One of the top chefs from Pasta Palace has been kidnapped by operatives from Burger Bazaar hoping to learn the location of their secret sauce recipe. Little do they know that a third party— Sausage Saloon— has sent you to take advantage of the situation. As their top spy, your skills range from infiltration and subterfuge, to safecracking and reading faces for signs of deception.
Salah satu koki terkenal dari Istana Pasta diculik oleh mata-mata Burger Bazaar untuk mencari tahu lokasi resep saus rahasia mereka. Tanpa mereka sadari, pihak lain — Sosis Saloon — mengirimmu untuk memanfaatkan situasi. Sebagai mata-mata terbaik, kamu pandai menyusup dan berdalih, untuk membongkar dan membaca tanda kebohongan pada wajah.
You’ve tracked the captors to where they’re holding the chef prisoner. From your hiding spot, you can see him on the other side of the glass, while in front of you an interrogator wearing headphones speaks into a microphone.
Kamu melacak tempat penculik menahan tawanan koki tersebut. Dari tempat persembunyianmu, kamu melihat koki itu ada di balik kaca, dan di depannya ada seorang penanya yang memakai headphone berbicara melalui mikrofon.
“We already know the recipe is on the 13th floor of the bank vault, in a safe deposit box numbered between 13 and 1300. Now tell us… Is the number less than 500?”
"Kita tahu resepnya ada di lantai 13 di dalam lemari besi bank, dalam brankas yang diberi nomor antara 13 dan 1300. Sekarang beritahu kami... apakah nomornya kurang dari 500?"
You can’t hear the chef’s answer, but you can see that he’s lying. The interrogator, however, falls for it. He follows up by asking, “Is it a perfect square?” Again you can’t hear the answer but can tell the chef is lying, while the interrogator takes him at his word. He then asks, “Is it a perfect cube?” This time the chef answers truthfully.
Kamu tidak mendengar jawaban si koki, tapi mengetahui jika dia berbohong. Namun penanya mempercayainya. Dia lanjut bertanya, "apakah itu nilai dari kuadrat dua?" Lagi-lagi kamu tidak mendengar jawabannya, tapi tahu jika si koki berbohong, dan penanya mempercayainya begitu saja. Dia bertanya, "Apakah itu nilai dari kuadrat tiga?" Kali ini si koki menjawab dengan jujur.
The interrogator thinks for a minute and says, “Good. Now if you just tell me whether or not the number’s second digit is a one, we’ll be done here.” But as the chef starts to answer, the interrogator stands up, blocking your view. Within moments he rushes out of the room, announcing that he’s got the answer and is sending agents to retrieve the recipe.
Penanya berfikir sebentar dan berkata, "Bagus. Sekarang beritahu jika digit kedua adalah angka satu atau bukan, dan kita akan selesai." Tapi saat si koki menjawab, penanya berdiri dan menutup pandanganmu. Beberapa saat kemudian, dia keluar ruangan, mengatakan jika dia mendapat jawabannya dan menyuruh orang mengambil resepnya.
You know that the Burger Bazaar people have the wrong box number. But can you figure out the right one and retrieve the recipe yourself?
Kamu tahu orang Burger Bazaar memiliki nomor kotak yang salah. Tapi, dapatkah kamu menemukan jawaban sendiri dan mengambil resepnya?
Pause the video to figure it out for yourself.
Jeda video untuk menjawab sendiri.
Answer in 3
Jawab dalam 3.
Answer in 2
Jawab dalam 2.
Answer in 1
Jawab dalam 1.
The key here is to work backwards. We don’t know what the chef answers to the final question or whether he answers truthfully. But we do know that by the time the interrogator asks it, he’s narrowed the options down to two numbers– one where the second digit is 1, and one where it isn’t.
Kuncinya adalah dengan bekerja mundur. Kita tidak tahu jawaban akhir si koki atau apakah dia menjawab dengan jujur. Tapi kita tahu saat penanya menanyakannya, dia menyempitkan pilihannya dalam dua angka– di mana digit kedua adalah angka satu atau bukan angka 1
Our goal, then, is to find answers to the previous questions that lead to just two possibilities. Of the three constraints offered, the one that narrows our options the most is if the number is a perfect cube. That leaves us with only eight answers between 13 and 1300. So let’s assume the answer to the third question was a truthful YES.
Tujuan kita adalah menemukan jawaban pertanyaan sebelumnya yang mengantarkan kita pada dua kemungkinan. Dari tiga batasan yang ada, yang mengerucutkan pilihan kita adalah apakah angkanya bernilai kuadrat tiga. Hal ini memberi kita delapan jawaban yang berkisar antara 13 dan 1300. Anggap saja jika jawaban ketiga sebenarnya adalah IYA.
Now, let’s look at the second question. If the chef answered YES to the number being a perfect square, it would narrow the interrogator’s options to just 64 and 729– the only numbers in our range that are both a square and a cube. But neither of these has a 1 as the second digit. So the given answer to the second question must’ve been NO. And that also means we can eliminate these two squares from the interrogator's list, leaving only six numbers.
Mari lihat pertanyaan kedua. Jika si koki menjawab IYA bahwa nomornya nilai hasil kuadrat dua, itu akan mempersempit pilihan penanya menjadi 64 dan 729– satu-satunya angka hasil kuadrat dua dan tiga. Tapi tak satupun memiliki angka 1 sebagai digit kedua. Jadi mungkin jawaban pertanyaan kedua adalah TIDAK. Itu berarti kita menghapus jumlah kuadrat dua ini dari daftar, menyisakan enam pilihan angka.
Now for the first question, which allows us to divide this list. If the chef answered YES to the number being less than 500, we’d have four options, which is too many. But a NO leaves us with two numbers greater than 500, one of which does have a 1 as its second digit.
Sekarang kita lihat pertanyaan pertama, yang berguna untuk memetakan daftar angka. Jika si koki menjawab IYA bahwa nomornya kurang dari 500, kita memiliki empat pilihan, dan itu terlalu banyak. Tapi jawaban TIDAK memberikan kita dua angka yang lebih dari 500, yang salah satunya memiliki angka 1 pada digit keduanya.
We don’t know which of these numbers the interrogator thinks is correct. But that doesn’t matter– remember, his conclusion was based on lies. You, on the other hand, are now in a position to reconstruct the truth.
Kita tidak tahu si penanya menganggap benar angka yang mana. Tapi itu tidak penting– mengingat kesimpulan dia didasari atas kebohongan. Di sisi lain, kamu sedang menyusun jawaban yang benar.
First, the chef said the number was greater than 500 but lied, meaning it’s actually less than 500. Second, the chef said it wasn’t a perfect square but lied again, meaning the number is indeed a square. And finally, he truthfully confirmed that it was also a cube. And as we’ve already seen, the only number under 500 that’s both a square and a cube is 64.
Pertama, jika si koki berbohong bahwa angkanya lebih dari 500, maka sebenarnya itu kurang dari 500. Kedua, jika si koki berbohong bahwa angkanya bukan nilai kuadrat dua, maka benar itu nilai kuadrat dua. Terakhir, dia berkata jujur bahwa itu juga bernilai kuadrat tiga. Dari sini kita tahu, satu-satunya angka di bawah 500 yang berkuadrat dua dan tiga adalah 64.
You find the secret recipe and are gone before anyone’s the wiser. Corporate espionage is not an easy game— but sometimes, that’s just how the sausage is made.
Kamu menemukan resep rahasia dan pergi sebelum diketahui yang lain. Spionase perusahaan bukan hal yang mudah— tapi kadang itu hanya seperti bagaimana membuat sosis.