I've spent the last decade subjecting myself to pain and humiliation, hopefully for a good cause, which is self-improvement. And I've done this in three parts. So first I started with the mind. And I decided to try to get smarter by reading the entire Encyclopedia Britannica from A to Z -- or, more precisely, from "a-ak" to "Zywiec." And here's a little image of that. And this was an amazing year. It was really a fascinating journey. It was painful at times, especially for those around me. My wife started to fine me one dollar for every irrelevant fact I inserted into conversation. So it had its downsides.
Selama dekade terakhir ini saya membawa diri ke dalam kesakitan dan penghinaan, mudah-mudahan untuk alasan yang bagus yaitu untuk perbaikan diri. Saya melakukannya dalam 3 bagian. Pertama saya mulai dengan pikiran. Saya memutuskan mencoba menjadi lebih cerdas dengan membaca seluruh Ensiklopedia Brittanica dari A sampai Z -- atau lebih tepatnya, dari "a-ak" sampai "Zywiec." Inilah sedikit gambarannya. Itu adalah tahun yang luar biaa, perjalanan yang mengagumkan. Terkadang menyakitkan terutama bagi orang-orang di sekeliling saya. Istri saya mulai memberi denda 1 dolar setiap kali saya menyelipkan hal yang tidak berhubungan yang saya ucapkan. Jadi ada sisi buruknya.
But after that, I decided to work on the spirit. As I mentioned last year, I grew up with no religion at all. I'm Jewish, but I'm Jewish in the same way the Olive Garden is Italian. (Laughter) Not really. But I decided to learn about the Bible and my heritage by actually diving in and trying to live it and immerse myself in it. So I decided to follow all the rules of the Bible. And from the Ten Commandments to growing my beard -- because Leviticus says you cannot shave. So this is what I looked like by the end. Thank you for that reaction. (Laughter) I look a little like Moses, or Ted Kaczynski. I got both of them. So there was the topiary there. And there's the sheep.
Namun setelah itu, saya memutuskan untuk mencoba pada jiwa. Seperti yang saya sebutkan tahun lalu, saya dibesarkan tidak dengan agama apapun. Saya seorang Yahudi namun seorang Yahudi sama seperti Olive Garden seorang Italia. (Tawa) Tidak benar-benar seperti itu. Namun saya memutuskan mempelajari Alkitab dan sejarah saya dengan menyelami dan mencoba hidup dan membenamkan diri ke dalamnya. Jadi saya memutuskan mengikuti seluruh aturan Alkitab. Mulai dari 10 Perintah Allah hingga menumbuhkan jenggot -- karena Kitab Imamat mengatakan Anda tidak boleh bercukur. Jadi akhirnya inilah rupa saya. Terima kasih atas tanggapan Anda. (Tawa) Saya agak terlihat seperti Musa, atau Ted Kaczynski. Keduanya. Jadi ada bentuk seni pada jenggot saya. Dan itulah dombanya.
Now the final part of the trilogy was I wanted to focus on the body and try to be the healthiest person I could be, the healthiest person alive. So that's what I've been doing the last couple of years. And I just finished a couple of months ago. And I have to say, thank God. Because living so healthily was killing me. (Laughter) It was so overwhelming, because the amount of things you have to do, it's just mind-boggling. I was listening to all the experts and talking to sort of a board of medical advisers. And they were telling me all the things I had to do. I had to eat right, exercise, meditate, pet dogs, because that lowers the blood pressure. I wrote the book on a treadmill, and it took me about a thousand miles to write the book. I had to put on sunscreen. This was no small feat, because if you listen to dermatologists, they say that you should have a shot glass full of sunscreen. And you have to reapply it every two to four hours. So I think half of my book advance went into sunscreen. I was like a glazed doughnut for most of the year. There was the washing of hands. I had to do that properly. And my immunologist told me that I should also wipe down all of the remote controls and iPhones in my house, because those are just orgies of germs. So that took a lot of time.
Namun bagian terakhir dari tiga serangkai ini adalah saya ingin berfokus pada tubuh dan mencoba menjadi orang paling sehat yang saya bisa, orang paling sehat yang hidup. Jadi itulah yang saya lakukan selama beberapa tahun terakhir. Saya baru mengakhirinya beberapa bulan lalu. Dan saya harus bersyukur kepada Tuhan karena hidup sehat itu membunuh saya. (Tawa) Jumlah hal yang harus Anda kerjakan benar-benar banyak sekali, benar-benar mengejutkan pikiran Anda Saya mendengarkan semua ahli dan berbicara dengan semacam dewan penasihat kesehatan. Dan mereka memberi tahu semua hal yang harus saya lakukan. Saya harus makan dengan benar, berolah raga, meditasi, memelihara anjing, karena semua itu menurunkan tekanan darah. Saya menulis buku tentang treadmill, dan saya perlu berlari di treadmill sejauh 1.000 mil untuk menulis buku itu. Saya memakai tabir surya. Ini bukan prestasi kecil karena jika Anda mendengarkan dokter spesialis kulit mereka berkata Anda harus memiliki tabir surya dalam jumlah besar dan memakainya kembali setiap 2 hingga 4 jam. Jadi saya rasa setengah dari buku saya bicara tentang tabir surya. Sebagian besar waktu saya, saya tampak seperti donat yang mengkilap. Lalu saat mencuci tangan saya harus melaukannya dengan benar karena imunolog saya berkata bahwa saya harus menyeka seluruh remote control dan iPhone di rumah saya karena semua itu mengandung kumpulan kuman. Hal itu sangat membuang waktu.
I also tried to be the safest person I could be, because that's a part of health. I was inspired by the Danish Safety Council. They started a public campaign that says, "A walking helmet is a good helmet." So they believe you should not just wear helmets for biking, but also for walking around. And you can see there they're shopping with their helmets. (Laughter) Well yeah, I tried that. Now it's a little extreme, I admit. But if you think about this, this is actually -- the "Freakonomics" authors wrote about this -- that more people die on a per mile basis from drunk walking than from drunk driving. So something to think about tonight if you've had a couple.
Saya juga mencoba menjadi orang yang paling aman karena itu adalah bagian dari kesehatan. Saya terilhami oleh Dewan Keselamatan Denmark Mereka memulai kampanye umum yang berkata, "Helm untuk berjalan kaki itu bagus." Mereka yakin Anda bukan hanya harus menggunakan helm saat bersepeda namun juga berjalan kaki. Dan Anda bisa melihat mereka berbelanja dengan memakai helm. (Tawa) Begini, saya mencobanya. Namun saya akui ini sedikit berlebihan. Namun jika Anda memikirkannya sebenarnya -- pengarang "Freakonomics" itu menulis hal ini -- ada lebih banyak orang meninggal setiap milnya karena berjalan sambil mabuk dibandingkan mengemudi sambil mabuk. Jadi hal yang perlu dipikirkan malam ini, jika ada waktu.
So I finished, and it was a success in a sense. All of the markers went in the right direction. My cholesterol went down, I lost weight, my wife stopped telling me that I looked pregnant. So that was nice. And it was successful overall. But I also learned that I was too healthy, and that was unhealthy. I was so focused on doing all these things that I was neglecting my friends and family. And as Dan Buettner can tell you, having a strong social network is so crucial to our health.
Lalu saya selesai dan sepertinya hal ini sukses. Semua petunjuk mengarah ke arah yang benar. Kolesterol saya turun, berat badan saya turun, istri saya berhenti mengatakan saya terlihat seperti orang hamil. Itu bagus. Dan semuanya sukses. Namun saya juga menyadari bahwa saya terlalu sehat, dan itu tidak sehat. Saya terlalu berfokus untuk mengerjakan hal-hal ini sehingga mengabaikan keluarga dan teman-teman saya. Dan seperti yang dikataakn Dan Buettner memiliki jaringan sosial yang kuat itu sangat penting bagi kesehatan kita.
So I finished. And I kind of went overboard on the week after the project was over. I went to the dark side, and I just indulged myself. It was like something out of Caligula. (Laughter) Without the sex part. Because I have three young kids, so that wasn't happening. But the over-eating and over-drinking, definitely. And I finally have stabilized. So now I'm back to adopting many -- not all; I don't wear a helmet anymore -- but dozens of healthy behaviors that I adopted during my year. It was really a life-changing project. And I, of course, don't have time to go into all of them. Let me just tell you two really quickly.
Semuanya selesai. Dan saya seperti menjadi berlebihan pada minggu setelah proyek ini selesai. Saya menuju ke sisi gelapnya dan memanjakan diri saya sendiri. Seperti Caligula. (Tawa) Tanpa bagian berhubungan seksnya. Karena saya memiliki 3 anak kecil hal itu tidak saya lakukan. Namun makan dan minum berlebihan, sudah pasti. Akhirnya saya menjadi stabil. Namun kini saya kembali menerapkan banyak -- tidak semua, saya tidak memakai helm lagi -- namun lusinan kebiasaan sehat yang saya terapkan selama 1 tahun itu. Benar-benar proyek yang mengubah hidup. Dan saya tidak punya waktu untuk menjelaskan semuanya. Saya akan menjelaskan dengan singkat dua di antaranya.
The first is -- and this was surprising to me; I didn't expect this to come out -- but I live a much quieter life now. Because we live in such a noisy world. There's trains and planes and cars and Bill O'Reilly, he's very noisy. (Laughter) And this is a real underestimated, under-appreciated health hazard -- not just because it harms our hearing, which it obviously does, but it actually initiates the fight-or-flight response. A loud noise will get your fight-or-flight response going. And this, over the years, can cause real damage, cardiovascular damage. The World Health Organization just did a big study that they published this year. And it was done in Europe. And they estimated that 1.6 million years of healthy living are lost every year in Europe because of noise pollution. So they think it's actually very deadly.
Yang pertama -- dan ini mengejutkan bagi saya, saya tidak mengira hal ini akan terjadi -- namun hidup saya jauh lebih sepi sekarang. Karena kita tinggal di dunia yang bising. Di mana ada kereta api, pesawat udara, dan mobil, dan Bill O'Reilly, dia sangat bising. (Tawa) Dan ini benar-benar ancaman kesehatan yang diremehkan dan diabaikan, bukan hanya karena membahayakan pendengaran kita, yang sudah jelas, namun menimbulkan tanggapan melawan atau lari. Kebisingan itu akan mengaktifkan tanggapan melawan atau lari Anda. Dan selama bertahun-tahun, hal ini dapat menyebabkan kerusakan jantung. Badan Kesehatan Dunia baru saja melakukan kajian yang mereka terbitkan tahun lalu. Kajian ini dilakukan di Eropa dan mereka memperkirakan bahwa 1,6 juta tahun hidup sehat hilang setiap tahunnya di Eropa karena polusi suara. Mereka berpikir ini sebenarnya tidak begitu mematikan.
And by the way, it's also terrible for your brain. It really impairs cognition. And our Founding Fathers knew about this. When they wrote the Constitution, they put dirt all over the cobblestones outside the hall so that they could concentrate. So without noise reduction technology, our country would not exist. So as a patriot, I felt it was important to -- I wear all the earplugs and the earphones, and it's really improved my life in a surprising and unexpected way.
Dan sebagai selingan, hal ini juga berbahaya bagi otak Anda. Hal ini mengganggu kemampuan kognitif Anda. Dan para Bapak Pendiri negara kita tahu akan hal ini. Saat mereka menulis Undang-Undang Dasar, mereka menaburi seluruh batu di luar aula itu dengan tanah sehingga mereka dapat berkonsentrasi. Sehingga tanpa teknologi pengurangan kebisingan ini, negara kita tidak akan ada. Jadi sebagai seorang pejuang, saya rasa sangat penting -- saya memakai penutup telinga dan earphone dan hal ini benar-benar meningkatkan hidup saya dengan cara yang mengejutkan dan tidak terduga.
And the second point I want to make, the final point, is that -- and it's actually been a theme of TEDMED -- that joy is so important to your health, that very few of these behaviors will stick with me unless there's some sense of pleasure and joy in them. And just to give you one instance of this: food. The junk food industry is really great at pressing our pleasure buttons and figuring out what's the most pleasurable. But I think we can use their techniques and apply them to healthy food. To give just one example, we love crunchiness, mouthfeel. So I basically have tried to incorporate crunchiness into a lot of my recipes -- throw in some sunflower seeds. And you can almost trick yourself into thinking you're eating Doritos. (Laughter) And it has made me a healthier person.
Dan hal kedua yang ingin saya sebutkan, hal terakhir adalah -- dan sebenarnya ini telah menjadi tema dari TEDMED -- kebahagiaan itu sangat penting bagi kesehatan sehingga hanya sangat sedikit dari perilaku perilaku ini yang akan terus saya lakukan. kecuali jika ada rasa puas dan bahagia di dalamnya. Saya akan memberikan satu contoh dari hal ini, makanan. Industri makanan siap saji benar-benar luar biasa dalam hal menekan tombol kepuasan kita dan menemukan hal apa yang paling memuaskan. Namun saya rasa kita dapat menggunakan teknologi mereka dan menerapkannya pada makanan sehat. Salah satu contohnya, kita suka makanan yang terasa garing di mulut. Jadi saya mencoba memasukkan rasa garing itu pada banyak resep saya -- memasukkan beberapa biji bunga matahari. Kini Anda hampir bisa menipu diri untuk berpikir kalau Anda sedang makan Doritos. (Tawa) Dan hal itu telah membuat saya menjadi lebih sehat.
So that is it. The book about it comes out in April. It's called "Drop Dead Healthy." And I hope that I don't get sick during the book tour. That's my greatest hope.
Ini dia. Buku tentang hal ini akan diluncurkan pada bulan April. Judulnya "Drop Dead Healthy." Dan saya harap saya tidak jatuh sakit selama mempromosikannya. Itulah harapan terbesar saya.
So thank you very much.
Terima kasih banyak.
(Applause)
(Tepuk tangan)