Now, I want to start with a question: When was the last time you were called "childish"? For kids like me, being called childish can be a frequent occurrence. Every time we make irrational demands, exhibit irresponsible behavior, or display any other signs of being normal American citizens, we are called childish. Which really bothers me. After all, take a look at these events: Imperialism and colonization, world wars, George W. Bush. Ask yourself, who's responsible? Adults.
Saya mahu bermula dengan satu soalan: Bila kali terakhir anda digelar keanak-anakan? Bagi kanak-kanak seperti saya, gelaran keanak-anakan sudah menjadi perkara biasa. Setiap kali kita membuat tuntutan yang tidak munasabah, berkelakuan tidak bertanggungjawab, atau buat perangai seperti warga Amerika biasa, kita digelar keanak-anakan, yang sememangnya menjengkelkan saya. Sememangnya, lihat pada kejadian ini: Imperialisme dan penjajahan, perang dunia, George W. Bush. Tanya diri anda: Siapa yang bertanggungjawab? Orang dewasa.
Now, what have kids done? Well, Anne Frank touched millions with her powerful account of the Holocaust. Ruby Bridges helped to end segregation in the United States. And, most recently, Charlie Simpson helped to raise 120,000 pounds for Haiti, on his little bike. So as you can see evidenced by such examples, age has absolutely nothing to do with it. The traits the word "childish" addresses are seen so often in adults, that we should abolish this age-discriminatory word, when it comes to criticizing behavior associated with irresponsibility and irrational thinking.
Jadi, apa yang kanak-kanak telah lakukan? Anne Frank telah menyentuh perasaan jutaan manusia dengan kisah hebatnya mengenai Holocaust, Ruby Bridges bantu menamatkan pengasingan kaum di Amerika Syarikat dan yang paling terbaru, Charlie Simpson membantu mengumpulkan 120,000 pounds untuk Haiti menggunakan basikal kecilnya. Jadi, dari contoh-contoh tersebut kita telah membuktikan bahawa usia tidak berkaitan dengan pemikiran dan perilaku seseorang Kekanak-kanakan selalu dikaitkan dengan sifat yang sering terlihat di kalangan orang dewasa kita harus menghapus kata yang mendikrisminasikan umur ini ketika kita mengkritik tingkah laku yang berhubungan dengan pemikiran yang tidak bertanggungjawab dan tidak munasabah.
(Applause)
Tepukan Tangan
Thank you.
Terima kasih
Then again, who's to say that certain types of irrational thinking aren't exactly what the world needs? Maybe you've had grand plans before, but stopped yourself, thinking, "That's impossible," or "That costs too much," or "That won't benefit me." For better or worse, we kids aren't hampered as much when it comes to thinking about reasons why not to do things. Kids can be full of inspiring aspirations and hopeful thinking, like my wish that no one went hungry, or that everything were free, a kind of utopia. How many of you still dream like that, and believe in the possibilities? Sometimes a knowledge of history and the past failures of Utopian ideals can be a burden, because you know that if everything were free, then the food stocks would become depleted and scarce and lead to chaos. On the other hand, we kids still dream about perfection. And that's a good thing, because in order to make anything a reality, you have to dream about it first.
Tetapi siapa yang berkata beberapa macam pemikiran yang tidak munasabah adalah apa yang diperlukan oleh dunia ini? Anda mungkin mempunyai rencana benar sebelumnya tapi berhenti karena berfikir bahawa rencana itu adalah tidak mungkin atau memakan kos yang besar atau tidak menguntungkan diri saya Tetapi untuk keadaan yang lebih baik atau lebih buruk, kami, kanak kanak, tidak terhambat sebanyak orang dewasa dalam memikirkan alasan untuk tidak membuat sesuatu benda Kanak kanak dapat menjadi seseorang yang penuh dengan aspirasi dan pemikiran yang penuh harapan seperti harapan saya supaya tiada orang yang kelaparan atau sesuatu yang sempurna seperti mendapat segalanya dengan percuma Adakah dari kalangan anda yang masih bermimpi seperti itu dan percaya dengan kemungkinannya? Kadangkala, pegetahuan mengenai sejarah dari kegagalan idealisme utopia yang dapat menjadi sebuah beban kerana anda tahu apabila semuanya boleh didapati dengan percuma stok makanan akan berkurang dan menjadi tidak cukup dan menyebabkan kekacauan Tetapi di sudut lain kami kanak kanak masih memimpikan kesempurnaan itu dan ini adalah sebuah perkara yang baik kerana untuk membuat semua perkara menjadi realiti kita harus mengimpikan hal tersebut dahulu
In many ways, our audacity to imagine helps push the boundaries of possibility. For instance, the Museum of Glass in Tacoma, Washington, my home state -- yoohoo, Washington!
Dalam banyak perkara, keberanian kami untuk berimaginasi telah mencabar batas kemungkinan itu sendiri Sebagai contoh, Museum of Glass di Tacoma, Washington kampung halaman saya --- yoohooo Washington --
(Applause)
Tepukan tangan
has a program called Kids Design Glass, and kids draw their own ideas for glass art. The resident artist said they got some of their best ideas from the program, because kids don't think about the limitations of how hard it can be to blow glass into certain shapes, they just think of good ideas. Now, when you think of glass, you might think of colorful Chihuly designs, or maybe Italian vases, but kids challenge glass artists to go beyond that, into the realm of brokenhearted snakes and bacon boys, who you can see has meat vision.
mempunyai program yang dikenali sebagai 'Kids Design Glass' kanak kanak melukis idea mereka untuk 'seni kaca' sekarang, pereka bentuk kaca muzium menyatakan mereka mendapat sesetengah idea terbaik mereka melalui program ini disebabkan kanak kanak tidak memikirkan batasan atau sukarnya untuk membentuk kaca menjadikan bentuk bentuk tertentu Mereka hanya memikirkan idea yang cemerlang Sekarang, ketika anda memikirkan kaca, anda mungkin memikirkan reka bentuk Chihuly yang berwarna warni atau pasu bunga Itali tetapi kanak kanak mencabar pelukis seni kaca untuk membuat yang lebih baik dari itu seperti membuat ular yang patah hati dan 'bacon boys' yang mempunyai 'meat vision' , seperti yang anda lihat
(Laughter)
(Suara tertawa)
Now, our inherent wisdom doesn't have to be insider's knowledge. Kids already do a lot of learning from adults, and we have a lot to share. I think that adults should start learning from kids. Now, I do most of my speaking in front of an education crowd -- teachers and students, and I like this analogy: It shouldn't be a teacher at the head of the class, telling students, "Do this, do that." The students should teach their teachers. Learning between grown-ups and kids should be reciprocal. The reality, unfortunately, is a little different, and it has a lot to do with trust, or a lack of it.
Sekarang, kebijaksanaan kami tidak perlu dijadikan pengetahuan orang dalam Kanak kanak sudah belajar banyak dari orang dewasa, dan kami mempunyai banyak hal untuk dikongsi Saya rasa orang dewasa sepatutnya mulai belajar dari kanak kanak Sekarang, kebayakan pidato saya dilakukan di depan kalangan terpelajar, guru dan murid, dan saya menyukai analogi ini. Guru tidak selalu harus menjadi ketua sebuah kelas mengarahkan murid untuk berbuat ini dan itu, Murid-murid juga sepatutnya mengajar guru mereka. kanak kanak dan orang dewasa harus belajar dari satu dan yang lain Tetapi, sayangnya, reaitli sedikit berbeza, dan ini berkaitan banyak dengan kepercayaan, atau kuranya kerpercayaan itu
Now, if you don't trust someone, you place restrictions on them, right? If I doubt my older sister's ability to pay back the 10 percent interest I established on her last loan, I'm going to withhold her ability to get more money from me, until she pays it back.
Sekarang, jika anda tidak mempercayai seseorang, anda pasti akan menaruh pelbagai halangan bukan Jika saya meragukan kemampuan kakak saya untuk membayar balik 10 peratus bunga yang saya tetapkan untuk pinjaman yang terakhirnya, Saya tidak akan meminjamkan wang kepadanya hingga dia membayar balik pinjamannya. (Suara tertawa)
(Laughter)
Ini adalah kisah nyata.
True story, by the way. Now, adults seem to have a prevalently restrictive attitude towards kids, from every "Don't do that, don't do this" in the school handbook, to restrictions on school Internet use. As history points out, regimes become oppressive when they're fearful about keeping control. And although adults may not be quite at the level of totalitarian regimes, kids have no or very little say in making the rules, when really, the attitude should be reciprocal, meaning that the adult population should learn and take into account the wishes of the younger population.
Orang dewasa nampaknya mempunyai sikap meragui kemampuan kanak-kanak dimulai dengan berkata 'jangan buat itu' 'jangan buat ini' di buku sekolah dan membatasi penggunaan internet sekolah. Seperti yang telah dibuktikan oleh sejarah, regim mulai menindas ketika mereka takut kehilangan kuasa Dan, walaupun orang dewasa tidak sampai tingkat rejim yang penuh kekuasaan kanak kanak tidak, atau hanya mempunyai sedikit suara dalam membuat peraturan walaupun seharusnya proses ini berlaku secara timbal balik, yang bererti orang dewasa seharusnya belajar dan mengambil berat akan kemahuan
Now, what's even worse than restriction, is that adults often underestimate kids' abilities. We love challenges, but when expectations are low, trust me, we will sink to them. My own parents had anything but low expectations for me and my sister. Okay, so they didn't tell us to become doctors or lawyers or anything like that, but my dad did read to us about Aristotle and pioneer germ-fighters, when lots of other kids were hearing "The Wheels on the Bus Go Round and Round." Well, we heard that one too, but "Pioneer Germ Fighters" totally rules.
kalangan yang lebih muda Apa yang lebih parah daripada pembatasan adalah sikap orang dewasa yang meremehkan kemampuan kanak kanak Kami suka mencabar diri kami, tetapi apabila mereka tidak terlalu berharap percayalah saya, kami tidak akan mempercayai kemampuan kami Ibu bapa saya mempunyai segalanya kecuali harapan rendah untuk kakak saya dan saya Okay, mereka tidak menyuruh kami untuk menjadi doktor atau peguam atau sejenisnya tetapi ayah selalu membacakan kepada kami tentang Aristotle dan perintis pembasmi kuman ketika kanak kanak lain mendengar "Roda di bus selalu berpusing dan berpusing" Ya, ayah menyanyikan kepada kami juga, tetapi "Perintis Pembasmi Kuman" lebih menarik
(Laughter)
(Ketawa)
I loved to write from the age of four, and when I was six, my mom bought me my own laptop equipped with Microsoft Word. Thank you, Bill Gates, and thank you, Ma. I wrote over 300 short stories on that little laptop, and I wanted to get published. Instead of just scoffing at this heresy that a kid wanted to get published, or saying wait until you're older, my parents were really supportive. Many publishers were not quite so encouraging. One large children's publisher ironically said that they didn't work with children. Children's publisher not working with children? I don't know, you're kind of alienating a large client there.
Saya suka menulis ketika saya berusia empat tahun dan ketika saya berumur enam tahun ibu membelikan saya laptop a yang dilengkapi dengan Microsoft Word Terima kasih Bill Gates dan terima kasih Ma. Saya telah menulis lebih dari 300 cerita pendek dengan laptop kecil itu dan saya mahu tulisan saya diterbitkan Daripada meremehkan keinginan kanak kanak mahu menerbitkan buku atau mengatakan untuk menunggu hingga kami dewasa Ibu bapa saya sangat menyokong. Banyak penerbit yang tidak begitu menyokong. Salah satu penerbit besar buku kanak ironisnya mengatakan yang mereka tidak bekerja dengan kanak kanak. Penerbit kanak kanak tidak bekerja dengan kanak kanak? Saya tidak tahu, tetapi anda telah mengasingkan satu klien besar.
(Laughter)
(Suara tawa)
One publisher, Action Publishing, was willing to take that leap and trust me, and to listen to what I had to say. They published my first book, "Flying Fingers," you see it here. And from there on, it's gone to speaking at hundreds of schools, keynoting to thousands of educators, and finally, today, speaking to you.
Ada sebuah penerbit, Action Publishing mahu mengambil satu langkah besar dan mempercayai saya, dan mendengarkan apa yang saya cakap. Mereka menerbitkan buku pertama saya, "Flying Fingers," -- lihat di sini -- dan dari situ, saya berucap di ratusan sekolah memberikan ucap tama di hadapan ribuan pendidik, dan akhirnya, hari ini, berbicara pada anda.
I appreciate your attention today, because to show that you truly care, you listen. But there's a problem with this rosy picture of kids being so much better than adults. Kids grow up and become adults just like you.
Saya menghargai perhatian anda hari ini, kerana ini menunjukkan anda benar benar mengambil berat, anda mendengar. tetapi ada masalah dengan gambaran indah yang kanak kanak jauh lebih baik daripada orang dewasa. Kanak-kanak tumbuh besar dan menjadi orang dewasa seperti anda.
(Laughter)
(Suara tawa)
Or just like you? Really? The goal is not to turn kids into your kind of adult, but rather, better adults than you have been, which may be a little challenging, considering your guys' credentials.
Atau benar benar seperti anda ? Tujuannya bukan untuk mengubah anak-anak menjadi dewasa seperti anda, tetapi untuk menjadi orang dewasa yang lebih baik dari anda yang mungkin sedikit mencabar
(Laughter)
memandangkan kelayakan anda,
But the way progress happens, is because new generations and new eras grow and develop and become better than the previous ones. It's the reason we're not in the Dark Ages anymore. No matter your position or place in life, it is imperative to create opportunities for children, so that we can grow up to blow you away.
tetapi kemajuan itu terjadi, kerana generasi baru dan era baru yang tumbuh dan berkembang dan menjadi lebih baik dari sebelumnya Ini ialah sebab mengapa kita tidak berada di Zaman Gelap lagi. Tidak kira apakah kedudukan anda, adalah sangat penting untuk memberi peluang kepada kanak kanak untuk membesar dan menakjubkan anda.
(Laughter)
(Ketawa)
Adults and fellow TEDsters, you need to listen and learn from kids, and trust us and expect more from us. You must lend an ear today, because we are the leaders of tomorrow, which means we're going to take care of you when you're old and senile. No, just kidding.
Orang dewasa dan para TEDsters, anda perlu mendengar dan belajar dari kanak kanak dan percaya kami dan berharap lebih banyak dari kami. Anda sepatutnya mendengar kami hari ini, kerana kami adalah pemimpin masa depan, yang bererti kami akan menjaga anda ketika anda tua dan nyanyuk. Jangan marah, hanya bergurau.
(Laughter)
Kami benar benar akan menjadi generasi esok,
No, really, we are going to be the next generation, the ones who will bring this world forward. And in case you don't think that this really has meaning for you, remember that cloning is possible, and that involves going through childhood again, in which case you'll want to be heard, just like my generation. Now, the world needs opportunities for new leaders and new ideas. Kids need opportunities to lead and succeed. Are you ready to make the match? Because the world's problems shouldn't be the human family's heirloom.
generasi yang akan menjadikan dunia ini lebih baik. Dan, jika anda fikir ia tidak bermakna untuk anda, ingat, pengklonan dapat dilakukan, dan ini melibatkan proses melalui zaman kanak kanak lagi, di mana anda mahu didengar, seperti generasi saya. Sekarang, dunia memerlukan peluang untuk pemimpin baru dan ide baru. Kanak-kanak memerlukan peluang untuk memimpin dan sukses. Apakah anda sudah bersedia ? Kerana masalah dunia tidak seharusnya menjadi warisan
Thank you.
Terima kasih.
(Applause)
(Tepukan tangan)
Thank you. Thank you.
Terima kasih. Terima kasih.