Let's talk trash.
Mari kita bicarakan sampah.
You know, we had to be taught to renounce the powerful conservation ethic we developed during the Great Depression and World War II. After the war, we needed to direct our enormous production capacity toward creation of products for peacetime. Life Magazine helped in this effort by announcing the introduction of throwaways that would liberate the housewife from the drudgery of doing dishes.
Anda tahu, kita telah diajarkan untuk melepaskan konsep etika konservasi yang kita kembangkan pada masa Great Depression dan Perang Dunia II. Setelah perang, kita terpaksa mengalihkan kemampuan produksi kita untuk membuat produk dalam masa damai. Majalah Life membantu upaya ini dengan memperkenalkan "throwaways" (sekali-pakai) yang menghilangkan kewajiban ibu rumah tangga mencuci piring.
Mental note to the liberators: throwaway plastics take a lot of space and don't biodegrade. Only we humans make waste that nature can't digest.
Catatan untuk penyelamat ibu rumah tangga itu: plastik "throwaway" memakan banyak tempat dan tidak hancur di alam. Hanya manusia yang membuat sampah yang tidak bisa dicerna alam.
Plastics are also hard to recycle. A teacher told me how to express the under-five-percent of plastics recovered in our waste stream. It's diddly-point-squat. That's the percentage we recycle.
Plastik juga sulit untuk didaur-ulang. Seorang guru mengajarkan saya cara menggambarkan angka dibawah lima persen dari plastik yang didaur ulang dari sampah kita. "Gak ngaruh" Itu persentasi yang kita daur ulang.
Now, melting point has a lot to do with this. Plastic is not purified by the re-melting process like glass and metal. It begins to melt below the boiling point of water and does not drive off the oily contaminants for which it is a sponge. Half of each year's 100 billion pounds of thermal plastic pellets will be made into fast-track trash. A large, unruly fraction of our trash will flow downriver to the sea.
Titik didih memiliki banyak kaitan dengan ini. Plastik tidak dapat dimurnikan dengan proses pelelehan seperti kaca atau logam. Plastik mulai meleleh di bawah titik didih air dan tidak menghilangkan minyak yang dapat terserap kedalamnya. Setengah dari 100 milyar bijih plastik thermal tiap tahunnya akan dibuat menjadi sampah dengan cepat. Sebagian besar dari sampah kita akan mengalir ke sungai dan ke laut.
Here is the accumulation at Biona Creek next to the L.A. airport. And here is the flotsam near California State University Long Beach and the diesel plant we visited yesterday.
Ini penumpukan di Biona Creek di sebelah bandar udara. Dan ini kumpulan sampah yang terapung dekat Universitas Negeri California, Long Beach dan pusat penyulingan air yang kita kunjungi kemarin.
In spite of deposit fees, much of this trash leading out to the sea will be plastic beverage bottles. We use two million of them in the United States every five minutes, here imaged by TED presenter Chris Jordan, who artfully documents mass consumption and zooms in for more detail.
Meskipun ada biaya pembuangan, sebagian besar dari sampah ke laut akan berupa botol plastik minuman. Kita menggunakan 2 juta di Amerika Serikat setiap 5 menit, di sini digambarkan oleh presenter TED, Chris Jordan yang menggambarkan konsumsi berlebihan kita, dan kita zoom untuk lebih jelas.
Here is a remote island repository for bottles off the coast of Baja California. Isla San Roque is an uninhabited bird rookery off Baja's sparsely populated central coast. Notice that the bottles here have caps on them. Bottles made of polyethylene terephthalate, PET, will sink in seawater and not make it this far from civilization. Also, the caps are produced in separate factories from a different plastic, polypropylene. They will float in seawater, but unfortunately do not get recycled under the bottle bills.
Ini adalah pulau terpisah untuk pembuangan botol lepas pantai Baja California. Isla San Roque adalah tempat tinggal burung di sekitar pantai Baja yang sepi penghuni. Perhatikan bahwa botol ini masih memiliki tutupnya. Botol dibuat dari polietilen tereftalat, PET, yang akan tenggelam dalam air laut dan tidak akan jauh dari tempat tinggal manusia. Selain itu, tutup dibuat di pabrik terpisah dari plastik berbeda, polipropilen. Mereka akan mengambang di laut, tapi sayangnya tidak didaur ulang berdasarkan "peraturan botol".
Let's trace the journey of the millions of caps that make it to sea solo. After a year the ones from Japan are heading straight across the Pacific, while ours get caught in the California current and first head down to the latitude of Cabo San Lucas. After ten years, a lot of the Japanese caps are in what we call the Eastern Garbage Patch, while ours litter the Philippines. After 20 years, we see emerging the debris accumulation zone of the North Pacific Gyre.
Mari kita ikuti perjalanan dari jutaan tutup botol yang bergerak sendirian ke laut. Setelah setahun, tutup dari Jepang bergerak melalui samudera Pasifik, sedangkan punya kita (Amerika Serikat) terseret arus California dan mulai bergerak ke lintang sekitar Cabo San Lucas. Setelah 10 tahun, sebagian besar tutup dari Jepang sampai ke yang kita sebut Eastern Garbage Patch, sedangkan punya kita mengotori Filipina. Setelah 20 tahun, kita melihat timbulnya daerah berkumpulnya sampah di North Pacific Gyre.
It so happens that millions of albatross nesting on Kure and Midway atolls in the Northwest Hawaiian Islands National Monument forage here and scavenge whatever they can find for regurgitation to their chicks. A four-month old Laysan Albatross chick died with this in its stomach. Hundreds of thousands of the goose-sized chicks are dying with stomachs full of bottle caps and other rubbish, like cigarette lighters ... but, mostly bottle caps. Sadly, their parents mistake bottle caps for food tossing about in the ocean surface.
Kebetulan, ribuan albatross bertempat tinggal di atoll Kure dan Midway di Monumen Nasional Kepulauan Hawaii Barat Laut mencari makan di sini dan mengumpulkan apa yang ditemukan untuk dimuntahkan untuk makanan anaknya. Anak burung Laysan Albatross yang berumur 4 bulan ini mati dengan isi perut seperti ini. Ratusan ribu dari anak burung yang seukuran bebek ini mati dengan perut penuh dengan tutup botol dan sampah lainnya seperti pemantik api ... Tapi, sebagian besar tutup botol. Sayangnya, induk mereka mengira tutup botol adalah makanan yang mengapung di permukaan laut.
The retainer rings for the caps also have consequences for aquatic animals. This is Mae West, still alive at a zookeeper's home in New Orleans.
Cincin pengaman pada tutup juga memiliki konsekuensi untuk makhluk laut. Ini adalah Mae West, masih hidup di rumah seorang penjaga kebun binatang di New Orleans.
I wanted to see what my home town of Long Beach was contributing to the problem, so on Coastal Clean-Up Day in 2005 I went to the Long Beach Peninsula, at the east end of our long beach. We cleaned up the swaths of beach shown. I offered five cents each for bottle caps. I got plenty of takers. Here are the 1,100 bottle caps they collected. I thought I would spend 20 bucks. That day I ended up spending nearly 60.
Saya ingin tahu apa kontribusi kota asal saya Long Beach pada masalah ini, jadi pada hari pembersihan pantai (Coastal Clean-Up Day) 2005, saya pergi ke semenanjung Long Beach di ujung timur pantai kita yang panjang. Kita membersihkan petak-petak pantai seperti ini. Saya menawarkan lima sen untuk setiap tutup botol. Banyak yang tertarik. Ini adalah 1.100 tutup botol yang mereka kumpulkan. Saya kira akan menghabiskan 20 dolar. Ternyata hari itu saya habis hampir 60.
I separated them by color and put them on display the next Earth Day at Cabrillo Marine Aquarium in San Pedro. Governor Schwarzenegger and his wife Maria stopped by to discuss the display. In spite of my "girly man" hat, crocheted from plastic shopping bags, they shook my hand. (Laughter) I showed him and Maria a zooplankton trawl from the gyre north of Hawaii with more plastic than plankton.
Saya memisahkannya berdasarkan warna dan memajangnya pada Hari Bumi berikutnya di Cabrilllo Marine Aquarium di San Pedro. Gubernur Schwarzenegger dan istrinya Maria berkunjung untuk membahasnya. Dan meskipun saya memakai topi "wanita" dari kantong plastik bekas, mereka menjabat tangan saya. Saya menunjukkan kepada mereka hasil penyaringan zooplankton dari arus di utara Hawaii dengan hasil lebih banyak plastik daripada plankton.
Here's what our trawl samples from the plastic soup our ocean has become look like. Trawling a zooplankton net on the surface for a mile produces samples like this. And this. Now, when the debris washes up on the beaches of Hawaii it looks like this. And this particular beach is Kailua Beach, the beach where our president and his family vacationed before moving to Washington.
Ini sampel dari hasil jaringan kita, lautan kita sudah menjadi seperti sup plastik. Menyaring zooplankton pada permukaan air laut sepanjang 1 mil menghasilkan sampel-sampel seperti ini. Dan ini. Sekarang, sampah-sampahnya sampai di pantai Hawaii dan tampak seperti ini. Dan pantai ini merupakan Pantai Kailua, pantai dimana presiden kita dan keluarganya berlibur sebelum pindah ke Washington.
Now, how do we analyze samples like this one that contain more plastic than plankton? We sort the plastic fragments into different size classes, from five millimeters to one-third of a millimeter. Small bits of plastic concentrate persistent organic pollutants up to a million times their levels in the surrounding seawater.
Sekarang, bagaimana kita menganalisa sampel seperti ini yang mengandung lebih banyak plastik daripada plankton? Kita memisahkan serpihan plastik ke dalam kelas ukuran dan 5 milimeter hingga sepertiga milimeter. Potongan kecil plastik menjadi pusat berkumpulnya polutan organik hingga ke tingkat sejuta kali lebih tinggi daripada laut sekitarnya.
We wanted to see if the most common fish in the deep ocean, at the base of the food chain, was ingesting these poison pills. We did hundreds of necropsies, and over a third had polluted plastic fragments in their stomachs. The record-holder, only two-and-a-half inches long, had 84 pieces in its tiny stomach.
Kita ingin melihat apakah ikan yang paling umum di laut dalam, di dasar rantai makanan, juga memakan pil beracun ini. Kita melakukan ratusan pembedahan, dan lebih dari sepertiga memiliki pecahan plastik terpolusi di perutnya. Pemegang rekornya, yang panjangnya hanya dua-setengah inci, memiliki 84 potongan dalam perutnya yang kecil.
Now, you can buy certified organic produce. But no fishmonger on Earth can sell you a certified organic wild-caught fish.
Sekarang, kita bisa membeli hasil pertanian organik bersertifikasi. Tapi tidak ada nelayan di Bumi yang bisa menjual kepada anda ikan laut liar dengan sertifikasi organik.
This is the legacy we are leaving to future generations. The throwaway society cannot be contained -- it has gone global. We simply cannot store and maintain or recycle all our stuff. We have to throw it away. Now, the market can do a lot for us, but it can't fix the natural system in the ocean we've broken. All the king's horses and all the king's men ... will never gather up all the plastic and put the ocean back together again.
Ini adalah warisan yang kita berikan untuk generasi-generasi mendatang. Kebiasaan membuang sudah tidak bisa dikendalikan, karena telah menjadi global. Kita tidak bisa menyimpan atau mendaur ulang segala barang-barang kita. Kita harus membuangnya. Pasar bisa melakukan banyak untuk kita, tapi pasar tidak dapat memperbaiki sistem alami laut yang telah kita rusak. Semua prajurit-prajurit raja dan pasukan-pasukannya ... tidak akan mampu mengumpulkan semua plastik dan mengembalikan laut seperti dulu kala.
Narrator (Video): The levels are increasing, the amount of packaging is increasing, the "throwaway" concept of living is proliferating, and it's showing up in the ocean.
Video: Tingkat ini terus bertambah, jumlah bahan pembungkus yang digunakan terus naik, dan konsep sekali-pakai dan kebiasaan membuang terus meluas, dan ini terlihat di lautan.
Anchor: He offers no hope of cleaning it up. Straining the ocean for plastic would be beyond the budget of any country and it might kill untold amounts of sea life in the process. The solution, Moore says, is to stop the plastic at its source: stop it on land before it falls in the ocean. And in a plastic-wrapped and packaged world, he doesn't hold out much hope for that, either. This is Brian Rooney for Nightline, in Long Beach, California.
Wartawan: Tidak ada harapan untuk membersihkannya. Menyaring laut untuk plastik jelas melampaui anggaran negara manapun juga dan dalam prosesnya dapat membunuh tak terhitung banyaknya kehidupan laut lainnya. Solusinya, menurut Moore, adalah untuk menghentikan plastik dari sumbernya: hentikan di darat sebelum masuk ke laut. Dan dalam dunia yang dibungkus plastik, dia juga tidak bisa berharap banyak. Brian Rooney untuk Nightline, di Long Beach, California.
Charles Moore: Thank you.
Charles Moore: Terima kasih.