Hercules, son of Zeus and champion of humankind, gazed in horror as he realized he had just committed the most unspeakable crime imaginable. The goddess Hera, who hated Hercules for being born of her husband’s adultery, had stricken him with a temporary curse of madness. And his own family were the casualties.
Hercules, putra Zeus dan pembela manusia, melihat dengan ketakutan saat ia sadar ia telah melakukan kejahatan paling buruk yang bisa dilakukan. Dewi Hera, yang benci Herkules karena lahir dari zina suaminya mengutuknya dengan kegilaan sementara. Dan korbannya adalah keluarganya sendiri.
Consumed by grief, Hercules sought out the Oracle of Delphi, who told him the path to atonement lay with his cousin, King Eurystheus of Tiryns, a favorite of Hera’s. Eurystheus hoped to humiliate Hercules with ten impossible tasks that pitted him against invincible monsters and unfathomable forces. Instead, the king set the stage for an epic series of adventures that would come to be known as the Labors of Hercules.
Dengan sedihnya, Herkules mencari Orakel Delphi, yang mengatakan bahwa cara untuk bertobat adalah dengan sepupunya, Raja Euristheus dari Tiryns, raja kesukaannya Hera. Euristheus ingin mepermalukan Herkules dengan sepuluh tugas mustahil yang mengadunya melawan monster yang tak terkalahkan dan kekuatan yang tak terduga. Namun, rajanya mengatur panggung untuk petualangan-petualangan hebat yang akan dikenal sebagai Tugas-tugas Herkules.
The first labor was to slay the Nemean Lion, who kidnapped women and devoured warriors. Its golden fur was impervious to arrows, but Hercules cornered the lion in its dark cave, stunned it with a club, and strangled it with his bare hands. He found no tool sharp enough to skin the beast, until the goddess Athena suggested using one of its own claws. Hercules returned to Tiryns wearing the lion’s hide, frightening King Eurystheus so much that he hid in a wine jar. From then on, Hercules was ordered to present his trophies at a safe distance.
Tugas pertama adalah untuk membunuh Singa Nemeia, yang menculik wanita dan memakan prajurit. anak panah tidak dapat menembus rambut emasnya, tetapi Herkules mengurung singa itu dalam sebuah gua gelap, mengejutkannya dengan pentungan, dan mencekiknya dengan tangan kosong. Ia tidak menemukan benda yang cukup tajam untuk mengulitinya, hingga dewi Athena menyarankan menggunakan cakar singanya. Herkules kembali ke Tiryns memakai kulit singanya, menakuti Raja Euristheus hingga ia sembunyi dalam kendi anggur. Sejak saat itu, Herkules diperintahkan agar Trofi dipersembahkan dalam jarak yang aman.
The second target was the Lernaean Hydra, a giant serpent with many heads. Hercules fought fiercely, but every time he cut one head off, two more grew in its place. The battle was hopeless until his nephew Iolaus thought to cauterize the necks with fire, keeping the heads from regrowing. The dead serpent’s remains became the Hydra constellation.
Target kedua adalah Hidra Lerna, ular raksasa dengan banyak kepala. Herkules melawannya dengan semangat, tetapi setiap kali ia memotong kepalanya, dua lagi akan tumbuh di tempatnya. Perlawanannya sudah putus asa hingga ponakannya Iolaus membakar lehernya dengan api, agar kepalanya tidak tumbuh kembali. Sisa-sisanya ular mati tersebut menjadi konstelasi Hidra.
Instead of slaying a beast, Hercules next had to catch one, alive. The Ceryneian Hind was a female deer so fast it could outrun an arrow. Hercules tracked it for a year, finally trapping it in the northern land of Hyperborea. The animal turned out to be sacred to Artemis, goddess of the hunt, and Hercules swore to return it. When Eurystheus saw the hind, he demanded to keep it instead, but as soon as Hercules let go, the animal ran to its mistress. Thus, Hercules completed his task without breaking his promise.
Selanjutnya, bukannya membunuh monster, Herkules harus menangkapnya, hidup-hidup. Rusa Kerinia adalah rusa betina yang sangat cepat, lebih cepat dari anak panah. Herkules melacaknya selama setahun, akhirnya menangkapnya di tanah utara, Hyperborea. Ternyata, hewan itu peliharaan dewi perburuan, Artemis dan Herkules berjanji untuk mengembalikannya, Saat Euristheus melihat rusanya, ia meminta untuk menyimpannya saja, tetapi saat Herkules melepas rusanya, hewannya berlari ke nyonyanya. Dengan demikian, Herkules menyelesaikan tugasnya tanpa melupakan janjinya.
The fourth mission was to capture the Erymanthian boar, which had ravaged many fields. Advised by the wise centaur Chiron, Hercules trapped it by chasing it into thick snow.
Tugas keempat adalah untuk menangkap Babi Erimanthios, yang merusak banyak sawah. Disarankan oleh kentaur bijak Kheiron, Herkules menangkapnya dengan melarikannya ke dalam salju tebal.
For the fifth task, there were no animals, just their leftovers. The stables where King Augeas kept his hundreds of divine cattle had not been maintained in ages. Hercules promised to clean them in one day if he could keep one-tenth of the livestock. Augeas expected the hero to fail. Instead, Hercules dug massive trenches, rerouting two nearby rivers to flow through the stables until they were spotless.
Untuk tugas ke lima, tidak ada hewan, sisa-sisanya saja. Kandang-kandang di mana Raja Augeas menyimpan ratusan sapi ilahi belum dibersihkan dalam waktu yang lama. Herkules berjanji untuk membersihkannya dalam satu hari jika ia dapat menyimpan satu per sepuluh dari sapinya. Augeas berharap agar pahlawannya gagal. Herkules malah menggali parit besar, mengubah rute dua sungai agar mengalir melalui kandangnya hingga kandangnya bersih.
Next came three more beastly foes, each requiring a clever strategy to defeat. The carnivorous Stymphalian birds nested in an impenetrable swamp, but Hercules used Athena’s special rattle to frighten them into the air, at which point he shot them down. No mortal could stand before the Cretan bull’s mad rampage, but a chokehold from behind did the trick. And the mad King Diomedes, who had trained his horses to devour his guests, got a taste of his own medicine when Hercules wrestled him into his own stables. The ensuing feast calmed the beasts enough for Hercules to bind their mouths.
Setelah itu datang tiga lawan moster lagi, yang masing-masing membutuhkan strategi cerdas untuk mengalahkan. Burung Stimfalia pemakan daging bersarang dalam rawa yang tak tertembus, tetapi Herkules menggunakan kerincingan istimewa Athena untuk menakutkannya, lalu memanahi mereka. Tidak ada makhluk fana yang bisa berdiri di depan amukan gila banteng Kreta, tetapi cekikan dari belakang berhasil melakukannya. Dan raja gila Diomedes, yang melatih kudanya untuk memakan para tamunya, merasakan akibat ulahnya saat Herkules bergulat dengannya ke kandangnya sendiri. Makanan tersebut menenangkan kudanya dan Herkules dapat mengikat mulut mereka.
But the ninth labor involved someone more dangerous than any beast, Hippolyta, Queen of the Amazons. Hercules was to retrieve the belt given to her by her father Ares, the god of war. He sailed to the Amazon land of Themyscira prepared for battle, but the queen was so impressed with the hero and his exploits that she gave the belt willingly.
Tetapi tugas kesembilan melibatkan seorang yang lebih berbahaya daripada monster. Hippolita, Ratu para Amazons Herkules harus mengambil sabuk yang diberikan oleh ayahnya Ares, dewa perang. Ia berlayar ke tanah Amazon bernama Themyscira, siap untuk berperang, tetapi ratunya sangat kagum dengan Herkules dan tugasnya, hingga sabuknya diberikan tanpa paksaan.
For his tenth labor, Hercules had to steal a herd of magical red cattle from Geryon, a giant with three heads and three bodies. On his way, Hercules was so annoyed by the Libyan desert heat that he shot an arrow at the Sun. The sun god Helios admired the hero’s strength and lent his chariot for the journey to the island of Erytheia. There, Hercules fought off Geryon’s herdsman and his two-headed dog, before killing the giant himself.
Untuk tugas kesepuluh, Herkules harus mencuri sekumpulan sapi merah ajaib dari Gerion, seorang raksasa dengan tiga kepala dan tiga tubuh. DI perjalanannya, saking kesalnya dengan panas gurun Libya, Herkules memanahi Matahari. Dewa matahari Helios kagum dengan kekuatan pahlawan tersebut dan meminjamkan kereta kudanya untuk perjalanan ke pulau Eritheia. Di situ, Herkules melawan gembala Gerion dan anjingnya yang berkepala dua sebelum membunuh sang raksasa sendiri.
That should have been the end. But Eurystheus announced that two labors hadn’t counted: the Hydra, because Iolaus had helped Hercules kill it, and the stables, because he’d accepted payment. And so, the hero set about his eleventh task, obtaining golden apples from the garden of the Hesperides nymphs.
Seharusnya selesai di situ. Tetapi Euristheus mengumumkan bahwa dua tugas tidak dihitung: Hidra, karena Iolaus membantu Herkules membunuh Hidra, dan kandang sapi, karena Herkules menerima bayaran. Jadi, sang pahlawan berangkat untuk melakukan tugas ke sebelas, mengambil apel emas dari kebun nimfa Hesperides.
Hercules began by catching the Old Man of the Sea and holding the shape-shifting water-god until he revealed the garden’s location. Once there, the hero found the titan Atlas holding up the heavens. Hercules offered to take his place if Atlas would retrieve the apples. Atlas eagerly complied, but Hercules then tricked him into trading places again, escaping with apples in hand.
Herkules muiai dengan menangkap Pria Tua dari Laut, dan memegang dewa air perubah wujud hingga ia memberitahukan letak kebunnya. Sampai di situ, sang pahlawan menemukan titan Atlas menyandang langit. Herkules menawarkan untuk menyandang langitnya jika Atlas mengambil apelnya. Atlas mengikutinya, tetapi Herkules menipunya agar kembali menyokong langit, melarikan diri dengan apelnya.
The twelfth and final task was to bring back Cerberus, the three-headed hound guarding the underworld. Helped by Hermes and Athena, Hercules descended and met Hades himself. The lord of the dead allowed Hercules to take the beast if he could do it without weapons, which he achieved by grabbing all three of its heads at once. When he presented the hound to a horrified Eurystheus, the king finally declared the hero’s service complete.
Tugas ke duabelas dan yang terakhir adalah untuk membawa kembali Kerberus, anjing berkepala tiga yang menjaga dunia bawah. Dibantu oleh Hermes dan Athena, Herkules turun dan menemukan Hades. Raja kematian mengizinkan Herkules untuk mengambil moster itu jika ia bisa menangkapnya tanpa senjata, Herkules berhasil dengan menangkap semua kepala anjing itu sekaligus. Saat ia mempersembahkan anjing itu ke Euristheus yang kaget, rajanya akhirnya menyatakan bahwa jasa Herkules sudah cukup.
After 12 years of toil, Hercules had redeemed the tragic deaths of his family and earned a place in the divine pantheon. But his victory held an even deeper importance. In overcoming the chaotic and monstrous forces of the world, the hero swept away what remained of the Titans’ primordial order, reshaping it into one where humanity could thrive. Through his labors, Hercules tamed the world’s madness by atoning for his own.
Setelah 12 tahun berusaha, Herkules telah bertobat atas kematian tragis keluarganya dan mendapat tempat dalam keluarga para dewa. Tetapi kemenangannya mempunyai makna yang lebih dalam. Dalam mengalahkan kekuatan kisruh dan dahsyat di dunia, Herkules menghabiskan sisa-sisa dari kekuatan purba para Titan, membentuknya menjadi dunia di mana manusia dapat hidup. Melalui tugas-tugasnya, Herkules mengatasi kegilaan dunia dengan bertobat atas kegilaannya.