So I am a surgeon who studies creativity, and I have never had a patient tell me, "I really want you to be creative during surgery," and so I guess there's a little bit of irony to it. I will say though that, after having done surgery a lot, it's similar to playing a musical instrument. And for me, this deep and enduring fascination with sound is what led me to both be a surgeon and to study the science of sound, particularly music. I'm going to talk over the next few minutes about my career in terms of how I'm able to study music and try to grapple with all these questions of how the brain is able to be creative. I've done most of this work at Johns Hopkins University, and at the National Institute of Health where I was previously. I'll go over some science experiments and cover three musical experiments.
Saya adalah seorang ahli bedah yang mempelajari kreativitas dan belum pernah ada pasien yang memberi tahu saya bahwa "Saya benar-benar mau Anda untuk menjadi kreatif selama operasi" jadi saya rasa terdapat sebuah ironi di dalam nya. Meski demikian, saya katakan bahwa, setelah melakukan banyak operasi, sedikit mirip dengan memainkan sebuah alat musik. Dan untuk saya, pengertian dan ketakjuban yang menerus dengan suara adalah yang membuat saya menjadi seorang ahli bedah dan untuk mempelajari ilmu suara, terutama musik. Dan jadi saya akan mencoba membicarakan kepada Anda dalam beberapa menit ke depan. mengenai karir saya dalam bagaimana saya berhasil untuk mempelajari musik dan benar-benar bergumul dengan seluruh pertanyaan ini mengenai bagaimana otak dapat menjadi kreatif. Saya melakukan pekerjaan ini kebanyakan di Universitas John Hopkins tetapi juga di Institusi Nasional Kesehatan di mana saya berada sebelumnya Saya juga akan membicarakan mengenai beberapa eksperimen ilmiah dan mencoba membahas tiga eksperimen musikal.
I will start off by playing a video for you. This video is of Keith Jarrett, who's a well-known jazz improviser and probably the most well-known, iconic example of someone who takes improvisation to a higher level. And he'll improvise entire concerts off the top of his head, and he'll never play it exactly the same way again, so as a form of intense creativity, I think this is a great example. And so why don't we go and click the video.
Saya akan memulai dengan memainkan sebuah video untuk Anda. Dan video ini adalah video dari Keith Jarrett, yang merupakan seorang pemusik improvisasi jazz terkenal dan mungkin adalah contoh yang paling terkenal, ikonis dari seseorang yang mengangkat improvisasi ke level yang lebih tinggi Dan ia akan memimprovisasi seluruh konser di luar kepalanya, dan tidak akan memainkannya dengan cara yang sama lagi. dan jadi, sebagai contoh dari kreativitas yang kuat Saya rasa ini contoh yang baik. Dan jadi mengapa kita tidak pergi dan klik video nya.
(Music)
(Musik)
(Music ends)
Ini sangatlah luar biasa, sesuatu yang luar biasa telah terjadi di sana
It's really a remarkable thing that happens there. I've always as a listener, as a fan, I listen to that, and I'm astounded. I think -- how can this possibly be? How can the brain generate that much information, that much music, spontaneously? And so I set out with this concept, scientifically, that artistic creativity, it's magical, but it's not magic, meaning that it's a product of the brain. There's not too many brain-dead people creating art. With this notion that artistic creativity is in fact a neurologic product, I took this thesis that we could study it just like we study any other complex neurologic process, and there are subquestions that I put there. Is it possible to study creativity scientifically? And I think that's a good question. And I'll tell you that most scientific studies of music, they're very dense, and when you go through them, it's very hard to recognize the music in it. In fact, they seem to be unmusical entirely and to miss the point of the music.
Saya selalu - sebagai seorang pendengar, hanya sebagai penggemar - Mendengarkan itu, dan saya sangatlah terpukau Saya berpikir - bagaimana hal ini mungkin terjadi? Bagaimana mungkin otak dapat menciptakan begitu banyak informasi begitu banyak musik, pada saat yang bersamaan? Jadi saya datang dengan konsep ini, secara ilmiah, bahwa kreativitas artistik, adalah keajaiban, tapi bukan sulap artinya itu adalah hasil kerja otak Tidak begitu banyak orang dengan otak mati mampu menciptakan sebuah seni Dan jadi dengan ide mengenai kreativitas artistik adalah sebetulnya sebuah produk neurologi. Saya mengambil thesis itu bahwa kita dapat mempelajarinya juga seperti kita mempelajari proses neurologi kompleks lainnya Dan saya berpikir ada beberapa pertanyaan yang saya lontarkan di sana Apakah mungkin untuk mempelajari kreativitas secara ilmiah? Dan saya rasa itu adalah pertanyaan bagus. Dan saya beritahu bahwa kebanyakan ilmu ilmiah dari musik, sangatlah padat dan pada saat Anda benar - benar mempelajarinya, sangatlah sulit untuk menyadari musik di dalam nya Sebenarnya, mereka terlihat sangatlah tidak musikal sama sekali. dan melalaikan seluruh poin dari musik Dan jadi itu membawa kita pada pertanyaan kedua:
This brings the second question: Why should scientists study creativity? Maybe we're not the right people to do it.
Mengapa ilmuwan seharusnya mempelajari kreativitas? Mungkin kita bukanlah orang yang tepat untuk melakukannya
(Laughter)
Mungkin juga,
Well it may be, but I will say that, from a scientific perspective, we talked a lot about innovation today, the science of innovation, how much we understand about how the brain is able to innovate is in its infancy, and truly, we know very little about how we are able to be creative. I think that we're going to see, over the next 10, 20, 30 years, a real science of creativity that's burgeoning and is going to flourish, Because we now have new methods that can enable us to take this process like complex jazz improvisation, and study it rigorously. So it gets down to the brain. All of us have this remarkable brain, which is poorly understood, to say the least. I think that neuroscientists have more questions than answers, and I'm not going to give you answers today, just ask a lot of questions.
Tetapi saya akan katakan bahwa, dari perspektif sains -- kita telah membicarakan banyak mengenai inovasi hari ini -- ilmu dari inovasi, berapa banyak kita mengerti mengenai bagaimana otak mampu berinovasi dalam permulaannya dan sebenarnya, kita mengetahui sangat sedikit mengenai bagaimana kita mampu menjadi kreatif Dan jadi saya berpikir bahwa kita akan melihat dalam 10, 20, 30 tahun ke depan sebuah sains yang asli mengenai kreativitas yang berkembang dan akan maju Karena kita sekarang memiliki metode baru yang dapat memampukan kita untuk mengambil proses ini dari sesuatu sepert ini, improvisasi jazz yang kompleks dan mempelajarinya secara teliti. Dan itu semua kembali kepada otak. Dan jadi kita semua memiliki otak yang luar biasa ini yang sangatlah dimengerti dengan sedikit Saya berpikir bahwa ilmuwan neurologi memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, dan saya sendiri, saya tidak akan memberikan Anda banyak jawaban hari ini, hanya akan menanyakan banyak pertanyaan.
And that's what I do in my lab. I ask questions about what is the brain doing to enable us to do this. This is the main method that I use. This is functional MRI. If you've been in an MRI scanner, it's very much the same, but this one is outfitted in a special way to not just take pictures of your brain, but to also take pictures of active areas of the brain. The way that's done is by the following: There's something called BOLD imaging, which is Blood Oxygen Level Dependent imaging. When you're in an fMRI scanner, you're in a big magnet that's aligning your molecules in certain areas. When an area of the brain is active, meaning a neural area is active, it gets blood flow shunted to that area. That blood flow causes an increase in local blood to that area with a deoxyhemoglobin change in concentration. Deoxyhemoglobin can be detected by MRI, whereas oxyhemoglobin can't. So through this method of inference -- and we're measuring blood flow, not neural activity -- we say that an area of the brain that's getting more blood was active during a particular task, and that's the crux of how fMRI works. And it's been used since the '90s to study really complex processes.
Dan pada dasarnya itulah yang saya lakukan di laboratorium saya. Saya menanyakan mengenai apakah yang dilakukan otak ini yang memampukan kita untuk melakukan hal ini. Ini adalah metode utama yang saya gunakan. Ini disebut fMRI. Jika Anda sudah pernah berada di dalam sebuah mesin MRI, ini sangatlah mirip, tetapi ini adalah sesuatu yang dibuat dengan cara yang sangat spesial. bukan hanya untuk mengambil gambar dari otak Anda tetapi juga untuk mengambil gambar dari bagian otak Anda yang aktif. Sekarang caranya hal ini dilakukan adalah dengan cari seperti ini. Ada sesuatu yang disebut dengan BOLD imaging, yaitu adalah (Gambar Darah yang Bergantung pada Oksigen). Sekarang Anda berada dalam sebuah mesin fMRI Anda berada dalam sebuah magnet yang besar yang sesuai dengan molekul Anda dalam beberapa bagian. Pada saat bagian dari otak Anda aktif, berarti sebuah bagian neural yang aktif, itu membawa aliran darah didorong ke bagian tersebut. Dan aliran darah tersebut menyebabkan sebuah kenaikan di dalam darah lokal dalam bagian itu dengan perubahan dalam konsentrasi deoksihemoglobin Deoksihemoglobin dapat dideteksi oleh MRI, sedangkan oksihemoglobin tidak dapat. Jadi melalui metode ini -- dan kita mengukur aliran darah, bukan aktivitas neural -- kita katakan bahwa sebuah bagian dari otak yang mendapatkan lebih banyak darah sedang aktif pada saat sebuah pekerjaan dan itu adalah ini dari bagaimana fMRI bekerja Dan itu sudah digunakan sejak era 90an untuk mempelajari proses yang sangat kompleks.
I'm going to review a study that I did, which was jazz in an fMRI scanner. It was done with a colleague, Alan Braun, at the NIH. This is a short video of how we did this project.
Sekarang saya akan mengulas sebuah penelitian yang saya lakukan, yaitu adalah jazz dalam mesin fMRI Dan ini dilakukan dengan sebuah kolega saya, Alan Braun, di NIH Ini adalah sebuah video pendek mengenai bagaimana kami melakukan proyek ini.
(Video) Charles Limb: This is a plastic MIDI piano keyboard that we use for the jazz experiments. And it's a 35-key keyboard designed to fit both inside the scanner, be magnetically safe, have minimal interference that would contribute to any artifact, and have this cushion so that it can rest on the players' legs while they're lying down in the scanner, playing on their back. It works like this -- this doesn't actually produce any sound. It sends out what's called a MIDI signal -- or a Musical Instrument Digital Interface -- through these wires into the box and then the computer, which then trigger high-quality piano samples like this.
(Video) Charles Limb: Ini adalah plastik MIDI piano keyboard yang kami gunakan untuk eksperimen jazz. Dan itu adalah keyboard dengan 35 kunci yang dibuat supaya akan cukup di dalam mesin, aman secara maknetik memiliki interferensi secara minimal yang dapat berkontribusi ke dalam artifak apapun dan memilki bantalan ini supaya itu dapat beristirahat pada kaki si pemain pada saat mereka berbaring di dalam mesin, memainkan lantunan mereka Dan ini bekerja seperti ini -- ini sebenarnya tidak memproduksi suara sama sekali Itu mengirimkan apa yang disebut dengan sebuah sinyal MIDI -- atau sebuah Musical Instrument Digital Interface -- melalui kabel ini ke dalam kotak dan kemudian ke dalam komputer, yang lalu memicu suara piano kualitas tinggi sepert ini.
(Music)
(Musik)
(Music)
(Musik)
(Music ends)
CL: Baik, jadi itu bekerja.
OK, so it works. And so through this piano keyboard, we have the means to take a musical process and study it. So what do you do now that you have this cool piano keyboard? You can't just say, "It's great we have a keyboard." We have to come up with a scientific experiment. The experiment really rests on the following: What happens in the brain during something that's memorized and over-learned, and what happens in the brain during something that is spontaneously generated, or improvised, in a way that's matched motorically and in terms of lower-level sensory motor features?
Dan jadi melalui keyboard piano ini, kita sekarang memiliki cara untuk mengambil sebuah proses musikal dan mempelajarinya. Jadi apa yang Anda lakukan sekarang Anda memiliki keyboard piano yang keren ini? Anda tidak akan hanya -- "Sangatlah bagus kita memiliki keyboard ini" Kita sebenarnya harus membuat sebuah eksperimen ilmiah. Dan jadi eksperimen nya hanyalah bergantung pada: Apa yang akan terjadi di dalam otak pada saat sesuatu yang diingat dan sering dipelajari, dan apa yang terjadi di dalam otak saat sesuatu yang secara bersamaan diciptakan, atau diimprovisasi dengan cara yang cocok secara motorik dan diukur melalui level sensor motorik yang lebih rendah?
I have here what we call the paradigms. There's a scale paradigm, which is playing a scale up and down, memorized, then there's improvising on a scale, quarter notes, metronome, right hand -- scientifically very safe, but musically really boring. Then there's the bottom one, which is called the jazz paradigm. So we brought professional jazz players to the NIH, and we had them memorize this piece of music on the lower-left, which is what you heard me playing -- and we had them improvise to the same chord changes. And if you can hit that lower-right sound icon, that's an example of what was recorded in the scanner.
Dan jadi, di sini kita memiliki apa yang disebut dengan "paradigma" Jadi di sini terdapat paradigma skala, yang di mana hanyalah memainkan sebuah skala dari atas ke bawah, melalui ingatan Dan lalu terdapat improvisasi sebuah skala -- nada seperempat, metronom, tangan kanan -- sangatlah aman secara ilmiah, namun sangatlah membosankan secara musikal. Dan lalu terdapat yang di bawah ini, yang disebut dengan paradigma jazz. Dan jadi apa yang kita lakukan adalah kita membawa pemain jazz professional ke dalam NIH dan kami biarkan mereka mengingat nada musik di sebelah kiri, di kiri bawah -- yang adalah yang Anda dengar saya mainkan -- dan setelah itu saya buat mereka mengimprovisasi dengan kord yang persis sama. Dan jika Anda dapat mengklik tombol suara di kanan bawah itu adalah sebuah contoh dari apa yang direkam di dalam scanner.
(Music)
(Musik)
(Music ends)
Jadi pada akhirnya, itu bukanlah lingkungan yang paling natural,
In the end, it's not the most natural environment, but they're able to play real music. And I've listened to that solo 200 times, and I still like it. And the musicians were comfortable in the end. We first measured the number of notes. Were they playing more notes when they were improvising? That was not what was going on. And then we looked at the brain activity. I will try to condense this for you. These are contrast maps that are showing subtractions between what changes when you're improvising vs. when you're doing something memorized. In red is an area that's active in the prefrontal cortex, the frontal lobe of the brain, and in blue is this area that was deactivated. So we had this focal area called the medial prefrontal cortex that went way up in activity. We had this broad patch of area called the lateral prefrontal cortex that went way down in activity, I'll summarize that for you.
tetapi mereka mampu memainkan musik asli. Dan saya sudah mendengarkan solo itu 200 kali, dan saya masih menyukai nya. Dan para musisi, mereka sangat nyaman pada akhirnya. Dan jadi kami pertama mengukur jumlah nada Apakah mereka sebenarnya hanyalah memainkan lebih banyak nada pada saat mereka berimprovisasi? Itu bukanlah yang sedang terjadi Dan lalu kami melihat aktivitas otak Saya akan mencoba meringkas ini untuk Anda Terdapat beberapa bagian kontras yang menunjukkan perbedaan antara perubahan pada saat Anda berimprovisasi dengan pada saat Anda melakukan sesusatu secara dihafal. Yang merah adalah bagian yang aktif di dalam korteks prefrontal bagian frontal lobe dari otak, dan yang biru adalah bagian yang tidak diaktifkan Dan jadi kita memiliki bagian vokal yang disebut medial prefrontal cortext yang pergi jauh dalam aktivitas nya. Kita memiliki bagian luas yang disebut lateral prefrontal cortex yang pergi ke dalam aktivitasnya dan saya akan rangkum itu untuk Anda di sini. Sekarang terdapat bagian multi fungsi dari otak.
These are multifunctional areas of the brain, these are not the jazz areas of the brain. They do a whole host of things that have to do with self-reflection, introspection, working memory etc. Really, consciousness is seated in the frontal lobe. But we have this combination of an area that's thought to be involved in self-monitoring, turning off, and this area that's thought to be autobiographical, or self-expressive, turning on. We think, at least in this preliminary -- it's one study; it's probably wrong, but it's one study --
Saya suka mengatakan ini bukanlah "bagian jazz" dari otak. Mereka melakukan banyak hal lain yang berhubungan dengan refleksi diri, introspeksi, memori bekerja, dan sebagainya. Sebenarnya, kesadaran berada di dalam frontal lobe. Tetapi kita memiliki kombinasi ini dari bagian yang dipikirkan berhubungan dengan monitor diri sendiri, dimatikan, dan bagian yang dipikirkan untuk menjadi autobiografis, atau ekspresi diri, dinyalakan Dan kita pikir, paling sedikit dalam preliminari ini -- ini adalah satu studi; mungkin itu salah tetapi inilah satu studi --
(Laughter)
kita pikir bahwa setidaknya melalui hipotesa yang beralasan
we think that at least a reasonable hypothesis is that, to be creative, you should have this weird dissociation in your frontal lobe. One area turns on, and a big area shuts off, so that you're not inhibited, you're willing to make mistakes, so that you're not constantly shutting down all of these new generative impulses. Now a lot of people know that music is not always a solo activity -- sometimes it's done communicatively.
bahwa, untuk menjadi kreatif Anda harus memiliki disasosiasi aneh ini di dalam frontal lobe Anda Satu bagian dinyalakan dan satu bagian besar dimatikan, jadi Anda tidak terhalangi, Anda menerima melakukan kesalahan sehingga Anda tidak selalu mematikan semua impuls baru yang tergenerasikan ini. Sekarang, banyak orang tahu bahwa musik bukanlah sebuah aktivitas solo -- terkadang itu dilakukan secara berkomunikasi. Jadi pertanyaan berikutnya adalah:
The next question was: What happens when musicians are trading back and forth, something called "trading fours," which is something they do normally in a jazz experiment. So this is a 12-bar blues, and I've broken it down into four-bar groups, so you would know how you would trade. We brought a musician into the scanner, same way, had them memorize this melody then had another musician out in the control room trading back and forth interactively.
Apa yang terjadi pada saat musisi pergi bertukar pikiran sesuatu yang disebut dengan "pertukaran empat," yang pada umumnya mereka lakukan pada sebuah eksperimen jazz? Jadi ini adalah blues dengan 12 bait Dan saya sudah membagi nya ke dalam 4 kelompok bait di sini jadi Anda akan mengetahui bagaimana Anda akan bertukar. Sekarang apa yang Anda lakukan adalah kami membawa sebuah musisi ke dalam scanner -- cara yang sama -- memiliki mereka mengingat melodi ini dan lalu memiliki musisi lain di luar ruangan kontrol bertukar bolak balik secara interaktif.
So this is a musician, Mike Pope, one of the world's best bassists and a fantastic piano player.
Jadi musisi ini, Mike Pope salah satu basis terbaik dunia dan seorang pemain piano yang fantastik.
(Music)
Jadi sekarang dia memainkan bagian nada
He's now playing the piece that we just saw a little better than I wrote it.
yang kita baru saja lihat hanya sedikit lebih baik daripada saya menulis nya.
(Video) CL: Mike, come on in.
(Video) CL: Mike, mari masuk. Mike Pope: Semoga berhasil.
Mike Pope: May the force be with you.
Suster: Tidak ada apapun di dalam kantong Anda, betul kan, Mike?
Nurse: Nothing in your pockets, Mike?
MP: Tidak, tidak ada apa - apa. Suster: Baik.
MP: No. Nothing's in my pockets.
CL: You have to have the right attitude to agree to do it.
CL: Anda harus memiliki sikap yang tepat untuk hal ini.
(Laughter)
(Tawa)
It's kind of fun, actually.
Ini cukup menyenangkan sebenarnya.
(Music)
Dan jadi sekarang kita memainkan bolak balik.
Now we're playing back and forth. He's in there. You can see his legs up there.
Dia di dalam. Anda dapat melihat kaki nya di atas sana.
(Music)
Dan setelah saya berada di dalam ruang kontrol di sini, memainkan secara bolak balik.
And then I'm in the control room here, playing back and forth.
(Musik)
(Music)
(Music ends)
(Video) Mike Pope: This is a pretty good representation of what it's like. And it's good that it's not too quick. The fact that we do it over and over again lets you acclimate to your surroundings. So the hardest thing for me was the kinesthetic thing, looking at my hands through two mirrors, laying on my back, and not able to move at all except for my hand. That was challenging. But again -- there were moments, for sure --
(Video) Mike Pope: Ini adalah representasi yang cukup baik dari seperti apa itu. Dan itu baik bahwa itu tidak terlalu cepat. Kenyataan bahwa kita melakukannya lagi, dan lagi membuat Anda beradpatasi dengan lingkungan Anda. Jadi hal yang paling sulit buat saya adalah hal kinestetis, melihat tangan saya dari dua kaca, bersandar ke belakang dan tidak mampu bergerak sama sekali kecuali untuk tangan saya. Itu cukup menantang. Tetapi kembali lagi, terdapat waktu, tentunya
(Laughter)
terdapat waktu
there were moments of real, honest-to-God musical interplay, for sure.
dari permainan musik asli, jujur tentunya.
CL: At this point, I'll take a few moments. So what you're seeing here -- and I'm doing a cardinal sin in science, which is to show you preliminary data. This is one subject's data. This is, in fact, Mike Pope's data. So what am I showing you here? When he was trading fours with me, improvising vs. memorized, his language areas lit up, his Broca's area, in the inferior frontal gyrus on the left. He had it also homologous on the right. This is an area thought to be involved in expressive communication. This whole notion that music is a language -- maybe there's a neurologic basis to it after all, and we can see it when two musicians are having a musical conversation. So we've done this on eight subjects now, and we're getting all the data together, hopefully we'll have something to say about it meaningfully.
CL: Saat ini, saya akan mengambil beberapa waktu. Dan jadi apa yang Anda akan lihat di sini -- dan saya akan melakukan sebuah dosa besar di sains, di mana saya akan menunjukkan data preliminaris Ini adalah data dari subjek. Ini sebenernya adalah data Mike Pope. Jadi apa yang saya tunjukkan Anda di sini? Pada saat dia bertukar empat dengan saya, improvisasi dengan hafalan, bagain bahasa nya menyala, bagian Broca yang adalah inferior frontal gyrus di kiri. Dia sebenarnya memiliki itu juga secara homologous di kanan. Ini adalah bagian yang dikira termasuk dalam komunikasi ekspresif. Semua ide ini bahwa musik adalah bahasa -- mungkin terdapat basis nuerologi di dalamnya sebenarnya. dan kita dapat melihat itu pada saat dua musisi memiliki pembicaraan musikal. Dan jadi kita sudah melakukan ini kepada delapan subjek sekarang, dan kita sekarang sedang mendapati seluruh data nya, sehingga kita dapat memiliki sesuatu untuk dikatakan mengenai hal itu secara berarti.
Now when I think about improvisation and the language, what's next? Rap, of course, rap -- freestyle. I've always been fascinated by freestyle. And let's play this video.
Sekarang pada saat saya pikirkan mengenai improvisasi dan bahasa, jadi berikutnya apa? Rap, tentunya, rap -- secara bebas. Dan saya sudah selalu terkesan oleh gaya bebas, Dan mari kita lihat video ini.
(Video) Mos Def: Brown skin I be, standing five-ten I be Rockin' it when I be, in your vicinity Whole-style synergy, recognize symmetry Go and try to injure me, broke 'em down chemically Ain't the number 10 MC, talk about how been I be Styled it like Kennedy, late like a 10 to three When I say when I be, girls say bend that key cut
Mos Def: ♫ kulit coklat saya, berdiri 177 cm saya ♫ ♫ Rock pada saat saya berada di dekat daerah mu ♫ ♫ Seluruh gaya secara sinergi, melihat simetri ♫ ♫ Pergi dan cobalah melukai saya, merusak mereka secara ilmiah ♫ ♫ Bukanlah MC nomor 10, membicarakan mengenai bagaimana saya telah menjadi ♫ ♫ Bergaya itu seperti Kennedy, telat seperti 10 terhadap tiga ♫ ♫ Pada saat saya bicara, wanita akan membungkuk seperti kunci dipotong ♫
CL: So there's a lot of analogy between what takes place in freestyle rap and jazz. There are a lot of correlates between the two forms of music, I think, in different time periods, in lot of ways, rap serves the same social function that jazz used to serve. So how do you study rap scientifically? And my colleagues think I'm crazy, but I think it's very viable. This is what you do: You have a freestyle artist come and memorize a rap that you write for them, that they've never heard before, and then you have them freestyle. So I told my lab members that I would rap for TED, and they said, "No, you won't." And then I thought --
CL: Jadi ini banyak analogi di antara apa yang terjadi di dalam rap bebas dan jazz. Di sana, sebenarnya, terdapat banyak korelasi mengenai kedua bentuk musik. Menurut saya di dalam era yang berbeda. Dalam banyak cara, rap mengisi fungsi sosial yang sama dengan jazz yang dulunya mengisi. Jadi bagaimana Anda mempelajari rap secara ilmiah? Dan para kolega saya sedikit mengira saya gila, namun menurut saya itu sangatlah dapat dilakukan. Dan jadi inilah yang saya lakukan, memiliki seorang artis bergaya bebas masuk dan mengingat rap yang Anda tulis untuk Anda, yang belum pernah dia dengar sebelumnya, dan setelah itu Anda membuat mereka bergaya bebas. Jadi saya memberi tahu anggot lab saya bahwa saya akan menge rap untuk TED, dan mereka berkata "Tidak, Anda tidak akan." Dan setelah itu saya berpikir --
(Laughter)
(Aplaus)
(Applause)
Tetapi ini halnya,
But here's the thing. With this big screen, you can all rap with me. OK? So what we had them do was memorize this lower-left sound icon, please. This is the control condition. This is what they memorized.
Dengan monitor besar ini, Anda semua dapat menge rap bersama saya, baik? Jadi ini yang saya buat mereka lakukan menghafal ikon suara di kiri bawah ini, tolong Ini adalah kondisi kontrol. Ini yang mereka ingat. Komputer: ♫ Memori, pukulan ♫
Computer: Memory, thump.
CL: ♫ Pukulan dari irama yang diulang secara diketahui ♫
CL: Thump of the beat in a known repeat Rhythm and rhyme, they make me complete The climb is sublime when I'm on the mic Spittin' rhymes that hit you like a lightning strike
♫ Ritme dan irama, mereka membuat saya lengkap ♫ ♫ Kenaikannya tidak terlihat pada saat saya di atas mic ♫ ♫ Membagi ritme yang Anda buat seperti petir menyambar ♫
Computer: Search.
♫ Saya mencari kebenaran dalam pencarian abadi ini ♫
CL: I search for the truth in this eternal quest My passion's not fashion, you can see how I'm dressed Psychopathic words in my head appear Whisper these lyrics only I can hear
♫ Semangat saya bukanlah fashion, Anda bisa lihat bagaimana cara saya berpakaian ♫ ♫ Kata - kata psikopat dalam kepala saya muncul ♫ ♫ Hanyalah bisikan dari lirik ini yang dapat saya dengar ♫
Computer: Art.
♫ Ilmu dari menemukan dan yang saya bergumul ♫
CL: The art of discovering and that which is hovering Inside the mind of those unconfined All of these words keep pouring out like rain I need a mad scientist to check my brain
♫ Bagian dari otak yang tidak terbatasi ♫ ♫ Banyak bagian dari kata - kata ini turun seperti hujan ♫ ♫ Saya perlu seorang ilmuwan gila untuk memeriksa otak saya ♫
Computer: Stop.
(Aplaus)
(Applause)
I guarantee you that will never happen again.
Saya yakini Anda bahwa itu tidak akan pernah terjadi lagi.
(Laughter)
(Tawa)
So now, what's great about these free-stylers, they will get cued different words. They don't know what's coming, but they'll hear something off the cuff. Go hit that right sound icon, there will be cued three square words: like, not and head. He doesn't know what's coming. Computer: Like.
Jadi sekarang, yang hebat mengenai para gaya bebas ini, mereka mendapat petunjuk mengenai kata yang berbeda. Mereka tidak tahu apa yang akan datang, tetapi mereka mendengar sesuatu dipotong. Mari tekan tombol ikon suara di kanan. Mereka akan mendapat petunjuk dari tiga kata persegi ini: "Seperti" "bukan" dan "kepala". Dia tidak tahu apa yang akan datang. Gaya bebas: ♫ Saya seperti sesuatu (tidak jelas) ♫
Freestyler: I'm like some kind of extraterrestrial, celestial scene Back in the days, I used to sit in pyramids and meditate
♫ (tidak jelas) benda asing, benda di langit ♫ ♫ Dahulu kala, saya dulunya duduk di piramida dan bermeditasi ♫ ♫ Dengan dua mikrofon di atas kepala saya ♫
With two microphones -- Computer: Head hovering over my head See if I could still listen, spittin' off the sound See what you grinning I teach the children in the back of the classroom About the message of apocalyptical
♫ Melihat apakah saya masih mampu mendengarkan, membagi suara ♫ ♫ Melihat apa yang Anda senyumi ♫ ♫ Saya mengajarkan para anak - anak di belakang ruangan kelas ♫ ♫ Mengenai pesan dari apokalips ♫
Computer: Not. Not really though, 'cause I've got to keep it simple instrumental Detrimental playing Super Mario boxes [unclear] hip hop
♫ Tidak terlalu sebenarnya, karena saya harus tetap mejaga nya secara sederhana ♫ ♫ (tidak jelas) berhubungan ♫ ♫ Penentu dalam bermain Super Mario ♫ ♫ (tidak jelas) kotak (tidak jelas) hip hop ♫
Computer: Stop.
CL: Jadi sekali lagi, ini adalah sesuatu yang luar biasa.
CL: It's an incredible thing that's taking place. It's doing something neurologically remarkable. Whether or not you like the music is irrelevant. Creatively speaking, it's just a phenomenal thing. This is a short video of how we do this in a scanner.
Ini melakukan sesuatu yang secara neurologi, luar biasa. Mengenai apakah Anda menyukai musik nya atau tidak tidaklah relevan. Secara kreatif, ini adalah sesuatu yang fenomenal. Ini adalah video pendek mengenai bagaimana kita mempelajari nya di scanner. (Tawa)
[fMRI of Hip-Hop Rap]
(Video) CL: Kita di sini dengan Emmanuel.
(Laughter)
(Video) CL: We're here with Emmanuel.
CL: Ini sedang direkam di dalam scanner, ngomomong - ngomong.
CL: That was recorded in the scanner, by the way.
(Video) CL: Ini adalah Emmanuel di dalam scanner.
(Video) CL: That's Emmanuel in the scanner. He's just memorized a rhyme for us.
Dia baru saja mengingat sebuah ritme untuk kita.
[Control Condition Memorized Verses]
Emmanuel: ♫ Di atas irama tanpa diulangi ♫
Emmanuel: Top of the beat with no repeat Rhythm and rhyme make me complete Climb is sublime when I'm on the mic Spittin' rhymes that'll hit you like a lightning strike
♫ Ritme dan irama membuat saya lengkap ♫ ♫ Kenaikan adalah luar biasa saat saya memiliki mic ♫ ♫ Membagi ritme yang akan menyambar Anda seperti petir ♫
Computer: Search. I search for the truth in this eternal quest I'm passing on fashion; you can see how I'm dressed
♫ Saya mencari kebenaran di dalam pencarian abadi ini ♫ ♫ Saya membagi fashion; Anda dapat melihat bagaimana saya berpakaian ♫ CL: Baik. Saya akan menghentikannya di sana. Jadi apa yang kita lihat dalam otaknya?
CL: I'm going to stop that there; so what do we see in his brain? This is four rappers' brains. And we do see language areas lighting up, but then, eyes closed -- when you are freestyling vs. memorizing, you've got major visual areas lighting up. You've got major cerebellar activity, which is involved in motor coordination. You have heightened brain activity when you're doing a comparable task, when that one task is creative and the other task is memorized. It's very preliminary, but I think it's kind of cool.
Ini sebenarnya adalah otak dari empat rapper. Dan apa yang kita lihat, kita dapat melihat bagian bahasa menyala, tetapi setelahnya -- mata terpejam -- pada saat Anda secara bebas melawan mengingat, Anda memilki bagian visual menyala. Anda memiliki bagian aktivitas cerebellar, yang termasuk dalam koordinasi motor. Anda memiliki bagian aktivitas otak pada saat melakukan tugas yang dapat dibandingkan, pada saat satu tugas itu kreatif dan lainnya diingat. Itu sangatlah preliminaris, namun menurut saya sangatlah keren.
To conclude, we've got a lot of questions to ask, and like I said, we'll ask questions here, not answer them. But we want to get at the root of what is creative genius neurologically, and I think, with these methods, we're getting close. And I think, hopefully in the next 10, 20 years, you'll see real, meaningful studies that say science has to catch up to art, and maybe we're starting now to get there.
Jadi untuk menyimpulkan, kita memiliki banyak pertanyaan untuk ditanyakan, dan seperti yang saya katakan, kita akan bertanya di sini, bukan menjawab. Namun kita ingin dapat melihat apa yang benar-benar menyebabkan jenius kreatif, secara neurologis dan saya berpikir, melalui metode ini, kita semakin dekat di sana. Dan saya berharap dalam 10, 20 tahun ke depan Anda akan melihat studi yang sebenarnya, berarti yang ilmu sains sudah dapat mengejar, dan mungkin sekarang kita mulai mencapai nya.
Thank you for your time, I appreciate it.
Dan saya ingin mengucapkan terimakasih untuk waktu Anda, saya sangat menghargainya.
(Applause)
(Aplaus)