This is the Large Hadron Collider. It's 27 kilometers in circumference. It's the biggest scientific experiment ever attempted. Over 10,000 physicists and engineers from 85 countries around the world have come together over several decades to build this machine. What we do is we accelerate protons -- so, hydrogen nuclei -- around 99.999999 percent the speed of light. Right? At that speed, they go around that 27 kilometers 11,000 times a second. And we collide them with another beam of protons going in the opposite direction. We collide them inside giant detectors.
Ini adalah Penumbuk Hadron Raksasa (LHC). Memiliki keliling 27 kilometer, Merupakan percobaan ilmiah terbesar yang pernah dilakukan. Lebih dari 10.000 fisikawan dan insinyur dari 85 negara di seluruh dunia telah bekerja bersama-sama selama puluhan tahun untuk membangun mesin ini. Apa yang kami lakukan adalah mempercepat proton -- yaitu, inti hidrogen -- sampai 99,999999 persen kecepatan cahaya. Benar? Pada kecepatan tersebut, proton mengitari jarak 27 kilometer tadi sebanyak 11.000 kali dalam satu detik. Dan kami menumbuknya dengan pancaran proton lain yang bergerak dari arah yang berlawanan. Kami menumbuknya di dalam detektor raksasa.
They're essentially digital cameras. And this is the one that I work on, ATLAS. You get some sense of the size -- you can just see these EU standard-size people underneath.
Detektor ini pada intinya adalah kamera-kamera digital. Dan inilah tempat saya bekerja, ATLAS. Anda dapat memperkirakan seberapa besar ukurannya -- Anda dapat melihat seorang Eropa bertubuh normal di sebelah bawah sini.
(Laughter)
(Tertawa)
You get some sense of the size: 44 meters wide, 22 meters in diameter, 7,000 tons. And we re-create the conditions that were present less than a billionth of a second after the universe began up to 600 million times a second inside that detector -- immense numbers. And if you see those metal bits there -- those are huge magnets that bend electrically charged particles, so it can measure how fast they're traveling. This is a picture about a year ago. Those magnets are in there. And, again, a EU standard-size, real person, so you get some sense of the scale. And it's in there that those mini-Big Bangs will be created, sometime in the summer this year.
Anda dapat rasakan betapa besar ukurannya: lebarnya 44 meter, Diameternya 22 meter, bobotnya 7000 ton. Dan kami menciptakan kembali kondisi yang terjadi kurang dari sepermiliar detik setelah alam semesta bermula -- sampai 600 juta kali dalam satu detik di dalam detektor tersebut -- angka yang besar sekali. Dan jika Anda melihat kepingan logam di sebelah sana -- itu adalah magnet besar yang membelokkan partikel-partikel bermuatan listrik, sehingga kita dapat mengukur seberapa cepat partikel itu bergerak. Ini adalah gambar dari tahun lalu. Magnet-magnet itu ada di sebelah sana. Dan, kembali, seorang Eropa bertubuh normal, sehingga Anda dapat membayangkan ukurannya. Dan di sanalah Dentuman besar mini akan dibuat, sekitar musim panas tahun ini.
And actually, this morning, I got an email saying that we've just finished, today, building the last piece of ATLAS. So as of today, it's finished. I'd like to say that I planned that for TED, but I didn't. So it's been completed as of today.
dan ternyata, pagi ini, saya baru mendapat email yang menyatakan bahwa baru saja kita selesai, hari ini, membuat potongan terakhir dari ATLAS. Artinya hari ini, ATLAS sudah siap. Saya ingin mengatakan bahwa saya merencanakannya untuk TED, tetapi sebenarnya tidak. Jadi ATLAS telah selesai hari ini.
(Applause)
(Tepuk tangan)
Yeah, it's a wonderful achievement. So, you might be asking, "Why? Why create the conditions that were present less than a billionth of a second after the universe began?" Well, particle physicists are nothing if not ambitious. And the aim of particle physics is to understand what everything's made of, and how everything sticks together. And by everything I mean, of course, me and you, the Earth, the Sun, the 100 billion suns in our galaxy and the 100 billion galaxies in the observable universe. Absolutely everything.
Ya, ini adalah suatu pencapaian yang hebat. Kemudian, Anda mungkin bertanya, "Mengapa? Mengapa kita menciptakan kondisi yang terjadi kurang dari sepermiliar detik setelah alam semesta lahir?" Baiklah, fisikawan partikel bukan siapa-siapa jika tidak ambisius. Dan tujuan dari fisika partikel adalah untuk memahami dari apa semua hal dibuat, dan bagaimana segala sesuatu saling terikat. Dan "semua hal" maksud saya, tentu saja, saya dan Anda, bumi, matahari, ratusan miliar matahari dalam galaksi kita dan ratusan miliar galaksi dalam alam semesta yang terlihat. Benar-benar semuanya.
Now you might say, "Well, OK, but why not just look at it? You know? If you want to know what I'm made of, let's look at me." Well, we found that as you look back in time, the universe gets hotter and hotter, denser and denser, and simpler and simpler. Now, there's no real reason I'm aware of for that, but that seems to be the case. So, way back in the early times of the universe, we believe it was very simple and understandable. All this complexity, all the way to these wonderful things -- human brains -- are a property of an old and cold and complicated universe. Back at the start, in the first billionth of a second, we believe, or we've observed, it was very simple.
Sekarang mungkin Anda berkata, "Baik, tetapi bukankah cukup dengan melihat? Tahukah Anda? Jika Anda ingin tahu saya terbuat dari apa, lihatlah saya." Baiklah, kami menemukan bahwa saat Anda melihat masa lalu, alam semesta semakin panas dan lebih panas lagi, semakin padat dan lebih padat lagi, semakin sederhana dan lebih sederhana lagi. Sekarang, tidak ada alasan nyata mengapa saya menyadari hal itu, tetapi tampaknya itu masalahnya. Jadi, kembali pada awal mula alam semesta, kami percaya bahwa alam semesta itu sangat sederhana dan mudah dipahami. Segala kerumitan yang ada, semua hal yang hebat ini --- akal manusia -- adalah sifat dari alam semesta yang tua, dingin, dan rumit. Kembali pada awalnya, pada sepermiliar detik yang pertama, kami yakin, atau kami telah amati, alam semesta sangatlah sederhana.
It's almost like ... imagine a snowflake in your hand, and you look at it, and it's an incredibly complicated, beautiful object. But as you heat it up, it'll melt into a pool of water, and you would be able to see that, actually, it was just made of H20, water. So it's in that same sense that we look back in time to understand what the universe is made of. And, as of today, it's made of these things. Just 12 particles of matter, stuck together by four forces of nature. The quarks, these pink things, are the things that make up protons and neutrons that make up the atomic nuclei in your body. The electron -- the thing that goes around the atomic nucleus -- held around in orbit, by the way, by the electromagnetic force that's carried by this thing, the photon. The quarks are stuck together by other things called gluons.
Alam semesta seperti halnya ... bayangkan sebuah kepingan salju di tangan Anda, Anda memandangnya, dan itu tampak seperti sesuatu yang sangat rumit, benda yang cantik. Tetapi ketika Anda memanaskannya, kepingan itu meleleh menjadi sekumpulan air dan Anda kemudian dapat melihat bahwa kepingan itu hanya terbuat dari H2O, air. Dengan cara seperti itulah kita melihat masa lalu untuk memahami dari apa sebenarnya alam semesta terbuat. Dan saat ini, alam semesta terbuat dari benda-benda ini. Hanya 12 partikel materi, diikat bersama oleh empat gaya alami. Kuark, benda jingga ini, adalah sesuatu yang menyusun proton dan netron. Yang menjadi penyusun inti atom di dalam tubuh Anda Elektron -- sesuatu yang mengelilingi inti atom -- dan ditahan dalam orbitnya oleh gaya elektromagnet yang dibawa oleh benda ini, foton. Kuark-kuark diikat bersama oleh benda lain yang disebut gluon.
And these guys, here, they're the weak nuclear force, probably the least familiar. But, without it, the sun wouldn't shine. And when the sun shines, you get copious quantities of these things, called neutrinos, pouring out. Actually, if you just look at your thumbnail -- about a square centimeter -- there are something like 60 billion neutrinos per second from the sun, passing through every square centimeter of your body. But you don't feel them, because the weak force is correctly named -- very short range and very weak, so they just fly through you.
Dan kumpulan benda ini adalah gaya inti yang lemah, mungkin yang paling kurang dikenal. Tetapi tanpa itu matahari tidak akan bersinar. Dan ketika matahari bersinar, Anda akan mendapatkan benda yang disebut neutrino keluar dalam jumlah yang berlebih. Tentunya, jika Anda melihat ibu jari Anda -- sekitar satu meter persegi -- Ada sekitar sekitar katakanlah 60 miliar neutrino per detik dari matahari, melewati setiap satu sentimeter persegi dari tubuh Anda. Tetapi Anda tidak dapat merasakannya karena gaya yang lemah sesuai dengan namanya. Dengan rentang yang sangat pendek dan lemah, sehingga hanya berlalu melalui Anda.
And these particles have been discovered over the last century, pretty much. The first one, the electron, was discovered in 1897, and the last one, this thing called the tau neutrino, in the year 2000. Actually just -- I was going to say, just up the road in Chicago. I know it's a big country, America, isn't it? Just up the road. Relative to the universe, it's just up the road.
Dan partikel-partikel ini telah ditemukan kebanyakan pada abad yang lalu. Yang pertama, elektron, ditemukan pada tahun 1897, dan yang terakhir, benda ini disebut tau neutrino di tahun 2000. Sebenarnya hanya -- Saya tadinya akan berkata, tampak dekat dari Chicago. Tetapi saya tahu ini negara besar, Amerika, bukan? Sepertinya dekat. Dari sudut pandang alam semesta, ini dekat.
(Laughter)
(Tertawa)
So, this thing was discovered in the year 2000, so it's a relatively recent picture. One of the wonderful things, actually, I find, is that we've discovered any of them, when you realize how tiny they are. You know, they're a step in size from the entire observable universe. So, 100 billion galaxies, 13.7 billion light years away -- a step in size from that to Monterey, actually, is about the same as from Monterey to these things. Absolutely, exquisitely minute, and yet we've discovered pretty much the full set.
Benda ini ditemukan di tahun 2000, sehingga merupakan gambaran yang cukup baru. Satu dari banyak hal yang hebat, sebenarnya, saya menyadari bahwa saat kami menemukannya, saat Anda menyadari betapa kecilnya hal itu. Tahukah Anda, itu adalah suatu balok ukuran dari keseluruhan alam semesta yang dapat diamati. 100 miliar galaksi, 13.7 miliar tahun cahaya jauhnya -- suatu balok ukuran dari itu ke Monterey, sebenarnya, kira-kira sama dengan dari Monterey ke benda-benda ini, Pastinya sangat kecil, namun demikian, kami telah menemukan semuanya.
So, one of my most illustrious forebears at Manchester University, Ernest Rutherford, discoverer of the atomic nucleus, once said, "All science is either physics or stamp collecting." Now, I don't think he meant to insult the rest of science, although he was from New Zealand, so it's possible.
Salah satu leluhur saya yang paling termasyhur di Universitas Manchester, Ernest Rutherford, penemu inti atom, pernah berkata, "Semua ilmu pengetahuan adalah fisika atau koleksi perangko." Sekarang, saya tidak berpikir dia bermaksud menghina bidang ilmu pengetahuan lainnya, sekalipun dia berasal dari Selandia Baru, jadi mungkin saja.
(Laughter)
(Tertawa)
But what he meant was that what we've done, really, is stamp collect there. OK, we've discovered the particles, but unless you understand the underlying reason for that pattern -- you know, why it's built the way it is -- really you've done stamp collecting. You haven't done science. Fortunately, we have probably one of the greatest scientific achievements of the twentieth century that underpins that pattern. It's the Newton's laws, if you want, of particle physics. It's called the standard model -- beautifully simple mathematical equation. You could stick it on the front of a T-shirt, which is always the sign of elegance. This is it.
Tetapi maksudnya adalah apa yang telah kami kerjakan, benar-benar, adalah mengoleksi perangko -- Baik, kami menemukan partikel-partikel, tetapi hanya jika Anda memahami dasar dan alasan dari pola tersebut -- Anda tahu, mengapa pola itu terbentuk seperti itu -- Anda sebenarnya mengoleksi perangko -- bukan ilmu pengetahuan. Untungnya, kami mempunyai mungkin salah satu pencapaian ilmiah terbesar dari abad ke-20 yang mendasari pola itu. Itu adalah Hukum Newton, dari fisika partikel. Hal itu disebut "model standar" -- persamaan matematika sederhana yang indah. Anda dapat menempelkannya di bagian depan kaus, yang selalu menjadi tanda keanggunan. Inilah dia.
(Laughter)
(Tertawa)
I've been a little disingenuous, because I've expanded it out in all its gory detail. This equation, though, allows you to calculate everything -- other than gravity -- that happens in the universe. So, you want to know why the sky is blue, why atomic nuclei stick together -- in principle, you've got a big enough computer -- why DNA is the shape it is. In principle, you should be able to calculate it from that equation.
Saya tidak berterus terang, karena saya telah mengembangkannya dari bentuknya yang menakutkan. Persamaan ini membuat Anda dapat menghitung apapun -- kecuali untuk gravitasi -- yang terjadi dalam alam semesta ini. Andaa ingin tahu mengapa langit biru, mengapa semua inti atom melekat -- pada prinsipnya, Anda memiliki komputer yang cukup besar -- mengapa DNA memiliki bentuk seperti itu. Pada prinsipnya, Anda dapat menghitungnya dari persamaan tersebut.
But there's a problem. Can anyone see what it is? A bottle of champagne for anyone that tells me. I'll make it easier, actually, by blowing one of the lines up. Basically, each of these terms refers to some of the particles. So those Ws there refer to the Ws, and how they stick together. These carriers of the weak force, the Zs, the same. But there's an extra symbol in this equation: H. Right, H. H stands for Higgs particle. Higgs particles have not been discovered. But they're necessary: they're necessary to make that mathematics work. So all the exquisitely detailed calculations we can do with that wonderful equation wouldn't be possible without an extra bit. So it's a prediction: a prediction of a new particle.
Tetapi ada satu masalah. Apakah Anda dapat melihatnya? Sebotol sampanye bagi Anda yang dapat menunjukkannya pada saya. Saya akan membuatnya lebih mudah, tentunya, dengan memperbesar baris ini. Pada dasarnya, masing-masing istilah ini merujuk pada beberapa partikel. Artinya semua W merujuk pada W, dan bagaimana mereka saling melekat. Pembawa gaya yang lemah ini, huruf Z, juga sama. Tetapi terdapat sebuah simbol tambahan dalam persamaan ini: H. Benar, H. H singkatan dari partikel Higgs. Partikel Higgs belum ditemukan. Tetapi partikel itu harus ada -- harus ada agar persamaan matematika di atas dapat bekerja. Berarti semua perhitungan rinci yang indah yang kita lakukan dengan persamaan hebat itu tidak akan mungkin tanpa potongan tambahan tersebut. Jadi ini adalah sebuah prediksi -- suatu prediksi untuk sebuah partikel baru.
What does it do? Well, we had a long time to come up with good analogies. And back in the 1980s, when we wanted the money for the LHC from the U.K. government, Margaret Thatcher, at the time, said, "If you guys can explain, in language a politician can understand, what the hell it is that you're doing, you can have the money. I want to know what this Higgs particle does." And we came up with this analogy, and it seemed to work. Well, what the Higgs does is, it gives mass to the fundamental particles. And the picture is that the whole universe -- and that doesn't mean just space, it means me as well, and inside you -- the whole universe is full of something called a Higgs field. Higgs particles, if you will.
Apa yang dilakukan partikel ini? Baiklah, kami perlu waktu yang lama untuk sampai pada analogi yang sesuai. Dan kembali ke tahun 1980, ketika kami menginginkan uang untuk LHC dari Pemerintah Inggris, Margaret Thatcher, pada saat itu, berkata, "Jika kalian dapat menjelaskan, dalam bahasa yang dapat dipahami para politikus, tentang apa yang kalian kerjakan, kalian akan mendapat uang itu. Saya ingin tahu apa yang sebenarnya dilakukan oleh partikel Higgs." Dan kami memberikan analogi ini dan tampaknya berhasil Baiklah, yang dikerjakan Higgs adalah memberikan massa pada partikel fundamental. Dan gambarannya adalah bahwa keseluruhan alam semesta -- bukan hanya ruang angkasa, tetapi juga saya dan semua di dalam diri Anda -- seluruh alam semesta terisi penuh dengan sesuatu yang disebut medan Higgs. Partikel Higgs.
The analogy is that these people in a room are the Higgs particles. Now when a particle moves through the universe, it can interact with these Higgs particles. But imagine someone who's not very popular moves through the room. Then everyone ignores them. They can just pass through the room very quickly, essentially at the speed of light. They're massless. And imagine someone incredibly important and popular and intelligent walks into the room. They're surrounded by people, and their passage through the room is impeded. It's almost like they get heavy. They get massive. And that's exactly the way the Higgs mechanism works. The picture is that the electrons and the quarks in your body and in the universe that we see around us are heavy, in a sense, and massive, because they're surrounded by Higgs particles. They're interacting with the Higgs field.
Analoginya adalah sekumpulan orang dalam ruang ini adalah partikel Higgs. Ketika sebuah partikel bergerak melalui alam semesta, Partikel tersebut dapat berinteraksi dengan partikel-partikel Higgs ini. Tetapi bayangkan orang yang tidak dikenal bergerak dalam ruangan. Semua orang mengabaikannya. Mereka dapat melalui ruangan dengan cepat, pada dasarnya dengan kecepatan cahaya. Tanpa massa. Dan bayangkan orang yang sangat penting dan terkenal dan juga cerdas berjalan ke dalam ruangan. Mereka dikelilingi orang-orang, dan jalan mereka menjadi terhalangi. Boleh dikatakan mereka menjadi berat, menjadi padat. Dan seperti itulah mekanisme kerja partikel Higgs. Gambar tersebut adalah elektron dan kuark di dalam tubuh Anda dan di dalam alam semesta yang kita lihat di sekitar kita adalah berat, sedikit banyak, dan padat, karena dikelilingi oleh partikel Higgs. Mereka berinteraksi dengan medan Higgs.
If that picture's true, then we have to discover those Higgs particles at the LHC. If it's not true -- because it's quite a convoluted mechanism, although it's the simplest we've been able to think of -- then whatever does the job of the Higgs particles we know have to turn up at the LHC. So, that's one of the prime reasons we built this giant machine. I'm glad you recognize Margaret Thatcher. Actually, I thought about making it more culturally relevant, but -- (Laughter) anyway. So that's one thing. That's essentially a guarantee of what the LHC will find.
Jika gambaran itu benar, maka kami harus menemukan partikel Higgs tersebut di LHC Jika itu tidak benar -- karena mekanismenya cukup berbelit, meskipun itu adalah mekanisme paling sederhana yang dapat kami pikirkan -- maka apapun yang dilakukan partikel Higgs kita harus menemukannya di LHC. Itulah salah satu alasan utama kami membangun mesin raksasa ini. Saya senang Anda mengenal Margaret Thatcher. Sebenarnya, Saya berpikir untuk membuatnya lebih relevan secara budaya, tetapi -- (Tertawa) bagaimanapun juga. Itu adalah satu hal. Itu pada dasarnya adalah jaminan dari apa yang akan ditemukan LHC.
There are many other things. You've heard many of the big problems in particle physics. One of them you heard about: dark matter, dark energy. There's another issue, which is that the forces in nature -- it's quite beautiful, actually -- seem, as you go back in time, they seem to change in strength. Well, they do change in strength. So, the electromagnetic force, the force that holds us together, gets stronger as you go to higher temperatures. The strong force, the strong nuclear force, which sticks nuclei together, gets weaker. And what you see is the standard model -- you can calculate how these change -- is the forces, the three forces, other than gravity, almost seem to come together at one point. It's almost as if there was one beautiful kind of super-force, back at the beginning of time. But they just miss.
Masih ada hal lainnya. Anda mungkin telah mendengar banyak masalah besar dalam fisika partikel. Salah satu yang mungkin Anda dengar: materi gelap, energi gelap. Ada isu yang lain lagi, yaitu gaya-gaya di alam -- cukup cantik, tentunya -- nampaknya, ketika Anda kembali ke masa lalu kekuatan mereka tampak berubah. Tentu, kekuatan mereka berubah. Jadi gaya elektromagnetik, gaya yang mengikat kita bersama, menjadi lebih kuat ketika suhunya lebih tinggi. Gaya yang kuat, gaya inti yang kuat, yang melekatkan inti atom, melemah. Dan apa yang anda lihat di model standar -- Anda dapat menhitung bagaimana perubahan-perubahan ini -- gaya-gaya ini -- tiga gaya-gaya ini, kecuali gravitasi -- semuanya terlihat menuju satu titik. Seolah-olah seperti ada satu gaya yang indah sejenis gaya-super, pada saat permulaan waktu. Tetapi mereka sedikit meleset.
Now there's a theory called super-symmetry, which doubles the number of particles in the standard model, which, at first sight, doesn't sound like a simplification. But actually, with this theory, we find that the forces of nature do seem to unify together, back at the Big Bang -- absolutely beautiful prophecy. The model wasn't built to do that, but it seems to do it. Also, those super-symmetric particles are very strong candidates for the dark matter. So a very compelling theory that's really mainstream physics. And if I was to put money on it, I would put money on -- in a very unscientific way -- that that these things would also crop up at the LHC. Many other things that the LHC could discover.
Sekarang terdapat suatu teori yang disebut supersimetri, yang menggandakan jumlah partikel dalam model standar. Sekilas tidak nampak sebagai penyederhanaan. Tetapi dengan teori ini, kami menemukan bahwa gaya-gaya alami terlihat menyatu pada saat terjadinya Dentuman Besar. Suatu ramalan yang ndah. Model supersimetri tidak dimaksudkan untuk itu, tetapi malah mampu melakukannya. Juga, partikel-partikel supersimetrik itu adalah kandidat kuat bagi materi gelap. Suatu teori yang meyakinkan. itulah arus pemikikan utama fisika sekarang. Dan andai saya akan menanamkan uang, saya akan menanamkannya untuk itu -- dalam cara yang sangat tidak ilmiah -- bahwa bahwa hal-hal ini juga akan terlihat di LHC. Banyak hal lain lagi yang dapat ditemukan di LHC.
But in the last few minutes, I just want to give you a different perspective of what I think -- what particle physics really means to me -- particle physics and cosmology. And that's that I think it's given us a wonderful narrative -- almost a creation story, if you'd like -- about the universe, from modern science over the last few decades. And I'd say that it deserves, in the spirit of Wade Davis' talk, to be at least put up there with these wonderful creation stories of the peoples of the high Andes and the frozen north. This is a creation story, I think, equally as wonderful.
Tetapi dalam beberapa menit terakhir, saya hanya ingin memberikan suatu pandangan yang berbeda dari apa yang saya pikir -- Apa arti fisika partikel yang sesungguhya bagi saya -- fisika partikel dan kosmologi. Dan menurut saya itu telah memberi kita suatu paparan yang hebat -- hampir seperti suatu kisah penciptaan, jika Anda berkenan -- tentang alam semesta, dari ilmu pengetahuan modern dalam beberapa dekade terakhir. Dan saya akan berkata bahwa itu pantas, dalam semangat dari kuliah Wade Davis, paling tidak disejajarkan dengan kisah-kisah penciptaan dari masyarakat di dataran tinggi Andes sampai ke kutub utara yang beku. Cerita penciptaan ini, saya pikir, sama hebatnya.
The story goes like this: we know that the universe began 13.7 billion years ago, in an immensely hot, dense state, much smaller than a single atom. It began to expand about a million, billion, billion, billion billionth of a second -- I think I got that right -- after the Big Bang. Gravity separated away from the other forces. The universe then underwent an exponential expansion called inflation. In about the first billionth of a second or so, the Higgs field kicked in, and the quarks and the gluons and the electrons that make us up got mass. The universe continued to expand and cool. After about a few minutes, there was hydrogen and helium in the universe. That's all. The universe was about 75 percent hydrogen, 25 percent helium. It still is today.
Ceritanya seperti ini: Kita tahu bahwa alam semesta dimulai sejak 13.7 miliar tahun yang lalu, dalam kondisi yang sangat panas, sangat padat, jauh lebih kecil dibandingkan satu atom tunggal. Alam semesta mulai mengembang sekitar seper sejuta miliar miliar miliar miliar detik -- Saya pikir saya menyebutnya dengan benar -- setelah Dentuman Besar. Gravitasi terpisah dari gaya-gaya yang lain. Alam semesta kemudian mengalami suatu ekspansi ekspoensial yang disebut inflasi. Sekitar sepermiliar detik pertama, medan Higgs mulai bekerja, dan kuark dan gluon dan elektron yang menyusun kita mulai memiliki massa. Alam semesta terus mengembang dan mendingin. Setelah beberapa menit kemudian, mulai terdapat hidrogen dan helium di alam semesta ini. Itu saja. Alam semesta tersusun atas 75 persen hidrogen, 25 persen helium. Sekarang pun masih sama.
It continued to expand about 300 million years. Then light began to travel through the universe. It was big enough to be transparent to light, and that's what we see in the cosmic microwave background that George Smoot described as looking at the face of God. After about 400 million years, the first stars formed, and that hydrogen, that helium, then began to cook into the heavier elements. So the elements of life -- carbon, and oxygen and iron, all the elements that we need to make us up -- were cooked in those first generations of stars, which then ran out of fuel, exploded, threw those elements back into the universe. They then re-collapsed into another generation of stars and planets.
Alam semesta terus mengembang sekitar 300 juta tahun. Kemudian cahaya memulai perjalanannya melalui alam semesta. Saat itu alam semesta cukup besar untuk ditembus oleh cahaya, dan itulah yang kita lihat dalam latar belakang gelombang mikro kosmos yang digambarkan oleh George Smoot seperti melihat wajah Tuhan. Setelah 400 juta tahun, bintang pertama terbentuk, dan hidrogen, helium, kemudian mulai bereaksi menjadi unsur-unsur yang lebih berat. Artinya unsur-unsur kehidupan -- karbon, oksigen, dan besi, semua unsur yang diperlukan untuk membuat kita ada -- terbentuk pada generasi pertama dari bintang-bintang ini, ketika bintang-bintang ini kehabisan bahan bakarnya, meledak, melemparkan semua unsur-unsur ini kembali ke alam semesta. Mereka kemudian membentuk kembali generasi yang lain dari bintang-bintang dan planet-planet.
And on some of those planets, the oxygen, which had been created in that first generation of stars, could fuse with hydrogen to form water, liquid water on the surface. On at least one, and maybe only one of those planets, primitive life evolved, which evolved over millions of years into things that walked upright and left footprints about three and a half million years ago in the mud flats of Tanzania, and eventually left a footprint on another world. And built this civilization, this wonderful picture, that turned the darkness into light, and you can see the civilization from space. As one of my great heroes, Carl Sagan, said, these are the things -- and actually, not only these, but I was looking around -- these are the things, like Saturn V rockets, and Sputnik, and DNA, and literature and science -- these are the things that hydrogen atoms do when given 13.7 billion years.
Dan di beberapa planet itu, oksigen yang telah terbentuk dalam bintang generasi pertama dapat melebur dengan hidrogen membentuk air, cairan air di permukaan planet. Di atas paling kurang satu planet atau mungkin di satu-satunya planet itu, kehidupan primitif berkembang, dan bekembang selama jutaan tahun menjadi makhluk yang dapat berjalan tegak dan meninggalkan jejak kaki sekitar tiga setengah juta tahun yang lalu di pemukaan lumpur di Tanzania, dan akhirnya meninggalkan jejak kaki di dunia yang lain. Dan membangun peradaban ini, ini adalah suatu gambaran yang indah, yang mengubah kegelapan menjadi cahaya, dan Anda dapat melihat peradaban ini dari luar angkasa. Seperti yang dikatakan salah satu jagoan saya, Carl Sagan, Ini adalah sesuatu -- dan sebenarnya bukan hanya ini, tetapi saya coba lihat sekeliling -- ini adalah sesuatu, seperti roket Saturn V, dan Sputnik, dan DNA, dan sastra, dan ilmu pengetahuan -- ini adalah sesuatu yang dikerjakan atom-atom hidrogen sejak keberadaannya 13.7 miliar tahun yang lalu
Absolutely remarkable. And, the laws of physics. Right? So, the right laws of physics -- they're beautifully balanced. If the weak force had been a little bit different, then carbon and oxygen wouldn't be stable inside the hearts of stars, and there would be none of that in the universe. And I think that's a wonderful and significant story. 50 years ago, I couldn't have told that story, because we didn't know it. It makes me really feel that that civilization -- which, as I say, if you believe the scientific creation story, has emerged purely as a result of the laws of physics, and a few hydrogen atoms -- then I think, to me anyway, it makes me feel incredibly valuable.
Sangat menakjubkan. Dan, hukum-hukum fisika, benar? Hukum-hukum fisika yang benar -- mereka benar-benar seimbang. Jika gaya yang lemah besarnya sedikit berbeda, maka karbon dan oksigen tidak akan stabil dalam jantung bintang-bintang itu, dan tidak akan terdapat apa-apa dalam alam semesta ini. Dan saya pikir itu adalah suatu -- suatu kisah yang hebat dan penting. 50 tahun yang lalu saya tidak akan dapat berbicara tentang cerita itu, karena kita tidak tahu akan hal itu. Hal itu membuat saya merasa bahwa bahwa peradaban -- yang saya katakan, jika Anda meyakini cerita penciptaan ilmiah ini, timbul murni karena hasil dari hukum-hukum fisika, dan sedikit atom-atom hidrogen -- kemudian saya berpikir, bagi saya tentunya, itu membuat diri saya merasa sangat berharga.
So that's the LHC. The LHC is certainly, when it turns on in summer, going to write the next chapter of that book. And I'm certainly looking forward with immense excitement to it being turned on. Thanks.
Itulah LHC. LHC pastinya, ketika dinyalakan pada musim panas ini, akan menulis bab baru dalam buku itu. Dan saya menunggu kegairahan yang menggebu-gebu ketika LHC dinyalakan. Terima kasih.
(Applause)
(Tepuk tangan)