Hi there. I'm going to be talking a little bit about music, machines and life. Or, more specifically, what we learned from the creation of a very large and complicated machine for a music video. Some of you may recognize this image. This is the opening frame of the video that we created. We'll be showing the video at the end, but before we do, I want to talk a little bit about what it is that they wanted.
Halo. Saya akan sedikit berbicara tentang musik, mesin dan hidup. Atau, lebih spesifik lagi, apa yang kami pelajari dari pembuatan mesin yang sangat besar dan kompleks untuk sebuah video musik. Sebagian dari kalian mungkin mengenal gambar ini. Gambar ini adalah adegan pembuka dari video yang kami buat. Kami akan memutarkan video tersebut pada akhir acara, tapi sebelum kami memutarkannya, saya ingin sedikit berbicara tentang apa yang mereka (OK Go) inginkan.
Now, when we first started talking to OK Go -- the name of the song is "This Too Shall Pass" -- we were really excited because they expressed interest in building a machine that they could dance with. And we were very excited about this because, of course, they have a history of dancing with machines. They're responsible for this video, "Here It Goes Again." 50-million-plus views on YouTube. Four guys dancing on treadmills, no cuts, just a static camera. A fantastically viral and wonderful video. So we were really excited about working with them. And we sort of started talking about what it is that they wanted. And they explained that they wanted kind of a Rube Goldberg machine.
Begini, saat kami pertama kali mulai berbicara dengan OK Go -- judul lagunya adalah "This Too Shall Pass" -- kami sangat antusias karena mereka menunjukkan ketertarikan untuk membangun sebuah mesin yang dapat mereka gunakan untuk berdansa. Dan kami sangat antusias dengan ini karena, tentu saja, mereka memiliki sejarah berdansa bersama mesin. Merekalah yang terlibat dalam video, "Here It Goes Again." Ditonton lebih dari 50 juta kali di YouTube Empat orang berdansa di atas ban berjalan tanpa pemotongan, dengan hanya menggunakan sebuah kamera statis. Sebuah video viral dan indah yang fantastis Jadi kami benar-benar antusias untuk bekerja dengan mereka. Dan kami mulai berbicara tentang apa yang mereka inginkan. Dan mereka menjelaskan apa saja yang mereka inginkan, sebuah mesin Rube Goldberg.
Now, for those of you who don't know, a Rube Goldberg machine is a complicated contraption, an incredibly over-engineered piece of machinery that accomplishes a relatively simple task. So we were excited by this idea, and we started talking about exactly what it would look like. And we came up with some parameters, because, you know, building a Rube Goldberg machine has limitations, but it also is pretty wide open.
Bagi kalian semua yang belum tahu, sebuah mesin Rube Goldberg adalah alat yang unik dan rumit sebuah mesin luar biasa yang dirancang secara berlebihan untuk menyelesaikan tugas yang relatif sederhana. Jadi kami antusias dengan ide ini, dan kami mulai membicarakan tentang bagaimana persisnya bentuk mesin tersebut. Dan kami sampai pada beberapa parameter yang -- kalian tahu, dalam membangun sebuah mesin Rube Goldberg ada keterbatasan, tapi juga cukup leluasa untuk dikembangkan.
And we wanted to make sure that we did something that would work for a music video. So we came up with a list of requirements, the "10 commandments," and they were, in order of ascending difficulty: The first is "No magic." Everything that happened on screen had to be very easily understood by a typical viewer. The rule of thumb was that, if my mother couldn't understand it, then we couldn't use it in the video. They wanted band integration, that is, the machine acting upon the band members, specifically not the other way around. They wanted the machine action to follow the song feeling. So as the song picks up emotion, so should the machine get grander in its process. They wanted us to make use of the space. So we have this 10,000-square-foot warehouse we were using, divided between two floors. It included an exterior loading dock. We used all of that, including a giant hole in the floor that we actually descended the camera and cameraman through. They wanted it messy, and we were happy to oblige. The machine itself would start the music. So the machine would get started, it would travel some distance, reacting along the way, hit play on an iPod or a tape deck or something that would start playback. And the machine would maintain synchronization throughout. And speaking of synchronization, they wanted it to sync to the rhythm and to hit specific beats along the way. Okay. (Laughter) They wanted it to end precisely on time. Okay, so now the start to finish timing has to be perfect. And they wanted the music to drop out at a certain point in the video and actual live audio from the machine to play part of the song. And as if that wasn't enough, all of these incredibly complicating things, right, they wanted it in one shot.
Dan kami ingin memastikan bahwa kami membuat sesuatu yang bisa bekerja untuk sebuah video musik. Jadi kami menulis daftar kebutuhan yang disebut "Sepuluh nubuat" Dan nubuat ini adalah, dengan tingkat kesulitan yang meningkat Yang pertama adalah "Tanpa sihir." Segala sesuatu yang terjadi di layar haruslah dimengerti dengan mudah oleh penonton biasa. Aturan sederhananya adalah, jika ibu saya tidak bisa mengerti, maka kita tidak bisa menggunakannya dalam video. Mereka secara khusus menginginkan integrasi dengan band, maksudnya mesin yang beraksi berdasarkan anggota band, bukan sebaliknya. Mereka menginginkan aksi mesin itu mengikuti emosi lagu. jadi ketika emosi lagu tersebut naik, begitu juga mesinnya menjadi lebih dahsyat. Mereka menginginkan kami memakai ruang kosong Jadi kami memakai gudang 929 meter persegi ini, membaginya menjadi dua lantai. Termasuk dek eksterior untuk bongkar muat barang. Kami memakai semuanya, termasuk lubang besar di lantai yang sebenarnya kami gunakan untuk menurunkan kamera dan kamerawan. Mereka ingin mesin itu berantakan, jadi kami dengan senang menurutinya. Mesin tersebut harus memulai musiknya. Jadi mesin tersebut akan menyala, dan berjalan beberapa saat, saling bereaksi, lalu memencet 'Mulai' di iPod atau pemutar kaset atau sesuatu yang akan memulai musiknya. Dan mesin tersebut akan mempertahankan sinkronisasi sepanjang klipnya. Dan berbicara tentang sinkronisasi, Mereka ingin mesin itu sinkron dengan irama dan mengikuti ketukan spesifik selama lagunya diputar. Baik. (Tawa) Mereka ingin kerja mesin itu selesai tepat waktu. Baik, jadi sekarang ketepatan waktu dari awal sampai akhir harus sempurna. Dan mereka ingin musiknya hilang pada suatu titik di video dan suara asli langsung dari mesin untuk menjadi bagian dari lagu itu. Dan seakan semua itu belum cukup, semua hal-hal yang sangat rumit ini, mereka menginginkan semuanya dilakukan dalam satu kali pengambilan.
(Laughter)
(Tawa)
(Applause)
(Tepuk tangan)
Okay. So, just some statistics about what we went through in the process. The machine itself has 89 distinct interactions. It took us 85 takes to get it on film to our satisfaction. Of those 85 takes, only three actually successfully completed their run. We destroyed two pianos and 10 televisions in the process. We went to Home Depot well over a hundred times. (Laughter) And we lost one high-heeled shoe when one of our engineers, Heather Knight, left her high-heeled shoe -- after a nice dinner, and returned back to the build -- and left it in a pile of stuff. And another engineer thought, "Well, that would be a really good thing to use" and ended up using it as a really nice trigger. And it's actually in the machine.
Baik. Jadi, beberapa statistik tentang, apa yang kami lakukan sepanjang proses. Mesin itu sendiri mempunyai 89 interaksi berbeda. Kami membutuhkan 85 pengambilan gambar untuk mendapatkan filmnya sesuai dengan keinginan kami. dari 85 pengambilan gambar tersebut, hanya tiga yang sukses berjalan sampai selesai. Kami menghancurkan dua piano dan 10 televisi dalam prosesnya. Kami pergi ke Home Depot lebih dari seratus kali. (Tawa) Dan kami kehilangan satu sepatu tumit tinggi ketika salah satu insinyur kami, Heather Knight, meninggalkan sepatu tumit tingginya -- setelah makan malam, dan kembali ke gudang -- dan meninggalkannya di tumpukan barang-barang. dan insinyur lainnya berpikir, "Sepertinya ini bisa dipakai." Dan akhirnya memakainya sebagai pemicu yang bagus. Dan sebenarnya ada di dalam mesin tersebut.
So what did we learn from all of this? Well, having completed this, we have the opportunity to step back and reflect on some of the things. And we learned that small stuff stinks. Little balls in wooden tracks are really susceptible to humidity and temperature and a little bit of dust, and they fall out of the tracks, the exact angles makes it hard to get right. And yet, a bowling ball will always follow the same path. It doesn't matter what temperature it is, doesn't matter what's in its way; it will pretty much get where it needs to go. But as much as the small stuff stinks, we needed somewhere to start, so that we would have somewhere to go. And so you have to start with it. You have to focus on it. Small stuff stinks, but, of course, it's essential, right?
Jadi apa yang kita pelajari dari semua ini? Setelah menyelesaikan ini, Kami mempunyai kesempatan untuk mundur dan merefleksikan beberapa hal. Dan kami mempelajari bahwa hal-hal kecil itu menyebalkan. Bola-bola kecil di trek berkayu benar-benar rentan pada kelembaban dan suhu dan debu sedikit saja, dan mereka akan jatuh dari lintasannya, sudut yang tepat menyebabkannya sulit untuk diatur. Akan tetapi, bola bowling akan selalu menuruti jalur yang sama. Tidak peduli berapa suhunya, Tidak peduli apa yang ada di jalannya; bola itu akan sampai pada tujuan yang ditetapkan. Tapi betapapun menyebalkan hal-hal kecil, kita perlu tempat untuk memulai, sehingga kita akan memiliki sebuah tujuan. Jadi anda harus memulai dengan hal itu. Anda harus fokus dengan hal itu. Hal-hal kecil menyebalkan, tapi, tentu saja, itu penting, bukan.
What else? Planning is incredibly important. (Laughter) You know, we spent a lot of time ideating and even building some of these things. It's been said that, "No battle plan survives contact with the enemy." I think our enemy was physics -- (Laughter) and she's a cruel mistress. Often, we had to pull things out as a result because of timing or aesthetics or whatever. And so while planning is important, so is flexibility. These are all things that ended up not making it into the final machine. So also, put reliable stuff last, the stuff that's going to run every time. Again, small to large is relevant here. The little Lego car in the beginning of the video references the big, real car near the end of the video. The big, real car works every time; there's no problem about it. The little one had a tendency to try to run off the track and that's a problem. But you don't want to have to reset the whole machine because the Lego car at the end doesn't work, right. So you put that up front so that, if it fails, at least you know you don't have to reset the whole thing.
Apa lagi? Perencanaan itu sangat penting. (Tawa) Asal tahu saja, kami menghabiskan waktu mengumpulkan ide dan bahkan membangun beberapa benda ini. Pernah dikatakan bahwa, "Tidak ada rencana perang yang sukses bertemu dengan musuh." Saya rasa musuh kami adalah fisika, (Tawa) dan fisika adalah majikan yang kejam. Sering, sebagai hasilnya kami harus membatalkan beberapa hal karena ketepatan waktu atau estetika atau apapun. Dan saat perencanaan adalah penting, begitu pula fleksibilitas. Ini adalah hal-hal yang akhirnya tidak digunakan dalam mesin ini. Lalu, taruhlah hal-hal yang bisa diandalkan terakhir, Hal-hal yang akan berjalan setiap kali. Sekali lagi, kecil ke besar sangat relevan di sini. Mobil Lego kecil di awal video dibandingkan dengan mobil besar dan asli pada akhir video. Mobil besar dan asli bekerja setiap kali; tidak ada masalah dengan itu. Mobil kecil ada kecenderungan untuk keluar jalur dan itu adalah masalah. Tapi anda tidak mau memasang kembali seluruh mesin karena mobil Lego itu pada akhirnya tidak berjalan, bukan. Jadi anda harus meletakkannya di depan, jadi kalau hal itu gagal, paling tidak anda tahu bahwa anda tidak perlu mengulang semuanya.
Life can be messy. There were incredibly difficult moments in the building of this thing. Months were spent in this tiny, cold warehouse. And the wonderful elation that we had when we finally completed it. So it's important to remember that whether it's good or it's bad, "This Too Shall Pass."
Hidup bisa jadi berantakan. Ada masa-masa teramat sulit saat membangun mesin ini. Kami menghabiskan waktu berbulan-bulan di gudang kecil dan dingin. Dan kegembiraan yang kami dapat saat kami menyelesaikannya. Jadi yang penting untuk diingat bahwa apakah ini bagus atau tidak. "Hal ini juga akan berlalu."
Thank you very much.
Terima kasih.
(Applause) And now to introduce
(Tepuk tangan) dan sekarang untuk memperkenalkan
their music video, we have OK Go.
video musik mereka, inilah Ok Go.
OK Go: An introduction. Hello TEDxUSC. We are OK Go. What are we doing? Oh, just hanging out with our Grammy. What what! It think we can do better than this. Hello TEDxUSC. We are OK Go. Have you read the "Natural Curiosity Cabinet?" I mean, "Curiosity" -- excuse me. Let me start again. We need some more ridiculous things besides "The Cabinet of Natural Curiosities." Tim's sundial hat. Have you seen the new work they've done to the Waltz Towers? Sorry, start again. (Barking) Dogs. Hello, TEDxUSC. We are OK Go, and this our new video, "This Too Shall Pass." [unclear] Kay, we can still do one better I think, yeah. That one's pretty good. It's getting better.
OK Go: Perkenalan. Hallo TEDxUSC. Kami adalah OK Go. Apa yang kami lakukan? Oh, hanya berjalan-jalan dengan nenek kami. Apa.. Dia rasa kita bisa melakukannya lebih baik dari ini. Hallo TEDxUSC. Kami OK Go. Apa kalian sudah membaca "Lemari Keingintahuan Alami?" Maksud saya, "Keingintahuan" -- maaf. Coba diulang lagi. Kami memerlukan lebih banyak hal-hal aneh selain "Lemari Keingintahuan Alami." Topi jam matahari Tim. Apa kalian sudah melihat karya yang mereka kerjakan di Menara Waltz? Maaf, ulang lagi. (Menggonggong) Anjing. Hallo, TEDxUSC. Kami OK Go, Dan ini adalah video kami, "This Too Shall Pass." [] Baik, kami rasa kami masih bisa lebih baik lagi. Yang itu lumayan bagus. Semakin membaik.
(Music)
(Musik)
♫ You know you can't keep letting it get you down ♫
♫ Kau tahu kau tak boleh membiarkan hal itu membuatmu sedih ♫
♫ And you can't keep dragging that dead weight around ♫
♫ Dan kau tidak boleh terus menerus menyeret beban kemana-mana ♫
♫ If there ain't all that much to lug around ♫
♫ Jika tidak sebanyak itu yang harus dibawa ♫
♫ Better run like hell when you hit the ground ♫
♫ Lebih baik berlarilah dan mulai lagi dengan semangat ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ You can't stop these kids from dancing ♫
♫ Kau tidak bisa menghentikan anak-anak ini menari ♫
♫ Why would you want to? ♫
♫ Mengapa kau mau? ♫
♫ Especially when you're already getting yours ♫
♫ Terutama saat kau sudah mendapatkan milikmu ♫
♫ Cuz if your mind don't move and your knees don't bend ♫
♫ Karena jika pikiranmu tidak berjalan dan lututmu tidak menekuk ♫
♫ Well don't go blaming the kids again ♫
♫ jangan salahkan anak-anak lagi ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ Let it go ♫
♫ Lepaskanlah ♫
♫ This too shall pass ♫
♫ Ini juga akan berlalu ♫
♫ Let it go ♫
♫ Lepaskanlah ♫
♫ This too shall pass ♫
♫ Ini juga akan berlalu ♫
♫ You know you can't keep letting it get you down ♫
♫ Kau tahu kau tak boleh membiarkan hal itu membuatmu sedih ♫
♫ No, you can't keep letting it get you down ♫
♫ Tidak, kau tak boleh membiarkan itu membuatmu sedih ♫
♫ Let it go ♫
♫ Lepaskanlah ♫
♫ This too shall pass ♫
♫ Ini juga akan berlalu ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
♫ When the morning comes ♫
♫ Saat pagi tiba ♫
(Cheering)
(Sorak sorai)