. Masalahnya ialah tidak adanya produk yang berjalan dengan benar yang bisa Anda temukan dan beli. Jadi semuanya terjadi di laboratorium penelitian. Jika dibayangkan, akan ada kabel yang keluar dari kepala Anda. Dan itu cukup menyeramkan, dan benar-benar ... Tak ada produk yang dapat mengerjakannya dengan baik yang juga cepat dan aman dan yang bisa dibeli dan ingin Anda beli.
But the way to think of the Neuralink device is kind of like a Fitbit or an Apple Watch. That's where we take out sort of a small section of skull about the size of a quarter, replace that with what, in many ways really is very much like a Fitbit, Apple Watch or some kind of smart watch thing. But with tiny, tiny wires, very, very tiny wires. Wires so tiny, it’s hard to even see them. And it's very important to have very tiny wires so that when they’re implanted, they don’t damage the brain.
Namun cara membayangkan perangkat Neuralink adalah sama seperti Fitbit atau Apple Watch. Ini seperti membuat lubang kecil di tengkorak kira-kira sebesar 2 cm, menggantinya dengan, sesuatu yang menyerupai Fitbit, Apple Watch, atau semacam jam pintar, tetapi dengan kabel-kabel kecil sangat, sangat kecil. Kabelnya sangat kecil, bahkan sulit untuk dilihat. Kabel yang sangat kecil ini sangat penting agar ketika mereka dipasang, otak kita tidak rusak.
CA: How far are you from putting these into humans?
CA: Seberapa siapkah Anda untuk mencobanya di manusia?
EM: Well, we have put in our FDA application to aspirationally do the first human implant this year.
EM: Kami telah mendaftarkannya ke BPOM AS untuk mencoba implan manusia tahun ini.
CA: The first uses will be for neurological injuries of different kinds. But rolling the clock forward and imagining when people are actually using these for their own enhancement, let's say, and for the enhancement of the world, how clear are you in your mind as to what it will feel like to have one of these inside your head?
CA: Fungsi pertama akan ditujukan untuk bermacam cedera neurologis. Namun ke depannya, membayangkan ketika orang-orang benar-benar menggunakan ini untuk menyempurnakan diri mereka, katakanlah, dan untuk menyempurnakan dunia, seberapa jelas bayangan Anda akan bagaimana rasanya memiliki ini di kepala Anda?
EM: Well, I do want to emphasize we're at an early stage. And so it really will be many years before we have anything approximating a high-bandwidth neural interface that allows for AI-human symbiosis. For many years, we will just be solving brain injuries and spinal injuries. For probably a decade. This is not something that will suddenly one day it will have this incredible sort of whole brain interface. It's going to be, like I said, at least a decade of really just solving brain injuries and spinal injuries. And really, I think you can solve a very wide range of brain injuries, including severe depression, morbid obesity, sleep, potentially schizophrenia, like, a lot of things that cause great stress to people. Restoring memory in older people.
EM: Saya ingin menegaskan bahwa kita masih ada pada tahap awal. Masih dibutuhkan bertahun-tahun lagi sebelum kita memiliki sesuatu yang menyerupai antarmuka saraf dengan kecepatan tinggi yang memungkinkan simbiosis antara AI dan manusia. Selama beberapa tahun, kita hanya akan memecahkan cedera otak & tulang belakang. Kemungkinan selama satu dekade. Ini bukan sesuatu yang tiba-tiba dalam sehari akan muncul antarmuka seluruh otak yang luar biasa. Ini akan menjadi, seperti yang saya bilang, setidaknya satu dekade untuk benar-benar menyelesaikan cedera otak dan tulang belakang. Saya rasa Anda bisa selesaikan banyak macam cedera otak, seperti depresi berat, obesitas morbid, gangguan tidur, mungkin skizofrenia, seperti, banyak hal yang menyebabkan stres berat bagi masyarakat. Memulihkan ingatan pada orang lansia.
CA: If you can pull that off, that's the app I will sign up for.
CA: Jika Anda dapat melakukannya, saya ingin mendaftar ke aplikasi tersebut.
EM: Absolutely.
EM: Tentu saja.
CA: Please hurry. (Laughs)
CA: Segerakan. (Tawa)
EM: I mean, the emails that we get at Neuralink are heartbreaking. I mean, they'll send us just tragic, you know, where someone was sort of, in the prime of life and they had an accident on a motorcycle and someone who's 25, you know, can't even feed themselves. And this is something we could fix.
EM: Pesan yang kami terima di Neuralink itu menyedihkan. Mereka mengirimi kita cerita-cerita tragedi, di mana seseorang yang berada di masa emasnya mengalami sebuah kecelakaan motor dan seseorang berusia 25 tahun yang bahkan tak bisa makan sendiri. Ini sesuatu yang dapat kita perbaiki.
CA: But you have said that AI is one of the things you're most worried about and that Neuralink may be one of the ways where we can keep abreast of it.
CA: Anda pernah bilang bahwa Anda sangat mengkhawatirkan AI dan Neuralink mungkin adalah salah satu cara agar kita bisa mengikutinya.
EM: Yeah, there's the short-term thing, which I think is helpful on an individual human level with injuries. And then the long-term thing is an attempt to address the civilizational risk of AI by bringing digital intelligence and biological intelligence closer together.
EM: Ya, itu jangka pendeknya yang saya kira bermanfaat bagi tiap individu dengan cedera. Lalu untuk jangka panjangnya ialah sebuah upaya untuk mengatasi risiko AI terhadap peradaban manusia dengan mempererat kecerdasan digital dengan kecerdasan biologis.
I mean, if you think of how the brain works today, there are really two layers to the brain. There's the limbic system and the cortex. You've got the kind of, animal brain where -- it’s kind of like the fun part, really.
Jika Anda bayangkan cara kerja otak saat ini, ada dua lapisan bagian pada otak, yaitu sistem limbik dan korteks. Misalnya, otak hewan di mana -- ini bagian yang menyenangkan, sungguh.
CA: It's where most of Twitter operates, by the way.
CA: Ngomong-ngomong, ini bagian dari operasi Twitter.
EM: I think Tim Urban said, we’re like somebody, you know, stuck a computer on a monkey. You know, so we're like, if you gave a monkey a computer, that's our cortex. But we still have a lot of monkey instincts. Which we then try to rationalize as, no, it's not a monkey instinct. It’s something more important than that. But it's often just really a monkey instinct. We're just monkeys with a computer stuck in our brain. But even though the cortex is sort of the smart, or the intelligent part of the brain, the thinking part of the brain, I've not yet met anyone who wants to delete their limbic system or their cortex. They're quite happy having both. Everyone wants both parts of their brain. And people really want their phones and their computers, which are really the tertiary, the third part of your intelligence. It's just that it's ... Like the bandwidth, the rate of communication with that tertiary layer is slow. And it's just a very tiny straw to this tertiary layer. And we want to make that tiny straw a big highway. And I’m definitely not saying that this is going to solve everything. Or this is you know, it’s the only thing -- it’s something that might be helpful. And worst-case scenario, I think we solve some important brain injury, spinal injury issues, and that's still a great outcome.
EM: Tim Urban pernah berkata, kita seperti sebuah komputer dengan monyet. Jika Anda memberikan komputer kepada monyet, itulah korteks kita. Namun kita masih punya banyak insting monyet yang sering kita kira rasional dan bukan insting monyet - ini lebih penting daripada itu. Namun kadang itu memang hanya insting monyet. Kita hanya sebuah monyet dengan komputer di dalam otak kita. Meskipun korteks adalah bagian yang pintar dari sebuah otak, bagian dari otak yang berpikir, saya belum pernah menemui seorang pun yang ingin menghapus sistem limbik atau korteks mereka. Mereka senang memiliki keduanya. Semuanya menginginkan kedua bagian dari otak mereka. Orang-orang menginginkan ponsel serta komputer mereka, yang merupakan lapisan tersier dari kecerdasan kita. Jadi ini seperti ... Contohnya kecepatan data, Kecepatan komunikasi dengan lapisan tersier itu lambat. Seperti sedotan sangat kecil yang masuk kepada lapisan tersier. Dan kita ingin membuat jalan besar dari sedotan kecil itu. Saya tidak berkata bahwa ini akan menyelesaikan semuanya. Atau misalnya, ini satu-satunya cara -- ini adalah sesuatu yang mungkin bisa membantu. Dalam skenario terburuk, saya rasa dapat mengobati beberapa cedera otak, tulang belakang, dan itu sudah bagus.
CA: Best-case scenario, we may discover new human possibility, telepathy, you've spoken of, in a way, a connection with a loved one, you know, full memory and much faster thought processing maybe. All these things. It's very cool.
CA: Skenario terbaik, kita bisa saja menemukan potensi baru, telepati, yang Anda bicarakan, koneksi dengan orang tercinta, ingatan lengkap, dan mungkin saja proses berpikir yang lebih cepat. Semua hal ini. Sungguh luar biasa.
If AI were to take down Earth, we need a plan B. Let's shift our attention to space. We spoke last time at TED about reusability, and you had just demonstrated that spectacularly for the first time. Since then, you've gone on to build this monster rocket, Starship, which kind of changes the rules of the game in spectacular ways. Tell us about Starship.
Jika AI akan mengambil alih dunia, kita perlu rencana cadangan. Mari kita memikirkan ruang angkasa. Kita bicara sebelumnya di TED tentang penggunaan kembali, dan Anda telah mendemonstrasikannya dengan spektakuler. Semenjak itu, Anda terus membuat roket monster ini, Starship, yang mengubah aturan permainannya dengan cara yang luar biasa. Ceritakan pada kami tentang Starship.
EM: Starship is extremely fundamental.
EM: Starship benar-benar merupakan dasarnya.
So the holy grail of rocketry or space transport is full and rapid reusability. This has never been achieved. The closest that anything has come is our Falcon 9 rocket, where we are able to recover the first stage, the boost stage, which is probably about 60 percent of the cost of the vehicle of the whole launch, maybe 70 percent. And we've now done that over a hundred times. So with Starship, we will be recovering the entire thing. Or at least that's the goal.
Inti terpenting dari ilmu roket atau transportasi ruang angkasa adalah penggunaan kembali secara utuh dan cepat. Ini belum pernah tercapai. Yang paling mendekati yaitu roket Falcon 9 yang tahap pertamanya, tahap pendorong, bisa digunakan kembali. Ini mungkin 60 persen dari total biaya kendaraannya. Untuk keseluruhan peluncuran, mungkin 70 persennya. Dan kita telah melakukannya lebih dari 100 kali. Jadi dengan Starship, kita dapat menggunakan kembali semuanya. Atau setidaknya itu tujuannya.
CA: Right.
CA: Benar.
EM: And moreover, recovering it in such a way that it can be immediately re-flown. Whereas with Falcon 9, we still need to do some amount of refurbishment to the booster and to the fairing nose cone. But with Starship, the design goal is immediate re-flight. So you just refill propellants and go again. And this is gigantic. Just as it would be in any other mode of transport.
EM: Dan terlebih lagi, memulihkannya dengan cara agar dapat diterbangkan kembali sesegera mungkin. Sedangkan untuk Falcon 9, kita masih butuh beberapa pembaruan untuk pendorongnya dan juga pelindung <i>nose cone</i>-nya Namun dengan Starship, tujuannya yaitu dapat segera terbang kembali. Jadi Anda hanya perlu mengisi bahan bakar dan terbang kembali. Dan ini berdampak besar. Ini akan menjadi salah satu moda transportasi lainnya.
CA: And the main design is to basically take 100 plus people at a time, plus a bunch of things that they need, to Mars. So, first of all, talk about that piece. What is your latest timeline? One, for the first time, a Starship goes to Mars, presumably without people, but just equipment. Two, with people. Three, there’s sort of, OK, 100 people at a time, let's go.
CA: Dan tujuan utamanya ialah membawa lebih dari 100 orang dalam satu perjalanan, berikut dengan semua perlengkapan yang dibutuhkan, untuk ke Mars. Jadi, mari bicara tentang hal tersebut. Jadi kapan tenggat waktu Anda untuk itu? Pertama, untuk pertama kalinya, Starship akan pergi ke Mars, katakanlah tanpa manusia, hanya peralatan saja. Kedua, dengan orang. Ketiga, katakanlah, OK, ayo lakukan dengan 100 orang.
EM: Sure. And just to put the cost thing into perspective, the expected cost of Starship, putting 100 tons into orbit, is significantly less than what it would have cost or what it did cost to put our tiny Falcon 1 rocket into orbit. Just as the cost of flying a 747 around the world is less than the cost of a small airplane. You know, a small airplane that was thrown away. So it's really pretty mind-boggling that the giant thing costs less, way less than the small thing. So it doesn't use exotic propellants or things that are difficult to obtain on Mars. It uses methane as fuel, and it's primarily oxygen, roughly 77-78 percent oxygen by weight. And Mars has a CO2 atmosphere and has water ice, which is CO2 plus H2O, so you can make CH4, methane, and O2, oxygen, on Mars.
EM: Ya tentunya. Gambaran besar tentang biayanya, perkiraan biaya dari Starship, untuk meluncurkan 100 ton ke orbit, itu jauh lebih murah dibandingkan biaya yang telah dikeluarkan untuk meluncurkan roket kecil Falcon 1 ke orbit. Sama halnya, biaya Anda menerbangkan 747 keliling dunia akan lebih murah dibandingkan menerbangkan pesawat kecil. Pesawat kecil yang sudah tidak zaman. Jadi cukup mengherankan bahwa benda raksasa itu ternyata lebih murah dibandingkan dengan kapal kecil. Jadi ini tidak menggunakan bahan bakar eksotis atau zat yang sulit didapatkan di Mars. Ini menggunakan gas metana sebagai bahan bakar, yang utamanya oksigen, sekitar 77-78 persen beratnya adalah oksigen. Dan planet Mars banyak mengandung CO2 dan air es, yang merupakan CO2 ditambah H2O, menghasilkan CH4, metana, dan O2, oksigen, di Mars.
CA: Presumably, one of the first tasks on Mars will be to create a fuel plant that can create the fuel for the return trips of many Starships.
CA: Sepertinya tugas pertama di Mars yaitu membuat pabrik yang dapat membuat bahan bakar untuk perjalanan pulang roket Starships.
EM: Yes. And actually, it's mostly going to be oxygen plants, because it's 78 percent oxygen, 22 percent fuel. But the fuel is a simple fuel that is easy to create on Mars. And in many other parts of the solar system. So basically ... And it's all propulsive landing, no parachutes, nothing thrown away. It has a heat shield that’s capable of entering on Earth or Mars. We can even potentially go to Venus. but you don't want to go there. (Laughs) Venus is hell, almost literally. But you could ... It's a generalized method of transport to anywhere in the solar system, because the point at which you have propellant depo on Mars, you can then travel to the asteroid belt and to the moons of Jupiter and Saturn and ultimately anywhere in the solar system.
EM: Ya. Sebagian besar akan menjadi pabrik oksigen karena 78 persennya adalah oksigen, dan 22 persennya bahan bakar. Namun bahan bakarnya sederhana dan mudah dibuat di Mars dan juga di tempat lain di tata surya. Jadi intinya .. Semuanya ialah pendaratan propulsif, tanpa parasut, tanpa ada yang dibuang. Ia memiliki pelindung panas yang dapat memasuki Bumi atau Mars. Kita bahkan bisa dapat pergi ke Venus. Namun Anda tidak ingin ke sana. (Tawa) Venus itu benar-benar seperti neraka. Namun Anda bisa ke sana.. Ini sebuah moda transportasi untuk pergi ke mana saja di tata surya, karena setelah ada depo bahan bakar di Mars, Anda dapat bepergian ke sabuk asteroid dan ke satelit bulan dari Jupiter dan Saturnus dan pada akhirnya ke mana pun di tata surya.
CA: But your main focus and SpaceX's main focus is still Mars. That is the mission. That is where most of the effort will go? Or are you actually imagining a much broader array of uses even in the coming, you know, the first decade or so of uses of this. Where we could go, for example, to other places in the solar system to explore, perhaps NASA wants to use the rocket for that reason.
CA: Tapi fokus utama Anda dan SpaceX masih pada planet Mars. Itu adalah misinya. Di sanakah sebagian besar fokusnya? Atau Anda membayangkan kegunaan yang jauh lebih luas di masa mendatang, mungkin, dalam dekade pertama penggunaan ini. Di mana kita dapat pergi, contohnya, ke tempat lainnya dalam tata surya untuk penjelajahan, mungkin NASA ingin menggunakan roket tersebut untuk alasan itu.
EM: Yeah, NASA is planning to use a Starship to return to the moon, to return people to the moon. And so we're very honored that NASA has chosen us to do this. But I'm saying it is a generalized -- it’s a general solution to getting anywhere in the greater solar system. It's not suitable for going to another star system, but it is a general solution for transport anywhere in the solar system.
EM: Ya, NASA berencana untuk menggunakan Starship untuk kembali ke Bulan, untuk mengembalikan orang-orang ke Bulan. Kami merasa terhormat karena NASA telah memilih kami untuk ini. Namun saya katakan ini moda umum -- ini solusi yang luas untuk bepergian ke mana saja di sistem tata surya yang luas ini. Ini tidak cocok untuk pergi ke sistem bintang lain, tapi ini solusi umum untuk transportasi di dalam tata surya kita.
CA: Before it can do any of that, it's got to demonstrate it can get into orbit, you know, around Earth. What’s your latest advice on the timeline for that?
CA: Sebelum melakukan semua itu, ini harus bisa mengorbit dahulu mengitari Bumi. Berapa waktu yang Anda butuhkan untuk hal itu?
EM: It's looking promising for us to have an orbital launch attempt in a few months. So we're actually integrating -- will be integrating the engines into the booster for the first orbital flight starting in about a week or two. And the launch complex itself is ready to go. So assuming we get regulatory approval, I think we could have an orbital launch attempt within a few months.
EM: Terlihat meyakinkan untuk mencoba peluncuran orbital dalam beberapa bulan. Jadi kita sedang mengintegrasikan -- akan mengintegrasikan mesin ke roket pendorong untuk penerbangan orbit pertama dalam seminggu atau dua minggu. Kompleks peluncurannya sendiri telah siap. Jadi jika kita mendapatkan persetujuan regulasi, saya rasa peluncuran orbit akan jalan dalam beberapa bulan.
CA: And a radical new technology like this presumably there is real risk on those early attempts.
CA: Teknologi radikal seperti ini memiliki risiko nyata di peluncuran awal ini.
EM: Oh, 100 percent, yeah. The joke I make all the time is that excitement is guaranteed. Success is not guaranteed, but excitement certainly is.
EM: Oh, 100 persen, ya. Lelucon yang saya buat selama ini adalah jaminan akan antusiasme. Sukses tidak pasti ada, tapi antusiasme itu pasti.
CA: But the last I saw on your timeline, you've slightly put back the expected date to put the first human on Mars till 2029, I want to say?
CA: Namun terakhir saya lihat batas waktu Anda, Anda telah sedikit menunda waktu yang diharapkan untuk pengiriman manusia pertama ke Mars sampai tahun 2029, ’kan?
EM: Yeah, I mean, so let's see. I mean, we have built a production system for Starship, so we're making a lot of ships and boosters.
EM: Ya, mari kita lihat nanti, Kami telah membangun sistem produksi untuk Starship, jadi kami membuat banyak kapal dan roket pendorong.
CA: How many are you planning to make actually?
CA: Berapa banyak yang Anda rencanakan?
EM: Well, we're currently expecting to make a booster and a ship roughly every, well, initially, roughly every couple of months, and then hopefully by the end of this year, one every month. So it's giant rockets, and a lot of them. Just talking in terms of rough orders of magnitude, in order to create a self-sustaining city on Mars, I think you will need something on the order of a thousand ships. And we just need a Helen of Sparta, I guess, on Mars.
EM: Saat ini kami berharap membuat satu roket pendorong dan kapal kira-kira setiap beberapa bulan sekali, dan kemudian semoga di akhir tahun ini, satu setiap bulannya. Jadi ini roket raksasa, dan banyak sekali jumlahnya. Bicara mengenai jumlah kasarannya, untuk membuat sebuah kota mandiri di Mars, saya rasa Anda membutuhkan seribu kapal. Dan kita hanya perlu Helen dari Sparta, saya rasa, di Mars.
CA: This is not in most people's heads, Elon.
CA: Ini bukanlah sesuatu yang umum orang pikirkan, Elon.
EM: The planet that launched 1,000 ships.
EM: Planet yang meluncurkan 1000 pesawat ulang alik.
CA: That's nice. But this is not in most people's heads, this picture that you have in your mind. There's basically a two-year window, you can only really fly to Mars conveniently every two years. You were picturing that during the 2030s, every couple of years, something like 1,000 Starships take off, each containing 100 or more people. That picture is just completely mind-blowing to me. That sense of this armada of humans going to --
CA: Itu keren. Namun bukan hal yang biasa orang pikirkan, gambaran yang ada di benak Anda. Sebenarnya ada jarak dua tahun, Anda dapat terbang ke Mars dengan nyaman setiap dua tahun. Anda membayangkan nantinya saat tahun 2030-an, setiap dua tahun sekali, sekitar 1.000 pesawat Starship akan lepas landas, dan setiap pesawat mengangkut 100 orang atau lebih. Gambaran tersebut benar-benar tidak terbayangkan olehku. Dalam artian armada umat manusia itu --
EM: It'll be like "Battlestar Galactica," the fleet departs.
EM: Ini seperti ”Battlestar Galactica,” saat armada berangkat.
CA: And you think that it can basically be funded by people spending maybe a couple hundred grand on a ticket to Mars? Is that price about where it has been?
CA: Apakah Anda kira ini dapat dibiayai oleh orang-orang yang membayar beberapa ratus ribu dolar untuk tiket ke Mars? Apakah harga tersebut sama dengan sekarang?
EM: Well, I think if you say like, what's required in order to get enough people and enough cargo to Mars to build a self-sustaining city. And it's where you have an intersection of sets of people who want to go, because I think only a small percentage of humanity will want to go, and can afford to go or get sponsorship in some manner. That intersection of sets, I think, needs to be a million people or something like that. And so it’s what can a million people afford, or get sponsorship for, because I think governments will also pay for it, and people can take out loans. But I think at the point at which you say, OK, like, if moving to Mars costs are, for argument’s sake, $100,000, then I think you know, almost anyone can work and save up and eventually have $100,000 and be able to go to Mars if they want. We want to make it available to anyone who wants to go.
EM: Jika Anda bertanya, apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan cukup orang & kargo ke Mars guna membangun kota yang mandiri. Dan di sinilah adanya persimpangan antara kelompok orang yang ingin pergi, karena saya rasa hanya sebagian kecil yang ingin pergi, dan kelompok yang mampu membayar atau mendapatkan sponsor. Irisan dari persimpangan itu, saya rasa, harus kira-kira mencapai sejuta orang. Jadi berapa pun itu total uang dari sejuta orang tersebut atau sponsor, karena saya rasa pemerintah juga akan turut membayar, dan orang-orang bisa mengambil pinjaman. Namun saat kita bisa bilang, OK, biaya pindah ke Mars, misalnya $100.000, dan lalu siapa pun bisa bekerja dan menabung guna memiliki $100.000 dan dapat pergi ke Mars jika ingin. Kami ingin menyediakannya bagi siapa pun yang berminat.
It's very important to emphasize that Mars, especially in the beginning, will not be luxurious. It will be dangerous, cramped, difficult, hard work. It's kind of like that Shackleton ad for going to the Antarctic, which I think is actually not real, but it sounds real and it's cool. It's sort of like, the sales pitch for going to Mars is, "It's dangerous, it's cramped. You might not make it back. It's difficult, it's hard work." That's the sales pitch.
Sangat penting untuk menegaskan bahwa Mars, terutama pada awalnya, tidak akan terihat mewah. Ini akan berbahaya, tak nyaman, sulit, dan butuh kerja keras. Ini seperti iklan Shackleton yang menjelajah ke Antartika yang saya kira tidak nyata, tapi terdengar nyata dan keren. Seakan-akan promosi penjualan untuk pergi ke Mars yaitu, “Ini berbahaya, ini penuh sesak. Kau mungkin takkan bisa kembali. Ini sulit, ini perlu usaha.” Itu mungkin slogannya.
CA: Right. But you will make history.
CA: Benar. Tapi Anda akan mencetak sejarah.
EM: But it'll be glorious.
EM: Tapi ini akan menjadi mulia.
CA: So on that kind of launch rate you're talking about over two decades, you could get your million people to Mars, essentially.
CA: Jadi, dengan frekuensi peluncuran tersebut selama dua dekade, Anda akan mengirim sejuta orang ke Mars, pada intinya.
Whose city is it? Is it NASA's city, is it SpaceX's city?
Kota siapakah itu? Apakah itu kota milik NASA atau SpaceX?
EM: It’s the people of Mars’ city. The reason for this, I mean, I feel like why do this thing? I think this is important for maximizing the probable lifespan of humanity or consciousness. Human civilization could come to an end for external reasons, like a giant meteor or super volcanoes or extreme climate change. Or World War III, or you know, any one of a number of reasons. But the probable life span of civilizational consciousness as we know it, which we should really view as this very delicate thing, like a small candle in a vast darkness. That is what appears to be the case. We're in this vast darkness of space, and there's this little candle of consciousness that’s only really come about after 4.5 billion years, and it could just go out.
EM: Milik penduduk kota Mars. Maksud saya, mengapa kita melakukan hal ini? Saya kira penting untuk memaksimalkan kemungkinan masa hidup kemanusiaan atau kesadaran. Peradaban manusia bisa saja berakhir karena faktor eksternal, seperti meteor raksasa, letusan gunung berapi, atau perubahan cuaca ekstrem. Atau Perang Dunia ke-III, atau sejumlah alasan lainnya. Kemungkinan masa hidup kesadaran dan peradaban yang kita ketahui, yang harusnya kita lihat sebagai sesuatu yang sangat rapuh, seperti lilin kecil dalam kegelapan yang luas. Inilah yang sepertinya terjadi. Kita berada di ruang gelap yang luas, dan ada lilin kecil kesadaran ini yang telah muncul setelah 4.5 miliar tahun lamanya, dan ini dapat lenyap begitu saja.
CA: I think that's powerful, and I think a lot of people will be inspired by that vision. And the reason you need the million people is because there has to be enough people there to do everything that you need to survive.
CA: Itu sungguh bermakna, saya rasa banyak orang akan terinspirasi olehnya. Dan alasan Anda membutuhkan jutaan manusia adalah karena dibutuhkan cukup orang di sana untuk melakukan semua hal guna bertahan hidup.
EM: Really, like the critical threshold is if the ships from Earth stop coming for any reason, does the Mars City die out or not? And so we have to -- You know, people talk about like, the sort of, the great filters, the things that perhaps, you know, we talk about the Fermi paradox, and where are the aliens? Well maybe there are these various great filters that the aliens didn’t pass, and so they eventually just ceased to exist. And one of the great filters is becoming a multi-planet species. So we want to pass that filter. And I'll be long-dead before this is, you know, a real thing, before it happens. But I’d like to at least see us make great progress in this direction.
EM: Jumlah kritisnya adalah, jika kapal dari Bumi berhenti datang karena alasan apa pun itu, apakah kota Mars akan mati atau tidak? Jadi kita perlu -- Banyak orang membahas tentang semacam filter raksasa, sesuatu yang mungkin, Anda tahu, kita membahas Paradoks Fermi, dan di manakah alien berada? Mungkin ada berbagai macam filter besar yang alien tak dapat lewati, jadi mereka hilang dari semesta. Salah satu filter besarnya adalah menjadi spesies multi-planet. Jadi kita ingin melewati filter tersebut. Dan saya rasa saya telah lama wafat saat ini menjadi kenyataan. Tapi setidaknya saya ingin melihat kemajuan besar menuju arah tersebut.
CA: Given how tortured the Earth is right now, how much we're beating each other up, shouldn't there be discussions going on with everyone who is dreaming about Mars to try to say, we've got a once in a civilization's chance to make some new rules here? Should someone be trying to lead those discussions to figure out what it means for this to be the people of Mars' City?
CA: Mengingat betapa tersiksanya Bumi saat ini, seberapa sering kita saling berselisih satu sama lain, tidakkah seharusnya ada diskusi lebih lanjut dengan semua orang yang bermimpi mengenai Mars untuk mengatakan, kita punya kesempatan sekali dalam peradaban untuk membuat aturan baru? Haruskah seseorang mencoba untuk memimpin diskusi tersebut untuk mencari tahu apa arti dari menjadi bagian dari penduduk Kota Mars?
EM: Well, I think ultimately this will be up to the people of Mars to decide how they want to rethink society. Yeah there’s certainly risk there. And hopefully the people of Mars will be more enlightened and will not fight amongst each other too much. I mean, I have some recommendations, which people of Mars may choose to listen to or not. I would advocate for more of a direct democracy, not a representative democracy, and laws that are short enough for people to understand. Where it is harder to create laws than to get rid of them.
EM: Saya rasa nanti akhirnya ini terserah pada penduduk Mars untuk memutuskan bagaimana mereka ingin membangun kembali komunitasnya. Ya tentu ada risiko di sana. Dan semoga penduduk Mars akan lebih waras dan tidak terlalu sering berselisih. Saya punya beberapa rekomendasi, penduduk Mars bisa memilih untuk mendengarkan atau tidak. Saya akan lebih menganjurkan demokrasi langsung, bukan demokrasi perwakilan, dan hukum yang cukup pendek agar mudah dipahami. Akan lebih sulit untuk membuat hukum dibandingkan menghapusnya.
CA: Coming back a bit nearer term, I'd love you to just talk a bit about some of the other possibility space that Starship seems to have created. So given -- Suddenly we've got this ability to move 100 tons-plus into orbit. So we've just launched the James Webb telescope, which is an incredible thing. It's unbelievable.
CA: Kembali ke masa yang lebih dekat, saya ingin Anda membahas tentang beberapa kemungkinan lain yang muncul akibat Starship. Jadi kita punya -- Tiba-tiba kita mampu mengorbitkan benda 100 ton lebih. Kita telah meluncurkan teleskop James Webb yang sangat luar biasa. Tak bisa dipercaya.
EM: Exquisite piece of technology.
EM: Karya teknologi yang indah.
CA: Exquisite piece of technology. But people spent two years trying to figure out how to fold up this thing. It's a three-ton telescope.
CA: Karya teknologi yang indah. Namun orang-orang membutuhkan dua tahun untuk mengetahui cara melipatnya. Ini teleskop tiga ton.
EM: We can make it a lot easier if you’ve got more volume and mass.
EM: Akan lebih mudah jika volume dan massanya lebih besar.
CA: But let's ask a different question. Which is, how much more powerful a telescope could someone design based on using Starship, for example?
CA: Mari ajukan pertanyaan lain. Bisa menjadi sekuat apakah teleskop yang didesain dengan menggunakan Starship, contohnya?
EM: I mean, roughly, I'd say it's probably an order of magnitude more resolution. If you've got 100 tons and a thousand cubic meters volume, which is roughly what we have.
EM: Kira-kira, mungkin resolusinya sepuluh kali lebih baik jika Anda punya 100 ton dan volume seribu meter kubik, yang mana memang kita punya.
CA: And what about other exploration through the solar system? I mean, I'm you know --
CA: Bagaimana dengan eksplorasi lainnya di tata surya? Anda tahu --
EM: Europa is a big question mark.
EM: Europa adalah sebuah tanda tanya besar.
CA: Right, so there's an ocean there. And what you really want to do is to drop a submarine into that ocean.
CA: Ya, karena ada lautan di sana. Yang sangat ingin dilakukan yaitu menjatuhkan kapal selam ke laut itu.
EM: Maybe there's like, some squid civilization, cephalopod civilization under the ice of Europa. That would be pretty interesting.
EM: Mungkin akan ada peradaban cumi-cumi, peradaban sefalopoda di bawah es Europa. Itu akan sangat menarik.
CA: I mean, Elon, if you could take a submarine to Europa and we see pictures of this thing being devoured by a squid, that would honestly be the happiest moment of my life.
CA: Elon, jika Anda bisa membawa kapal selam ke Europa dan kita dapat melihat kapalnya ditelan oleh cumi-cumi, itu akan menjadi momen paling bahagia dalam hidup saya.
EM: Pretty wild, yeah.
EM: Cukup gila, ya.
CA: What other possibilities are out there? Like, it feels like if you're going to create a thousand of these things, they can only fly to Mars every two years. What are they doing the rest of the time? It feels like there's this explosion of possibility that I don't think people are really thinking about.
CA: Kemungkinan apa lagi yang ada di luar sana? Rasanya, Anda dapat membuat ratusan kapal-kapal ini, mereka dapat terbang ke Mars setiap dua tahun sekali. Apa yang mereka lakukan di waktu senggang? Rasanya seperti ada ledakan kemungkinan yang tidak terlalu dipikirkan orang-orang.
EM: I don't know, we've certainly got a long way to go. As you alluded to earlier, we still have to get to orbit. And then after we get to orbit, we have to really prove out and refine full and rapid reusability. That'll take a moment. But I do think we will solve this. I'm highly confident we will solve this at this point.
EM: Saya tidak tahu, pastinya perjalanan masih panjang. Seperti kata Anda, kita masih harus mencapai orbit. Lalu setelah mengorbit, kita harus benar-benar menyempurnakan penggunaan ulang sepenuhnya. Ini membutuhkan waktu. Namun saya yakin akan tercapai. Saat ini, saya sangat percaya kita dapat memecahkannya.
CA: Do you ever wake up with the fear that there's going to be this Hindenburg moment for SpaceX where ...
CA: Pernahkah Anda terbangun dengan rasa takut jika nanti akan ada momen Hindenburg untuk SpaceX di mana ...
EM: We've had many Hindenburg. Well, we've never had Hindenburg moments with people, which is very important. Big difference. We've blown up quite a few rockets. So there's a whole compilation online that we put together and others put together, it's showing rockets are hard. I mean, the sheer amount of energy going through a rocket boggles the mind. So, you know, getting out of Earth's gravity well is difficult. We have a strong gravity and a thick atmosphere. And Mars, which is less than 40 percent, it's like, 37 percent of Earth's gravity and has a thin atmosphere. The ship alone can go all the way from the surface of Mars to the surface of Earth. Whereas getting to Mars requires a giant booster and orbital refilling.
EM: Kami sudah banyak mengalaminya. Kami tak pernah mengalaminya dengan manusia, itu penting. Perbedaan besar. Sudah ada beberapa roket yang meledak. Jadi ada kumpulan video daring yang kita dan lainnya bersama buat yang menunjukkan betapa sulitnya roket. Jumlah energi yang dikeluarkan roket sangatlah mengejutkan. Anda tahu betapa sulitnya keluar dari gravitasi bumi dengan baik. Kita punya gaya gravitasi yang kuat dan atmosfer yang tebal. Dan Mars hanya kurang dari 40 persen, hanya 37 persen dari gravitasi Bumi. dan punya atmosfer yang tipis. Kapalnya sendiri dapat pergi dari permukaan Mars ke Bumi. Sedangkan untuk ke Mars dibutuhkan roket raksasa & pengisian ulang di orbit.
CA: So, Elon, as I think more about this incredible array of things that you're involved with, I keep seeing these synergies, to use a horrible word, between them. You know, for example, the robots you're building from Tesla could possibly be pretty handy on Mars, doing some of the dangerous work and so forth. I mean, maybe there's a scenario where your city on Mars doesn't need a million people, it needs half a million people and half a million robots. And that's a possibility. Maybe The Boring Company could play a role helping create some of the subterranean dwelling spaces that you might need.
CA: Elon, seiring saya melihat banyaknya hal luar biasa dengan keterlibatan Anda, saya terus melihat sebuah sinergi (keterkaitan) di antara mereka. Sebagai contoh, robot yang sedang dibuat Tesla bisa jadi cukup berguna untuk di Mars, melakukan berbagai pekerjaan berbahaya dan lain-lain. Mungkin ada kemungkinan kota Anda di Mars tidak perlu sejuta orang, mungkin hanya setengah juta orang dan setengah juta robot. Dan itu sangat mungkin. Mungkin The Boring Company dapat memainkan peran dalam membantu membangun tempat tinggal bawah tanah.
EM: Yeah.
EM: Ya.
CA: Back on planet Earth, it seems like a partnership between Boring Company and Tesla could offer an unbelievable deal to a city to say, we will create for you a 3D network of tunnels populated by robo-taxis that will offer fast, low-cost transport to anyone. You know, full self-driving may or may not be done this year. And in some cities, like, somewhere like Mumbai, I suspect won't be done for a decade.
CA: Kembali ke planet Bumi, tampaknya kerja sama antara Boring Company dan Tesla dapat menawarkan sesuatu yang luar biasa untuk sebuah kota, misalnya, kami akan membangun jaringan terowongan 3D yang diisi oleh taksi robot yang menawarkan transportasi cepat dan murah untuk siapa pun. Mobil kemudi otomatis bisa jadi selesai di tahun ini atau tidak. Dan di beberapa kota, seperti Mumbai, saya kira tak akan selesai dalam satu dekade.
EM: Some places are more challenging than others.
EM: Beberapa tempat lebih sulit dibandingkan yang lain.
CA: But today, today, with what you've got, you could put a 3D network of tunnels under there.
CA: Namun hari ini, dengan yang kita miliki, Anda dapat membuat jaringan terowongan 3D di bawah sana,
EM: Oh, if it’s just in a tunnel, that’s a solved problem.
EM: Jika hanya di dalam terowongan, kemudi otomatis sudah bisa.
CA: Exactly, full self-driving is a solved problem. To me, there’s amazing synergy there. With Starship, you know, Gwynne Shotwell talked about by 2028 having from city to city, you know, transport on planet Earth.
CA: Benar, kemudi otomatis bukan sebuah masalah. Bagi saya, ada sebuah sinergi yang menakjubkan di sini. Dengan Starship, Gwynne Shotwell pernah membahas perpindahan antar kota sebelum 2028, transportasi di planet Bumi.
EM: This is a real possibility. The fastest way to get from one place to another, if it's a long distance, is a rocket. It's basically an ICBM.
EM: Itu sebuah kemungkinan. Jalan tercepat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, jika jaraknya jauh, adalah dengan roket. Pada dasarnya, ini misil antar benua.
CA: But it has to land -- Because it's an ICBM, it has to land probably offshore, because it's loud. So why not have a tunnel that then connects to the city with Tesla? And Neuralink. I mean, if you going to go to Mars having a telepathic connection with loved ones back home, even if there's a time delay...
CA: Namun ini harus mendarat -- Karena ini sebuah misil, ini harus mendarat lepas pantai, karena ini bising. Jadi mengapa tidak ada terowongan yang menyambungkan ke kota dengan Tesla? Dan Neuralink. Jika Anda ingin pergi ke Mars, adanya koneksi telepati dengan orang terkasih di rumah meskipun terlambat beberapa waktu ...
EM: These are not intended to be connected, by the way. But there certainly could be some synergies, yeah.
EM: Ini tak didesain untuk bersambungan. Namun tentu mereka dapat bersinergi.
CA: Surely there is a growing argument that you should actually put all these things together into one company and just have a company devoted to creating a future that’s exciting, and let a thousand flowers bloom. Have you been thinking about that?
CA: Tentunya ada opini baru bahwa Anda harus menggabungkannya bersamaan menjadi satu perusahaaan dan memiliki perusahaan yang bertujuan untuk membuat masa depan yang menarik dan membuat bunga bermekaran. Apakah Anda sudah memikirkannya?
EM: I mean, it is tricky because Tesla is a publicly-traded company, and the investor base of Tesla and SpaceX and certainly Boring Company and Neuralink are quite different. Boring Company and Neuralink are tiny companies.
EM: Ini rumit karena Tesla adalah perusahaan publik, dan basis investor dari Tesla, SpaceX, serta Boring Company, dan Neuralink itu berbeda. Boring Company dan Neuralink adalah perusahaan kecil.
CA: By comparison.
CA: Jika dibandingkan.
EM: Yeah, Tesla's got 110,000 people. SpaceX I think is around 12,000 people. Boring Company and Neuralink are both under 200 people. So they're little, tiny companies, but they will probably get bigger in the future. They will get bigger in the future. It's not that easy to sort of combine these things.
EM: Ya, Tesla punya sekitar 110.000 orang. SpaceX sekitar 12.000 orang. Boring Company dan Neuralink keduanya di bawah 200 orang. Jadi mereka masih kecil, perusahaan kecil. tapi bisa jadi akan semakin besar ke depannya. Mereka akan tumbuh. Bukan hal mudah untuk menggabungkan hal ini.
CA: Traditionally, you have said that for SpaceX especially, you wouldn't want it public, because public investors wouldn't support the craziness of the idea of going to Mars or whatever.
CA: Biasanya, Anda bilang bahwa, terutama untuk SpaceX, Anda tak ingin menjadikannya publik karena investor publik tak akan mendukung ide gila untuk pergi ke Mars, dll.
EM: Yeah, making life multi-planetary is outside of the normal time horizon of Wall Street analysts. (Laughs) To say the least.
EM: Ya, membuat kehidupan multi-planet masih jauh di luar jangkauan waktu para analis Wall Street. (Tawa) Setidaknya.
CA: I think something's changed, though. What's changed is that Tesla is now so powerful and so big and throws off so much cash that you actually could connect the dots here. Just tell the public that x-billion dollars a year, whatever your number is, will be diverted to the Mars mission. I suspect you'd have massive interest in that company. And it might unlock a lot more possibility for you, no?
CA: Saya kira ada yang berubah. Perubahannya yaitu Tesla sekarang sudah kuat dan besar dan mengalihkan banyak uang -- sebenarnya Anda dapat menebaknya sekarang. Katakan saja kepada publik bahwa sekian miliar dolar setiap tahunnya, atau berapa pun, akan dialihkan untuk misi ke Mars. Saya menduga akan ada minat untuk SpaceX. Ini mungkin membuka banyak kesempatan untuk Anda, ’kan?
EM: I would like to give the public access to ownership of SpaceX, but I mean the thing that like, the overhead associated with a public company is high. I mean, as a public company, you're just constantly sued. It does occupy like, a fair bit of ... You know, time and effort to deal with these things.
EM: Saya ingin memberikan akses publik untuk kepemilikan SpaceX, tapi saya rasa, pengeluaran perusahaan publik itu tinggi. Sebagai perusahaan publik, Anda terus-menerus digugat. Diperlukan tidak sedikit waktu dan usaha untuk mengatasinya.
CA: But you would still only have one public company, it would be bigger, and have more things going on. But instead of being on four boards, you'd be on one.
CA: Namun Anda masih memiliki satu perusahaan publik yang besar, dan banyak melakukan hal lainnya. Alih-alih mengurus empat perusahaan, Anda hanya satu.
EM: I'm actually not even on the Neuralink or Boring Company boards. And I don't really attend the SpaceX board meetings. We only have two a year, and I just stop by and chat for an hour. The board overhead for a public company is much higher.
EM: Saya sebenarnya bukan direksi dari Neuralink dan Boring Company. Saya tidak menghadiri pertemuan direksi SpaceX. Kita bertemu dua kali setahun, saya hanya mampir dan mengobrol selama satu jam. Biaya direksi dari perusahaan publik itu jauh lebih tinggi.
CA: I think some investors probably worry about how your time is being split, and they might be excited by you know, that. Anyway, I just woke up the other day thinking, just, there are so many ways in which these things connect. And you know, just the simplicity of that mission, of building a future that is worth getting excited about, might appeal to an awful lot of people.
CA: Saya rasa beberapa investor mungkin mengkhawatirkan pembagian waktu Anda dan mungkin saja bersemangat, karena hal tersebut. Ngomong-ngomong, saya bangun beberapa hari yang lalu dan berpikir ada banyak cara untuk menyambungkan semua ini. Kesederhanaan misi itu, yaitu membangun masa depan yang membuat kita tertarik mungkin menarik bagi banyak orang.
Elon, you are reported by Forbes and everyone else as now, you know, the world's richest person.
Elon, Anda diberitakan oleh Forbes dan semua orang bahwa Anda adalah orang terkaya di dunia.
EM: That’s not a sovereign.
EM: Bukan berarti berkuasa.
CA: (Laughs) EM: You know, I think it’s fair to say that if somebody is like, the king or de facto king of a country, they're wealthier than I am.
CA: (Tawa) EM: Menurut saya adil untuk berkata bahwa seorang raja atau raja de facto sebuah negara itu lebih kaya daripada saya.
CA: But it’s just harder to measure -- So $300 billion. I mean, your net worth on any given day is rising or falling by several billion dollars. How insane is that?
CA: Hanya saja lebih sulit untuk mengukurnya. Jadi 300 miliar dolar. Kekayaan bersih Anda setiap harinya naik atau turun beberapa miliar dolar. Betapa gilanya itu?
EM: It's bonkers, yeah.
EM: Ya, itu sungguh gila.
CA: I mean, how do you handle that psychologically? There aren't many people in the world who have to even think about that.
CA: Bagaimana cara Anda mengatasinya secara psikologis? Tidak banyak orang di dunia ini yang memikirkan ini
EM: I actually don't think about that too much. But the thing that is actually more difficult and that does make sleeping difficult is that, you know, every good hour or even minute of thinking about Tesla and SpaceX has such a big effect on the company that I really try to work as much as possible, you know, to the edge of sanity, basically. Because you know, Tesla’s getting to the point where probably will get to the point later this year, where every high-quality minute of thinking is a million dollars impact on Tesla. Which is insane. I mean, the basic, you know, if Tesla is doing, you know, sort of $2 billion a week, let’s say, in revenue, it’s sort of $300 million a day, seven days a week. You know, it's ...
EM: Sejujurnya saya tidak terlalu memikirkan hal itu. Namun hal yang sebenarnya lebih sulit yang membuat sulit tidur adalah hal ini. Setiap jam dan bahkan setiap menit dari saya memikirkan tentang Tesla dan SpaceX, ada dampak yang besar bagi perusahaan sehingga saya benar-benar bekerja sebanyak mungkin sampai ke titik sebelum saya menjadi gila. Alasannya yaitu Tesla akan mencapai titik - kemungkinan akan mencapainya tahun ini, di mana setiap menit berpikir yang berkualitas akan berdampak jutaan dolar bagi Tesla. Ini sungguh gila. Misalkan Tesla meraup, katakanlah, 2 miliar dolar pendapatan tiap minggunya. Ini 300 juta dolar tiap harinya selama 7 hari dalam seminggu. Anda tahu, ini ...
CA: If you can change that by five percent in an hour’s brainstorm, that's a pretty valuable hour.
CA: Jika satu jam berpikir dapat mengubahnya sebesar 5 persen, satu jam tersebut sangat bernilai.
EM: I mean, there are many instances where a half-hour meeting, I was able to improve the financial outcome of the company by $100 million in a half-hour meeting.
EM: Ada banyak contoh di mana dalam rapat setengah jam, saya dapat meningkatkan hasil keuangan perusahaan sebesar 100 juta dolar dalam setengah jam pertemuan.
CA: There are many other people out there who can't stand this world of billionaires. Like, they are hugely offended by the notion that an individual can have the same wealth as, say, a billion or more of the world's poorest people.
CA: Ada banyak orang di luar sana yang tidak suka dengan dunia miliarder ini. Mereka sangat tersinggung dengan gagasan bahwa satu orang dapat memiliki kekayaan yang sama dengan setidaknya satu miliar orang-orang termiskin di dunia.
EM: If they examine sort of -- I think there's some axiomatic flaws that are leading them to that conclusion. For sure, it would be very problematic if I was consuming, you know, billions of dollars a year in personal consumption. But that is not the case. In fact, I don't even own a home right now. I'm literally staying at friends' places. If I travel to the Bay Area, which is where most of Tesla engineering is, I basically rotate through friends' spare bedrooms. I don't have a yacht, I really don't take vacations. It’s not as though my personal consumption is high. I mean, the one exception is a plane. But if I don't use the plane, then I have less hours to work.
EM: Jika mereka menelaahnya -- saya rasa ada kekeliruan dasar yang menyesatkan pikiran mereka. Sebagai contoh, akan menjadi masalah jika saya menghabiskan miliaran dolar tiap tahunnya untuk kebutuhan pribadi. Namun kenyataannya tidak begitu. Bahkan saya tidak punya rumah saat ini. Sejujurnya saya tinggal di rumah teman. Jika saya bepergian ke Bay Area, tempat kebanyakan teknik mesin Tesla, saya berpindah dari satu rumah ke rumah teman lainnya. Saya tidak punya kapal mewah dan tidak berlibur. Pengeluaran pribadi saya pun tidak tinggi. Pengecualian untuk pesawat terbang. Jika tak ada pesawat, waktu bekerja saya akan lebih sedikit.
CA: I mean, I personally think you have shown that you are mostly driven by really quite a deep sense of moral purpose. Like, your attempts to solve the climate problem have been as powerful as anyone else on the planet that I'm aware of. And I actually can't understand, personally, I can't understand the fact that you get all this criticism from the Left about, "Oh, my God, he's so rich, that's disgusting." When climate is their issue. Philanthropy is a topic that some people go to. Philanthropy is a hard topic. How do you think about that?
CA: Saya sendiri berpikir bahwa Anda sebagian besar didorong oleh tujuan moral yang begitu dalam. Seperti, upaya Anda untuk mengatasi perubahan iklim memiliki dampak sebesar dampak dari siapa pun di dunia ini yang saya tahu. Dan saya tak bisa mengerti, saya tidak bisa memahami dasar kritik-kritik dari politik sayap kiri, seperti, “Ya Tuhan, dia sangat kaya, itu memuakkan” ketika perubahan iklim adalah isu mereka. Filantropi menjadi topik yang dipilih orang-irang. Filantropi adalah topik yang sulit. Bagaimana menurut Anda?
EM: I think if you care about the reality of goodness instead of the perception of it, philanthropy is extremely difficult. SpaceX, Tesla, Neuralink and The Boring Company are philanthropy. If you say philanthropy is love of humanity, they are philanthropy. Tesla is accelerating sustainable energy. This is a love -- philanthropy. SpaceX is trying to ensure the long-term survival of humanity with a multiple-planet species. That is love of humanity. You know, Neuralink is trying to help solve brain injuries and existential risk with AI. Love of humanity. Boring Company is trying to solve traffic, which is hell for most people, and that also is love of humanity.
EM: Jika Anda peduli tentang kebaikan yang nyata alih-alih memedulikan citra Anda, filantropi memang sangat sulit. SpaceX, Tesla, Neuralink dan The Boring Company adalah filantropi. Jika bagi Anda maksud filantropi adalah cinta akan kemanusiaan, mereka adalah filantropi. Tesla mempercepat upaya energi keberlanjutan. Ini adalah sebuah cinta -- filantropi. SpaceX mencoba memastikan kelangsungan hidup jangka panjang dari manusia melalui spesies multi-planet. Itu adalah cinta akan kemanusiaan. Neuralink mencoba membantu mengatasi cedera otak dan potensi risiko dari AI. Cinta akan kemanusiaan. Boring Company mengurus kemacetan, yang menyiksa banyak orang, dan itu juga cinta akan kemanusiaan.
CA: How upsetting is it to you to hear this constant drumbeat of, "Billionaires, my God, Elon Musk, oh, my God?" Like, do you just shrug that off or does it does it actually hurt?
CA: Seberapa mengesalkannya bagi Anda untuk terus mendengar ocehan tentang, “Miliarder, ya Tuhan, Elon Musk, ya Tuhan?” Apakah Anda mengabaikannya atau membuat Anda sakit hati?
EM: I mean, at this point, it's water off a duck's back.
EM: Untuk saat ini, itu tidak berpengaruh.
CA: Elon, I’d like to, as we wrap up now, just pull the camera back and just think ... You’re a father now of seven surviving kids.
CA: Elon, mengakhiri ini, saya ingin menarik ke belakang dan memikirkan ... Anda saat ini seorang ayah dari tujuh anak.
EM: Well, I mean, I'm trying to set a good example because the birthrate on Earth is so low that we're facing civilizational collapse unless the birth rate returns to a sustainable level.
EM: Ya, saya mencoba menjadi contoh yang baik karena angka kelahiran di Bumi sangat rendah sehingga keruntuhan peradaban mengancam kecuali jika tingkat kelahiran kembali ke tingkat yang berkelanjutan.
CA: Yeah, you've talked about this a lot, that depopulation is a big problem, and people don't understand how big a problem it is.
CA: Ya, Anda banyak membahasnya, bahwa depopulasi adalah masalah besar, dan orang-orang tidak mengerti seberapa besar masalah tersebut.
EM: Population collapse is one of the biggest threats to the future of human civilization. And that is what is going on right now.
EM: Penurunan populasi adalah ancaman besar bagi masa depan peradaban manusia. Dan inilah yang terjadi saat ini.
CA: What drives you on a day-to-day basis to do what you do?
CA: Apa yang memotivasi Anda untuk menjalani keseharian?
EM: I guess, like, I really want to make sure that there is a good future for humanity and that we're on a path to understanding the nature of the universe, the meaning of life. Why are we here, how did we get here? And in order to understand the nature of the universe and all these fundamental questions, we must expand the scope and scale of consciousness. Certainly it must not diminish or go out. Or we certainly won’t understand this. I would say I’ve been motivated by curiosity more than anything, and just desire to think about the future and not be sad, you know?
EM: Saya rasa saya ingin memastikan bahwa ada masa depan yang cerah bagi umat manusia dan kita menuju ke arah pemahaman akan sifat alam semesta, arti dari kehidupan. Mengapa kita di sini, bagaimana caranya kita bisa muncul? Dan untuk memahami sifat alam semesta dan semua pertanyaan penting ini, kita harus memperluas lingkup dan skala kesadaran kita. Tidak boleh berkurang apalagi padam. Atau kita tak akan memahaminya. Saya rasa saya paling termotivasi oleh rasa ingin tahu, dan keinginan untuk membayangkan masa depan tanpa merasa sedih, Anda tahu?
CA: And are you? Are you not sad?
CA: Bagaimana? Apakah Anda tidak sedih?
EM: I'm sometimes sad, but mostly I'm feeling I guess relatively optimistic about the future these days. There are certainly some big risks that humanity faces. I think the population collapse is a really big deal, that I wish more people would think about because the birth rate is far below what's needed to sustain civilization at its current level. And there's obviously ... We need to take action on climate sustainability, which is being done. And we need to secure the future of consciousness by being a multi-planet species. We need to address -- Essentially, it's important to take whatever actions we can think of to address the existential risks that affect the future of consciousness.
EM: Saya kadang sedih, tapi seringnya saya merasa optimis akan masa depan pada saat ini. Tentunya ada beberapa risiko besar yang akan dihadapi umat manusia. Menurut saya penurunan populasi adalah masalah yang sangat besar yang saya harap lebih diperhatikan oleh orang-orang karena angka kelahiran jauh di bawah yang dibutuhkan untuk menjaga peradaban di tingkat saat ini. Dan jelas, tentu saja ... Kita harus mengambil aksi nyata untuk keberlanjutan iklim yang saat ini sedang dilakukan. Kita perlu menyelamatkan masa depan kesadaran dengan menjadi spesies multi-planet. Kita harus mengatasi -- Intinya, penting untuk melakukan apa pun yang bisa kita lakukan untuk mengatasi risiko yang mengancam masa depan kesadaran.
CA: There's a whole generation coming through who seem really sad about the future. What would you say to them?
CA: Ada beberapa generasi mendatang yang sedih memikirkan masa depan. Apa yang ingin Anda sampaikan?
EM: Well, I think if you want the future to be good, you must make it so. Take action to make it good. And it will be.
EM: Jika Anda ingin masa depan yang baik, Anda harus mewujudkannya. Ambil tindakan untuk memperbaikinya. Maka itu akan terjadi.
CA: Elon, thank you for all this time. That is a beautiful place to end. Thanks for all you're doing.
CA: Elon, terima kasih atas waktunya. Momen bagus untuk mengakhirinya. Terima kasih untuk usaha Anda.
EM: You're welcome.
EM: Sama-sama.